NovelToon NovelToon
AISHA

AISHA

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Poligami / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Queisha Calandra

Aisha Febriani menikahi seorang pria yang belum ia kenal sebelumnya. Sejak kecil ia tinggal di kampung halaman neneknya. Namun setelah ia menginjak usia 19 tahun, ia dijemput oleh kedua orangtuanya dan pindah ke kota.
Di saat yang sama, Aisha dilamar oleh seorang pria tampan yang belum ia kenal. Mereka menikah berdasarkan wasiat ayah pria itu. Tapi, tidak ada yang tahu bahwa ternyata pria itu memiliki seorang kekasih, dan mereka saling mencintai. Namun pria itu juga bersikap baik pada Aisha sampai suatu hari, kejadian tidak terkira membuat Aisha harus menerima penderitaan yang bertubi-tubi.
Aisha, tidak akan pernah menyerah. Meskipun pada awalnya ia tidak mengenal suaminya, tapi ia yakin, ia sudah lebih dulu jatuh cinta pada suaminya sejak pandangan pertama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queisha Calandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9.

Kini Rey dilanda dilema. Disaat ia ingin melepaskan Aisha, wanita itu justru mengandung buah hatinya. Bagaimana bisa ia melepaskan Aisha sekarang? Apa ia tega? Tentu saja ia bukan pria kejam seperti itu.

Tapi, jika Aisha tetap berada disisinya, diantara ia dan Rena, bagaimana wanita itu bisa bahagia? Apakah cukup dengan keberadaan anak mereka?

"Rey, sedang melamun apa?" Tanya Rena melihat suaminya beberapa hari ini sering melamun tanpa sebab.

"Aisha hamil, kamu tolong bantu sedikit pekerjaannya mengurus rumah ya!" Ucap Rey.

"Kenapa Rey? Kenapa tidak mempekerjakan seorang pembantu?" Tanya Rena.

"Aisha tidak suka." Jawab Rey.

"Kalau dia tidak suka, biarkan dia yang kerjakan sendiri!" Kata Rena.

"Tapi dia sedang hamil juga." Kata Rey.

"Rey, jika dia tidak bisa melakukannya, kamu paksa saja dia pakai pembantu. Lagipula yang bayar gajinya kan kamu." Kata Rena.

"Apa tidak bisa kalian seperti dulu?" Tanya Rena.

"Aku sedang hamil Lo Rey, aku tidak mau anakku sampai kenapa-napa kalau aku capek." Kata Rena. "Atau kamu mulai ada rasa ya sama dia. Kamu mau jadiin aku yang kedua ya? Atau kamu suka dia hamil anakmu juga?" Lanjut Rena.

"Cukup, Rena! Jika tidak mau ya sudah! Jangan bicara sembarangan!" Ucap Rey kesal. Ia tidak bermaksud untuk pilih kasih, tapi melihat ketulusan Aisha, ia sungguh tidak tega membiarkan wanita itu mengerjakan semuanya sendirian.

"Gara-gara wanita itu, Rey berubah. Tidak boleh, Rey hanya boleh peduli padaku. Awas saja! Jika sampai Rey bersikap tidak baik padaku, jangan salahkan aku jika aku juga tidak segan untuk membuat perhitungan dengan wanita sialan itu." Batin Rena.

"Aku mau berangkat kerja, kalian baik-baik di rumah." Kata Rey sambil mengambil tas kerjanya dan juga jas hitamnya.

"Kamu tidak sarapan dulu?" Tanya Rena.

"Aisha sudah menyiapkan bekal sarapan untukku." Jawab Rey.

"Sialan, wanita itu lagi. Lihat saja nanti!' Batin Rena.

Rey keluar dari kamarnya menuju ke ruang makan. Disana sudah ada Aisha yang sedang menyimpan kotak makan Rey ke dalam tas.

"Sha, sudah siap bekal untukku?" Tanya Rey.

"Sudah! Jangan lupa dihabiskan ya!" Kata Aisha.

