NovelToon NovelToon
Surat Terakhir Ayah

Surat Terakhir Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Penyelamat
Popularitas:14.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Tegar adalah seorang ayah dari dua anak lelakinya, Anam si sulung yang berusia 10 tahun dan Zayan 6 tahun.

Mereka hidup di tengah kota tapi minim solidaritas antar sekitarnya. Hidup dengan kesederhanaan karena mereka juga bukan dari kalangan berada.

Namun, sebuah peristiwa pilu membawa Tegar terjerat masuk ke dalam masalah besar. Membuat dirinya berubah jadi seorang pesakitan! Hidup terpisah dengan kedua anaknya.

Apakah yang sebenarnya terjadi? Bisakah Anam dan Zayan melalui jalan hidup yang penuh liku ini? Jawabannya ada di 'Surat Terakhir Ayah'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hanya obrolan bocah

"Dari mana kalian?" Suara Ria terdengar jelas di telinga Anam dan Zayan dari kejauhan.

"Mulung." Ujar Anam.

"Cari rongsokan." Kata Zayan

Jawaban keduanya bersamaan tapi dalam kalimat yang tidak sama. Keduanya saling tatap dan kemudian tersenyum geli. Entah apa yang lucu.

"Kalian ngapain kayak gitu, kan ada uang bantuan dari desa. Dipakai aja. Bapak kalian belum ada tujuh hari meninggal, masa kalian udah berkeliaran di luar. Nggak baik kayak gitu." Ria mencoba menasehati.

"Mau diem di rumah sampai lapisan pelangi ada warna hitamnya juga nggak bakal bikin bapak hidup lagi. Lalu apa bedanya bi?" Sengit Anam.

"Pelangi nggak ada warna hitamnya bang." Koreksi Zayan dengan wajah polos bercampur lelah.

"Itu perumpamaan Za. Ayo masuk, mandi. Makan." Ajak Anam tanpa memperdulikan Ria yang terbengong di sana.

"Nam, Za.. Tadi siang bibi ngasih nasi uduk sama teh anget, ada di bangku depan. Kalau masih enak dimakan, tapi misalkan udah nggak enak dibuang aja. Nanti bibi buatkan nasi goreng." Seru Ria mengikuti langkah kaki kedua anak di depannya.

"Kita makan nasi hampir basi aja pernah ya bang? Nggak apa-apa. Nggak bikin keracunan." Zayan bicara dengan Anam tanpa menoleh. Netranya lurus ke depan.

"Kita? Itu Abang, Za. Kamu kan makan mi rebus waktu itu." Anam membenarkan kalimat yang dikarang Zayan.

"Karena baunya kayak eeq bang. Aku mau muntah, tapi Abang hebat. Bisa makan sampai habis." Puji Zayan sambil tersenyum membayangkan bau nasi yang hampir basi yang nyatanya tetap dimakan abangnya waktu itu.

"Nggak ada orang hebat makan nasi basi Za. Cuma orang miskin dan kelaparan kayak kita aja yang rasain makan makanan kayak gitu." Ketus Anam.

"Oiya ya bang. Ya udah, ganti. Abang luar biasa bisa makan nasi basi!" Zayan kembali tersenyum melontarkan pujian untuk abangnya.

"Terserah kamu lah." Jawab Anam tak bersemangat membahas nasi yang kata Zayan berbau seperti eeq yang sempat masuk ke perutnya dulu.

Mereka tak tahu, obrolan kecil itu membuat wanita yang berjalan di belakang mereka menangis haru. Air mata yang sebisa mungkin dia tahan-tahan sejak melihat keduanya berjalan dengan karung yang sudah dilipat di tangan masing-masing, luruh juga akhirnya.

Mereka bukan membicarakan orang lain, namun membicarakan kenelangsaan nasib mereka sendiri. Tapi kenapa bisa selepas itu, bisa sekuat itu, bahkan sambil tersenyum disertai raut wajah memancarkan ketulusan. Ria tak habis pikir, bagaimana dulu Tegar mendidik anak-anaknya, masih kecil saja mereka bisa memiliki rasa syukur dan tidak mudah putus asa seperti ini. Tidak menyalahkan keadaan, dan tetap melanjutkan hidup dengan baik. Tegar hebat! Tapi anak-anak Tegar lah yang luar biasa.

