Aruna Azkiana Amabell perempuan berusia dua puluh lima tahun mengungkapkan perasaannya pada rekan kerjanya dan berakhir penolakan.
Arshaka Zaidan Pradipta berusian dua puluh enam tahun adalah rekan kerja yang menolak pernyataan cinta Aruna, tanpa di sangka Arshaka adalah calon penerus perusahaan yang menyamar menjadi karyawan divisi keuangan.
Naura Hanafi yang tak lain mama Arshaka jengah dengan putranya yang selalu membatalkan pertunangan. Naura melancarkan aksinya begitu tahu ada seorang perempuan bernama Aruna menyatakan cinta pada putra sulungnya. Tanpa Naura sangka Aruna adalah putri dari sahabat dekatnya yang sudah meninggal.
Bagaimana cara Naura membuat Arshaka bersedia menikah dengan Aruna?
Bagaimana pula Arshaka akan meredam amarah mamanya, saat tahu dia menurunkan menantu kesayangannya di jalan beberapa jam setelah akad & berakhir menghilang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Anfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 4. Keluarga Pradipta
Rumah keluarga Pradipta
Naura tak henti-hentinya tersenyum saat melihat foto candid yang di kirimkan Imel padanya, foto yang memperlihatkan Arshaka menatap Aruna saat meeting.
Sebenarnya lebih tepat jika di bilang Shaka menatap layar leptop dan jari jemari Aruna yang terlihat sangat lihai, Shaka memang mengakui kehebatan Aruna.
Bagaimana tidak, jika tangannya yang tersiram kopi panas sudah terlihat memerah yang sudah pasti terasa sakit. Namun masih tetap telihat cekatan dan profesional dalam menyelesaikan tanggung jawabnya.
“Papiii! Gawat,” teriak Hana yang tak lain putri ke tiga dari Daniel Pradipta dan Naura Hanafi.
Mendengar putrinya berteriak memanggilnya, Daniel yang sedang membaca berkas di ruang kerja langsung berlari menuju sumber suara.
“Bruuk,”
“Buset, tu bocah dikasih makan mommy apa sih. Suaranya ngalahin toa masjid,” ucap Arya yang terjatuh dari kasur karena teriakan adiknya, dia bangun dan menghampiri adiknya. Arya adalah anak ke dua dari Daniel dan Naura.
“Ada apa dek?” tanya Daniel dengan terengah-engah.
“Hoaam. Teriakan lu ngalahin toa masjid dek,” ucap Arya yang baru saja turun dari lantai dua.
“Gara-gara kak Arshaka pasti ni, pih. Mimom senyum-senyum sendiri,” Hana yang takut melihat mamanya seperti orang kesambet.
Daniel langsung mendekati Naura yang terlihat memang sedang senyum-senyum sendiri, bahkan kehadiran suaminya tidak disadarinya.
Arya ikut mendekat melihat apa yang membuat mamanya senyum-senyum tak jelas, sementara Hana sebentar lagi sudah akan menangis melihat mamanya seperti itu.
“Sayang? Kamu ngapain,” tanya Daniel.
“Astagfirullah, papi ngagetin mama” Naura terkejut hingga ponselnya jatuh.
“Sayang, kan kamu yang kenapa senyum-senyum sendiri. Lihat tu sampai Hana hampir nangis ketakutan, dikira mimom nya kesambet”
“Hehe. Itu anu pi,” Naura tersenyum kikuk.
“Ini siapa mom?” Arya mengambil ponsel Naura yang jatuh dan di sana terlihat foto kakaknya tengah duduk di samping perempuan yang tidak Arya kenal.
“Calon istri kakak kalian,” Naura tersenyum.
Hana dan Daniel penasaran dengan foto yang dilihat Arya, dengan iseng Arya justru mengirimkan foto itu di grup keluarga mereka. Secara otomatis Shaka akan ikut melihat foto yang di kirim Imel pada Naura.
“Lihat di grup saja,” ucap Arya yang paham rasa penasaran papi dan adiknya tersebut.
Mereka bertiga punya panggilan ke Naura beda-beda, Hana lebih suka memanggil Naura dengan sebutan mimom. Dia bilang itu lebih keren dan gaul, sedangkan Arya lebih suka memanggil Naura mommy. Kalau Shaka masih cukup normal dengan memanggil Naura dengan sebutan mama.
“Dia siapa sayang?” Daniel sudah tidak heran lagi sebenarnya dengan istrinya yang masih terus berusaha menjodohkan Arshaka dengan putri dari rekan bisnis atau teman mereka.
Tapi kali ini terlihat berbeda, istrinya tersebut terlihat sangat senang saat melihat foto Shaka terlihat tertarik dengan seorang perempuan selain Davina.
“Staff keuangan Imel pi, dia yang pernyataan cintanya di tolak Arshaka. Namanya Aruna Azkiana Amabell,” jawab Naura.
“Lumayan mom,” ucap Arya.
“Mimom yakin dia yang di tolak kakak? Padahal dilihat-lihat lebih oke dari pada Davina, Hana suka”
“Pokoknya yang ini tidak boleh gagal. Kalian harus bantu mama, mama ngambek kalau gak dibantuin. Bantu mama ya pi kali ini,” mata merayu Naura mulai beraksi membujuk suaminya.
