Baca Aku bukan/hanya bayangan biar faham alurnya...
.
.
Melarikan diri demi melupakan masa lalu, tersakiti dan terhianati, oleh kekasih dan sahabatnya sendiri..
"Aku benci penghianat, dan aku benci kalian..aku membencimu!"
Kanaya Prameswari Sadewo.
Kesalahannya adalah membuat semuanya abu-abu tanpa penjelasan, membiarkan cintanya pergi tanpa tau yang sebenarnya.
"Aku akan mendapatkanmu kembali..dan mengantikan bencimu kembali menjadi cinta dan ya, kita tak pernah putus maka kamu masih kekasihku!"
Bagaskara Nandowijaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
Kanaya melajukan mobilnya seperti kesetanan beberapa kali Roni harus memegang Queen agar tak terpental "Nona pelankan lajunya ini berbahaya!" teriak Roni.
Roni melihat kearah Queen tapi anak itu malah bersorak senang, dan tertawa.
Setelah berkendara cukup jauh Kanaya menghentikan mobilnya disebuah rumah makan "Queen kita makan siang dulu okeh"
"Oteh" Kanaya turun dan membuka pintu belakang lalu menggendong Queen.
Kanaya mencebik saat melihat Roni meringis sambil memegani kepalanya yang terhantuk kesana kemari juga nafas nya memburu "Hih.. cemen begitu saja sudah KO"
"Huh.. men AO" Queen ikut meledek Roni.
"Ayo turun! cepet!" dan mau tak mau Roni pun ikut turun, saat akan masuk ke Restoran ponsel Roni berbunyi.
"Dimana kau kenapa belum sampai" tanya Bagas dengan nada tinggi.
"Begini tuan.." Roni pun berkata bahwa semua ada di bawah kendali Kanaya, dan mereka sedang berada di sebuah Rumah makan.
Bagas menggeram lalu terkekeh "Gadis itu.." Bagas segera keluar dari mansion nya dan melajukan mobilnya kemana Kanaya dan Queen berada.
Semua diluar rencana harusnya Roni bisa membawa Kanaya ke mansion nya dan makan siang bersama di mansion.
Kanaya memasuki rumah makan sederhana jam makan siang menjadikan rumah makan itu lumayan ramai, setelah mendudukan Queen di kursi, Kanaya mengambil gelas dan sendok lalu membunyikannya.
Tring..
tring..
tring..
"Perhatian semuanya" dan semua mata kini tertuju pada Kanaya, Roni masih melihat apa yang akan Kanaya lakukan "Hari ini kami sedang merayakan anniversary kami" Kanaya mengampit lengan Roni.
Degh,.. jantung Roni hampir copot sekarang
"Anniversary yang ke dua, maka dari itu kami mentraktir kalian semua" Terdengar sorakan dan teriakan selamat dari orang orang "Silahkan pesan sepuasnya! semuanya GERATIS" bukan uang yang Roni permasalahkan, bahkan tuannya rela kehilangan semua uangnya demi nona Kanaya,tapi.. Anniversary..???
Kanaya memanggil seorang pelayan "Jangan lupa hidangkan yang paling enak dan paling mahal ya!"
"Baik nona"
"Pokoknya hidangkan semuanya, bagikan pada orang orang juga diluar sana"
Sang pelayan pun mengangguk lalu segera masuk kearah dapur..
"Wah... selamat tuan, nyonya, semoga kalian selalu bahagia" sontak saja Kanaya dan Roni mendapat jabatan tangan dari semua orang.
"Ah.. terimakasih..Ayo tersenyum sayang" Kanaya makin merapatkan tangannya di tangan Roni, bahkan kepala Kanaya bersandar dibahunya.
Roni tersenyum canggung, 'Habislah aku, tuan akan membunuh ku, tuan semoga kau terjebak macet dan tiba lebih lama' namun rapalan Roni tak terkabul bahkan Bagas kini sudah tiba dan menatap marah pemandangan dihadapannya tangannya terkepal erat, serta giginya yang gemelutuk.
Bagas terbakar cemburu saat Kanaya bersandar di bahu Roni, dan memeluk tangan Roni, dan apa tadi Kanaya bilang 'Sayang' gadis itu harus dihukum.
Seorang pelayan menghampiri Bagas yang masih berdiri di depan pintu masuk "Mari tuan silahkan masuk, hari ini semua geratis nyonya dan tuan di sebelah sana sedang merayakan ulang tahun pernikahan mereka" sontak saja Bagas menolehkan matanya pada pelayan tersebut.
"Apa?"
"Ya tuan ah, lihat lah mereka begitu romantis"
"Ya kamu benar juga lihat anak mereka juga begitu menggemaskan bukan?" satu lagi pelayan datang dan ikut bicara.
"Iya benar, aku jadi iri..." Bagas tak mau mendengar ucapan mereka lagi dan mempercepat langkahnya kearah Kanaya dan Roni.
"Ada apa ini Roni?" Mendengar suara Bagas, Roni berdiri dan menegang kaku,sedangkan Kanaya menghiraukan Bagas dan mulai menyuapi Queen.
"Dadii .. mam" Queen melambaikan tangannya kearah Roni, wajah Roni makin pias kenapa dia harus terjebak dengan orang orang ini.
"Iya Daddy ayo makan sama mommy dan Anak kita" Kanaya bahkan mendelik kearah Bagas.
Bagas membelalakan matanya, kearah Roni, yang tersenyum kaku kearah Bagas.
"Ah, sayang makannya sama Mommy dulu ya.. Daddy kayaknya ada boss nya"
Queen mengangguk karna mulutnya penuh, Bagas mengumpat bocah itu sebenarnya ada dikubu mana, kenapa dia sekarang ikut menyerang Bagas.
"Daddy sudah selesai belum ayok duduk lagi" Kanaya menarik tangan Roni untuk kembali duduk, Kanaya bahkan menekan bahu Roni kuat agar Roni duduk.
"Daddy suka ini kan, ayo Aaa" Kanaya menyuapkan satu sendok besar hingga Roni sedikit tersedak "Daddy kalau makan suka berantakan" Kanaya melap sudut bibir Roni dengan tisu. "Ah.. daddy manis sekali" Kanaya mencubit pipi Roni bahkan pipi Roni langsung merah, bukan karna tersipu tapi karna memang cubitan Kanaya terasa sakit.
Kanaya memerankan keluarga bahagia nya dengan Roni dan Queen, bahkan menyuapi keduanya, anggap saja ini pembalasan dendamnya karna mempermalukan nya saat di Cafe tadi, sementara Bagas semakin murka melihat semua itu, amarah Bagas sudah tak tertahankan.
"Sudah cukup!" desis Bagas lalu menarik Kanaya berdiri dan berjalan keluar rumah makan, meninggalkan Roni dan Queen. "Roni urus semuanya dan bawa Queen pulang" Bagas kembali menari Kanaya "Dan ini belum selesai" Bagas menunjuk wajah Roni sambil menatapnya tajam Roni yang susah payah menelan makanan yang disuapkan Kanaya tadi.
___________
Walah Bagas kebakaran jenggot🤣
Roni, Roni malang nian nasibmu.. selalu jadi kambing hitam😅
Like..
komen...
vote..
🌹🌹🌹☕☕☕