perjuangan seorang gadis yang merantau ke kota,dan hampir di lecehkan oleh pacar sendiri,hingga akhirnya dia di selamatkan oleh seorang pemuda. apakah meraka bisa menjalin kasih?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DP aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab11
Sesampainya di rumah dani ternyata kakak dani dan kluarganya sudah sampai,kini asri turun dari motor dani di halaman rumah yang sederhana,tapi sangat nyaman dan asri.tapi di halaman terparkir mobil suv yang bisa di bilang lumayan mahal,asri berfikir ini mobil kakak dani.
"Om dani!seru farid sambil berlari mengejar dani.
"Halo boy,"balas dani sambil menangkap farid dan menggendongnya.
Dani langsung menggendong dan menciumi wajah bocah tiga tahun itu, bahkan sampai Farid merasa kegelian.
"Bunda sama ayahmu mana?" tanya Dani kepada keponakannya.
"Di dalam sama nenek sama kakek," jawab Farid sambil nemplok di gendongan Dani kayak cicak.
"Oya ni kenalin tante asri,sri ini anak kakaku farid." ucap Dani memperkenalkan antara Farid dan juga Asri.
"Hai farid gendong tante yuk,"tawar asri ke farid.lalu farid menoleh pada dani meminta persetujuan,dan di balas anggukan oleh dani,dan farid pun pindah ke gendongan asri,dan mereka pun masuk.
"Assalamualaikum,"seru dani dan asri berbarengan.
"Waalaikumsalam "jawab kluarga dani yang di dalam,dan akhirnya dani dan asri masuk,dan menyalami satu satu.
"Wah ini om calonnya?wah cantik sekali,ini malah dah dapet restu dari farid,padahal biasanya jarang farid mau ikut orang yang baru di kenal.celetuk aisyah kakak dani,dan asri pun tersipu malu.
"Iya kak ini asri,tau ini bocil dari tadi langsung nemplok."jawab dani dan mereka ngobrol hangat sampai adzan maghrib,dan dani pak pradipta dan ilyas juga marit ke masjid tidak jauh dari rumah dani,sedang asri,aisyah dan bu fatimah sholat si rumah.
Setelah isya dani dan para lelaki baru pulang dari masjid,lalu mereka semua berkumpul di meja makan,dan setelah makan mereka di ruang kluarga sedang asri membantu bu fatimah dan kak aisyah beres beres.
"Udah sri, sana kamu ikut dani,wong tamu kok malah ikut cuci piring.perintah." bu fatimah.
Asri hanya tersenyum mendengar perkataan dari bu Fatimah,dan tak mungkin bagi Asri hanya duduk diam saja di sana.
"Ndak papa bu,saya biasa bersih bersih kok,"jawab asri.
"Oiya dek asri kamu awal kenal tu anak tengil dimana?" tanya Aisyah yang penasaran bagaimana adiknya itu bisa kenal dengan gadi secantik Asri.
"anu kak waktu itu mas dani nolongin saya." Dan asri menceritakan semuanya tanpa di kurangi.
"Wah udah jodoh kali ya?tapi makasih ya kamu udah mau nrima adikku itu."
"Ah mbak aisyah ini,justru saya yang makasih mas dani udah mau nrima saya,dan kluarga sini juga.saya cuma orang kampung mbak yang mencoba peruntungan merantau di kota." jawab Asri
"Wah sudah crita melonya,yuk kita ke depan." ajak bu fatimah,dan bu fatimah menggandeng asri dengan sayang.
"Buk itu calon istriku kok di gandeng terus?lawong aku aja belum brani gandeng lo!"tanya dani ketika melihat asri di gandeng oleh bu fatimah.
"Kalau kamu pengen gandeng ya halalin dulu."sahut kak ilyas.
"Betul biar bisa mesra mesraan terus kayak kita."tambah kak aisyah.
Dani cuma bisa mecucu dan asri langsung tersipu malu.dan pak pradipta cuma bisa mesem mesem,melihat kebahagiaan kluarganya.dan setelah itu pak pradipta menanyakan rencana anaknya ke depannya gimana.
"Dan rencana kamu gimana?kamu dah siap belum?kalau dari finansial ayah kira kamu udah siap,tinggal mental kamu,siap belum?"tanya pak pradipta serius.
"Kalau dani dah siap yah,pengennya sih segera." jawab Dani dengan mesem mesem sendiri.
"Kalau nak asri gimana?apa udah siap,dan mantap menerima dani?" tanya pak Pradipta lagi.
Asri yang di tanya seperti itu, entah mengapa hatinya jadi menghangat dan malah tak berani menatap ke arah Dani.
"Insya allah siap yah,"jawab asri dengan menunduk,sambil memangku farid yang mulai ngantuk,dari tadi setelah makan farid ndak mau lepas dari asri.
