Menceritakan kisah Raditya Sukma yang terjerat dengan Seorang CEO cantik bernama Amelia Artmaja.
Sebagai manusia terkuat dibumi ini.Raditia terpaksa patuh pada Amelia. dan berperan sebagai pengawalnya. tidak hanya itu, Raditia juga terjerat hubungan dengan beberapa wanita selama menjadi pengawal amelia. Hinga pada akhirnya, dia memutuskan menikahi setiap wanita yang memiliki ikatan cinta denganya..
So jika kalian penasaran langsung cekidot ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SATO_WOW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BRAM YANG MENYEDIHKAN
"Jangan khawatir." Ucap Amelia, matanya menatap punggung Raditia dengan gugup,"Jika dia tidak keluar dalam sepuluh menit, kita akan memanggil polisi."
Tentu saja, Amelia dan Claudia tidak menyadarinya. Ketika Raditia masuk ke dalam bangunan, mobil hitam juga berhenti disisi jalan.
Begitu pintu mobil terbuka, Siska dengan kemeja biasa mengikuti Raditia ke dalam bangunan. Amelia dan Claudia tidak mengenal Siska, Jadi mereka tidak terlalu memperhatikan.
...
Berbicara tentang Raditia, Setelah dia masuk ke dalam bangunan, dia tidak bisa menahan diri untuk mengutuk.
Ternyata perusahaan Lenolieum tidak terlalu besar, Tapi situasinya sangat kacau. Ada banyak sampah dimana-mana hampir di setiap lorong.
Ada juga bau alkohol yang kuat, dan menyengat.
Di ujung koridor, sebuah pintu dengan tanda kantor Manajer Umur terbuka.
Terdengar suara teriakan dan rintihan.
Rupanya seseorang memiliki nama Besar ada disana. Ada lima pria Berotot duduk disana dengan wanita setengah telanjang di atas pangkuan mereka.
Pria kekar ini semuanya mengenakan kaos pendek dan tato cukup sangar di bahu mereka. Raditia berjalan mendekat, mengulurkan tangannya dan mengetuk pintu dengan pelan.
Pada saat yang sama, dia bertanya dengan sopan,"Permisi, Apa ini perusahaan Lenolieum?"
"Masuk." sahut seseorang dengan suara yang serak.
Raditia tersenyum, membuka pintu dengan santai dan berjalan masuk,
Berdiri disana.
"Minggir dulu!" seorang pria kekar dengan kepala botak segera menyingkirkan wanita diatas pangkuannya.
Dia segera bangkin, menghadap Raditia dan bertanya,"Siapa kamu?"
"Aku dari Armaja Grup," jawab Raditia, tersenyum dan memandang pria botak barusan."Permisi, apa kamu Bram, Manager Umur perusahaan Lenolieum?"
"Ini aku, Kenapa?" ujar Bram tertegun sejenak, lalu tersenyum."Artmaja Grup ya? Aku ingat, Itu perusahaan kecil milik Amelia,Kan?"
Setelah berbicara, Bram mengulurkan tangannya dan memeluk kembali wanita setengah telanjang tadi.
Dia mencium wanita itu di depan Raditia,"Ayo buka semuanya, kita akan bermain disini!"
"Benarkah? Asik, akujuga akan mulai degan wanitaku!"
"Ya, kebetulan sekali dua aset besar wanitaku lumayan, ini sangat bagus,"
Kedua besar lainnya terkikik, lalu mencium wanita yang berada diatas pangkuan mereka.
Raditia melihat adegan cabul ini dengan jelas, tapi dia tidak merasakan apapun!
Baginya, orang-orang ini tidak lebih dari hewan, yang tidak memiliki Moral dan Etika.
Bram membawa wanitanya ke belakang meja, duduk disana dan menatap Raditia dengan Ganas,"Bocah, Siapa namamu? Apa tujuanmu kesini?"
"Namu Raditia, Aku datang untuk menagih hutang! Perusahaan kalian berhutang 100 juta pada Artmaja Grup," kata Raditia tanpa ragu.
Dia merasa bahwa tidak perlu sopan di hadapan sekelompok hewan. Jadi katakan saja langsung ke intinya.
"Bentar-bentar!" seru Bram, mengulurkan jari kelingkingnya untuk mengorek kuping telinganya,"Telingaku Tidak bisa mendengar degan jelas! Coba katakan sekali lagi?"
"Kau tidak bisa mendengar dengan jelas, itu bukan urusanku! Intinya, cepat bayar hutang pada istriku!" bentak Raditia sambil mengerutkan kening.
Pada saat ini, dia juga dua pria berotot di samping Bram berjalan perlahan ke arahnya, mereka menatapnya dengan senyum tidak ramah.
Seolah-olah mereka akan langsung menghajar Raditia, Jika dia berani mengatakan sesuatu lagi.
