10jt Dollar mengandung Bayi untuk Bos Mafia!!!??
Memutuskan untuk menjadi ibu pengganti ketika sebuah tawaran dari seseorang tak dikenalnya hingga iming-iming uang jutaan dollar, membuat Laila menerima tawaran itu dalam keadaan masih perawan dan terdesak?
Laila Aplebarry, wanita energik yang rela menjadi ibu pengganti untuk pasangan suami-istri. Namun naasnya, dia tidak tahu bahwa yang dia tolong adalah pasangan Mafia yang seharusnya dijauhi. Dan lebih parahnya lagi, mau tak mau Laila yang tidak tahu apa-apa malah memilih Parsial Surrogate Mother / Surrogasi Tradisional yang membuatnya one night stand dengan Donovan Stone-Brooks— si mafia bengis dan terkenal kejam yang berperan sebagai ayah adopsi.
Keadaan nya semakin rumit, saat Laila malah membawa kabur anaknya usai melahirkan karena tak tega bila harus memberikannya kepada orang lain dan itu membuat nyawanya hampir melayang.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ABftMB — BAB 12
RENCANA DAM FIRASAT YANG BURUK
Selama perjalanan, Laila merasa aneh dengan mimik wajah Enisa yang terlihat ketakutan hingga penuh tanya. Dengan cemas wanita itu menyentuh tangan Enisa saat wanita itu masih fokus menyetir.
“Kau baik-baik saja?” tanya Laila.
Seketika Enisa menepikan mobilnya dan mencoba tenang. “Aku baik! Ap-apa kau... Terluka, maksudku, apa kau baik-baik saja?” tanya balik Enisa yang terdengar gugup.
“Ya.” Jawab singkat Laila dengan sedikit kerutan di alis. Hingga Laila terdiam saat mengingat pria yang menolongnya tadi.
Melihat Laila yang terdiam, Enisa berpikir ingin mengatakan sesuatu soal pria yang menolongnya tadi.
“Laila... Pria yang menolong— ”
“Dia Donovan Stone-Brooks. Dia ayah adopsi dari anak ini. Aku tidak mengerti kenapa dia bisa ada di sana?” Ujar Laila yang langsung membuat Enisa semakin terkejut, karena yang artinya— ayah yang akan merawat anak yang dikandung temannya saat ini adalah seorang pembunuh?!
“Do-Donovan...”
Laila menoleh dan menatap dengan kerutan alis heran. “Kau yakin baik-baik saja? Kau terlihat sangat tegang, what happened?” tanya wanita cantik itu kepada temannya.
“Tidak. Hanya saja... Apa kau yakin akan menyerahkan anak itu?”
Pertanyaan yang langsung membuat Laila terdiam dan berpikir dua kali, ditambah keberadaan nenek dan adiknya yang sudah dibunuh, lalu untuk apa lagi Laila butuh uang?
Tapi perjanjian itu....
...***...
9 Bulan Kemudian
Brugh! Brugh! Brugh! Darah muncrat dimana-mana saat dengan kejam Donovan memukuli musuhnya saat ini. Ya! Di saat Laila kini tengah melahirkan di rumah sakit, Donovan sibuk membunuh musuh-musuhnya. Dan Quinn? Tentu saja wanita itu juga sibuk dengan bisnis ilegal nya juga.
Dengan wajah bernoda darah, Donovan melangkah pergi, keluar dari ruang bawah tanah mansion nya sembari meriah kain putih yang Austin berikan. “Ada apa?” tanya Donovan kepada Stacey yang datang menghampirinya.
Dengan tatapan tajam, Donovan menatap ke adik tirinya itu.
“Quinn memintamu datang. Stone-Brooks sudah lahir! Kini kau menjadi ayah!” ucap Stacey seperti candaan kecil namun Donovan hanya menatap tajam dan melangkah pergi tanpa peduli.
“Itu bukan urusanku. Katakan kepada Quinn, aku sibuk.” Pinta Donovan yang masih saja angkuh.
Wanita cantik dengan kuncir ekor kuda itu hanya diam saling memandang ke Austin yang pasrah. Tentu saja mereka sudah kenal watak Donovan yang sangat sulit ditaklukkan.
Dengan langkah panjang, Donovan yang masih melingkis lengan kemeja hitamnya itu memberikan kain putihnya kepada pelayan yang berdiri sekedar berjaga. “Pergilah, aku ingin bicara berdua.” Pinta Donovan yang baru saja masuk ke ruangan Roger.
Connie yang ada di sana, wanita itu menoleh dan menatap tajam penuh kekesalan. “Aku berhak di sini, lagipula tidak ada rahasia diantara suami istri.” Ucap Connie dengan berani hingga tersenyum miring.
Donovan yang hanya mengajak tajam dan datar, pria itu mencoba memberikan kesempatan untuk wanita tadi hingga Roger yang tahu akan tatapan marah Donovan akhirnya membuka suara.