"Pasti tidak akan tersisa. Masakan kamu sangat enak. Sampai aku tidak rela membuangnya sedikitpun." Ujar Rey sambil mengambil tas berisi kotak makan dari tangan Aisha.

"Aku senang, kamu menyukainya. Hati-hati di jalan ya! Selamat bekerja!" Ucap Aisha.

"Kalian baik-baik di rumah! Jaga anak kita dengan baik!" Ucap Rey.

"Iya, Rey." Jawab Aisha.

Sepeninggalan Rey, Aisha duduk dan meminum susu hamil yang Rey belikan untuknya. Ternyata meskipun Rey tidak mencintainya, ia cukup perhatian pada anak mereka. Itupun sudah cukup bagi Aisha.

"Kamu sudah berani sekali ya. Kamu pakai apa merayu Rey sampai dia berani menyuruh-nyuruh aku?"

Aisha hampir saja tersedak susunya, entah kapan ibu dan anak itu datang, Aisha tidak menyadarinya sebelumnya.

"Apa yang kamu katakan?" Tanya Aisha sambil mengelap bibirnya.

"Tidak usah pura-pura tidak tahu. Kamu kan yang bersikap sok baik dan sok bijak di depan Rey? Kamu mau bersaing denganku? Kamu catat di kepalamu ya, kamu tidak akan pernah menang." Ujar Rena.

"Aku tidak pernah berfikir seperti itu. Jangan menuduhku sembarangan!" Kata Aisha.

"Sembarangan? Kamu bilang aku menuduhmu sembarangan? Rey tidak mungkin mendengar ucapanmu tanpa kamu berbuat curang." Kata Rena.

"Bukankah selama ini yang curang kalian?" Ujar Aisha.

"Kamu ternyata memang terlalu berani ya. Sini! Biar kuberi tahu kamu bagaimana akibatnya jika melawan kami." Ujar Ibu Rena menghampiri Aisha dan menarik rambut Aisha sampai Aisha menjerit kesakitan.

"Hentikan, nyonya! Apa untungnya menyakitiku?" Ujar Aisha.

"Kamu sangat tidak tahu diri dan sangat baik jika kamu tidak ada disini." Ucap ibu Rena sambil menarik rambut Aisha lebih kencang membuat Aisha harus mengikuti kemana Ibu Rena menariknya.

Ibu Rena membawa Aisha ke kamar mandi dekat dapur kemudian mengguyur Aisha hingga basah kuyup.

"Nyonya, hentikan! Anda tidak bisa berbuat seperti ini pada saya." Ujar Aisha meronta tapi, Ibu Rena tetap menggenggam erat rambut panjang Aisha dan terus mengguyur Aisha dengan Air.

"Ada apa? Kenapa Aisha teriak-teriak?"

Rena kaget, sejak kapan Rey ada disana? Bukankah dia baru saja pergi? Kenapa sudah kembali?

"Tidak apa-apa. Kamu kenapa balik lagi?" Tanya Rena.

"Ada berkas yang ketinggalan. Mana Aisha?" Tanya Rey.

"Dia sedang di kamar mandi. Ada apa? Biar aku yang gantikan." Ucap Rena.

"Tidak. Berkas-berkas ku semua Aisha yang menyimpannya." Kata Rey berjalan menuju kamar mandi dapur. Tapi Rena berusaha mencegahnya dengan segala cara.

"Rey, beritahu aku seperti apa berkasnya, aku akan Carikan." Kata Rena.

"Tidak perlu." Jawab Rey. "Aisha." Panggil Rey lagi.

"Tidak. Tolong hentikan!" Suara Aisha semakin terdengar lirih.

"Aisha."

Aisha mendengar suara Rey, dan ia merasa kesempatan bagus telah tiba, jika Rey sampai tahu apa yang mereka lakukan padanya, Rey pasti akan kecewa pada ibu dan anak itu. Aisha mengumpulkan sisa tenaganya untuk mengeluarkan suaranya lebih keras lagi.

"Rey, tolong aku!" Teriak Aisha.