"Ya sudah kalau semua sudah mantap lalu baiknya kapan nak ilyas ada waktu nanti kita se kluarga silaturahmi ke kluarga asri?"tanya pak pradipta.
"Insya allah besuk sabtu yah,soalnya minggu pagi saya ada acara undangan ke madiun,"jawab ilyas.
"Yaudah karna udah malam aku antar asri pulang dulu,"pamit dani lalu di susul asri tak lupa menyalami kedua orang tua dan kakak dani dengan takzim.
"Yaudah ati ati,ingat pesan ayah dan kak ilyas,"jawab pak pradipta mengingatkan dani.ya tadi sewaktu asri membantu bersih bersih di dapur pak pradipta dan kak ilyas berpesan pada dani untuk jujur kepada asri tentang kondisinya,sebelum semua nadi bumerang buat dani.
"Oke bos,"jawab dani sambil jalan keluar rumah dan di susul asri menuju motornya,dan gegas menjalankan motornya.
"Mas kluarga mas dani asik ya,bisa bercanda layaknya teman,apa lagi si farid aku jadi gemes sama anak itu,lucu tingkahnya,apalagi pipinya."tanya asri pada dani saat di jalan.
"Iya dek,si farid itu paling susah interaksi dengan orang baru,tapi sama kamu bisa lengket gitu ya?atau emang udah jodoh kali,dek kita singgah taman deket kos kamu bentar ya,ada yang mau aku bahas."
"Iya mas,bahas apasih kok jadi serius gini ya?."
Dan akhirnya mereka duduk di sebuah kursi panjang di taman.
"Dek aku mau jujur sama kamu,tapi kejujuranku ini tak merubah perasaanku padamu,kamu tetep istimewa di hatiku,dan aku harap kamu juga jangan berubah menjauhiku ya,karna aku sangat mencintaimu."
"Apa sih mas,kok aku jadi curiga ya?apa kamu penjahat?teroris?"tanya asri penuh selidik.
"Dek kamu janji jangan tinggalin aku ya!"
"Harus janji ya?"ulang asri
"Iya janji dulu nanti aku baru crita."
"Heh misterius amat ya?oke selagi kejujuran mas tidak melanggar hukum negara apalagi agama aku mau memaafkan mas."
"Tidak dek,sebenarnya semua yang adek tau tentang aku tidak semua benar."
"Apa! apa mas sudah punya istri?kalau memang mas sudah punya istri? saya mundur mas,saya ndak mau jadi pelakor."pekik asri sambil berkaca kaca.
"Bukan dek,makanya kamu dengar dulu sampai selasai,jangan di potong dong."
"Oh,kirain."jawab asri dengan lega.
"Gini dek pada awal kita bertemu,memang aku sedang menyamar menyelidiki seker garage,sebenarnya bengkel itu baru aku beli 6 bulan lalu,tapi seperti ada kejanggalan,akhirnya aku menyamar jadi montir,nah sebenarnya aku pengusaha,aku pemilik DEPE CORP.aku juga punya bengkel variasi mobil di kota"J".jadi intinya aku bukan montir."jelas dani panjang lebar sampai selesai semua sudah dani ceritakan dari awal dia merintis usahanya sampai seperti sekarang.
"Mas,aku kok jadi minder ya?aku terkesan jadi cewek matre ya?yang maunya sama cowok kaya,aku sungguh bingung,"asri jdi tak tau perasaannya,kejujuran dani sungguh membuat dia syok.dani yang dulu dia kira seorang montir dengan motor bututnya,dan segala kebaikannya yang telah membuat dia jatuh cinta,tetapi ternyata dani tak sesederhana penampilannya,bahkan dia laksana bintang di langit yang tak sanggup dia gapai,dan cuma bisa di pandangi.
"Dek aku yang sekarang tetap dani yang dulu,tetap mencintaimu,dan akan selalu menjagamu."jelas dani tapi asri masih bergeming,dan tidak menjawab.
"Dek apakah menjadi pengusaha itu melanggar hukum?atau ajaran agama?tadi janji ndak marah lo yang penting ndak melanggar hukum negara dan agama,"
"Mas,aku bingung,harus senang apa sedih?sedih karna ternyata aku belum tau seperti apa lelaki yang aku cintai,atau senang karna calon suamiku ternyata kaya,tapi apa aku pantas untuk mendampingimu mas?kamu lelaki yang hampir sempurna,sedang aku gadis desa yang penuh kekurangan."
"Dek cinta itu saling melengkapi,tidak mencari kesempurnaan,tetapi kita saling melengkapi kekurangan kita masing masing."jelas dani panjang lebar,dan akhirnya asri bisa menerima kejujuran dani,dan dani pun mengantar asri pulang ke kosnya.
