NovelToon NovelToon
KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Khaula Azur

Pernikahan yang awal bahagia harus goyah saat sang mantan istri dari suami Delia Ismawati kembali dari Hongkong. Mampukah Delia mempertahankan rumah tangganya dengan Husni sang suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khaula Azur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

Bab 22

"Mas, kamu jangan percaya dia, dia itu temannya. Jelaslah dia bakal belain walau temannya itu salah!." Hasud Rindu.

"Mba Rindu, stop ya! Jangan terus menerus menghasut mas Husni, Mas. Ayo kita masuk, kita selesaikan masalah ini berdua." Ajak Delia pada suaminya.

"Elisa, kak Rahman, terima kasih sudah mengantar aku pulang. Kalo kalian pulang hati-hati ya!." Lanjut Delia lagi.

Delia menggandeng tangan suaminya, meninggalkan mereka bertiga yang masih berdiri di tempatnya.

"Mba bibit pelakor, ngapain masih di sini? Belum puas buat hasut mas Husni? Heran ya, dulu sebelum ada mba Rindu, rumah tangga Husni dan Delia adem ayem, tapi sekarang sejak ada mba, mereka jadi ribut mulu. Soalnya mantan ikut campur Mulu." Elisa sindirnya.

"Jaga ya mulut kamu, kalau pun mereka ribut itu kesalahan Delia, dia sudah berselingkuh dengan laki-laki yang ada di samping kamu." Rindu.

"Maaf, tapi saya dan Delia tidak pernah selingkuh." Ucap Rahman bantahnya.

"Mana ada maling mau ngaku." Rindu dengan ketus.

"Udah, kak. Gak usah jelasin apa pun sama perempuan satu ini, percuma! Kita pergi aja yuk, dari sini, sumpek ada bibit pelakor." Elisa.

Elisa lebih dulu masuk mobil mewah milik Rahman. Sebelum Rahman meninggalkan Rindu, langkah Rahman berhenti dan menengok ke arah mantan istri Husni.

"Sebaiknya kamu jangan ganggu hubungan mereka, biarkan mereka bahagia tanpa ada bayang-bayang kamu." Rahman dengan sorot matanya tajam. Rindu membuka mulut hendak mengatakan sesuatu, Namun

Bunyi suara klakson mobil menghentikannya.

"Kak.. Ayo, cepat! Jangan kelamaan." Ucap Elisa membuka kaca pintu mobil.

Rahman pun masuk mobilnya, seketika mobil itu pergi dari halaman rumah Husni.

Delia mengikuti suaminya masuk rumah. Delia kesal pada suaminya yang memarahi nya di depan Rindu, terlebih ada Elisa dan Rahman yang melihatnya bertengkar. Mia berlari mendekati ibu sambungnya.

"Mama.." panggil Mia.

"Hey, anak mama udah pulang ya? Maaf ya, mama tadi gak jemput Mia pulang!." Delia sesalnya.

"Gak papa, ma! Kata Bu Marni mama sakit terus periksa ke dokter, mama gak sakit parahkan? Mia takut ma, kaya temen Mia di sekolah. Mamanya meninggal karena sakit parah." Mia dengan raut wajah sedihnya.

Delia tersenyum menanggapi kepolosan anaknya, ia berlutut di hadapan Mia menyingkap rambut poninya yang menutupi mata.

"Gak kok, mama gak sakit parah, mama cuma sakit biasa, Mia jangan sedih, ya!." Delia, ia menarik ke dua bahu sang anak ke dalam pelukannya.

"O ya, ma! Tadi kata Miss Audi, Minggu depan kita piknik, mm.. tadi piknik di mana ya? lupa, hehe.." Mia dengan jari telunjuk di dagu sambil mikir.

"O gitu, yaudah nanti biar mama tanya sama Miss nya piknik dimana!." Delia

"Ma, kita juga ikutkan? Mia pengen ikut piknik." Mia pintanya.

"Iya, sayang. Nanti kita bilang sama ayah, kalo ayah setuju dan mengizinkan kita akan ikut." Delia.

"Yeyy.. bener ya, ma?." Mia memastikan.

