Serangeline Fros, wanita berusia 45 tahun, dikenal di seluruh kota Darsen sebagai ketua geng Bloodfangs—geng paling ditakuti yang menguasai setengah wilayah kota. Di balik reputasinya yang kelam, Sera menyimpan mimpi lama yang tak pernah terwujud: menjadi seorang penyanyi. Namun takdir berkata lain, sejak muda ia dipaksa oleh kakeknya untuk meneruskan tahta keluarga sebagai pemimpin geng, menenggelamkan keinginannya di balik darah dan kekuasaan.
Hingga suatu malam, sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawanya. Tapi kematian bukanlah akhir bagi Serangeline Fros. Ia terbangun kembali… di tubuh seorang wanita muda berusia 25 tahun—bertubuh gendut, pemalu, dan diremehkan semua orang, bahkan oleh suaminya sendiri.
Apakah Serangeline akan menemukan makna baru dari kehidupan keduanya, ataukah sisi gelapnya sebagai gangster akan kembali bangkit dan menghancurkan segalanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila julia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 . Sogokan
Begitu terbangun dari tidurnya, Sera disambut oleh beberapa pelayan wanita di dalam kamarnya. Ada yang membawakan begitu banyak baju untuk ia coba, sementara penata rias yang baru saja keluar dari kamar mandi mengabarkan bahwa bathtub sudah terisi penuh dengan air hangat.
Sera terdiam menatap semua itu. Namun tiba-tiba salah satu pelayan menghampirinya.
“Nona, semuanya sudah saya siapkan di dalam kamar mandi. Nona bisa berendam sekarang,” ucapnya sopan.
“Siapa yang menyuruh kalian semua melakukan ini kepadaku?”
“Kami semua dipanggil oleh Tuan Kael untuk melayani Nona Sera.”
Sera menghela napas, matanya menyipit penuh curiga.
“Kael melakukan ini setelah ia tahu jika semua ingatanku sudah kembali. Pasti ini cara dia memperdaya bocah ini,” batinnya mendesis.
“Mari, Nona,” ucap pelayan tersebut, kemudian berjalan diikuti Sera yang melangkah masuk ke kamar mandi. Ia membiarkan diri menikmati bujuk rayu Kael untuk membodohinya.
“Aku tidak sabar bertemu dengan pria brengsek itu. Aku yakin dia tidak hanya melakukan ini,” gumam Sera sambil memejamkan mata, meresapi hangatnya air di dalam bathtub.
Begitu selesai mandi, Sera langsung dihadapkan dengan berbagai pilihan baju baru dari brand ternama yang semuanya terlihat mahal. Sera memilih yang paling sederhana: celana cutbray hitam panjang dengan belahan di salah satu sisinya dan blouse biru dongker berlengan panjang yang menampilkan sedikit belahan dada. Cukup nyaman ia gunakan dengan ukuran tubuh yang kini jauh lebih ramping. Setelah itu mereka lanjut mendandani Sera sebelum turun untuk sarapan.
Ceklek.
Pintu kamar terbuka. Sera keluar dengan tampilan yang begitu fresh dan cantik, tidak kumal seperti biasanya. Kael dan Mama Stevia sudah menunggu di meja makan dengan senyuman lebar di wajah mereka.
“Sayang, kamu cantik sekali. Tidak sia-sia aku menyewa mereka semua untuk mendandanimu seperti ini. Harusnya aku melakukannya setiap hari untuk istri yang sangat aku cintai ini.”
Sera tertawa sinis.
“Jadi seperti ini kamu membujukku karena aku sudah mengingat semua kebusukanmu.”
“Sera…” panggil Stevia. Perempuan yang biasanya kasar dan suka memerintah itu kini justru bersikap lembut. Ia menghampiri dan menggenggam tangan Sera.
“Apa yang kamu katakan? Itu semua tidak seperti yang kamu lihat. Satu-satunya orang yang dicintai Kael itu kamu,” ucapnya dengan senyum manis, lalu menuntun Sera ke meja makan.
Tap… tap… tap…
Lyra muncul dengan gaya modisnya, berjalan menuju Sera sambil membawa tentengan.
“Sera…” ucapnya histeris sebelum langsung memeluknya. “Sera, aku benar-benar minta maaf dengan kejadian di mal kemarin. Aku terbawa emosi karena kejadian di kantor.” Ia lalu memberikan tentengan yang dibawanya.
Sera melirik dari balik paperbag—tas Hermes berharga ratusan juta terpampang jelas di dalamnya.
“Ini hadiah kecil untukmu sebagai permintaan maafku. Sekalian aku juga minta maaf atas kejadian salah paham antara aku dan Kael di ruangan make-up sebelum kamu kecelakaan.”
"Sogokan? ...Ini sogokan agar aku tetap menetap di sini dan menjadi artis di belakang panggung untuknya? .Mereka benar-benar bersusah payah menaklukkan hatiku. "Sera mengulum senyumnya.