"Kenapa nangis bi?" Tanya Zayan yang menoleh ke belakang.

"Kelilipan aja tadi. Bukan nangis." Elak Ria tak ingin ketahuan jika dirinya terenyuh dengan keadaan kedua anak itu.

Baru melihat pekarangan rumah mereka yang terlihat bersih, Zayan jadi heboh lagi.

"Bersih banget. Apa jangan-jangan bapak pulang buat bersihin rumah ya bang?" Ujar Zayan penuh harap.

"Itu nggak mungkin. Orang yang udah meninggal nggak bisa balik lagi Za. Jangan ngaco."

"Lha ini. Nyatanya ini bersih, itu lihat bang.. Rumput-rumputnya udah pada ilang. Pot nya juga udah dijejer rapi. Siapa lagi kalau bukan bapak?" Zayan masih beranggapan bapaknya lah yang melakukan itu semua.

"Bibi yang bersihin." Ujar Ria tak ingin membuat keduanya meributkan hal kecil.

Zayan kembali murung. Dia bahkan terdengar menghela nafas panjang.

"Mandi cuci tangan. Lalu makan, ini nasi uduknya bibi ganti nasi goreng aja." Ria mengambil bungkusan yang dia tutupi baskom tadi siang. Masih ada di sana. Posisinya tetap sama.

"Nggak usah bi. Kami bisa makan apa aja. Sebelumnya terimakasih sudah peduli sama kami, tapi bi.. Jangan terlalu sering ke sini. Om Sengkala nggak suka sama kami, nanti bibi bertengkar terus sama suami bi Ria kalo ketahuan sering ke sini." Begitulah kata Anam.

Ria diam tanpa menjawab. Sebenarnya perkataan Anam memang ada benarnya, setiap kali Sengkala tahu jika dirinya habis berkunjung ke rumah Anam dan Zayan, lelaki yang berstatus suaminya itu pasti akan marah-marah. Padahal isu tentang petugas Intel yang memata-matai Tegar beserta anak-anaknya sudah hilang tak terdengar lagi beritanya. Tapi, tetap saja Sengkala masih menaruh rasa tak suka pada kedua bocah itu.

Dan malam harinya, kedua bocah itu mengaji sebisa mereka. Mereka membaca ayat-ayat pendek Alquran kemudian diakhiri dengan membaca alfatihah yang ditujukan untuk almarhum bapak juga ibu mereka. Entah benar seperti itu doa-doa yang dibutuhkan orang tua mereka atau bukan, Anam dan Zayan tidak tahu. Yang mereka tahu, mereka sudah berdoa agar kedua orang tua mereka dijauhkan dari siksa kubur dan ditempatkan di tempat yang indah di sisi Sang Pencipta.

"Besok Abang sekolah aja. Biar aku mulung sendiri." Kata Zayan dengan menatap langit-langit kamar mereka.

"Gegayaan bilang mau mulung sendiri, baru dapet botol lima biji langsung nangis kecapean. Abang berhenti sekolah aja lah. Pusing." Kata Anam enteng sekali.

"Aku pengen sekolah malah Abang mau berhenti sekolah, jadi bodoh nanti kamu bang!" Tentang Zayan atas ucapan tak jelas Anam barusan.

"Nggak jaminan sekolah bisa bikin orang pintar Za. Temen Abang, dari kelas satu sampai kelas empat.. Dia nggak bisa baca. Nulis namanya aja belum bisa. Tapi dia tetap naik kelas, karena apa? Karena dia kaya! Nanti kalau Abang udah bisa cari uang sendiri, uang yang banyak... Abang tinggal beli ijazah. Abang udah bisa baca tulis, mau belajar apa lagi di sana?" Ujar Anam yang menganggap pendidikan tidak penting.

"Owh gitu.. Ya udah. Kita nggak usah sekolah aja kalo gitu bang. Ngapain, ya kan? Buang-buang waktu. Buang-buang duit. Mending duitnya ditabung. Jadi kaya kita, ya bang?" Zayan ikutan oleng seperti abangnya.

"Kalau kamu ya harus sekolah lah. Katanya mau jadi polisi. Jadi polisi kudu sekolah yang pinter, jangan males-malesan kayak Abang." Tentang Anam pada pendapat adiknya.

"Nggak ah bang, nggak mau jadi polisi lagi. Aku udah punya cita-cita lain." Kata Zayan percaya diri.

