NovelToon NovelToon
Balas Dendam Sang Immortal

Balas Dendam Sang Immortal

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Balas Dendam
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: XERA

Setelah ratusan tahun mendedikasikan hidup hanya untuk berkultivasi, Li Xuan akhirnya berhasil mencapai ranah Immortal meskipun bakat kultivasinya sangatlah buruk. Masa itu adalah masa paling membahagiakan dalam hidupnya, namun kebahagiaan tersebut tidak berlangsung lama.

Li Xuan terpaksa terlibat dengan sekte Raja Naga, salah satu sekte besar dari aliran Putih, demi bisa menyelamatkan anak yatim piatu. Dia mengira masalah tidak akan menjadi besar, tetapi ternyata pemikiran naif itu salah besar. Tiga Immortal dari sekte Raja Naga datang dan membuatnya sekarat, pencapaiannya menjadi Immortal tidak dapat dibanggakan di hadapan lawan yang lebih kuat.

Li Xuan yang nyaris terbunuh memecahkan kristal teleportasi pemberian Gurunya, dan berakhir di sebuah tempat yang asing. Seorang gadis cantik yang mengaku sebagai Rubah Ekor Sembilan, menawarkan kekuatan untuk balas dendam.

Li Xuan tentu menerimanya. Ini adalah kisah tentang seorang Immortal yang ingin balas dendam, akankah dia berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lelang

Keesokan harinya, Li Xuan dan Rong Baihu sarapan di ruang makan penginapan. Selama di sana, mereka mendengar pembicaraan dari para tamu lain yang menyinggung tentang keributan tadi malam.

Awalnya, Li Xuan berpikir kalau itu adalah hal lain bukan tentang dirinya tetapi ia langsung menepis pikiran tersebut saat salah satu dari mereka mengatakan merasakan gelombang energi yang tiada habisnya.

"Mereka bukan seorang Immortal, tetapi jika masih bisa merasakan gelombang energi itu dari jarak sejauh puluhan kilometer. Berarti, pertarunganku dengan tiga Immortal itu cukup besar, ya?" gumam Li Xuan setelah makanan miliknya habis, "Selain itu, beberapa orang di sini ada yang memberikan tatapan khusus padaku. Mereka sepertinya tau kalau aku dalangnya."

"Kamu sudah menarik perhatian mereka, dan mungkin sekarang mereka cukup penasaran dengan asalmu." Rong Baihu menanggapinya setelah makanan di mejanya juga habis tak tersisa, "Daripada memikirkan itu, lebih baik kamu persiapkan mental setelah lelang berakhir nanti."

"Hm?" Li Xuan menatap mata gadis cantik itu, kebingungan maksud dari perkataannya, "Aku tidak mengerti, nona Bai."

"Kekuatan penuh sekte Serigala Darah sedang menuju kemari, aku sempat mendengarnya dari obrolan tiga pria tua itu tadi malam." ujar Rong Baihu tenang, lalu melanjutinya, "Kamu sebaiknya harus mulai memikirkan rencana supaya kota ini tidak jatuh dalam kekacauan."

Li Xuan terkejut mendengar itu, tetapi tidak ada ekspresi yang diperlihatkan. Dia kemudian tersenyum tipis, "Agak mengejutkan, namun ini adalah berita bagus. Aku jadi tidak perlu susah payah mendatangi mereka."

Rong Baihu menghela nafasnya, "Aku jadi tidak yakin kamu sudah mempelajari teknik Jalan Sunyi Tanpa Batas atau belum."

Li Xuan menggaruk kepalanya yang tidak gatal mendengar itu, entah mengapa dirinya jadi menyukai pertarungan. Mungkin ini adalah reaksi yang wajar mengingat beberapa waktu lalu dirinya sangatlah lemah meskipun berada di ranah Immortal, dan sekarang mempunyai kekuatan sebesar ini membuatnya ketagihan untuk menang dari lawan yang kuat.

"Kita bertemu lagi..."