“Pergilah Connie! Tinggalkan kami berdua.” Tegas Roger yang duduk di sofa singel dengan tatapan tegas.
Wanita itu menyeringai kecil menatap suaminya. “Selalu saja menurutinya.” Gerutu Connie yang akhirnya pergi dengan kesal. Tentu, dia tidak ingin berdebat dengan Donovan apalagi melihat bercak darah di kemeja pria itu.
Kepergian nya membuat Donovan duduk di sofa dengan tatapan mengarah ke kakeknya.
Sementara di sebuah rumah sakit. Keringat membasahi wajah Laila yang nampak pucat Pasih usai melahirkan. Sebisa mungkin Laila mencoba menatap ke Enisa yang sudah membantunya persalinan.
“Enisa!” panggil Laila lirih hingga wanita itu yang hendak pergi membawa anak Laila, seketika terhenti namun tak berani berbalik karena itu sudah aturan bagi para ibu pengganti.
Ya! Enisa dikhususkan oleh Quinn sendiri untuk membantu Laila. Jika tidak maka dia juga dalam bahaya.
Dengan ragu Enisa mencoba menahan dirinya sebagai teman dan bersikap profesional. “Aku ingin melihatnya sebentar saja.” Pinta Laila dengan serius dan memohon.
Setelah ucapan Enisa beberapa bulan lalu, membuat Laila terus memikirkan soal anaknya itu.
Enisa hanya menoleh tanpa senyuman dan mengeratkan gendongannya. “Maafkan aku Laila. Ini sudah peraturannya. Semua ibu pengganti tidak diperbolehkan melihat ataupun menggendong anaknya.” Jelas Enisa yang dimengerti oleh Laila, tapi rasanya dia ingin sekali melihatnya.
Tentu. Jika seorang ibu melihat anaknya yang baru lahir, maka ikatan batinya terhadap anak itu akan kuat sehingga tidak tega.
“Aku mohon... Biarkan aku melihatnya, aku mohon!” pinta Laila dengan memaksa namun dia masih berbaring karena lemas.
Enisa yang tak tega melihat temannya, wanita itu melihat ke wajah bayi kecil yang sudah bersih dari darah dan hanya dililit oleh selimut tebal. Sebagai teman tentu saja Enisa akan selalu mendukung temannya.
Wanita berambut orange itu berbalik dan tersenyum kecil dengan penuh nekat. “Jika Quinn tahu, dia akan marah, tapi demi dirimu aku tidak masalah. Lihatlah!” ucap Enisa memberikan anak itu ke gendongan Laila yang mana ia langsung tersenyum tak percaya melihat wajah cantik putrinya.
Sementara Enisa menutup pintunya dan menguncinya di saat semua perawat sudah keluar.
Melihat wajah putrinya, anak pertamanya membuat Laila tak percaya bahwa dia bisa melahirkan seorang bayi. Ini adalah pengalaman pertamanya, dia sangat terlihat senang hingga mencium kening putrinya.
Melihat itu, Enisa ikut tersenyum. “Dia sangat cantik. Dan aku rasa matanya akan sama seperti ayahnya!” ujar Enisa sekedar menebak, karena dia sudah tahu warna mata Donovan saat malam itu.
Laila terdiam dan masih menatap putrinya. “Ini sangat memberatkan ku Enisa.” Lirih Laila yang mulai meneteskan air matanya hingga Enisa langsung sadar bahwa temannya mulai terbawa suasana.
“Sekarang apa yang kau akan lakukan? Sebentar lagi wanita itu akan datang mengambil anakmu.” Ucap Enisa sehingga Laila mulai terdiam dan terus menatap putrinya.
Sungguh! Hati ibunya mulai meronta dan ingin membawa putrinya pergi bersama.
Tak ada jawaban dari Laila membuat Enisa semakin yakin bahwa temannya itu benar-benar akan melakukan hal yang nekat. “Laila— ”
“Aku akan membawanya pergi bersamaku. Aku tidak bisa memberikannya, Enisa! Aku tidak bisa memberikan putriku kepada mereka.” Ucap Laila membuat Enisa senang sekaligus cemas bila terjadi sesuatu yang tak diinginkan kepada Laila.
Apalagi tebakannya soal Quinn dan Donovan membuatnya penasaran dan bertanya-tanya siapakah mereka? Kenapa dengan mudahnya, pria bernama Donovan itu membunuh seseorang?
Kontak mata Laila dan Enisa saling bertemu hingga wanita berambut orange itu tersenyum yakin. “Aku akan membantumu sebisa mungkin!” ucap Enisa memberi dukungan kepada temannya itu yang hendak ingin membawa putrinya pergi.
Sungguh tekad yang gila dan mengorbankan nyawa.
Jangan jangan...
Laila adik Espascito (eh susah bener namanya 😅)
tetap semangat, ditunggu kelanjutannya kak.
penasaran apa yg akan terjadi selanjutnya...
kayaknya musuh nya mengincar keturunan Stone-Brooks..
...hanya kak othor yg tau.