“Memang kamu punya rencana apa, sayang? Kasihan nanti kalau nasibnya sama dengan putri rekan-rekan kita yang di tolak Arshaka,” Daniel penasaran dengan rencana istrinya.
“Pokoknya ada pi, kali ini Arshaka tidak akan bisa lari. Mama jamin pi,”
Beberapa kali Arshaka memang terlibat pertunangan dengn anak rekan bisnis atau teman Daniel maupun Naura, dan selalu berhasil membuat semua pertunangannya batal dengan cara apapun.
Lima bulan lalu baru saja dia berhasil membatalkan pertunangannya dengan salah satu anak dari rekan bisnis Daniel, meskipun pihak wanita kecewa dan marah. Untungnya tidak mempengaruhi kerja sama dua perusahaan mereka.
“Ma, siapa yang kirim foto itu” Arshaka mulai melihat foto yang dikirim Arya dalam grup keluarga dari ponsel mommynya.
“Cie … katanya ditolak tapi tatapannya dalem banget,” Arya mulai berkomentar saat kakaknya sudah terpancing.
“Hana mau dia jadi kakak iparku,” imbuh Hana.
“Kalian apa an sih. Gak ada ya, dia bukan tipeku”
“Gue lupa, tipe kakak kan yang sexy kayak temen lu itu kan? Seperti Davina,” Arya semakin membuat panas grup keluarga mereka.
“Mama mau kamu nikah sama dia, Arhaka. Pokoknya mama tidak mau tahu, kamu harus bisa deketin Aruna”
“Aku tidak bisa dan tidak akan pernah mau ma,”
Daniel memilih menyimak keributan yang ada di grup keluarganya, dia tahu istrinya sudah sangat jengah dengan kelakuan putra sulungnya. Dia selalu berkilah lebih baik menikah dengan orang yang sudah di kenalnya dari pada dengan yang baru di kenal.
Naura mengijinkan Arshaka menikah dengan pilihannya, sayangnya sahabatnya yang bernama Davina selalu menolak saat Arshaka melamarnya. Itu membuat Naura semakin marah, merasa Arshaka selalu dipermainkan Davina.
*
*
*
Sementara itu di Lord Cafe Arshaka terlihat frustasi, dia mengusak rambutnya kasar setelah membaca percakapan grup keluarganya.
“Kenapa lu?” tanya Rega salah satu sahabatnya.
“Lagi-lagi mama mau jodohin aku dengan seseorang,” ucapnya.
“Mama Naura memang hebat, dia pantang menyerah. Tapi perempuan dari keluarga mana lagi bro?” Dio kepo.
“Staff keuangan yang waktu itu menyatakan cinta padaku,”
Gelak tawa memenuhi privat room Lord Cafe yang kebetulan adalah milik Arshaka, mereka merasa saking frustasinya aunty Naura yang tak lain mama Arshaka. Sebelum-sebelumnya calon tunangan Arshaka selalu dari kalangan elite, tapi sekarang hanya seorang staff keuangan perusahaan milik keluarga Pradipta.
“Memang gimana wajahnya tu cewek?” Leo jadi penasaran
Arshaka menunjukkan foto candid yang entah mamanya dapat dari mana pada sahabat-sahabatnya.
Leo tersenyum penuh arti. “Sepertinya aunty Naura kali ini bakal susah berpaling dari ni cewek,” Leo mengembalikan ponsel Arshaka.
Sahabat-sahabat Arshaka lebih suka memanggil dengan sebutan Arka, menurut mereka itu lebih mudah dari pada harus memanggil lengkap Arshaka atau Shaka.
Rega dan Dio pun ikut melihat seperti apa Aruna yang pernah menyatakan cinta pada sahabatnya tersebut, tidak terlihat wah. Namun mereka sepakat dengan ucapan Leo, mama Arshaka akan sulit berpaling dari Aruna.
“Kalau lu gak mau dia buat gue aja. Arka, gue gak akan nolak” ucap Rega.
“Dia tidak akan tertarik kalau denganmu, Rega. Dia hanya tertarik dengan Arka,”ucap Leo
Ditengah-tengah pembahasan mereka, seorang perempuan dengan rambut tergerai nan mempesona datang.
“Hai guys. Kalian sudah lama?” tanya Davina pada mereka semua.
“Belum. Lu sama datang sama siapa?” Rega celingak celinguk.
“Sama gue,” Angga salah satu sahabat mereka muncul dari pintu.
Davina langsung duduk di samping Arshaka, Leo dan Dio menampilkan raut kurang suka dengan sosok perempuan satu-satunya yang ada diantara persahabatan mereka.
“Katanya mau lamar Davina, gak jadi Ngga?” ceplos Dio yang kemudian disenggol Leo. Sebenarnya lebih kearah sengaja bukan keceplosan.
“Di tolak mulu sama Davina,” ucap Angga. Sementara Davina hanya tersenyum kikuk sambil melihat kearah Arshaka.
Arshaka baru tahu kalau ternyata sahabatnya yang bernama Angga menyukai Davina, dan juga pernah melamarnya. Padahal Arshaka juga pernah melamar gadis tersebut, namun Davina juga menolaknya.
sia nnti aku mmpir
terima ksh sll mendukung