NovelToon NovelToon
Wanita Bayaran Sang Penguasa

Wanita Bayaran Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Reni Juli

Demi biaya pengobatan sang ibu membuat seorang gadis bernama Eliana Bowie mengambil jalan nekad menjadi wanita bayaran yang mengharuskan dirinya melahirkan pewaris untuk seorang pria yang berkuasa.

Morgan Barnes, seorang mafia kejam di Prancis, tidak pernah menginginkan pernikahan namun dia menginginkan seorang pewaris sehingga dia mencari seorang gadis yang masih suci untuk melahirkan anaknya.

Tanpa pikir panjang Eliana menyetujui tawaran yang dia dapat, setiap malam dia harus melayani seorang pria yang tidak boleh dia tahu nama dan juga rupanya sampai akhirnya dia mengandung dua anak kembar namun siapa yang menduga, setelah dia melahirkan, kedua bayinya hilang dan Eliana ditinggal sendirian di rumah sakit dengan selembar cek. Kematian ibunya membuat Eliana pergi untuk menepati janjinya pada sang ibu lalu kembali lagi setelah tiga tahun untuk mencari anak kembar yang dia lahirkan. Apakah Eliana akan menemukan kedua anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rengekan Si Kembar Nakal

Setelah kembali dari Australia, Eliana mencari sebuah rumah yang bisa dia tempati. Dia tidak tahu akan berada di kota Paris berapa lama yang pasti dia akan pergi setelah menemukan keberadaan kedua putranya.

Bukan perkara mudah mencari anak yang dia lahirkan dan tidak pernah dia lihat rupanya, seandainya dia melihat rupa mereka waktu itu pun dia rasa dia tidak akan menemukan mereka dengan begitu mudahnya karena rupa mereka pasti berubah dari rupa ketika bayi dan rupa kedua putranya yang sudah berusia tiga tahun.

Bukan perkara mudah pula mencari pria yang tidak dia kenal nama dan rupanya, bahkan suaranya seperti apa dia pun tidak tahu. Petunjuk yang dia miliki hanya rumah yang dia datangi setiap hari untuk melayani Tuan Muda itu. Mungkin di sana dia bisa bertemu dengan Grace tapi sayangnya Grace tidak ada dan rumah itu sudah dijual.

Dia pun tidak menemukan keberadaan Ray. Pulau yang dia tempati saat itu dia juga tidak tahu pulau apa, Eliana benar-benar kehilangan petunjuk untuk mencari keberadaan kedua putranya. Seandainya dia tahu siapa Tuan Muda yang membayarnya waktu itu, mungkin dia tidak akan kesulitan seperti itu.

Mansion yang ditempati oleh Morgan pun berada di daerah lain. Dia memang sudah merencanakan hal itu agar wanita yang dia bayar tidak bisa menemukan keberadaannya dan memang itulah yang terjadi, Eliana mulai putus asa.

Hari ini, dia baru saja keluar dari rumah sakit di mana dia melahirkan kedua putranya. Dia ingin mencari tahu namun satu petunjuk pun tidak ada karena data-data saat dia melahirkan sudah dihapus oleh Ray apalagi rumah sakit itu milik Morgan.

Sudah seharian mencari, Eliana semakin putus asa. Dia melagkah tanpa tujuan arah. Bayangan wajah kedua putranya pun tidak ada, dia tahu jika usahanya untuk menemukan mereka tidak akan mudah.

Eliana duduk di taman sebentar, di mana dia dan ibunya dulu pernah bersama. Dia berada di taman itu untuk mengenang apa saja yang telah dia lewati bersama dengan ibunya. Cukup lama dia berada di taman itu sambil mencari caa untuk menemukan keberadaan kedua putranya.

Sepertinya dia harus mencoba mencari di sekolah-sekolah orang kaya, mungkin dia bisa mendapatkan petunjuk. Yeah, sepertinya hanya itu cara satu-satunya yang dia miliki untuk menemukan keberadaan kedua putranya. Mereka sudah berusia tiga tahun, mereka pasti sudah di sekolahkan oleh ayah mereka.

Hari sudah gelap saat Eliana pergi dari taman. Sebelum pulang Eliana ingin pergi makan terlebih dahulu tapi siapa yang menduga, saat dia sedang melangkah dengan keadaan putus asa dia justru mendengar suara teriakan dua anak kecil yang meminta tolong.