Tidak lama setelahnya, Chen Ye mendatangi meja mereka berdua bersama adiknya. Dia menangkupkan tangannya, "Teman Dao, apa kalian tidak keberatan jika kami bergabung?"

"Tentu saja tidak, teman Dao. Silahkan duduk." Li Xuan dengan senang hati mempersilahkan mereka sekalian membersihkan meja dengan menaruh piring serta mangkuk di pinggiran, "Kupikir kalian sudah selesai karena sekarang tersisa satu jam terakhir."

"Kami memang sering agak terlambat, apalagi adikku berdandan terlalu lama." balas Chen Ye sambil terkekeh pelan, sementara perempuan yang bersamanya langsung cemberut tetapi tidak mengatakan apapun, "Omong-omong, apa kalian merasakan gelombang energi tadi malam?"

"Bisa, bahkan dengan sangat jelas." Li Xuan menjawab, lalu menatap kedua bersaudara itu, "Kalian juga rupanya?"

"Um, kami masih bisa merasakannya sedikit karena berada di ranah Nascent Soul." jawab Chen Ye sambil mengangguk, "Karena teman Dao adalah seorang Immortal, apa itu artinya kamu tau sesuatu mengenai itu?"

"Aku tidak mengetahuinya secara spesifik, tetapi yang pasti bukan dua Immortal saja yang saling bertarung." Li Xuan menjawab, nadanya tenang.

"Berarti, jumlahnya lebih banyak?" Chen Ye sedikit mengangkat alisnya, merasa tertarik dengan hal itu.

"Kurang lebih begitu, dan prediksiku adalah satu Immortal lawan tiga Immortal sekaligus." sahut Li Xuan sambil tersenyum tipis. Meski siratan saja tetapi dirinya masih bangga saat membicarakan itu, "Merasakan gelombang energinya, mereka sepertinya cukup kuat."

Chen Ye diam sejenak sebelum menggeleng pelan, tadinya ia berpikir kalau Li Xuan tengah membicarakan dirinya sendiri tetapi rasanya mustahil mengingat dia adalah orang yang baru saja naik ke ranah Immortal.

Chen Ye kemudian membicarakan hal lainnya sampai sarapan berakhir. Mereka kemudian kembali berpisah dan berjanji akan bertemu lagi di pelelangan nanti siang.

Karena Li Xuan dan Rong Baihu tidak memiliki kegiatan lain, mereka berdua memutuskan untuk berjalan-jalan di kota Luoyang selagi menunggu siang datang.

Li Xuan dan Rong Baihu berjalan santai di alun-alun kota Luoyang, menikmati suasana yang ramai namun tetap tertata. Pedagang di sepanjang jalan menawarkan berbagai barang, mulai dari kain sutra, perhiasan giok, hingga makanan khas yang menggugah selera. Aroma teh melati bercampur dengan bau panggangan daging yang baru matang, memberikan kehangatan tersendiri bagi mereka yang melewati area tersebut.

Li Xuan sesekali melirik ke arah Rong Baihu dan mendapati penyelamatnya itu tampak menikmati suasana, yang membuatnya ikut senang. Dia lalu menatap jauh ke langit cerah, membayangkan mereka berkeliling dunia dan mencoba berbagai hal baru.

Waktu terlewati begitu saja, dan matahari kini sudah berada tepat di atas kepala. Suasana pusat kota sekarang sangat padat, itu karena pelelangan yang diselenggarakan oleh Menara Langit akan dibuka sebentar lagi.

Li Xuan dan Rong Baihu saat ini sudah berada di sekitar sana, menatap paviliun megah yang berdiri anggun di tengah keramaian. Aroma kayu cendana tercium samar, bercampur dengan wangi dupa mahal. Orang-orang mulai berseliweran, sementara penjaga bersenjata tombak berdiri tegap di depan pintu emas berukir naga.

"Ramai sekali..." Li Xuan bergumam, matanya kemudian tertuju pada sekelompok kultivator, "Heh? Mereka juga ada di sini."