"Oya? Apa?" Tanya Anam penasaran.

"Jadi Spiderman. Tinggal latihan ngeluarin sarang laba-laba lewat tangan. Bisa nolongin orang, bisa lompat-lompat ke sana kemari, bisa terbang, bisa semuaaanya!" Tangan Zayan direntangkan lebar.

"Bagus. Besok Abang jadi Batman aja kalo gitu." Anam mulai merasakan kantuk menyerang.

"Hahaha, latihan pakai sempak di luar celana kalo mau jadi Batman bang." Zayan cekikikan geli membayangkan abangnya memakai celana dalam di luar.

"Gampang itu, nggak usah latihan. Sambil merem juga Abang bisa." Anam benar-benar memejamkan mata.

"Bang, nanti kalo kita udah gede.. Sama-sama terus ya bang."

"Hu'um."

"Jangan pergi jauh-jauhan, aku nggak mau ditinggal sendiri.." Tapi tadi bilang mau cari barang bekas sendiri. Dasar bocah!

"Iya Za.. Udah malem, tidur. Besok mulung lagi. Abang capek." Ajak Anam pada Zayan untuk mengarungi mimpi.

Zayan masih belum bisa tidur sebenarnya. Masih ingin berbincang lebih lama, tapi lawan bicaranya sudah tertidur pulas menutup mata. Mau tak mau, Zayan ikut memejamkan matanya juga, meski harus dipaksakan.

1
Riaaimutt
deuh suami ria jahat bgt sama anak kecil juga
untung nya suami ku orangnya baik hati bijaksana dalam permusyawaratan perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
klo sikapmu sprti itu trs, lama² anakmu juga ogah idup samamu..
arogan bener jadi manusia, udah kek Fir'aun bae
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
masih ada aja manusia yang hormat hanya karna hartanya🤦🏻‍♀️
🍊 NUuyz Leonal
susah sih kalau orang nya modelan kayak Aline ini semua semua di salah kan ke orang lain padahal dia sendiri yang membuat hidup nya seperti itu
🍊 NUuyz Leonal
sepertinya lebih berbahaya jika celine bersama kamu
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
heh alin berkaca lah sebelum terlambat bgt menyadari kesalahan mu😒😒😒dari tadi asik nyalahin orang dasar 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
sebenarnya sangkala itu kenapa benci banget sama zayan dan Anam yaa🤔🤔🤔🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Dewi kunti
dipecat aj sopir yg gak tahu diri kong
Rahmawati
km sudah gk dianggap anak lagi line, mending km pergi aja, celine akan lebih terurus kl tinggal sm engkongnya
Rahmawati
ini knp kok sengkala benci bgt sm anam dan zayan,,
🍊 NUuyz Leonal
apapun bisa terjadi jadi jangan pernah melihat atau menilai apalagi membenci seseorang dengan kadar porsi yang berlebihan
𝐙⃝🦜尺o
si mandor so iye, gak tau apa2 mau tuduh sembarangan akhirnya dipecat kan
Rahmawati
bagus anam km pinter kl mau sukses
Was pray
belajar terus anam dan zian, harta dipakai habis , tapi kl ilmu dipakai bertambah
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
lagian, org kerja itu nyari duit..
bukan nyari muka
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
baru mandor tapi udah petantang petenteng
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
nam sibuk masak pak, gak bisa ikut olimpiade /Facepalm/
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍: kesian..
masih sekwildapa aja dari dlu😌
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐇 𝐇𝐈𝐍𝐘𝐀𝐈☝🏿🌚: mana ada.. nam sibuk ngelus dada dan paha
total 2 replies
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐇 𝐇𝐈𝐍𝐘𝐀𝐈☝🏿🌚
aih bulu 😱
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐇 𝐇𝐈𝐍𝐘𝐀𝐈☝🏿🌚: aih dah diganti kertas 🤭
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐇 𝐇𝐈𝐍𝐘𝐀𝐈☝🏿🌚: typo Thor
total 4 replies
🍊 NUuyz Leonal
buktikan namza Klian pasti bisa
seperti kata kong abut berubah lebih baik untuk kalian sendiri
🍊 NUuyz Leonal
bulu 😳😳😳
bulu apa ini 🤔🤔🤔
🍊 NUuyz Leonal: bulu apa itu???
Dfe: apa apa?
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!