Sebuah organisasi pembunuh di era kekacauan dimana terdapat banyak penguasa sering memakai jasa pembunuh bayaran, organisasi pembunuh yang di sebut Sekte Naga hitam, setelah berhasil menjalankan misi, malah di jebak dan di fitnah hingga menjadi bulan bulanan kaum dunia persilatan saat itu, semua anggota sekte naga hitam yang di dada anggotanya terdapat rajah naga berwarna hitam.
Dari semua anggota hanya tersisa seorang anak, yang baru saja dadanya di gambar sebuah naga berwarna hitam.
Dan anak itu menyaksikan pembantaian, oleh mereka yang di sebut golongan putih dan hitam
Bagaimana Han ciu menemukan ke 4 selir nya yang masing masing berbeda karacter dan terkadang membuat pusing, dan suka duka mereka memberantas musuh yang telah menghancurkan kehidupan keluarganya,
Sebuah kisah imajinasi dari penulis.
tak ada unsur modern dalam novel ini, karna hanya sebuah kisah cerita silat jadul.
kritik dan saran di harapkan
asalkan dengan sopan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jack mad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch : 22 Hari Perayaan Tiba
Han ciu yang berjalan tanpa melihat ke arah Tian Houw dan Harimau emas, kemudian berjalan ke depan, ke arah tempat makan dengan di ikuti oleh Ahn nio, Kwe an dan Kwe hu.
Sementara itu, Harimau emas memeluk tubuh adiknya yang tewas, ketika melihat mata adiknya yang masih melotot, Harimau emas mengusap wajah adiknya itu dan berkata, "matamu seperti melihat sesuatu yang menakutkan, apa yang kau lihat ?" tapi kau jangan khawatir kakak akan membalas dendam untukmu,
Setelah mendengar perkataan Harimau emas, Tian Houw menepuk nepuk pundak pengawalnya itu, kemudian berkata.
"Mereka adalah rombongan penghibur yang sengaja di datangkan oleh bangsawan Kwe, kita akan bertemu kembali di acara perayaan, banyak orang orang sakti di sana yang bisa kita mintai tolong, Kau tak usah khawatir, kau pasti bisa membalas dendam," Harimau emas mengangguk mendengar perkataan dari sang ketua
"Sekarang, lebih baik kau pesan sebuah peti mati, lalu kita keluarkan dan kuburkan mayat adik mu dengan baik, nanti di tempat acara yang diadakan bangsawan Kwe, kita cari cara untuk menghabisi bocah itu," Harimau emas kembali mengangguk mendengar perkataan ketuanya.
Lalu dengan langkah lesu keluar dari penginapan, untuk memesan sebuah peti mati untuk adiknya.
Ahn nio berjalan mendahului Han ciu, kedua adiknya masih berada di meja dimana tempat tadi mereka makan, "kalian cepat pesan makanan," Ahn nio berbisik kepada kedua adiknya.
Ketika Han ciu lewat, Ahn nio tersenyum manis, dan berkata, "makanlah dulu !" kau pasti lapar."
Han ciu terus melangkah ke arah kamarnya tanpa menjawab seruan dari Ahn nio.
Ahn nio langsung cemberut kemudian membantingkan kaki, ketika omongannya sama sekali tak di dengar, bahkan pemuda itu menengok pun tidak ke arahnya.
"Sombong sekali !" liat saja, jangan sebut namaku Ahn nio jika tak bisa membuat kau bertekuk lutut di bawah kakiku. Ahn nio berkata sambil melihat tubuh Han ciu yang berjalan menuju kamarnya.
Akhirnya Kwe an dan Kwe hu yang datang, kemudian makan bersama sama dengan Ahn nio dan kedua adiknya.
Ketika makan bersama tak henti hentinya Kwe hu bertanya siapa Han ciu kepada Ahn nio dan kedua adiknya, hanya Niu niu dan Ling ling yang menjawab, sementara Ahn nio wajahnya cemberut ketika mendengar Kwe hu selalu bertanya tentang Han ciu.