Menarik.
Raditia tersenyum, menyalakan sebatang roko sambil menatap Bram dengan tenang. Bram juga menyalakan sebatang Roko sambil menatap Raditia main-main.
Mata kedua orang ini saling bertatapan.
Untuk sementara, udara di ruangan itu terasa sesak, seolah pertarungan bisa meledak kapan saja.
Dan pada saat ini, sesuatu yang tidak terduga terjadi.
Siska yang mengenakan kemeja hitam ketat dan rambut pendek, tiba-tiba mendobrak pintu dan masuk begitu saja, lalu dia berdiri di samping Raditia.
"Oh ternyata kamu, wanita liar seksi?" Raditia sedikit menoleh untuk melihat Siska.
"Hentikan dengan memanggil nama itu! Namaku Siska!" ujar Siska tanpa ekspresi, bahkan wajahnya sangat kaku seperti Robot.
"Bukankah kamu memang wanita liar dan seksi?" ujar Raditia sambil tersenyum dan bercanda, "Kamu datang diatas perintah Herman, kan?"
Siska mengerutkan bibirnya dan mengangguk, pipi yang halus dan cantik dipenuhi dengan kesabaran.
"Menarik!" seru Raditia, lalu tangannya menunjuk Bram dan yang lainnya,"Mereka berutang 100 juta ke perusahaan istriku, mau aku selesaikan sendiri atau kamu akan membantuku?"
"Biar aku saja!" ujar Siska tanpa ragu, namun ada kemarahan di hatinya
Pada saat yang sama, kedua bola matanya yang indah menatap Bram dengan galak.
Melihat Siska yang begitu bergairah, Bram tidak tahan untuk mengodanya,"Padahal jika Amelia datang sendiri kesini, mungkin aku akan membayar hutang setelah bermain beberapa ronde denganya. Sial! Aku benar-benar kecewa, dia malah mengirim pria kecil untuk datang padaku! Tapi tidak apa-apa, sekarang ada wanita liar seksi ini, aku suka sekali dengan nama panggilannya, apa dia sangat liar saat bermain...."
Sebelum Bram selesai berbicara, Siska suda berlari ke depan Bram, kakinya yang ramping tiba-tiba terangkat, dan menendang meja kuat-kuat.
Brakk!
Seperti terkena sambaran petir, meja di depan Brak hancur berkeping-keping oleh tendangan Siska.
Karena kaki Bram ada di atas meja, Membuatnya tersandung dan jatuh di depan Siska.
Brakk!
Segera, lutut siska menyerang dagu Bram dengan keras.
"Arrggh!" teriak Bram kesakitan.
Dia berbalik 360 derajat dari udara, jatuh ke lantai dan berlutut di depan siska.
Krakk!
Krakk!
kedua lututnya hancur secara bersamaan.
"Berikan uangnya!" seru Siska, mengulurkan tangannya dan mencekik leher Bram kuat-kuat.
"A-Aku akan bayar...." ucap Bram tergagap, wajahnya sudah berlumuran darah, dan dia menatap Siska dengan gemetar.
Dia tidak pernah menyangka bahwa wanita liar seksi ini begitu kuat, Rasa takut yang kuat menyelimuti dirinya seketika.
"Karena kau telat bayar, total hutangmu jadi 200 juta," ujar Raditia sambil tersenyum.
Dia berjalan mendekat dan mematikan putung roko di wajah Bram.
"Arrggh!!!" teriak Bram kesakitan karena panas.
Setelah Siska mendengarnya, cekikan di tangan di leher Bram semakin menguat dan dia berkata dengan tegas,"Kamu sudah dengar,kan? Cepat bayar!"
"Aku bayar! Aku akan bayar!" tolong jangan bunuh aku! uhuk..." ujar Bram sambil batuk-batuk dan menangis.
Disini, Raditia menyalakan sebatang roko lagi, berbalik untuk melihat 2 pria berotot yang masih berdiri di tempat.
"Kenapa kalian masih diam? Cepat ambil uangnya! Jangan sampai wanita liar seksi ini mengamuk ke arah kalian!" seru Raditia sambil menatap dua orang itu dengan main-main.
"Apa kalian dengar? cepat ambil uangnya di dalam brangkas!" bentak Bram, tampak menyedihkan.
"Oh, Oke,oke!"
Kedua pria berotot itu mengangguk dengan tergesa-gesa, dan berbalik lari.
Dalam waktu kurang dari lima menit, kedua pria itu berjalan ke arah Raditia dengan dua buah koper hitam berisi uang,"Tuan satu koper ini berisi uang 100 juta, jadi totalnya ada 200 juta!"
"Oke, Terimakasih! Silahkan lanjutkan bercinta dengan wanita kalian," ucap Raditia ringan, lalu mengambil 2 koper itu dengan satu tangannya
Bersambung..