Ella Johnson memilih menjauh dari keluarganya setelah ia menyelesaikan kuliahnya, karena trauma masa lalu yang membuat Ella menjauh dari keluarganya Erico Wijaya Seseorang yang terpesona dengan Ella pada pandangan pertama.. Merasa hampa ketika Ella memutuskan buat menjauh Dari keluarganya..
Bab 23
Emily yang melihat kiriminan screenshot dari Ella sangat marah, selama ini ia hanya memperingatkan Maureen untuk mendidik anaknya jadi lebih baik.. tapi kenyataannya tidak ada yang berubah selalu sama saja…
Oma Miranda juga sama sangat kecewa dengan kelakuan anaknya, padahal daridulu semua di sayang tidak ada perbedaan, malah kalau mau di bilang ia lebih sayang dengan Maureen daripada Emily.. apa pun yang ia lakukan seakan tidak cukup
Emily langsung ke rumah Maureen, karena dia sudah kesel setengah mati.. mereka sekeluarga tidak akan pernah berubah, harusnya ia yang marah karena selama ini ia agak di abaikan oleh mamanya..
Ketika sampai di rumah Maureen langsung masuk, ia melihat mamanya sedang memarahi Maureen.. ia hanya mendengarkan terlebih dahulu
“Ternyata kamu anak tidak tahu diri ya, setelah aku lebih menyayangi kamu dari anak ku sendiri, sekarang kamu balas aku dengan begini? Hah!! Sia - sia aku mendidik mu dengan kebaikan tapi kamu malah mengikuti sifat keluarga kandung mu yang tidak tahu diri itu!!!!!” Marah oma Miranda
Emily terkejut dengan ucapan mamanya tapi ia hanya mendengarkan saja tanpa ada niatan untuk interupsi percakapan mereka..
“Apa maksud mama?” Tanya Maureen terkejut mendengar ucapan Miranda
“Kamu bukan anak kandung ku, kamu adalah anak kakak ku.. sebelum ia meninggal ia meminta tolong pada ku untuk merawat mu karena dia takut jika kamu di rawat keluarga ayah mu maka kamu akan mengikuti sikap dan sifat seperti mereka!!!” TeriakMiranda
Maureen yang mendengar ucapan mamanya sekitika merasakan kakinya lemas, ia jatuh terduduk.. ia tidak bisa membalas ucapan mamanya yang seperti biasa ia lakukan, Emily juga terkejut dengan kebenaran yang ia baru ketahui ini.
‘Apa abang Mateo mengetahui tentang ini? Makanya selama ini ia tidak pernah mau perduli dengan kak Maureen karena ia sudah tahu dan mengetahui sikap dan sifatnya akan seperti ini makanya ia sangat tidak suka dengan kak Maureen.’ Tanya Emily di dalam hati
‘Ternyata ini yang terjadi dan membuat mama lebih sayang kak Maureen dan membuat aku sedikit terabaikan.’ Ucap Emily lagi dalam hati.
“Tapi apa yang selama ini aku lakukan, aku lebih menyayangi mu sampai - sampai aku harus mengabaikan anak kandung ku sendiri hanya aku takut kamu kekurangan kasih sayang itu sia - sia.. kamu menyakiti semua anak - anak ku sampai - sampai kamu juga menekan anak kamu untuk menyakiti semua cucu perempuan ku, apa yang aku lakukan untuk mu kurang hah?!” Bentak Miranda
“Usaha yang suami kamu jalanin setelah usaha yang dia bangun itu adalah usaha ibu mu yang ia bangun dari ia masih gadis, ia perjuangkan itu untuk kamu dari keserakahan ayahmu.. untung saja mereka ada perjanjian pranikah pisah harta.. apa itu tidak cukup untuk mu hah?! Sampai - sampai kau harus iri hati dengan anak - anak ku dan melukai mereka semua!!!” Bentak Miranda
“Maafkan aku ma.” Ucap Maureen sambil menangis
“Kau buat anak bungsu ku bernasib sama dengan ibu mu, kau yang membuat perempuan itu mendekati menantuku, kau hancurkan kebahagiaan anak ku hanya demi sifat iri kamu itu, usaha ibu mu sudah lebih berkembang di tangan suami mu apa yang kamu irikan dari anak - anak ku hah?! Jawab!!” Bentak Miranda lagi
Maureen menyesal telah menyakiti saudara sepupunya sampai - sampai ia menekan Arabella untuk menyakiti semua keponakannya, kalau Arabella tidak mau ia akan menghajar Arabella habis - habisan sehingga membuat Arabella melakukan apa pun yang ibunya inginkan.
Padahal Arabella sangat menyayangi semua sepupunya tapi karena ibunya ia harus melakukan itu, dan setiap kali ia melakukan apa pun yang ibunya inginkan ia akan menangis sendirian.. ia tidak berani jujur ke abang atau ayahnya, takut di hajar oleh ibunya..
Maureen hanya bisa menggelengkan kepalanya dan menangis..