Sebelum orang-orang yang ada di sana bergerak untuk menolong, Eliana berlari menghampiri mereka terlebih dahulu. Dua anak kecil yang menangis dan berteriak membuatnya iba apalagi dia sedang mencari kedua anaknya.

"Apa kalian berdua baik-baik saja?" Eliana membungkuk untuk melihat kedua anak itu dan terkejut melihat rupa mereka yang sama.

Dia jadi bertanya, apakah ini kebetulan atau apa? Tapi tidak mungkin, mana mungkin si Tuan Muda itu membiarkan anak mereka berkeliaran saat malam apalagi sangat berbahaya untuk anak kecil.

"Aunty yang cantik, tolong bantu kami!" pinta Edwin sambil merengek di bawah kaki Eliana yang tak lain tak bukan adalah ibu yang mereka cari.

"Tolong, Aunty.. Mereka ingin menjual kami," teriak Elvin pula, si cengeng masih saja menangis untuk menarik perhatian Eliana.

"Baiklah, jangan menangis," Eliana berjongkok dan mengusap kepala Edwin dan Elvin.

"Aunty akan membantu, ayo ikut. Tidak perlu takut, Aunty orang baik," ucapnya lagi.

"Terima kasih, Aunty," Elvin menghentikan tangisannya. Edwin kembali mendekati adiknya dan menghapus air mata adiknya yang cengeng.

"Sudah, jangan menangis lagi. Kita sudah bertemu dengan Aunty yang baik," ucapnya.

Eliana tersenyum melihat mereka berdua. Dia rasa kedua putranya tidak jauh berbeda dengan kedua anak kembar itu.

"Bagaimana jika kita makan bersama? Setelah itu Aunty akan mengantar kalian pulang."

"Tidak mau, Aunty. Kami tidak mau pulang!" ucap si kembar secara bersamaan.

"Kenapa? Apa kalian kabur dari rumah?" tanya Eliana curiga.

"Tidak, kami tidak kabur," ucap Edwin.

"Lalu?" Eliana menatap Edwin dan Elvin dengan lekat.

"Daddy jadi jahat dan ingin menghukum kami gara-gara peyihir itu," ucap Elvin. Mereka sudah memutuskan tidak mau pulang. Mereka tahu saat pulang, ayah mereka pasti akan mengantar mereka ke rumah Uncle Peter. Lagi pula mereka belum menemukan ibu mereka jadi mereka tidak akan pulang.

"Apa? Apa itu benar?" Eliana terkejut, apa ada ayah yang seperti itu? Oh, dia lupa dengan ayahnya yang memang seperti itu.

"Ayo kita makan sambil berbincang," ajak Eliana seraya menggandeng tangan Edwin.

Edwin dan Elvin mengikuti langkah ibu mereka yang belum mereka sadari. Eliana pun tidak menyadari walau dia merasakan sebuah perasaan aneh saat melihat si kembar tapi dia tahu, yang melahirkan anak kembar bukan dia saja.

"Kakak, Daddy berkata kita tidak boleh mengikuti orang asing. Apa tidak apa-apa mengikuti Aunty ini?" tanya Elvin sambil berbisik.

"Tidak apa-apa, aku merasa Autny ini baik. Aku merasa dia seperti sosok Mommy yang ada diimpianku."

"Aku juga," ucap Elvin.

"Oleh sebab itu kita harus merengek agar Aunty ini iba dan mau menampung kita."

"Bagaimana dengan Daddy?" tanya adiknya lagi.

"Biarkan saja Daddy dengan penyihir itu!" ucap kakaknya lagi. Elvin mengangguk setuju, biarkan saja ayah mereka yang jahat dan ingin mengirim mereka ke rumah Uncle Peter.

"Apa yang kalian bicarakan, Guys?" Eliana berbalik, melihat ke arah Edwin dan Elvin yang berbisik-bisik sedari tadi.

"Tidak ada, Aunty," Edwin dan Elvin tersenyum dengan manis.

Eliana mengajak mereka untuk makan, dia tahu kedua anak itu pasti melarikan diri dari rumah. Dia akan mengantar mereka nanti setelah makan. Bagaimanapun di luar sangat berbahaya untuk anak-anak apalagi mereka baru saja hendak diculik.

Edwin dan Elvin makan dengan lahap untuk mengisi perut mereka yang kosong. Eliana memandangi mereka sambil tersenyum. Jujur saja sebuah perasaan aneh dia rasakan sejak tadi, tapi dia tahu tidak ada kebetulan seperti itu.