Hari perayaan tiba dan entah apa yang di rayakan oleh Kwe hun ti, tetapi banyak sekali tamu undangan yang datang, dan berbagai macam manusia berpakaian aneh, tampak makan dan minum sambil tertawa tawa.
Di kursi kehormatan tampak duduk seorang kakek yang masih tampak gagah bersama dengan seorang gadis muda, yang sama berpakaian merah.
Kakek gagah itu tampak begitu di hormati oleh Kwe hun ti dan para tokoh tokoh pendekar yang hadir.
Siang hari Ahn nio hanya melihat lihat bersama dengan kedua adiknya dan Han ciu.
Ahn nio memang tampil malam hari, untuk menghibur tamu sementara pagi hari sampai siang adalah acara, percakapan dan pertandingan persahabatan, dalam acara perayaan kali ini, bangsawan Kwe hun ti bermaksud ingin membuka usaha pengawalan barang, dan meminta ijin kepada para tokoh tokoh dunia persilatan dan mencari para pesilat handal yang mau bekerja di perusaahaan pengawalan barang yang akan didirikan oleh Kwe hun ti.
Suasana perjamuan mendadak hening ketika bangsawan Kwe hun ti berrjalan ke dalam panggung arena pertandingan.
Tuan tuan pendekar yang terhormat !" Kali ini aku Kwe hun ti memberanikan diri mengundang kawan kawan Bulim ( dunia persilatan ) untuk menghadiri perayaan dan peresmian perusahaan pengawalan barang yang akan kami dirikan dan berpusat di kota Nanyang ini.
Kami mendapat dukungan dari Ketua perguruan Harimau besi, ketua Tian houw siap memberikan anggota anggota yang terbaik dari perguruan Harimau besi, dan kami juga mencari para pendekar yang mau bergabung dengan kami untuk menjalankan perusahaan yang akan kami dirikan ini, karna kami juga akan membuka banyak cabang di berbagai kota kota besar, maka kami membutuhkan banyak tenaga tenaga para pendekar yang mau bergabung, soal biaya tak usah para pendekar khawatir, kami semua akan membayar sesuai dengan kemampuan dan nama besar yang di sandang oleh pendekar itu.
Kami sudah menyiapkan panggung untuk uji kemampuan, bagi para pendekar yang berminat bergabung, silahkan mendaftar dengan unjuk kemampuan di panggung ini, dan Kwe hun ti merasa sangat terhormat karna ketua dari perguruan yang terbesar di daratan tionggoan juga hadir, Ketua perguruan Api suci, tuan Xiao cen atau lebih di kenal dengan sebutan si telapak api dan cucunya Xiao er, yang juga sudah mempunyai gelar bidadari merah, seorang tokoh muda yang tengah naik daun di kalangan bulim saat ini.
Para hadirin bertepuk tangan sangat meriah, ketika Si telapak api Xiao cen dan cucunya Xiao er berdiri dan melambaikan tangan kepada para tamu undangan, lalu duduk kembali.
Setelah berkata sebentar dan memberikan kata kata sambutan lalu Kwe hun ti duduk bersama dengan Xiao cen dan bercakap cakap.
Dan acara kemudian di pandu oleh seorang pemandu acara, yang menggantikan bangsawan Kwe.
Banyak para pendekar yang biasa berkelana mendaftar di perusaan pengawalan barang milik Kwe hun ti, karna mereka tahu bangsawan kwe memang banyak membuka Kongsi dagang di berbagai kota, perusahaan pengawalan barang yang akan didirikan pasti akan maju, dan itu yang membuat para pendekar yang biasa berkelana mau mendaftar menjadi anggota.
Di hari pertama acara di buka, banyak pendekar pendekar yang di terima oleh Bangsawan Kwe hun ti.
Malam harinya, suasana santai di tempat perjamuan dì iriingi suara lembut Ahn nio dan permainan musik yang di lakukan oleh kedua adiknya, membuat para tamu yang hadir terpesona.