“Aku juga dari dulu lebih menyayangi mu daripada anak - anak ku sendiri seakan tidak cukup untuk mu.. aku mengajarkan kebaikan kepada mu tapi itu semua kau lupakan dan malah menyakiti anak dan cucuku. Kau menekan anak mu untuk mempermalukan cucu ku di social media, kalau kali ini Ella bertindak aku tidak akan pernah membela anak mu atau kau lagi.. ingat itu ya, jangan panggil aku mama jika kau masih ingin menyakiti anak - anak ku..” ucap Miranda sambil melangkah pergi
Ketika Miranda ingin keluar dari rumah Maureen ia bertemu Emily yang masih berdiri di ruang tamu, ia langsung memeluk Emily dengan sayang.. hal yang jarang ia lakukan ke Emily dan Casey. Emily membalas pelukannya dengan erat..
“Maaf kan mama ya nak, karena mama takut kakak mu seperti ayahnya malah jadi suka mengabaikan kamu dan adik kamu.. mama serahkan semua sama kamu dan Ella, buat kakak mu mau berubah dan rangkullah dia ya.” Ucap Miranda
Emily hanya menganggukan kepalanya.. ia juga menyayangi Maureen tapi selama ini Maureen yang menjauhkan dirinya sendiri.. setelah menguraikan pelukannya Miranda akhirnya pergi..
Emily mendekati Maureen yang masih terduduk karena shock di sebelah kursi meja makannya.. begitu ia sudah di dekat Maureen ia langsung jongkok dan memeluk Maureen yang sedang terduduk sambil menangis..
“Kenapa kakak begini? Apa kasih sayang mama tidak pernah cukup kak? Sampai - sampai kakak menyakiti kami yang anak perempuan mama juga kak.” Tanya Emily
“Maafkan aku Em.. aku tidak berani bilang ke mama, jika waktu aku kecil ada nenek - nenek yang bilang kalau kamu dan Casey bukan anak mama dan dia mengakatakan kalau mama sayang dengan kalian aku akan di buang, Em.” Lirih Maureen memeluk Emily dengan erat.
Untungnya sejak dulu Emily dan Elson sudah mencari tahu kenapa sikap Maureen jadi beda sendiri dari anak - anak mamanya, cuma mereka tidak mengetahui kalau Maureen bukan anak mama mereka.. Mereka cuma mengetahui nenek yang menemui Maureen ketika Maureen SMA itu adalah mertua dari kakak mama yang artinya itu nenek kandungnya Maureen..
Mereka sengaja menhasut Maureen karena tidak terima usahanya tidak di bagi dua padahal ada surat perjanjian pranikah yang tercantum pisah harta sedangkan usaha mama Maureen di bangun dari ia gadis bukan sesudah menikah.. dengan maksud untuk membuat Maureen jadi bisa mereka kendalikan jika ada Emily, Casey dan Mateo mereka tidak akan bisa mengendalikan Maureen..
Jika mereka bisa mengendalikan Maureen otomatis harta mama Maureen akan jatuh ke mereka juga, sampai sekarang mereka masih mencari celah untuk menhasut Maureen lagi, tapi tidak pernah berhasil karena Ella juga sudah mengetahui semuanya jadi ia mengaja keluarga Maureen… dengan memantau keluarga Maureen, ini yang Ella maksud dengan memantau mereka.. karena Ella tidak ingin jika Maureen kembali terhasut akan lebih menyakiti mama dan tantenya..
Ella masih menyimpan untuk dirinya sendiri, Tom juga sudah mengetahuinya makanya ia diam - diam menjaga perempuan yang ia cintai dari jarak jauh takut ketahuan.. maksud dari Ella yang ia katakan pada Arya adalah, akan mengeluarkan semua bukti ibunya menyakiti Arabella.. karena ia tidak ingin Arya dan pamannya malu ia simpan semua sendiri.
Ella juga sudah menjelaskan semua tentang Maureen ke paman dan tantenya , ternyata Ella mengirimkannya Email ke paman dan tantenya, Mateo langsung menelepon Ella setelah membaca Email dari Ella dan langsung ke rumah Maureen.
Sedangkan Casey baru membaca Email yang di kirim Ella setelah landing.. Casey kembali pulang karena ingin menyelesaikan urusannya dengan pemebeli rumahnya, yang akhirnya terjual setelah di bersihkan oleh pendeta.
Tujuan awalnya adalah rumah mamanya, tapi setelah bicara dengan Ella lewat telepon tadi ia merubah haluannya menjadi ke rumah kakaknya Maureen.. karena Ella mengatakan kalau Maureen lagi membutuhkan dukungan darinya.
“Aku sudah mengetahui siapa nenek - nenek itu kak.. nenek itu adalah nenek kandung mu, ibu dari ayah mu.. mereka sengaja mengatakan itu agar kamu bisa mereka kendalikan jika ada kami kamu tidak akan bisa di kendalikan.” Ucap Emily sambil menguraikan pelukannya
Mendengar ucapan adiknya seketika ia langsung bisa menebak maksud tujuan mereka mehasutnya..
