Xiana Jizzy Ghozaline adalah staff lama di kantor milik Giorgino Dirgantara. Hanya saja selama Xiana bekerja dia belum pernah bertemu dengan Dirga, karena Dirga berada di luar negeri. Dirga yang tidak memiliki kekasih, memaksa Xiana untuk menjadi kekasihnya dengan banyak keuntungan yang akan di terima Xiana. Apakah Xiana akan menyetujui permintaan Dirga atau justru sebaliknya dengan seribu trik Xiana dia akan melarikan diri dari jeratan Dirga
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa Lalu Xiana
Aleena yang sudah bisa terhubung dengan Xiana, dan berencana menjenguknya langsung di tolak karena Xiana hawatir jika Dirga akan datang ke rumah sakit secara tiba-tiba. Aleena yang memahami langsung berpikir mencari alasan untuk Tommy dan Petra.
Sore ini Dirga menuju rumah sakit lagi untuk menjaga Xiana, meskipun Dirga tahu jika orangtuanya di luar kota, Dirga sudah paham dengan tabiat orangtuanya yang akan mengirim orang untuk memata-matainya.
“Xiana, gimana kondisi kamu hari ini”
“Saya sudah merasa lebih baik Pak”
“Syukurlah, besok istirahat dirumah, jangan kemana-mana supaya lusa bisa bekerja. Karena jujur saja saya kerepotan tanpa sekretaris”
“Baik Pak”
“Kamu ingat kan agenda lusa?”
“Ingat Pak, ke kantor cabang”
“Oke”
Dirga menuju sofa lalu membaca beberapa report, Xiana hanya memperhatikan dari jauh. Xiana sudah merasa bosan berada di rumah sakit, hanya saja dia masih belum mendapatkan izin dari dokter untuk pulang.
“Visit dokter berapa kali?”
“Dua kali Pak”
“Yang kedua kapan?”
“Tadi jam 4 Pak”
“Buka baju lagi?”
“Tidak Pak, tadi juga dokter firman visit hanya dengan perawat saja”
“Hmm”
Tingg!
“Halo Bu” – Xiana
“Sudah pulang nak? Kok gak telfon Ibu dari kemarin” – Ibu Xiana
“Maaf Bu, kemarin sibuk. Ibu sehat kan?” – Xiana
“Sehat, ini Ayah mau bicara” – Ibu Xiana
“Xiana, kapan Ayah boleh berkunjung. Biasanya setiap malam kita nonton tv dirumah, sekarang Ayah nonton sendirian” – Ayah Xiana
“Kapan pun Ayah mau, asal jangan hari ini. Soalnya ada lembur Yah” – Xiana
“Gak apa-apa, Ayah bisa kesana besok sama Ibu Nak. Xiana jaga Kesehatan, perhatikan makannya” – Ayah Xiana
“Siap Ayah” – Xiana
Dirga mendengarkan Xiana berbicara dengan orangtuanya, lalu berfikir bagaimana perasaan orangtuanya jika tahu soal perjanjian yang dibuat Xiana dengannya.
“Pak Dirga maaf ya, mengganggu pekerjaannya. Orangtua saya biasa menelfon”
“Bukannya kamu baru pindah 5 hari Xiana”
“Meskipun saya pulang ke rumah, Ibu sama Ayah tetap telfon di jam istirahat atau biasanya waktu perjalanan pulang”
“Kamu sudah 25 tahun, tapi kenapa masih di perlakukan seperti anak yang belum dewasa”
Degg!
Xiana terdiam mendengar pertanyaan dari Dirga, dia ragu untuk menjawab dengan jujur. Apakah perlu, atau tidak. Xiana tidak ingin dianggap menjual kesedihan.
“Xiana?”
“Mmm tentang itu, saya kurang tahu Pak. Mungkin mereka hanya hawatir Pak”
“Hanya hawatir, berarti pernah ada yang terjadi di hidup kamu Xiana. Sampai mereka harus melakukan panggilan video bahkan menelfon setiap hari”
“Iya Pak”
“Iya apa?”
Lagi dan lagi Xiana merasa ragu, apakah dia harus menceritakan semua. Tapi dari tatapan mata Dirga, dan responnya menunjukan jika Dirga memang menunggu jawaban Xiana.
“Dulu, saya sekolah di SMA 17, yang jarak rumah dari sekolah cukup jauh Pak. Setiap hari pulang dan pergi saya naik angkutan umum. Hari itu saya pulang terlambat karena ada tambahan mata pelajaran”
*FLASHBACK ON*
Xiana yang berada di sekolah bersama teman sekelasnya sedang menerima tambahan pelajaran, karena saat ini Xiana sudah duduk di bangku kelas tiga SMA. Xiana anak yang menonjol dalam bidang akademik.
Nama Xiana meroket disekolahnya, bahkan semua orang mengenali siapa pemilik nama tersebut.
Tidak hanya pintar, Xiana juga cantik. Di kalangan Xiana, dialah yang paling meninjol. Banyak siswi yang iri dengan kecantikan Xiana, bahkan mereka tidak segan memberi pelajaran kepada Xiana karena dianggap merusak hubungan temannya.
Sore itu hanya ada 12 siswa dan siswi yang mengikuti tambahan pelajaran, 8 lainnya sudah pulang dengan banyak alasan, padahal karena tidak ingin menerima tambahan pelajaran.
