Pernahkah kalian melihat Mertua dan Menantu bersitegang??
Itu hal biasa, Banyaknya Mertua yang hanya bisa menindas menantu dan tidak Suka kepada menantunya, berbeda dengan mertua dari Almira, Rahayu dan Sintia. Dan Rafa
Mertua yang memperlakukan anak menantunya seperti anak sendiri bahkan sangat menyayangi ketiganya. Mertua yang sangat jarang ditemui karena sangat langkah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Setelah sejam berlalu, akhirnya seluruh anak lelakinya datang tak terkecuali dengan anak perempuannya dan juga menantu lelakinya. Seluruh anak dan menantunya telah berkumpul.
Shofiyah telah mengantongi banyak bukti tentang perselingkuhan anaknya dengan perempuan yang berasal dari masa lalu sang anak. Sejak tadi dia memang berada didalam kamar tamu yang dikhususkan jika dirinya akan menginap. Dia baru keluar ketika mendengar suara anak-anaknya.
"Bunda kami pulang". Ucap mereka serempak.
Shofiyah keluar dari kamar untuk menemui mereka dan akan memberikan pelajaran pada si bungsu lelakinya itu. Tapi sebelumnya mereka harus meredahkan rasa lelah mereka walau sebentar.
"Kalian sudah datang rupanya, ayo kita makan dulu". Ajak Shofiyah kepada mereka semua.
Mereka pun menurut perkataan sang bunda mereka tanpa banyak protes. Setiap rumah mereka memang akan ada meja besar untuk mereka sekeluarga jadi saat makan seperti ini mereka bisa makan bersama tanpa antri.
Setelah makan mereka pun berkumpul kembali diruang tengah karena mereka sudah dipesan datang oleh sang bunda karena ada pembahasan penting yang akan mereka bahas.
"Apa yang sebenarnya bunda bicarakan pada kami, kayaknya penting banget sampai mengharuskan kami berkumpul semua seperti ini?? Tanya anak lelakinya bernama Sulaiman yang merupakan suami dari Rahayu.
"Iya bunda, maaf karena aku baru bisa datang, aku tadi harus jualan dulu baru bisa kesini ". Ucap Rafa yang merupakan menantu lelaki Shofiyah.
"Bunda akan membahas sesuatu dari kalian tapi sebelum bunda membahas masalahnya, bunda akan bertanya, bagaimana jika diantara kalian ada yang berselingkuh, kira-kira konsekuensi apa yang akan dia dapatkan?? Tanyanya dengan tatapan sendu.
Perkataan bunda mereka membuat mereka semua Shock, mereka semua saling menatap kebingungan kecuali Aiman yang langsung menunduk ketakutan, wajahnya tiba-tiba pucat karena dia merasa bundanya sudah tahu perbuatannya.
"Apa bunda punya bukti jika ada diantara kami berselingkuh?? Tanya Aiman dengan gugup, berusaha menghindari kontak mata sang bunda sejak tadi.
"Kalian pasti tahu bunda seperti apa, bunda tidak akan mengatakan segala sesuatu tanpa cari tahu dulu". Mata Shofiyah berkaca-kaca.
Dia seakan susah menelan ludahnya karena hal ini, dia masih belum bisa menerima jika anaknya selingkuh.
"Maaf bunda, benarkah bunda katakan, aku merasakan ini seperti prank saja". Sufyan Tawa paksa, berharap apa yang dikatakan sang ibu tidak benar.
"Iya bunda, ini tidak lucu sama sekali jika dibuat sebagai prank". Ucap Shifa anak perempuan Shofiyah satu-satunya.
Dia menggelengkan kepalanya menatap sang bunda dengan tidak percaya.
Sedangkan Ketiga menantu Perempuan Shofiyah hanya duduk menatap datar Aiman yang sejak tadi salah tingkah karena mereka tatap.
"Baiklah jika seperti itu nak, bunda tidak bohong, bisa kamu jelaskan semua ini nak??". Ucap Shofiyah memutar televisi besar dihadapannya dan menatap sang anak.
Aiman mengangkat kepalanya melihat video dalam layar yang berisi video dan foto-fotonya dengan kekasih gelapnya, Matanya melebar sempurna karena dia ketahuan.
"Bagaimana Aiman, bisa jelaskan pada kami semuanya, apa maksud semua ini?? Shofiyah memandang tajam ke arah Sulaiman dengan penuh emosi.
"Kenapa kau lakukan ini Aiman, bisa-bisanya kau melakukan hal ini kepada adik ipar, apa salahnya padamu". Teriak Sufyan mencengkram kuat kerah kemeja Aiman.