“Mereka ingin kecipratan harta mama ku?” Tanya Maureen
Emily hanya menjawab dengan anggukan..
“Ya Tuhan, Em.. aku telah berdosa dengan Ara, aku menghajarnya ketika ia tidak ingin menyakiti kakak dan adik - adiknya.” Lirih Maureen…
Emily mendengar penyesalan Maureen ikut sedih juga..
“Apa gara - gara ini bang Mateo jadi cuek ke aku ya, Em?” Tanya Maureen sambil menundukkan kepalanya..
“Abang tidak pernah cuek dengan adik abang, abang hanya mendiamkan kamu supaya kamu sadar dengan kesalahan kamu.. eh bukannya sadar malah semakin nakal kamunya.” Ucap Mateo yang baru saja tiba dan mendengar perkataan Maureen
Mendengar suara abangnya Mauren dan Emily langsung berdiri, Mateo jalan mendekati adik - adiknya..
begitu sudah di hadapan adik - adiknya ia langsung memeluk kedua adiknya, Maureen langsung menangis mengingat apa yang ia lakukan ke Casey.. ia ingin menemui Casey, tapi ia malu karena sudah kejam ke adiknya yang dulu selalu ingin dekat dengannya..
“Wah keterlaluan sekali kalian, pelukan tidak ngajak aku.” Teriak Casey yang baru saja tiba di rumah Maureen
Mendengar suara Casey membuat Maureen menguraikan sedikit pelukan abang dan adik pertamanya.. setelahnya ia langsung menghampiri Casey dan memeluknya..
“Maafkan aku ya Casey.. aku udah sangat kejam padamu..” ucap Maureen sambil memeluk Casey dengan erat..
Casey hanya membalas pelukan Maureen dengan erat sambil mengelus punggung kakaknya, ia merasa senang karena di balik apa yang di lakukan kakaknya ia menjadi tahu seperti apa suaminya, jika suaminya kuat imannya maka ia tidak akan tergoda dengan perempuan dan tidak akan menikah lagi..
Casey menguraikan pelukan kakaknya, ia membingkai wajah kakaknya dengan tangannya sambil menghapus air mata kakaknya..
“Malah aku ingin berterima kasih ke kakak, karena kakak telah menunjukan seperti apa suami ku kak.. walaupun kakak suguhkan dia banyak macam wanita jika dia tidak tergoda tak akan dia menikah lagi.. lah ini? Menikah lagi dia kak.” Ucap Casey
Maureen menganggukan kepalanya ia setuju dengan ucapan adiknya..
Mateo dan Emily menghampiri Maureen dan Casey, Mateo memeluk ketiga adiknya..
“Sampai di sini saja ya, reen nakalnya.. jangan nakal lagi, kami semua akan menjaga kamu dari keluarga kandung mu.. kamu akan tetap menjadi adik ku dan jadi kakak untuk Emily dan Casey..” ucap Mateo yang di anggukkan kepalanya oleh Maureen
“Dulu waktu mama bawa kamu ke rumah, umur mu baru 2 tahun.. aku senang banget ada kamu, karena Emily belum lauching waktu itu.. jadi aku senang ada adik perempuan yang langsung bisa aku jaga, aku bertambah senang sejak Emily dan Casey lahir.. karena yang ganteng cuma aku dan papa, dan aku yang akan menjaga kalian semua.” Ucap Mateo lagi
Maureen, Emily dan Casey cuma bisa tertawa.. Setelah selasai drama pelukannya, mereka duduk di ruang tamu..
“Kak, kamu pergi minta maaf ke suami dan Arya ya.. ajak mereka kembali ke rumah ini.” Ucap Casey
Maureen menganggukan kepalanya..ia merasa bersalah ke suami dan anak - anaknya..
“Mana Ara, reen?” Tanya Mateo
“Di kamar bang, abis aku marahin karena tadinya dia tidak ingin membuat postingan itu, ia merekam Ella dengan laki - laki itu hanya untuk dirinya sendiri karena senang akhirnya ada laki - laki yang bisa menjaga Ella.” Lirih Maureen..
“Okay lupakan ya, Reen.. mulai sekarang jangan begini lagi, jika ada yang menemui kamu dan bilang yang tidak - tidak jangan ragu untuk bilang ke kita dan mama papa ya..” ucap Mateo
“Papa sampai menangis telepon aku bilang untuk menyadarkan mu dari kenakalan ini.” Ucap Mateo lagi
Mendengar ucapan Mateo membuat Maureen merasa bersalah karena sudah membuat semua orang yang menyayanginya kecewa..
“Aku tunggu kakak di rumah mama ya kak, aku harus bertemu dengan orang yang akan membeli rumah ku dulu.. aku pergi dulu ya.” Ucap Casey pamit ke kakak- kakaknya
“Panggil lah anak mu kita ke rumah mama.” Ucap Mateo
Maureen mengangguk dan beranjak untuk memanggil anaknya
Emily berharap setelah ini keluarganya bisa akur dab tidak ada lagi yang saling membenci..
Terima kasih telah mampir 🙇🏻♀️