Lyra memegang kedua bahu Sera.
“Apa yang kamu lihat tidak seperti yang kamu pikirkan, Sera. Ciuman itu benar-benar hanya untuk properti foto.”
“Sudah-sudah. Jangan membesarkan masalah,” sambung Stevia cepat. “Sera, semua orang sudah meminta maaf kepadamu. Kamu mau kan memaafkan mereka? Mereka benar-benar menyesal.”
Sera menatap semua wajah di sana satu per satu. Topeng palsu. Semuanya bermuka manis namun penuh manipulasi.
"Kalian semua mencoba bermain peran di hadapanku? Baiklah… aku akan mengikuti permainan kalian. Sepertinya ini akan jadi cukup seru untuk aku permainkan, "batinnya dingin.
“Ayo kita sekarang makan. Ini semua dibuat oleh chef terkenal, Kael sendiri yang memanggilnya ke sini untuk kamu, Sera. Karena sebentar lagi kamu dan Lyra akan ada konser, jadi kalian berdua harus menjaga kesehatan kalian,” ucap Stevia ramah.
Sera menoleh pada Kael dengan senyum menusuk.
“Benarkah kamu melakukan ini untukku, Kael? Bukan karena ada Lyra yang akan ikut menumpang makan di sini?”
Lyra terbelalak, tak menyangka Sera bisa sekurang ajar itu setelah semua usahanya memberikan tas Hermes ,meskipun uangnya tetap dari Kael.
“Tidak, sayang. Ini aku lakukan hanya untukmu. Kenapa? Apa kamu ingin aku memanggil chef itu ke sini setiap hari untuk menyajikan hidangan istimewa ini untukmu?”
“Ide bagus. Pekerjakan chef itu di rumah ini, agar mamamu tidak terus-terusan berteriak membangunkanku pagi-pagi sekali untuk memasak. Sekalian pekerjakan juga para pelayan yang melayaniku tadi. Aku suka dengan pelayanan mereka.”
“Ap-apa?” Kael merasa jantungnya hampir meloncat keluar saat mendengar Sera menyetujui tawarannya yang padahal hanya basa-basi.
“Tidak usah, Sera. Biar Mama yang memasak mulai besok,” ucap Stevia, sama terkejutnya. Menyewa chef itu sehari saja sudah menguras ATM anaknya, apalagi jika mempekerjakannya setiap hari… ditambah semua pelayan tadi. Bisa bangkrut Kael.
“Kenapa harus repot-repot, Ma? Kael sendiri yang bilang jika dia ingin mempekerjakannya. Lagi pula aku suka dengan masakan chef ini. Benarkan, sayang?”
Sera menatap Kael tajam dan tersenyum licik.
“Mempekerjakan orang-orang ini tidak akan membuatmu miskin kan, Kael? Selama ada aku yang menjadi istrimu?”
Kael memaksakan senyum kaku. “Iya-iya, sayang. Akan aku tanyakan pada chef dan pelayananya nanti…” suaranya terbata, pikirannya langsung dihantui total biaya fasilitas itu jika diberlakukan setiap hari.
"APA? ....Aku yang artis besar saja tidak diperlakukan Kael seperti ini. Sera yang hanya artis bayangan di belakang panggung malah menerima semua ini? Tidak akan! Kalau Sera mendapat fasilitas itu, Kael juga harus memberlakukan hal yang sama denganku—bahkan harus lebih dari gajah ini! "batin Lyra, melirik sinis ke arah Sera.
"Aku dengan terpaksa mengikuti rencana Kael untuk berpura-pura baik kepada gajah ini hari ini karena ingatannya sudah kembali. Itu juga supaya memastikan gajah ini tidak membuat masalah di konserku nanti.Jika sikap baik ini justru malah mempermudah hidupnya aku tidak akan terima , dia sudah merebut Kael dari ku bahkan aku juga harus merelakan status nyonya CEO ke kepada dia. "
Sera menghentikan kunyahnya. Ia menatap Kael lebih dalam.
“Dan satu lagi… sepertinya aku juga butuh apartemen yang sama seperti Lyra. Karena aku lihat Lyra punya satu rumah dan apartemen yang dibeli dengan uang perusahaan. Bukankah aku juga harus mendapatkan fasilitas yang sama? Aku kan juga artismu.”
.
.
.
💐💐💐Bersambung 💐💐💐
Gercep banget Kael langsung susun rencana buat baik- baikin Sera, kalau sera yang asli pasti bakal luluh kan ya apa lagi ada embel- embel pangilan sayang nggak tuh heheh.... Tapi kali ini nggak akan berlaku sama ahjumma Queen.
Penasaran sama kelanjutannya???
Lanjut Next Bab ya guys😊
Lope lope jangan lupa ya❤❤
Terima kasih sudah membaca bab ini hingga akhir semuanya. jangan lupa tinggalkan jejak yaa, like👍🏿 komen😍 and subscribe ❤kalian sangat aku nantikan 🥰❤