Mendung gelap, hujan lebat, mereka semua dan salah satu guru terjebak dalam kelas karena tidak bisa pulang dengan cuaca ekstrim. Setelah hujan mulai reda, semua siswa dan siswi keluar dari kelas, menuju halte tempat menunggu angkutan umum.
Xiana pulang bersama teman prianya yang kebetulan rumah mereka satu arah. Xiana dan empat temannya menunggu angkutan yang menuju ke daerah mereka sampai pukul 18.30. Dengan baju yang sedikit basah, membuat teman Xiana mulai menggodanya.
“Xiana, seksi banget”
Xiana tidak merespon dia hanya diam dan menunduk karena merasa takut. Namun Xiana tidak menanggapi berlebihan, karena mereka adalah teman sekelas Xiana yang dalam pikiran Xiana mereka tidak akan melakukan hal di luar batas.
Tapi Xiana salah, justru mereka menarik Xiana menuju belakang halte. Marco memegangi Xiana sampai Xiana tidak lagi bisa melawan, dan yang lain dengan sengaja mengambil video untuk senang-senang.
Marco yang sudah membuka kancing baju Xiana, lalu mendapat tendangan dari kaki Xiana. Setelah itu Xiana lari tanpa memperhatikan sekitarnya, hingga Xiana tertabrak oleh angkutan umum yang seharusnya mengantarkannya pulang.
Xiana dibawa ke rumah sakit oleh satpam sekolah, lalu menghubungi orangtua Xian ajika Xiana mengalami kecelakaan.
*FLASHBACK OFF*
“Lalu, setelah kejadian itu?”
“Mereka di keluarkan dari sekolah Pak. Marco masih aktif mengancam sampai saya kuliah”
“Dari keluarga yang seperti apa Marco?”
“Saya tidak tau jelas Pak, yang saya tau dia memang dari keluarga yang berada”
“Siapa nama lengkapnya?”
“Marco Louis Sanjaya”
Dirga tersenyum smirk mendengar nama tersebut, dan ternyata Dirga mengenal sosok yang di ceritakan oleh Xiana. Dirga adalah investor dalam perusahaan Marco, orangtua Marco adalah rekan bisnis mendiang orangtua Dirga.
“Kemana Marco sekarang?”
“Saya tidak tau Pak, setelah Marco di keluarkan saya tidak pernah menanggapi ancamannya, saya blokir semua media sosialnya”
“Kalau kamu tidak sengaja bertemu Marco, apa yang kamu mau lakukan?”
“Tidak ada Pak, semua sudah berlalu dan Marco tidak pernah mengganggu saya lagi. Karena saya rasa akan sulit kalau berurusan dengan Marco”
“Lusa kamu akan bertemu Marco, Xiana. Tapi aku tidak akan membuat hal itu terulang kembali” Batin Dirga.
.
.
.
Pagi ini Xiana sudah bisa pulang, karena keadaannya sudah benar-benar pulih. Xiana yang tadinya harus pulang untuk istirahat, dia membujuk CEOnya untuk mengizinkannya bekerja, lalu di setujui oleh Dirga.
Xiana dan Dirga menuju ke kantor bersama, namun Xiana minta di turunkan di tempat yang sedikit jauh dari kantor agar tidak di curigai oleh staff lain, dan Dirga menyetujui.
“Akhirnya bisa kerja, gak akan boring lagi” Ucap Xiana dengan berjalan santai menuju kantor.
Sampai di kantor, Xiana segera membuatkan kopi untuk Dirga lalu melanjutkan pekerjaannya yang terbengkalai. Aleena yang sudah merindukan Xiana hanya bisa menahan diri karena tidak bisa memeluk sahabatnya tersebut.
“Nanti lunch bareng kan Xi?”
“Iya Aleena”
“Xiana aja yang diajak?” Sela Petra dengan tatapan tajam kemudian di jawab dengan senyum manis Xiana.
Siang ini Xiana, Aleena, Tommy dan Petra menuju rumah makan sederhana yang tidak jauh dari kantor. Meskipun tempatnya sederhana, makanan yang dijual sangat enak. Dan sudah menjadi langganan Xiena dan rekan kerjanya.
Karena Tommy dan Petra masih mengantri, Aleena mengambil kesempatan untuk menanyakan tentang perjanjian Xiana dengan CEO.
“Makan malam running well, sampai emarin sakit semua baik-baik aja”
“Cuma gitu aja?”
“Iya, mau berharap apa?”
“Ada ciuman tipis-tipis mungkin Xi”
“Hahaha gak ada, jangan berharap lebih. Aku Cuma ngelakuin pekerjaan tambahan aja dengan gaji yang lumayan buat pengobatan Ayah sama kuliah Xiera”
“Gak seru”
“Apa yang gak seru” Tanya Petra
“Ini, cerita adik Xiana”
“Xi, Xiera sekarang udah putus belum?” Tanya Tommy
“Mau ngejar Xiera?”
“Kalau boleh sih”
“Kalau kamu mampu Tom, hahaha”
“Ayolah kakak ipar, bantuin dong”
“Usaha dong, demi Xiera”
“Hahaha” Aleena dan Petra tertawa bersama melihat Tommy yang antusias ketika mendengar nama Xiera, adik dari Xiana.
double m ya tor😅