NovelToon NovelToon
With You

With You

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Berbaikan / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Firda 236

Ini tentang Xeira, tentang kisah cintanya dengan Jeffery sang artis juga model ternama, tentang rasa sayang Xeira pada Alexa sang adik dan tentang rasa cemasnya.

Xeira sangat menyayangi sang Adik, tak sekali pun dia menolak apa yang menjadi keinginan adik tercintanya namun satu hal yang menjadikan Xeira bimbang untuk mengambulkan salah satu permintaan sang adik, Jeffery. seorang pria yang adiknya dambakan sebagai seorang kekasih nyatanya adalah kekasih Xeira, pria yang Xeira cintai di dalam hidupnya.

Akankah Xeira memilih kembali menuruti sang adik dan melepaskan Jeffery, atau tetap mempertahankan pria itu dan menolak apa yang menjadi keinginan sang adik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Firda 236, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DUA PULUH SATU

Setelah dirasa cukup untuk pertemuan dengan OM Samuel aku dan Jeffery pamit, keluar dari ruangan Om Samuel dan turun ke bawah seperti saat kami masuk. Tapi tepat saat hendak masuk ke mobil, tepat saat itu pula langkah kami terhenti panggilan seseorang menghentikan langkah kami. Menoleh, aku mendapati Bella dan ke dua temanya datang mendekat. Membuat ku tanpa sadar menunduk sendiri dengan gerakan pelan menjauh dari Jeffery, hanya sesaat karena detik berikutnya pria itu merengkuh pinggang ku, tak memberi sedikitpun celah antara kami.

"Ngapain?" entah kenapa aku merasa nada Jeffery terdengar dingin, seperti seseorang yang bertemu dengan orang yang di benci. Bukannya mereka baik-baik saja saat di Villa? Atau karena hal terakhir itu? Apa Jeffery menjaga jarak dari mereka?

"Kita cuma mau minta maaf sama Xeira soal kita yang ngomong enggak-enggak tentang dia. Maaf-in kita ya Xei?" Aku mengangguk mengulas senyum lembut.

"Gak papa kok. Lagian yang kalian omongin juga bener. Gak papa gue udah maafin kalian" jawab ku apa adanya. Bagi ku memaafkan sudah menjadi hakikat manusia begitu juga dengan meminta maaf. Tak ada salahnya untuk sedikit merunduk dan meminta maaf karena semakin merunduk padi semakin berisi dia.

"Jeffery bener" aku menatap Bella tanya, apa memang yang Jeffery katakan?

"Kalo Lo beda dari kita. Karena Lo lebih baik dari gue. Sekarang gue ngerti kenapa dia bisa se cinta itu sama Lo" aku menatap Jeffery yang juga menatapku dengan senyuman.

"Kalo gitu kita pamit. Sekali lagi kita minta maaf dan makasih udah maafin kita" aku mengangguk membiarkan ke tiganya berlalu, meninggalkan aku dan Jeffery yang mengusap pipi ku lembut sesekali menyelipkan rambut ku ke belakang telinga.

"You perfect for me baby" ucapnya tepat di depan wajah ku dengan kening yang menyentuh kening ku, sesekali melabuhkan kecup di kedua pipi ku.

"Thank you Jeff... "

"No say Thank's baby. Cause you deserve for it. You deserve for all glory" ucapnya lembut, membuat ku berkaca. Tuhan Terima kasih untuk hadirkan pria bernama Jeffery dalam hidup ku.

_

Hari berlalu seperti biasa dengan aku yang kembali pada kehidupan perkantoran dan Jeffrey yang kembali pada kesibukan pemotretan nya semua berjalan seperti biasa kecuali dengan sikap Dimas dan tingkahnya yang semakin membuat ku menggelengkan kepala.

Aku tau, Dimas tau tentang aku yang memberikan es krim pemberiannya kepada Dinda tapi anehnya pria itu bukannya marah dan menyerah justru semakin bersemangat memberikan hal-hal kepada ku. Entah itu cemilan saat aku lembur, es krim di hari yang terik, bekal makan siang, kopi, coklat bahkan bunga seperti yang aku dapati di meja kerja ku hari ini.

Aku memandang itu sedikit jengah, mengambil bunga dan melihat note kecil yang tertempel dengan dengusan kesal. Sampai kapan pria itu akan terus mengganggu ku? Apa pria itu tak tau kalau aku sudah memiliki kekasih? Atau memang terlalu kebal hingga tak menggubris hal itu? Ayolah aku jengah.

Dengan rasa kesal yang membuncah aku membawa buket bunga mawar itu ke tong sampah, tangan ku terulur hendak membuangnya tapi sedetik sebelum bunga itu lepas dari tangan ku, sebuah ide muncul. Dari pada alih-alih aku buang bunganya mawar merah cantik ini, mengapa tidak ku buat parfume saja? Sebentar aku mengingat proses apa yang harus aku lakukan. Merasa ragu akan ingatan ku, aku beranjak membawa serta bunga mawar itu ke meja. Aku menyalakan komputer sejenak menunggu proses loadingnya sebelum setelahnya dengan cepat masuk ke laman pencarian dan mencari bagaimana cara membuat parfume dari bunga mawar, setelah dapat aku mulai menuliskannya ke buku catatan kecil agar lebih mudah ingat nantinya.

1
Debby
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!