Kwe an, Kwe hu dan Xiao er, yang sudah akrab mengajak Han ciu semeja dengan mereka, karna satu meja memang di peruntukan untuk 4 orang.
Han ciu tanpa banyak kata duduk satu meja dengan mereka, Xiao er melirik Han ciu, dan mengerutkan dahi melihat baju yang di pakai oleh seorang busu ( pengawal, centeng ) yang duduk bersamanya.
"Apa tuan muda ini adalah kenalan bangsawan Kwe ?" Xiao er berkata, Han ciu tak menjawab dan tampak seperti asik menikmati alunan suara dan musik yang di mainkan olen ketiga gadis dari surga malam.
"Maaf nona Xiao, tuan Han ciu adalah busu dari ketiga gadis surga malam yang sedang bernyanyi," Kwe an berkata.
"Oh, busu rumah hiburan rupanya," Xiao er berkata, dengan kesan bahasa yang merendahkan, kwe an dan Kwe hu merasa tak enak mendengar perkataan dari Xiao er, takut Han ciu tersinggung, tapi tampaknya Han ciu tak peduli dan hanya menganggukan kepala sambil minum arak dan mendengarkan suara musik yang terdengar syahdu di telinganya.
Tian houw dan orang orang Harimau besi, yang mejanya agak berjauhan, berbisik kepada Harimau emas, "ini saatnya bagimu untuk membalas dendam," kacaukan saja acara perjamuan ini, maka para tokoh besar yang hadir akan bergerak membasmi busu yang telah menewaskan adikmu itu," Tian houw berkata.
"Baik ketua, walau pun harus mati aku siap, asalkan bisa membalas dendam pada busu itu, Harimau emas berkata, wajahnya mulai merah karna pengaruh arak yang ia minum.
Harimau emas lalu berdiri dan berjalan ke arah meja dimana ke empat muda mudi itu berkumpul.
"Hai busu cabul, kita bertemu kembali," Harimau emas berkata, bau arak yang menyengat tercium ketika Harimau emas bicara.
Han ciu tak menjawab perkataan dari Harimau emas dan masih tetap asik mendengarkan lagu lagu yang di bawakan oleh Ahn nio.
"Tuan Kim houw, apa kau ingin mencari keributan di sini ?" Kwe an berkata, wajah pemuda itu sangat kesal karna merasa terganggu oleh Harimau emas.
"Maaf tuan muda Kwe, aku berkata kepada busu kurang ajar ini, bukan kepada yang lain."
"Tapi kau membuat keributan di meja kami, apa kau tak melihat nona Xiao er ada di meja ini ?" Kwe an berkata sambil menatap tajam ke arah Harimau emas.
"Maaf tuan muda Kwe !" sudah aku katakan, aku hanya mempunyai urusan dengan busu itu, bukan dengan yang lain." Harimau emas berkata sambil kedua tangannya berada di atas meja dekat dengan Kwe an dan Han ciu.
Para tamu undangan mulai melihat ke arah meja dimana Kwe an, Kwe hu, Xiao er dan seorang busu,
Kedua telapak tangan Harimau emas masih berada di atas meja.
Han ciu lalu mengambil sumpit yang berada di mejanya, lalu dengan mata masih melihat kearah ketiga gadis surga malam yang tengah bernyanyi.
Tanpa melihat ke arah meja, sepasang sumpit Han ciu seperti mencari cari daging kering teman minum arak yang terletak di meja.
Sepasang sumpit lalu mencapit.
Creep...kreeek !
Lalu dengan sekali sentak, Han ciu menarik Sumpitnya.
Aaaaarrggh..!!
Suara jerit kesakitan terdengar, dan musik pun berhenti, lalu semua mata memandang ke arah suara jeritan yang keluar dari mulut Harimau emas.
Han ciu lalu melihat sumpitnya yang tengah mencapit jari kelingking Harimau emas yang putus, Han ciu mengerutkan dahi, dengan mimik muka yang heran dan terlihat bingung, Han ciu lalu berkata sambil menatap Kwe an.
"Kenapa dalam hidangan ada jari kucing ?"