NovelToon NovelToon
Pembalasan Sang Pewaris Api

Pembalasan Sang Pewaris Api

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Teen Angst / Fantasi Wanita
Popularitas:53.9k
Nilai: 5
Nama Author: SSERAPHIC

Mengisahkan tentang Ling Yi, seorang gadis desa yang mendadak kehilangan kebahagiaannya akibat suatu bencana tak terduga.

Bukan karena musibah, melainkan karena peristiwa kebakaran yang di sengaja oleh pasukan jahat dari suatu organisasi rahasia.

Di saat itu pula, Ling Yi juga menyadari bahwa ia memiliki suatu keistimewaan yang membuat dirinya kebal terhadap api.

Malam itu, kobaran api yang menyelimuti rumah mungilnya itu akhirnya menjadi saksi bisu tentang kepedihan, kesedihan, kemarahan, serta kebencian yang memuncak dalam tekadnya untuk membalaskan dendam.

"Tidak bisa aku maafkan! Penderitaan ini, aku pasti akan mengingatnya seumur hidupku!"

"Akibat ulah mereka, aku sampai harus kehilangan ibuku, ayahku, tempat tinggal, serta semua harta bendaku,"

"Aku bersumpah! Suatu hari nanti, aku pasti akan menghabisi mereka semua dengan apiku sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SSERAPHIC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis Aneh

"Tidak, Yang Mulia. Itu tidak mungkin. Aku tidak mungkin berani merepotkan kalian lebih dari ini,"

Raja Xiao Wei belum menyerah setelah mendengar penolakan dari Ling Chen. Ia pun meraih tangan Ling Chen dan menggenggamnya erat.

"Ling Chen, aku mohon. Perasaanku begitu hancur saat mendengar kabar bahwa kamu terkena musibah karena pasukan jahat itu. Sekarang, hanya ini jalan terbaik yang bisa aku lakukan untukmu. Jadi aku mohon, terimalah kebaikanku ini, sama seperti aku menerima kebaikanmu di waktu dulu,"

Ling Chen pun menitihkan air matanya dengan perasaan tak percaya. Entah mimpi apa dia semalam, hingga tiba-tiba saja ia di minta untuk tinggal di istana nan megah seperti itu.

Meski merasa sungkan, Ling Yi tetap ikut membujuk ayahnya untuk menuruti permintaan Raja Xiao Wei, supaya ayahnya itu bisa tinggal lebih nyaman di tempat yang lebih bagus di usianya yang tak lagi muda itu.

"Ayah, aku mohon. Terimalah permintaan Raja Xiao Wei. Raja Xiao Wei bahkan telah mencari-cari keberadaan kita sejak lama karena ia begitu berharap bisa membalas budi pada ayah. Ini semua adalah buah manis dari kebaikan yang pernah kamu lakukan, ayah. Oleh karena itu, ayah pantas mendapatkannya,"

Tangis Ling Chen pun semakin pecah setelah mendengar perkataan dari putrinya. Seketika ia beranjak memeluk Raja Xiao Wei dengan eratnya sebagai tanda terima kasih yang begitu dalam.

"Terima kasih banyak, Yang Mulia... terima kasih... terima kasih banyak..." ucapnya dengan suara yang bergetar, sembari menangis tersedu-sedu.

Raja Xiao Wei pun membalas pelukan itu dengan hangat sambil tersenyum puas. "Sudahlah, Ling Chen. Tidak perlu berterima kasih. Mulai sekarang, panggil saja aku Xiao Wei. Kita ini bersahabat, kan?"

Ling Chen pun bergegas mengangguk dan melanjutkan tangisnya dengan pelukan yang semakin di pererat.

Ling Yi dan Xiao Feng pun saling memandang. Senyuman merekah di wajah mereka berdua lantaran begitu bahagia setelah melihat interaksi manis di antara ayah mereka.

 

Di sisi lain, Yan Cheng terlihat tengah berjalan seorang diri menyusuri lorong istana. Langkahnya begitu lambat, pandangannya kosong, pikirannya melayang dengan bebas entah kemana. Dan di saat ia sibuk berkutik dengan lamunannya, tiba-tiba saja ia menabrak salah seorang gadis yang berpapasan dengannya.