"Apa kalian sudah kenyang?" tanya Eliana setelah si kembar selesai makan.

"Sudah, terima kasih Aunty," ucap si kembar.

"Bagus, sekarang katakan pada Aunty di mana rumah kalian? Aunty akan mengantar kalian pulang."

"Tidak mau, Aunty. Kami tidak mau pulang!" ucap Edwin.

"Tapi orangtua kalian pasti mengkhawatirkan keadaan kalian," ucap Eliana.

"Tidak, kami tidak ingin pulang Aunty. Kami ingin bersama dengan Aunty saja," rengek Edwin.

"Maaf, Sayang. Aunty tidak bisa, bagaimana jika Aunty dikira menculik kalian?"

"Tidak mau, aku tidak mau pulang!!" Elvin mulai menangis dan berteriak.

"Jangan tinggalkan kami, Mommy. Jangan buang kami!'' teriak Edwin pula di sela tangisannya.

"Apa?" Eliana terkejut, dia jadi pusat perhatian di restoran itu.

"Daddy tidak menginginkan kami, Mommy juga ingin membuang kami. Kenapa tidak ada yang menginginkan kami?" tangisan Elvin semakin menjadi, begitu juga tangisan Edwin sehingga membuat Eliana semakin panik.

"Nyonya, kenapa begitu tega mau meninggalkan anak yang begitu lucu?" ucap tamu restoran yang duduk di samping mereka.

"Ka-kau salah paham!" Eliana beranjak dan menghampiri Edwin dan Elvin.

"Jangan menangis lagi, oke. Kalian bisa tinggal dengan Aunty untuk sementara waktu," ucapnya. Sepertinya tidak ada cara lain selain membawa mereka pulang.

"Benarkah?" tangisan Edwin dan Elvin langsung terhenti.

"Benar, jadi jangan menangis lagi."

"Terima kasih, Aunty," Edwin dan Elvin memeluk ibu mereka dan tanpa ibu mereka sadari, si kembar licik mengadukan telapak tangan mereka di belakang karena rengekan mereka sukses membuat ibu mereka iba.

"Jika begitu ayo ikut Aunty," ajak Eliana.

Untuk malam ini, dia akan memberikan tumpangan pada kedua anak itu karena dia iba. Lagi pula sudah larut, jangan sampai para berandal itu masih mengincar mereka berdua. Besok dia akan menghubungi orangtua anak itu dan meminta mereka untuk menjemput kedua putra mereka dan dia akan membicarakan hal itu pada kedua anak yang dia belum tahu namanya.

Eliana membawa Edwin dan Elvin pulang, memang ada sebuah perasaan aneh tapi dia tidak curiga jika merekalah putra yang dia cari. Edwin dan Elvin terlihat senang karena mereka bertemu Aunty yang cantik dan baik. Mereka tidak akan pulang, biarkan saja ayah mereka yang jahat mencari dan memang, Morgan tampak pusing karena kedua putranya belum juga ditemukan padahal hari sudah begitu malam. Morgan bahkan mencari bersama dengan anak buahnya, untuk mencari ke mana Edwin dan Elvin pergi.

1
Rizqi_Achmad
alurnya asik
Sa Tokkin
Luar biasa
Mmh Alfatih
klw ga dikasih kehidupan bahagia ...keterlaluan banget Thor ...kasih pelajaran dong buat si penjahat kelamin bikin dia bucin abis jatuh cinta sampai klepek klepek sama eliana
Endang Nurhayati
Kecewa
Endang Nurhayati
Buruk
Victoria Neka
semakin seru
arsi hafis
Luar biasa
Endah Kuswiatun
Kecewa
Endah Kuswiatun
Buruk
Lidya Singerin
Luar biasa
Siti Sa'diah
duh ikutan leweh
Siti Sa'diah
aduduh pikaserieun aslona ngakak
Siti Sa'diah
kkkkk
Siti Sa'diah
hihihi kok aku senyum2 sendiri yaaa
Siti Sa'diah
tengah peting maca nu kieu duh gakgakna 🤪😭🤣🤣
H
😂😂😂😂
H
hahahaha
H
😂😂😂 nakal sgt2
Diana Budhiarti
thanks thorrr... suka sekali akhirnya happy, lucu jg sich masak adiknya di panggil adik bau
mrsdohkyungsoo
❤️❤️❤️❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!