"Berani kamu ya? Kamu pikir menantuku akan menyelamatkanmu?" Ujar Ibu Rena.

"Astaga, Aisha." Suara panik Rey membuat Ibu Rena menjatuhkan gayung yang ia gunakan untuk menyiramkan air ke kepala Aisha.

"Nak Rey." Gumam Ibu Rena.

"Rey." Gumam Aisha.

"Kenapa anda menyiram Aisha?" Tanya Rey pada ibu mertuanya.

"Dia pantas menerimanya Nak Rey. Dia ingin mencelakai Rena dan anak kalian." Ujar Ibu Rena membuat Aisha menatap wanita itu dengan tatapan terkejut. Wanita itu, selain kejam juga pintar memutar balikkan fakta. Padahal mereka lah yang ingin menyingkirkan Aisha dan bayinya selama ini.

"Tidak. Aku tidak begitu." Kata Aisha menggelengkan kepalanya dengan cepat berharap Rey bisa mempercayainya kali ini.

"Ma, meskipun Aisha berniat mencelakai aku, mama tidak perlu membalasnya. Aku tahu, ini semua juga salah aku karena Rey lebih menyayangiku daripada dia. Aku maklum dia pasti cemburu." Pungkas Rena.

"Kamu dengar kan Rey? Rena sudah berbaik hati padanya. Tapi apa balasannya? Mama tidak bisa tinggal diam jika ada orang yang menyakiti anak mama." Kata Ibu Rena lagi.

"Rey, aku tidak melakukan apa-apa. Tolong dengarkan aku!" Ucap Aisha.

"Ganti pakaianmu, dan ambilkan berkas yang kemarin kuberikan padamu!" Ucap Rey datar kemudian pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Kalian berdua iblis." Ucap Aisha sebelum berlalu pergi.

"Untung saja Rey percaya. Hampir saja kita diusir keluar." Kata Rena.

"Lihat, bagaimana Rey akan menendang wanita itu keluar dari rumah ini!" Ujar ibu Rena sambil tertawa licik.

........

Sementara itu, Aisha baru saja selesai mengganti pakaiannya dan membawa berkas yang Rey minta. Pria itu menunggunya di kamar Aisha.

"Ini berkasnya yang kemarin, Rey!" Ucap Aisha.

"Terimakasih." Ucap Rey setelah menerima berkas itu.

"Rey, untung kamu segera datang tadi, kalau tidak aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada anak kita." Ucap Aisha.

"Jika tidak ingin hal serupa terjadi, jangan mencari masalah!" Ucap Rey dingin membuat Aisha kecewa dan sakit hati. Pria itu jelas sama sekali tidak mempercayainya. Apa yang ada di dalam pikirkan pria itu sebenarnya? Benarkah Rey sudah dibutakan oleh cintanya pada Rena?

"Rey, aku tidak melakukan apapun. Mereka yang memulai duluan." Kata Aisha.

"Tidak peduli siapa yang memulai duluan, kamu sebaiknya tidak membuat masalah!" Kata Rey lagi, kemudian pria itu pergi begitu saja dengan membawa berkas yang baru saja Aisha berikan.

Aisha terduduk di pinggiran ranjangnya. Entah harus bagaimana agar Rey bisa sedikit mempercayainya. Entah bagaimana agar Rey bisa kembali seperti dulu lagi?

Aisha hanya bisa berharap, berharap, dan terus berharap agar suaminya itu bisa mengetahui kebenarannya.

....

Bersambung....

1
Proposal
Semangat kaa, jangan lupa mampir juga yaa~/Smile/
kalea rizuky
harusnya sena di laporin Rey bloon
kalea rizuky
Rey lebih kotor karena menikahi jalang
kalea rizuky
laki. goblok klo. aisyah mau di. madu ya tolol. kek g ada. laki. lain aja.
Queisha Calandra: makasih udah mampir ya kak!!! ♥️♥️
total 1 replies
kalea rizuky
aisyah kek. pengemis males cwek bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!