Delia mengangguk sambil mengiyakan dengan senyum.

Delia masuk kamarnya ia menutup pintu sengaja ingin berbicara dengan suaminya, terlihat Husni sedang duduk di kursi dekat meja rias, sambil melepas sepatunya. Delia mendekati suaminya dan berdiri di dekatnya.

"Mas, tadi kata Mia dia ingin ikut piknik Minggu depan, kamu izininkan?." Delia tuturnya.

"Gak, aku gak izinkan kalian pergi kemana mana!." Husni cuek tanpa menatap istrinya.

"Ta.. tapi kenapa mas?." Tanya Delia penasaran.

"Di luar cuaca sedang gak bagus, aku gak mau Mia kenapa-napa." Husni jawabnya.

"Tapi, mas. Mia sangat ingin ikut, dia sudah lama tidak pergi berlibur, sejak kejadian hampir di culik dan menurutku ini sangat bagus untuk mengembalikan psikisnya yang sempat trauma, please mas. Boleh, ya!." Bujuk Delia terus.

"Kenapa sekarang kamu jadi sering bantah aku? Apa karena setelah bertemu Rahman?" Tanya Husni dengan ketus.

"Mas, kenapa kamu jadi bawa-bawa ka Rahman? Kita sedang bahas Mia!." Delia heran.

"Memangnya kenapa? kalau kita bahas si Rahman juga? Bagaimana perasaan kamu saat diantar sama mantan crush mu itu?." Husni bangun berdiri.

"Jadi kamu masih mau bahas soal itu lagi, mas! Kamu kenapa sih, mas? Gak percaya sama aku? Kamu juga udah denger sendiri, kan. Tadi kata Elisa, kalo bukan hanya aku dan kak Rahman di dalam satu mobil ada Elisa juga." Delia mulai geram.

"Alah.. kamu pikir aku Mia, yang bisa di bohongi. Kamu pura-pura sakit terus menyuruh Bu Marni menjemput Mia, supaya apa? Supaya kamu bisa pergi bersama mantan crush. Dengan sudah pasti kamu sudah sekongkol sama temen kamu itu." Ungkap Husni mengeluarkan isi pikirannya.

Deg..

"Ya Allah, Mas. Aku gak nyangka kamu punya pikiran negatif sama aku." Delia hatinya sesak mendengarnya. Tak terasa air mata pun menetes begitu saja.

"Mas, tolong jangan kaya gini. Aku tahu kamu cemburu, tapi jangan sampai kecemburuan buta kamu bikin kamu menyesal." Ucap Delia dengan suara seraknya mengingatkan.

Tak ingin terus bertengkar Delia pun keluar dari kamar meninggalkan suaminya

"Mungkin untuk sementara mas Husni, tidak perlu tahu kehamilanku ini." Delia menghela nafasnya sesak.

Hari mulai gelap tepat ba'da isya, di kediaman rumah Husni sedang makan malam bersama. Kali ini hanya ikan bandeng goreng dan sayur terong balado sebagai lauknya. Nampaknya kedua orang dewasa itu Husni dan Delia, masih bersitegang hingga tak ada yang bersuara, hening.

"Ayah, Mia Minggu depan mau ikut piknik, bolehkan?." Mia minta izin.

"Gak, kamu gak boleh ikut! Ayah gak izinin kamu ikut piknik." Husni larangnya.

"Tapi kenapa, Yah? Lagian Deket kok cuma di kebun ide. Iya'kan. Ma!." Mia melirik ke Delia minta dukungan.

"Iya, sayang!." Delia dengan lembut.

"Kalau ayah bilang gak boleh, ya. Gak boleh. Ngeyel." Bentak Husni pada anaknya.

"Mas.." tegur Delia pada suaminya dengan nada sedikit tinggi.

"Ayah jahat, ayah gak sayang lagi sama mia." Teriak Mia.

Seketika Mia bangun dari duduknya, gadis kecil itu pun pergi begitu saja tanpa menghabiskan makanannya.