Li Xuan menemukan keberadaan Xi Zhuen bersama tiga jenius dari sekte Serigala Darah, pria tua itu menyadari tatapannya dan mata mereka berdua saling bertemu.

"Kekeke... Bahkan setelah melarikan diri tadi malam, dia masih terlihat tidak takut." Li Xuan terkekeh pelan saat mendapati tatapan tajam dari pria tua itu. Kemudian menatap gadis cantik di sebelahnya, "Nona Bai, menurutmu orang-orang dari sekte Serigala Darah akan langsung menyerang ketika menemukanku sampai membahayakan penduduk kota?"

"Tidak, ada cukup banyak kultivator kuat yang mengikuti pelelangan ini..." jawab Rong Baihu, lalu menambahkan, "Mereka memang tidak menyerang, tetapi juga tidak berniat untuk menyembunyikan sikap permusuhan padamu. Dan kemungkinan, mereka akan menyeretmu keluar secara paksa dari kota ini."

"Ah, begitu..." Li Xuan mengangguk beberapa kali, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain dan menemukan keberadaan Chen Ye bersama adiknya.

"Rupanya kalian datang lebih awal." Chen Ye menangkupkan tangannya, "Apa kalian sudah menunggu lama?"

"Tidak, kami belum lama di sini..." Li Xuan menjawab sambil menangkupkan tangannya, "Apa kita akan langsung masuk ke dalam? Sepertinya akan dibuka."

Li Xuan menoleh ke arah pintu paviliun dari kejauhan, dan prajurit yang menjaga sedang membukanya. Orang-orang mulai memasuki tempat itu secara beraturan, sejumlah prajurit mengoordinasikan para tamu dengan sangat baik.

"Mari masuk, aku juga tidak sabar." Chen Ye menjawab, lalu berjalan di depan dan diikuti oleh tiga orang lainnya.

Mereka berempat memasuki paviliun megah itu, dan mendapati ruangan luas yang sangat mewah. Ada kristal cahaya yang menerangi ruangan, beberapa lukisan berjajar di tembok serta dua patung naga di sisi panggung.

Tidak hanya itu, paviliun tersebut memiliki dua lantai. Lantai kedua dikhususkan bagi para VIP, dengan bilik-bilik pribadi yang dilengkapi tirai sutra tebal, dengan tujuan memberikan privasi bagi tamu penting.

Ada sepuluh bilik di lantai Dua, dan Li Xuan bersama yang lain memasuki bilik ketiga. Di dalam bilik VIP, suasana mewah terasa kental. Kursi empuk berlapis beludru tertata rapi menghadap jendela kaca yang mengarah ke panggung. Meja kecil dari kayu cendana dihiasi ukiran naga, dilengkapi teko teh hangat dan camilan eksklusif. Tirai sutra tebal menjaga privasi, sementara aroma dupa lembut memenuhi ruangan, menciptakan ketenangan bagi tamu istimewa.

Li Xuan dan yang lainnya duduk di salah satu kursi yang telah disediakan, mereka kembali mengobrol sembari menunggu waktu lelang dimulai.

1
jhoni
aliran putih tapi kelakuan ky iblis melebihi aliran hitam.. hancurin aja sekte nya
Daryus Effendi
aku palin bosan cerita timur,di campur bahasa inggris
kuda_liar
Gaskeun
kuda_liar
Mantap
kuda_liar
Semen Padang
kuda_liar
titip rindu
kuda_liar
Naif
kuda_liar
Oops
kuda_liar
jual Saham
kuda_liar
nitip lapak
kuda_liar
kebangkitan
kuda_liar
titik awal
kuda_liar
lanjutkan
kuda_liar
hhhmmmmm
kuda_liar
tertinggal
kuda_liar
jejak
Fadli R
up
pangesticass
yeayy karya bagus lagii...aku sukaa /Smile//Smile//Smile//Watermalon//Watermalon//Watermalon/ bahan sarapan aku inj
IDE Pasir mayang
Slmat slamat selamat berkarya
lanjut trus Thor update yg banyak
🙏🙏🙏
Suanggi™
semangat✊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!