NovelToon NovelToon
My Stepbrother

My Stepbrother

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Bad Boy
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Heyydee

Kejadian malam itu membuatku hampir gila. Dia mengira kalau aku adalah seorang jal*ng. Dia merebut bagian yang paling berharga dalam hidupku. Dan ternyata setelah aku tau siapa pria malam itu, aku tidak bisa berkata-kata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heyydee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Lalu tiba-tiba ada panggilan masuk ke ponsel Revandra.

Drrt~

Drrt~

Ponsel Revandra berdering.

"Tuan ada masalah di perusahaan,"

"Aku akan segera kesana," dia menutup telponnya.

"Berhenti disini pak," pintah Revandra.

"Loh, kenapa?" tanyaku.

"Tolong antarkan Naura pulang dengan selamat," pintah nya lalu keluar tanpa menjawab pertanyaanku.

Revandra naik ke mobil anak buahnya dan pergi menuju perusahaannya. Sedangkan mobil kami melaju ke rumah utama.

***

Sesampainya di rumah, aku langsung mandi untuk menghilangkan keringat yang menempel. Setelah selesai mandi dan ganti baju, aku pergi ke dapur untuk mengambil air putih hangat.

Sekarang rumah tampak sepi karena sudah hampir tengah malam. Aku duduk sejenak di kursi sambil menikmati air hangat yang membuat tubuhku jadi hangat.

"Huh, gak lagi-lagi deh gue minum wine," ucapku.

"Kalau minum bir gue masih sanggup, tapi kalau minum wine ternyata gue gak sanggup," ucapku.

"Gue masih penasaran sama cewek itu? Siapa sih dia?" tanyaku.

"Tapi kalau di perhatikan lagi, kayaknya gue pernah liat tuh cewek deh? Tapi di mana ya?" tanyaku sambil berpikir sejenak.

Setelah beberapa detik berpikir, aku langsung ingat.

"Hah, gue ingat! Tuh cewek kalau gak salah pernah muncul di iklan Billboard deh? Terus kayaknya pernah muncul di iklan skincare di tv?"

Untuk memastikannya, aku mencarinya di internet. Dan benar saja, ternyata dia itu memang model terkenal.

"Kan, apa gue bilang? Itu beneran dia!? Wah, speknya Revandra bukan kaleng-kaleng ya," ucapku.

"Tapi....kenapa dia bilang bukan siapa-siapa? Jelas-jelas gue liat mereka lagi gandengan tangan mesra. Tapi....tadi juga mereka berantem sih?"

"Apa Revandra lagi marahan ya sama dia?"

Karena penasaran dengannya, aku mencari tau tentang profilnya.

"Oh, namanya Naila! Dia udah menjuarai ajang permodelan tingkat internasional? Anak dari Mr. Deon?"

"Hah, oh jadi ternyata dia anaknya Mr. Deon? Pantesan si Revandra di undang kesana?"

Saat scroll lebih jauh, aku menemukan sesuatu yang mengejutkan. Ternyata Naila memiliki abang yang bernama Bryan. Seharusnya Mr. Deon memiliki 3 anak, namun salah satu anaknya meninggal di usia 1 tahun.

"What? Oh jadi si Bryan abangnya si Naila ini?"

"Wah, siapa sangka? Kok gue baru tau ya?"

"Tapi...ini beneran Bryan yang gue kenal kan?" aku memastikannya dengan memperbesar foto yang ada di Internet.

"Gak salah lagi sih ini," ucapku.

***

Di sisi lain,

Dor~

Dor~

Dor~

Beberapa tembakan terdengar hingga beberapa kali.

"Berani sekali mempermainkan ku," ucap Revandra dengan tatapan mengerikan.

"Maaf tuan, saya tidak bermaksud untuk berkhianat,"

"Cih, terlalu banyak bicara," ucap Revandra murka.

"Tuan, saya mohon jangan bunvh saya! Saya terpaksa melakukannya," ucapnya takut.

"Kau tau, aku paling benci dengan pengkhianat sepertimu?" tegas Revandra geram.

"Tuan, saya benar-benar terpaksa harus membocorkan informasi perusahaan. Saya di ancam oleh mereka," ucapnya.

"Siapa yang kau maksud?" tanya Revandra.

"Tuan Diego," jawab orang itu.

"Ck, dia lagi? Dia benar-benar ingin menghancurkan perusahaanku? Lancang sekali," ucap Revandra dingin.

"Tuan, tolong jangan bunvh saya! Saya benar-benar menyesal! Tuan Diego juga mengancam akan menghabisi keluarga saya jika saya tidak menuruti perintahnya," ungkapnya.