Dia langsung mendaratkan pukulan keras kepada wajah sang adik, dibarengi dengan teriakan histeris para wanita tapi tidak dengan Shofiyah. Dia hanya menatap hal itu dengan mata berkaca-kaca.
"Astaga kak, apa yang kakak lakukan". Teriak Shifa histeris.
Jika sang kakak memukul adiknya maka kesalahan yang dia lakukan itu sangat fatal dan tidak ada ampunan.
"Aku tidak menyangka kau melakukan hal memalukan seperti itu Aiman, kau tahu perempuan itu adalah orang yang membuatmu hampir mati dan hilang kewarasan, dan setelah semua perjuangan kami dan juga istrimu, kau melakukan hak seperti itu". Sultan menggelengkan kepalanya berusaha meredam emosinya.
Dia tak ingin ikut memukul sang adik yang melawati batas itu. tapi Tidak ada maaf atas perbuatannya.
"Maaf". Aiman hanya menundukkan kepalanya, tidak sanggup melihat kemarahan keluarganya apalagi mata bundanya yang penuh rasa kecewa, amarah padanya.
"Ayu, kau sudah tahu semua ini?? Tanya Sufyan menatap Sang adik ipar dengan mata mulai mengembun.
"Iya begitulah". Ucap Ayu dengan suara pelan nyaris tak terdengar.
Aiman mengangkat kepalanya menatap sang istri, jadi istrinya sudah tahu atas perbuatannya sebelum sidang hari ini. Mata istrinya sangat terluka dan kecewa dan itu semua karena dirinya.
"Dek, aku minta maaf". Ucap Aiman terbata-bata. Ucapannya tercekat di tenggorokan nya.
"Maaf, tapi tidak ada kesempatan untuk penghianatan dan perselingkuhan". Ayu menggelengkan kepalanya dengan air mata siap meluncur.
"Dek, aku". Aiman bangkit dari duduknya berusaha mendekati Ayu tapi Ayu menggelengkan kepalanya tanda tak ingin didekati.
"Bunda tolong bilangin Ayu, aku minta maaf, aku khilaf bunda". Aiman beralih bersimpuh kepada sang bunda setelah mendapat penolakan dari Ayu sang istri.
"Maaf nak, itu adalah konsekuensi dari apa yang kamu buat, terima lah, bunda selalu mengajarkan kamu, apa yang kamu tanam akan kamu tunai, maka inilah hasilnya". Shofiyah membuang muka karena tak mau menatap sang anak.
Aiman menatap nanar sang bunda yang kini tak mau membantunya, apalagi melihat seluruh keluarganya kecewa dengan tindakannya.
"Aku kecewa padamu dek, kakak pikir kamu akan mencintai dan menghargai serta membahagiakan Ayu setelah semua pengorbanan yang dia lakukan padamu, tapi". Ucapan Shifa terhenti menatap Ayu dengan mata berkaca-kaca.
Dia sangat ingat bagaimana iparnya ini berjuang penuh untuk membuat sang adik kembali sedia kala, butuh pengorbanan besar dan tenaga ekstra melakukannya, tapi setelah Aiman sembuh dan mendapatkan kerja bagus, dia seolah lupa diri.
"Maafkan aku, aku mohon maafkan aku". Jeritnya menyesal tapi semua tak berguna.
Semua orang yang disana membuang muka tanpa mau peduli bagaimana Aiman itu, mereka sudah kecewa. Video itu menjelaskan kalau Aiman sering bercumbu seperti layaknya suami istri dengan Mantan kekasih nya itu, bukan tidak mungkin mereka melakukan hal menjijikkan lainnya.
"Ceraikan saja Ayu, dia berhak mendapatkan lelaki lebih baik dari pecundang seperti mu". Ucap Sufyan dengan emosi kepada sang adik.
"Kak, aku adikmu kenapa kakak menyuruhku menceraikan istriku". Kesal Aiman tidak terima.
"Kau menyakiti sialan, dan kau masih berharap Ayu memaafkan mu begitu saja, kau pikir Ayu itu patung yang tak punya perasaan". Hardik Sultan dengan keras.
Dia sungguh kesal dan marah kepada sang adik karena merasa seolah segalanya selesai dengan permintaan maaf tanpa peduli perasaan Ayu.
"Dek kumohon, maafkan aku, aku akan memutuskannya tapi tolong jangan ceraikan aku". Aiman ingin memeluk kaki sang istri tapi malah ditolak dengan Ayu langsung berdiri dari duduknya.
"Maaf, tidak ada kata kesempatan bagi laki-laki yang pernah berselingkuh, kau tahu itu ".