NovelToon NovelToon
Lebih Indah

Lebih Indah

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone pak Lee

Gagal menikah yang kedua kalinya membuat Raisa Marwa memberanikan diri melamar Satria Langit Bos dikantornya yang terkenal playboy.
Bagaimana perasaan Satria?
Bagaimana juga dengan kekasihnya Satria yang bernama Rega?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22

Sudah dua hari lebih Satria tinggal dirumah Abah menemani Raisa,meski sebenarnya Raisa sudah mau diajak kembali kerumah namun Satria sendiri yang memilih untuk tetap tinggal.

Raisa membuatkan sarapan untuk Satria,meski hanya nasi goreng dengan telur ceplok namun Satria sangat menikmatinya karena Raisa sendiri yang memasaknya.

"Sayang,masih ada gak?"tanya Satria

"Habis."jawab Raisa pendek

"Buatin lagi dong."kata Satria

"Gak mau tuh."jawab Raisa

Abah mendengar jawaban Raisa langsung memandangnya dengan pandangan sedih,putrinya kini sedikit membangkang kepada suaminya.Abah hanya menggelengkan kepala dan kembali keluar karena tidak mau mencampuri urusan keduannya.

"Tuh Abah jadi keluar lagi karena dengar kamu ngomong gitu."kata Satria

"Salah sendiri,akukan sudah mengajakmu pulang tapi kamu yang gak mau."kata Raisa

Satria menarik tangan Raisa dan membawanya kedalam kamar,sejak Raisa ngambek bicaranya selalu ngelantur dan sedikit menusuk.Satria menutup pintu,mengusap wajahnya dengan tangan kanan dan ingin meluapkan apa yang ada dalam hatinya,rasa kesal dan kecewa terhadap sikap Raisa.

"Sa,bisa tidak kamu bersikap lebih manis?"tanya Satria

"Tidak mau,karena kamu itu menyebalkan."jawab Raisa

"Dimana letaknya sikapku yang menyebalkan?"tanya Satria

Raisa tidak menjawab,mulutnya terkunci rapat karena sebenarnya Raisa tidak memiliki jawabannya,sikap menyebalkan Satria hanya sekali disaat Raisa bertanya tentang Alana kepada Lala.

Satria terus berjalan mendekati Raisa,ingin rasanya mengerjai istrinya saat itu juga hanya saja saat kembali melihat ranjang dikamar Raisa bisa-bisa ranjangnya ikut menjerit.Satria hanya tersenyum,mungkin dengan sedikit sentuhan bisa membuat Raisa sadar.

"Sayang,sudah jangan jutek lagi."kata Satria

"Siapa yang jutek?"tanya Raisa

Mendengar jawaban istrinya kembali Satria merasa masih diabaikan,hanya satu cara yang dia miliki saat ini adalah memberinya cumbuan manis meski awalnya Raisa menolak namun lama-lama dia menikmatinya.

"Kamu tidak malu kalau ada yang mendengar?"tanya Satria

Raisa menggeleng kepala dan melempar selimutnya kelantai,melanjutkan kembali cumbuannya diatas lantai yang hanya beralaskan selimut.Meski dalam keadaan hamil Raisa masih tahan beberapa kali lepas dan akhirnya kelelahan dan tertidur,Satria memindahkan tubuh Raisa keatas ranjang dan meninggalkannya setelah menyelimutinya.

"Jadi itu maunya?"lirih Satria dengan senyum

Satria membersihkan badannya dengan menggunakan air,selesai mandi dia keluar mengambil air dalam botol dan meminumnya.

****

Setelah mendapatkan ijin dari Abah untuk membantu pekerjaan Tamara Rama langsung menuju rumah dimana dia akan tinggal untuk sementara,mencoba membantu sang istri menangani masalah yang terjadi dalam perusahaan.

Rama masuk kedalam kamar Tamara sesaat setelah sampai,Mami dan Papi mengajak Lala tidur dikamarnya karena kangen semalam meninggalkannya.Rama kagum melihat isi kamar milik Tamara karena begitu luas tertata rapi dan bersih.

"Sayang,kamar kamu lebih luas dari rumahku."kata Satria

"Biasa aja Mas."kata Tamara

Tamara membuka lemari baju dan mengeluarkan lingerie berwarna hitam dia berjalan menuju kamar mandi karena gerah mau berganti pakaian.

Saat keluar dari kamar mandi Rama memandang Tamara tanpa berkedip,baju terawang yang dikenakan mampu membuat suaminya terpesona,Tamara mendekati Rama dengan memasang senyum manis.