Brukkk

"Aaakh..." rintih gadis tersebut yang kehilangan keseimbangan, dan hampir ambruk ke belakang.

Happp

Dengan sigap, refleks dari Yan Cheng segera membuatnya menangkap tubuh gadis itu, dan menahannya sehingga ia tidak sampai terjatuh. Dengan posisi miring, gadis itu akhirnya selamat dalam tangkapan Yan Cheng.

Seketika dunia seolah melambat. Pandangan mereka bertemu, terpaku, dengan jantung yang sama-sama berdegup kencang.

"Tampan..." lirih gadis tersebut yang terceplos begitu saja saat menatap pemuda di hadapannya itu. "Eh! Aku ini kenapa sih?"

Beberapa detik kemudian, mereka pun akhirnya sama-sama tersadar. Gadis itu berusaha untuk bangkit, dan Yan Cheng pun membantunya untuk kembali berdiri tegak.

"Ekhem..." dehem Yan Cheng untuk menyembunyikan rasa canggungnya.

Sementara itu, sang gadis segera menunduk untuk memohon maaf atas kecerobohannya.

"Ma-maaf, tuan. Maafkan aku. Hamba tidak bermaksud lalai dan menabrak anda dengan sengaja. Sekali lagi hamba minta maaf," ucap gadis itu cemas sembari membungkukkan tubuhnya berulang-ulang.

Yan Cheng pun memandangi penampilan gadis muda yang ada di hadapannya itu dengan begitu intens. Dengan cepat, Yan Cheng pun berhasil mengenali seragam gadis itu yang terlihat begitu awam di seluruh penjuru istana, yakni, seragam berwarna hijau mint sebagai penanda seorang pelayan istana.

"Ternyata dia ini cuma pelayan?"

"Hm, tidak masalah. Ini memang salahku karena melamun dan tidak sengaja menabrakmu,"

"A-apa? Anda juga melamun?"

"Jadi, kamu juga?" tanya Yan Cheng terheran-heran.

Gadis itu pun tertawa lepas lantaran merasa lucu dengan kenyataan bahwa mereka ternyata sama-sama sibuk melamun sampai bertabrakan.

Yan Cheng hanya terpaku menatap gadis itu. "Menggemaskan... tunggu! Apa? Apa-apaan aku ini?"

"Aduh... Gawat! Kok aku bisa keceplosan begini sih? Bagaimana kalau aku membuatnya marah?" batin sang gadis saat tersadar setelah tertawa terbahak-bahak.

"Hehe... ma-maafkan hamba, tuan," ucapnya sembari kembali membungkuk.

Yan Cheng pun tersenyum tipis melihat tingkah gadis itu, dan kembali menyembunyikan senyumannya dengan cepat.

"Ekhem... tidak masalah. Tidak usah formal begitu. Aku ini bukan berasal dari kaum bangsawan,"

"A-apa? Benarkah?" tanya gadis itu dengan mata terbelalak.

Yan Cheng hanya mengagguk pelan.

"Oh begitu... ta-tapi! Tapi tetap saja, kan? Pepatah mengatakan, tamu itu adalah raja. Jadi, berhubung anda ini tamunya Pangeran Xiao Feng, itu artinya anda juga raja di sini. Makanya aku tidak boleh macam-macam dengan anda. Bagaimana? Aku benar, kan?"

"Cerewet juga gadis ini," batin Yan Cheng.

"Oh iya... aku baru ingat! Aku kan harus pergi ke kamarnya nona Ling Yi!" ucap gadis itu tiba-tiba, sembari memegangi kepala dengan kedua tangannya.

"Ling Yi? Jadi dia sudah mengenal Ling Yi?" batin Yan Cheng bertanya-tanya.

"Ma-maaf, tuan. Aku harus pergi sekarang. Permisi," ucap gadis itu setelah menurunkan kedua tangannya. Ia lalu membungkuk, dan berlalu meninggalkan Yan Cheng.

Yan Cheng pun berbalik ke belakang dan menatap gadis itu yang melangkah semakin menjauh.

