Novel ini Terdapat dua cerita yang berbeda, sengaja Author gabung, karna cerita nya pendek.
1.Rumah Kos Terkutuk
Perjalanan Tono yang mencari kosan, untuk tempat tinggal nya, yang sengaja ia di pinggiran kota supaya dapat yang tarif nya murah.
namun apes nya, Tono malah di tipu oleh pakde yang ternyata jelmaan jin.
2.Pendakian Terakhir
.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 5
"Hah !" kedua mata nya menatap ke seberang kanan jalan dari kolong sepeda motor nya dengan ekspresi kaget.
"Rumah ?" Ucap Tono lirih dengan ekspresi bingung dan heran.
Perlahan ia memperhatikan secara serius, rumah yang ada di sebelah kanan jalan itu. Posisi badan dia masih tetap rebahan di atas aspal tua, dengan kepala masih menengok ke arah kanan dari bawah kolong motor nya.
Nampak jelas rumah agak besar bertingkat dua, dengan pagar bumi yang kokoh dan pintu gerbang besi lumayan lebar, kira-kira lebar nya sekitar empat meteran.
"Aneh, perasaan tadi tidak ada rumah..?" Gumam nya lirih.
"Tapi..mungkin mata.ku yang gak fokus karena kelelahan" sambung nya, mencoba untuk berfikiran positif.
Perlahan-lahan ia bangkit dari posisi rebahan nya dan berdiri untuk memastikan keberadaan rumah tersebut.
Dalam berdiri nya, ia terbengong sejenak sambil ibu jari kiri dan jari telunjuk nya memijat-mijat kulit bawah alis nya, untuk memastikan penglihatan nya benar.
"Benar, ternyata memang mata ku yang gak fokus. Itu memang benar rumah, bener-bener rumah beneran" gumam nya menyalahkan dirinya sendiri, sambil senyum tipis.
Tanpa berfikir panjang, dia menuntun motor nya ke rumah itu. Berharap si tuan rumah berbelas kasih memberi tumpangan tidur untuk malam ini, karena langit mulai jingga, menandakan malam segera tiba.
"Rumah kost Bu Darminto"
Ia membaca pelan-pelan palang nama yang terbuat dari kayu bercat dasar hijau tua, yang tertempel di tembok pagar rumah. Tepat nya di sebelah kiri dekat pintu gerbang, dan pintu tersebut bermaterialkan besi tua bercat hitam yang sudah usang.
"Alhamdulillah !" Ucap Tono senang sambil tersenyum lega.
" Misiiii, Assalamualaikum..." Teriak nya, sambil sedikit menggerakkan badan nya ke kanan dan ke kiri, untuk memastikan ada orang yang keluar dari dalam rumah.
"Assalamualaikum.." Teriak nya lagi.
Tiba-tiba dari arah belakang ada tangan yang memegang pundak nya Tono.
"Nak" suara dari arah belakang, tepat di sepunggung nya Tono.
"Astagfirullah" Ia spontan merajuk di sertai memutar balikkan badan nya ke belakang.
"Haduh ibu ngagetin saya aja!" Ucap nya sambil tangan kanan nya mengelus dadanya.
"Maaf nak, kamu siapa? dan mau apa ke rumah ku ini ? Tanya ibu tua yang umur.nya kira-kira 58 tahun, sambil menatap ramah Tono di sertai senyuman kecil.
"Hmmm, ibu pasti ibu Darminto ya ?" tanya Tono dengan ekspresi menebak sambil tersenyum ramah.
"Betul, kamu tau dari mana anak muda?" Sambil membalas sedikit senyuman ramah dari Tono.
"Perkenalkan nama sa.." ucap nya sambil sedikit membungkuk dan menyodorkan kedua tangan nya ke arah wanita misterius itu.
"Kita lanjut ngobrol di dalam saja nak, hari sudah mulai gelap"
Belum selesai Tono memperkenalkan diri, sudah di potong perkataan nya oleh wanita yang punya postur tubuh tegap dan berbadan agak gempal. Kira-kira berat badan nya sekitar 60an kilo.
"iy iy iya Bu " jawab dia setengah gugup di sertai senyum sumringah.
Kreeeeekkkk....
Bu Darminto mendorong pintu gerbang tersebut. Pintu gerbang itu cukup lebar dan tinggi, kira-kira lebar nya 3,5 meter dan tinggi nya sekitar 2 meteran. Suara keras pintu tersebut menunjukan bahwa pintu gerbang itu, engsel nya sudah cukup lama sekali tidak di basahi pelumas.