"Sayang kamu cantik malam ini."kata Rama

"Sudah cukup gombalnya nanti aku bisa terbang."kata Tamara

Tamara duduk bersandar didekat suaminya dengan menyandarkan kepalanya dibahu Rama.Tangannya sibuk menyalakan tv yang berada didepannya,mencari chanel yang pas untuk ditonton.

Karena lelah dalam perjalanan kembali kerumah yang cukup menyita waktu karena macet saat masuk kewilayah kota membuat keduanya terlelap.

"Tamara bangun sudah pagi."colek Rama

"Jam berapa Mas?"tanya Tamara

"Ayo bangun sudah waktunya Subuh."jawab Rama

Tamara membuka matanya perlahan,pandangannya masih sayu karena belum terkena air diwajahnya.Rama sudah mengalungkan handuk dilehernya,itu tandanya dia sudah selesai mandi.Tamara duduk dipinggiran ranjang melihat suaminya berganti pakaian,ingin rasa mengerjainya pagi ini.

"Mas."sapa Tamara

"Apa."jawab Rama

"Bisa bantu aku sebentar."pinta Tamara

"Apaan?"tanya Rama meletakkan baju yang belum sempat dipakai.

Saat Rama mendekat Tamara langsung menarik dalam pelukannya,mencium dengan paksa bibir Rama,Rama sempat menolak karena sudah pagi namun Tamara tidak peduli.

Dirumah Tamara merasa bebas karena ruangan kamar yang luas yang cukup berada diujung seperti kamar Satria.

"Sayang,cukup ini sudah waktunya Subuh."kata Rama menasehati

"Ah,sebentar saja."kata Tamara

Keduanya kembali larut dalam desahan dan kucuran keringat,saling memuaskan,dan berakhir dengan peluh yang membanjiri sekujur tubuh.

Setelah selesai Tamara ingin segera membersihkan badannya namun kali ini Rama yang menahannya,dia merasa puas dengan cara Tamara kali ini.

"Sayang,kamu tidak malu-malu disini?"tanya Rama

"Kamarku dah kedap Mas,makanya kita mau berisik seperti apapun gak ada yang dengar,dirumahmu aku malu sama Ayah dan Ibu."jawab Tamara

Rama melihat sekeliling kamar milik Tamara,wajar saja karena luasnya melebihi luas rumahnya dikampung.

Rama melepaskan pelukannya dan membiarkan istrinya menuju kamar mandi.

****

Diruang tengah Mami dan Papi sudah menunggu,Sean juga sudah keluar dari lubang persembunyiannya selama semalam.Dimeja makan Sean membuka ponsel dan membaca beberapa emai yang masuk.

Rama sudah siap dengan baju setelah yang dipakainya,wajahnya tambah lebih tampan saat Tamara memasangkan kacamata.

"Bagaimana,Mas suka?"tanya Tamara

"Tentu saja,ini wajah paling tampan yang kumiliki saat ini."jawab Rama dengan canda

"Kamu siap membuat mantan istrimu mundur dari perusahaan Langit?"tanya Tamara

"Termasuk Mantan Satria,mungkin juga harus diberi pelajaran."jawab Rama

Mereka berdua berjalan beriringan menuju meja makan,sarapan kali ini cukup membuat terisi karena semalam tidak sempat makan malam.Mami,Papi dan Sean melihat takjub kearah Rama,ternyata dengan balutan setelan tuxedo mahal bisa membuat Rama sangat tampan ditambah kacamata untuk sekedar menunjang penampilan menjadi sedikit berwibawa.

"Rama,kamu tampan sekali."kata Mami

"Makasih Mam atas pujiannya."kata Rama

"Jadi bagaimana dengan aturan kerjanya?"tanya Tamara

"Kamu cukup menjadi pengganti sampai benalu-benalu menyingkir dengan sendirinya."jawab Papi

"Pi,kalau aku tiba -tiba serakah bagaimana Pi?"tanya Tamara

"Kalau kamu berniat kembali,Papi rasa suamimu lebih paham bagaimana cara pembagian harta warisan."jawab Papi

"Papi serius kali sih."kata Tamara

Sean mengirimkan laporan pagi langsung melalui email milik Tamara,dia hanya mengangguk dan melanjutkan makan sarapan yang tinggal sisa.Rama banyak belajar dari Sean,dia sangat giat karena benar-benar ingin membantu keluarganya,setidaknya dimata Raisa dia tidak minus lagi.

1
reza indrayana
LanjuUuttt....👍🏻👍👍🏻💙💛💙🫰🏻🫰🏻😘😘😘
reza indrayana
menarik nich..., mampir Thor...👍🏻👍👍🏻💙💛💙🫰🏻🫰🏻😘😘
Bojone pak Lee: makasih banyak udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!