"Gadis aneh.... ngomong-ngomong, siapa nama gadis itu? Aish... masa bodoh,"

Yan Cheng pun kembali membalikkan badan dan melanjutkan langkahnya ke arah yang berlawanan dengan gadis itu.

 

Kini, Ling Yi sudah membawa sang ayah ke kamarnya, dan mendudukkannya di tengah-tengah kasur yang cukup luas itu. Sedangkan Raja Xiao Wei dan Xiao Feng juga kembali ke kamar mereka masing-masing.

Dengan langkah yang tertatih-tatih, Ling Yi pun akhirnya meraih sebuah guci yang terletak di atas nakas. Ia lalu duduk di sebelah ayahnya, dan memberikan guci itu pada sang ayah.

"Ayah..." lirihnya tertahan, sambil menahan tangis.

Melihat hal itu, Ling Chen pun langsung mengerti apa isi dari guci tersebut. Tanpa sadar, air matanya kembali menetes dengan deras, sembari meraih guci tersebut dari tangan sang anak. Di peluknya guci itu dengan sangat erat, menumpahkan segala perasaan yang berkabung di hatinya tanpa mampu berkata-kata lagi.

Melihat hal itu, Ling Yi pun ikut kembali menangis sembari bersandar di pundak sang ayah, dan ikut membelai guci tersebut dengan lembut. Ia pun hanya bisa terdiam seribu bahasa saat menyaksikan momen memilukan tentang kedua orangtuanya yang kini sudah terpisah oleh ketentuan alam yang tidak bisa mereka langgar. Yakni, ketentuan yang mengatakan bahwa, setiap adanya pertemuan, pasti akan ada perpisahan.

Beberapa menit kemudian, di saat mereka tengah terhanyut dalam kesedihan, tiba-tiba saja seseorang mengetuk pintu kamar itu dan berjalan masuk.

"Permisi?"

1
Roxanne MA
baguss ka
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: terima kasihh kakk/Rose/
total 1 replies
Thaʀii
aku mampir nih thorr /Smile//Smile/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: aloo, makasih ya udah mau mampirr/Kiss//Kiss/
total 1 replies
Metana
bacanya sedikit" soalnya baru pertama baca genre fantasi latarnya china kuno kek gini/Smile/ masih adaptasi sama nama" mereka/Facepalm/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: wkwk iya gapapa kokk, moga cepet hapal dan paham yaa
makasih udah mau bacaa/Kiss/
total 1 replies
Metana
ini typo kah? yang menangis harusnya menangkis kali
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: eh iyaa, baru nyadar ada typo/Sob/
otw revisi dehh, makasih ya buat koreksinya/Kiss/
total 1 replies
Lestari
semangat nulisnya 💪👍
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampir kakk/Kiss/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Iya sama-sama
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Sweat//Doge//Doge/
total 1 replies
anggita
ling yi., 💪
anggita
like iklan👍👆... moga novelnya lancar.
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih bnyk udh mampir kakk/Kiss/
total 1 replies
Anisa Febriana272
👍👍👍
Anisa Febriana272
Bagus bngt novel nya
🤗
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampir kakk/Smile/
total 1 replies
Bayu Bayu
bagus banget
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: terima kasihh/Rose/
total 1 replies
Bayu Bayu
semangat
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampirr, smngt jugaa/Rose/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
huhu jadi terhura/Cry/
Patrick Si Merah Jambu: hehe/Chuckle/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: yoweslah karepmu/Facepalm//Facepalm/
total 4 replies
Patrick Si Merah Jambu
Semangat semoga berhasil, aku dukung kamu di sini sambil makan/Chuckle/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
haha ternyata bukan aku aja yang kadang ga bisa bedain nama china/Facepalm/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: walahh/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Waduh/Scare//Scare/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: ayoo selamatkann/Determined//Determined/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Tentu saja /Heart/ apa lagi dong/Doge//Doge//Doge/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Ekhem!/Doge//Doge/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: kiw kiww/Doge/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Oh pantes
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: hooh/Doge//Ok//Ok/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Kepo? aku juga kepo/Doge/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: rajin buanget😌💅🏻
Patrick Si Merah Jambu: Hehe/Chuckle/
total 6 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!