Delia menatap tajam pada suaminya, tak menyangka suaminya membentak anaknya sendiri. Sungguh Delia tak mengerti dengan sikap perubahan sang suami.

Delia pun sama bangun dari duduknya dan menyusul Mia ke kamarnya.

Delia mengetuk pintu kamar Mia, tak ada tanggapan dari dalam Delia membuka pintu kamar Mia. Delia sangat sedih melihat Mia tengah berbaring memunggunginya sambil menangis sesenggukan.

"Mia, sayang." Delia duduk di tepi ranjang memegang bahu Mia yang bergetar.

"Ayah, jahat Ma, udah bentak Mia." Mia dengan suara seraknya masih menangis.

"Maafin ayah, ya! Di kantor ayah lagi banyak kerjaan jadi mungkin ayah lagi cape. Jadi Mia harus ngertiin ayah." Bujuk Delia agar anaknya itu tak marah pada sang ayah.

JANGAN LUPA DUKUNGANNYA GUYS.

1
murni l.toruan
Syukurlah Delia pergi, makanya jadi suami itu harus percaya sama istrinya. Sudah pergi sibuk nyari sampai ke ujung kulon
Khusnul Khotimah
walaupun g suka karakter Husni tp AQ sukaodelan cerita yg author buat g bertele tele
Khaula Azur: makasih kak
total 1 replies
murni l.toruan
Syukurlah kalau sudah sadar dan menyesal karena Delia sudah pergi jauh dan tidak akan kembali lagi. Makanya jangan duakan cintanya Delia, belajar dari pengalaman tentang kelicikan mantanmu
murni l.toruan: Hehehe... terlalu semangat kakak Author
Khaula Azur: duakan cintanya ma anaknya Husni hihi
total 2 replies
Khusnul Khotimah
moga sakit beneran hingga metong,,,,,moga kebongkar kebusukan mantan,,,,moga Delia pergi jauh dan mandiri,,,,,,moga Delia mampu bahagia bersama buah hati,,buang jauh lelaki yg g bisa jaga hati istri,
murni l.toruan
Good ideas Delia.. biar Husni hidup dalam penyesalan karena ilmu licik Rindu dan maknya, semoga Dita sakit berat seperti ucapannya Rindu, karena ucapan adalah doa'
murni l.toruan
Capek bacanya, kalau Husni tidak senang kamu hamil, tinggalin saja toh kamu punya kehidupan sendiri Del, sudah mpet banget sama ceritanya Rindu
Khaula Azur: makasih kak udh mampir
total 1 replies
murni l.toruan
Jangan sampai ada penyesalan akibat mantan istri terlalu banyak ikut campur. Rindu cocok jadi bintang sinetron televisi burung terbang. Husni karma sedang menunggu di kehidupanmu
Khaula Azur: makasih mba udh mampir
Khaula Azur: terima kasih mba murni I.toruan
total 2 replies
murni l.toruan
Ampun deh nihh si Husni...kok bisa percaya sama mantan nenek lampir Rindu. Istrimu kamu bilang baik, ketemu mantan kok jadi tunduk sama nenek lampir ya, yang baik dan tulus dan terus tidak dipercayai lama-lama kita suruh saja pergi jauh.
Khaula Azur: makasih udh mampir kak
total 1 replies
murni l.toruan
Rindu orang stres... yang perlu ke psikiater itu Rindu karena gila. Anaknya Mia masih kecil di tinggal pergi... datang2 mau ambil dengan cara ngak ada aturan
murni l.toruan
Kok pengen nimpuk kepala nih orang ya, Husni jangan kasih kesempatan sama mantan istri yang tidak ada akhlak.
murni l.toruan
Keluarga yang tidak manusiawi, mama kandung kembali mau merusak mental Mia. Tolong jangan sampai nenek lampir juga ikutan ngak punya otak
Khaula Azur
menarik
Kang Malik
mantep lanjutkan kak
pine
Tertinggal sama ceritanya, cepat update author!
Khaula Azur: ya di tunggu terus ya, makasih udh mampir🤗
total 1 replies
Khaula Azur
dukung terus dan jangan lupa tinggalkan jejak komen kalian para readers,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!