Revandra menyimpan kembali pistol yang ia pakai.

"Pergilah," ucapnya.

Orang itu langsung pergi dari sana.

"Tuan, sekarang apa yang harus kita lakukan? Semua informasi pribadi mengenai perusahaan sudah di berikan kepada Diego,"

"Kita harus merebutnya kembali, sebelum dia melakukan hal yang aneh-aneh," ucap Revandra.

Revandra masuk ke dalam mobil. Beberapa mobil tampak melaju dengan kecepatan sedang menuju sebuah bar. Anak buahnya mencari keberadaan Diego dan menemukannya di sebuah bar.

Anak buahnya langsung mengepung tempat itu. Mereka masuk ke dalam dan membuat semua orang panik hingga berhamburan keluar dari bar itu.

Diego yang tampak tengah asik minum dengan wanita pun langsung bangkit. Lalu Revandra masuk kedalam dengan tatapan datar dan dinginnya.

"Wah, apakah kau menikmati pesta malam ini?" tanya Revandra.

Anak buah Diego juga berkumpul disana.

"Cih, kau mau apa?" tanya Diego.

"Mau apa? Aku mau menghabisimu dan mengambil kembali milikku," ucap Revandra.

"Si4l, apakah dia tau kalau aku sudah mengambilnya?" batin Diego.

Tanpa basa-basi, Diego memberi kode pada anak buahnya untuk menghabisi Revandra dan anak buahnya.

Mereka pun langsung menyerang Revandra dan anak buahnya. Saat Diego hendak kabur, Revandra berhasil menahannya.

"Mau kabur? Sungguh pengecut," ucap Revandra dengan senyuman smirk.

"Diam kau," Diego mencoba menyerang Revandra. Revandra dan Diego pun terlibat perkelahian serius.

Seketika bar yang tadinya rapi kini menjadi berantakan. Banyak botol dan gelas yang pecah dan berceceran di lantai.

Anak buah Diego berhasil di kalahkan oleh anak buah Revandra. Sedangkan Revandra masih terus berkelahi dengan Diego.

Baam

Bukkh

Brukk

Akhirnya Diego terjatuh ke lantai dengan babak belur.

Revandra mencek1knya hingga membuat Diego kesulitan bernafas.

"Rev-Revandra, aku akan mengembalikannya! Tapi....tolong lepaskan aku," ucapnya memohon.

Revandra makin mencek1k dan mencengkr4m leher Diego dan membuatnya hampir mati.

"Rev, aku....aku benar-benar akan mati,"

"Kau kira aku peduli! Orang sepertimu memang pantas m4ti," ucap Revandra murka.

"Revandra, tolong jangan lakukan ini...aku janji tidak akan melakukannya lagi," ucapnya.

Diego memberikan kode pada anak buahnya untuk mengambil sebuah flashdisk berisi informasi rahasia perusahaan Revandra.

Anak buahnya menyerahkannya pada salah satu anak buah Revandra.

"Sudah, semua sudah aku kembalikan!" ucap Diego.

Revandra perlahan melepaskan dirinya. Diego terbatuk-batuk sambil memegangi lehernya yang terasa sakit.

"Aku tau kau itu baik! Kau masih punya hati, jadi tidak mungkin kau membunvhku," ucap Diego.

"Jika kau melakukannya lagi....aku tidak akan membiarkanmu hidup dengan tenang," ancam Revandra dengan tatapan tajam.

Saat Revandra berbalik dan hendak berjalan, tiba-tiba Diego mengeluarkan pist0l dari belakang celananya. Revandra tidak sebodoh itu, dia juga sudah memegang sebuah pist0l di tangannya.

Dorr~

Tembakan Revandra dan Diego sama-sama keluar.

Satu tembakan dari Diego berhasil mengenai lengan Revandra. Sedangkan satu tembakan dari Revandra berhasil mengenai perut Diego hingga membuatnya tersungkur ke lantai dan meringis kesakitan.

Lengan Revandra tampak mengeluarkan dar4h yang cukup banyak. Tapi dia tidak merasa kesakitan dan wajahnya malah biasa saja.

"Berani sekali menentangku!" ucap Revandra.

****

"Tuan sebaiknya kita ke rumah sakit untuk mengobati luka tuan,"

"Tidak usah, aku akan mengobatinya sendiri!" ucap Revandra.

"Tapi tuan-

"Jangan khawatirkan aku! Aku sudah biasa terluka seperti ini," ucap Revandra.

"Baik tuan,"

Mobil melaju di jalanan yang sepi dengan kecepatan yang lumayan tinggi.

"Jangan sampai Naura tau aku terluka seperti ini," batin Revandra ingin menyembunyikannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!