[Rebirth] Istri Antagonis Tuan Mafia
...(Sebelum kalian baca.thor hanya mau mengingatkan,kalau kisah ini dituliskan berdasarkan akhir muncul nya masalah,bukan awal muncul nya masalah,jadi masih ada banyak kejadian yang menjadi misteri dan thor akan berusaha menjelaskan nya satu persatu mengikuti alur cerita,ok.selamat membaca dan have fun😘)...
...🌼🌼🌼🌼...
...(Cerita dimulai)...
...Di kedalaman gudang kosong yang pengap, berbau debu dan apek, Nayla terikat kuat, rantai besi dingin mengikis pergelangan tangannya yang terentang ke atas. Tubuhnya luruh, terduduk lemas di lantai semen yang kasar, wajahnya bengkak dan lebam. Setiap tarikan napasnya terasa perih, berdesir berat di antara bibirnya yang pecah-pecah. ...
...Perlahan, kelopak matanya yang terasa berat terbuka, menembus kegelapan yang pekat, lalu mendongak. Di hadapannya, sesosok bayangan tinggi berdiri, Alex. Siluet tongkat baseball di tangan kanannya tampak mengerikan, berpadu dengan kilau samar moncong pistol di tangan kirinya....
"K~kau... Kau sangat jahat, Alex... Padahal aku sangat mencintaimu, t~tapi ini yang aku dapatkan?" Suara Nayla, meski serak, mengiris kesunyian, menelanjangi kepedihan Nayla Salvatore, istri pertama dari Alex Salvatore, ketua mafia yang terkenal dingin dan kejam.
...Senyum menyeramkan terukir tipis di bibir Alex, sebuah ekspresi yang mampu mengoyak ketenangan. Ia melangkah maju, sepatu kulitnya berdecit pelan di lantai gudang. Lalu berjongkok, jemarinya yang kasar dan dingin meraih rahang Nayla. Sebuah tarikan kasar membuat kepala Nayla terdongak paksa....
"Cinta? Kau wanita menjijikkan yang pernah aku temui. Kau licik, dan aku sangat membencimu, Nayla," bisik Alex, nada suaranya sedingin es, dipenuhi kebencian yang mendalam.
...Aroma logam dari pistol dan bau maskulin Alex terasa menyesakkan di dekatnya....
...Nayla memejamkan mata erat, menelan ludah yang terasa getir dan kering. Tanpa disadari, sebutir air mata hangat meloloskan diri dari mata indahnya yang kini bengkak dan membiru akibat pukulan Alex. Rasa sakit fisik bercampur remuknya hati....
"Kau menangis? Kau pikir dengan menitikkan air mata palsumu itu, akan membuatku luluh? Kau wanita licik, Nayla. Kau berani membunuh anakku yang masih kecil di dalam rahim istri tercintaku, Cuuiiih!" Alex meludah tepat di wajah Nayla, cairan ludah itu terasa menjijikkan dan dingin di kulitnya. Ia bangkit, menatap Nayla dengan tatapan membunuh yang sedingin belati.
...Selama bertahun-tahun, Nayla selalu mencoba menutup kedua telinganya, membiarkan setiap makian dan umpatan Alex berlalu begitu saja. ...
...Namun hari ini, Nayla sadar sesadar-sadarnya, kebenaran menusuk hatinya bagai beling: seberapa keras ia berusaha, Alex akan semakin membencinya. Tak lama, suara tawa pilu yang pahit keluar dari bibir Nayla. Tawa itu pecah, memantul di dinding gudang yang sunyi, bercampur dengan isak tangis yang tertahan....
"Hahahaha! Hahahaha! Ini sangat lucu. Lucu sekali, Alex. Aku sangat puas saat melihat wanita kesayanganmu itu terguling dari anak tangga dan akhirnya keguguran." Nayla terus tertawa terbahak-bahak, namun ada nada kepedihan dan kehancuran yang amat mendalam di setiap tawanya, ia mendongak menatap Alex, sorot matanya kini memancarkan keputusasaan sekaligus dendam.
Klik!
...Suara kokangan pistol yang tajam membelah udara. Alex mengarahkan pistol ke arah Nayla, napasnya memburu marah, terdengar berat. ...
"Aku akan mengirimmu bergabung dengan ayah dan anakku di alam baka, wanita sial. Apa ada kata-kata terakhir?" tanya Alex, suaranya menggeram.
"Alex Salvatore. Di kehidupan ini, atau kehidupan selanjutnya, aku Nayla sangat membencimu, sangat-sangat membenci," ucap Nayla, mengukir senyuman miris di bibir tipisnya yang pucat. Ada ketenangan aneh di wajahnya, seolah ia telah menerima nasib.
Dor!
...Suara tembakan yang memekakkan telinga menggema, disusul keheningan yang mengerikan. Alex melepaskan tembakan tepat di kepala Nayla. Tubuh Nayla tersentak, lalu luruh. Seketika Nayla menghembuskan napas terakhir, di tangan Alex Salvatore, suaminya sendiri. Aroma mesiu tajam memenuhi udara....
*
*
*
...(Setahun Sebelum Kejadian)...
"Aaarrrrggg!" Nayla terbangun dari tidurnya, tubuhnya bergetar hebat, dibanjiri keringat dingin yang lengket. Ia meraba seluruh tubuhnya dengan teliti, lalu menyentuh kepalanya dengan tangan gemetar.
...Di sana, bekas peluru terasa samar di bawah ujung jarinya, hampir tak terlihat kecuali disentuh. Napas Nayla terengah-engah, jantungnya berdebar kencang di dada, tak percaya ini seperti mimpi. Namun, adanya bekas peluru di kepalanya, rasa sakit yang tersisa, membuat Nayla yakin: dia baru saja melakukan perjalanan waktu....
Tok... Tok... Tok.
"Nyonya! Nyonya, Anda baik-baik saja?" Suara pelayan dari luar kamar, diiringi ketukan pintu yang berulang, membuat Nayla menoleh ke arah pintu dengan keterkejutan dan ketakutan yang mendalam.
"Pergi! Pergi dari sini kalian semua!" raung Nayla histeris, suaranya pecah dan penuh kepanikan.
...Para pelayan yang ada di luar kamar menatap satu sama lain dengan wajah bingung, lalu memilih pergi dari sana. Mereka sangat takut dengan sikap Nayla yang arogan dan sombong. ...
...Langkah kaki mereka terdengar menjauh, meninggalkan Nayla dalam kesendiriannya....
...Setelah situasi mulai tenang, keheningan kembali merayapi kamar, Nayla turun dari atas kasur yang terasa terlalu empuk. Ia melangkah perlahan menuju balkon jendela kamar, lalu membuka tirai tebal dan jendelanya dengan lebar. ...
...Angin malam yang sejuk dan harum embun menyambut Nayla, menyentuh kulit putihnya dengan lembut, seolah tahu kesedihan yang dialami oleh Nayla. Udara malam yang dingin menyapu wajahnya, membawa sedikit kelegaan dari panas tubuhnya....
"Alex. Aku membencimu, sangat~sangat membenci mu," gumam Nayla, mengulang perkataannya berulang kali, setiap kata menikam hatinya sendiri, hingga akhirnya tubuh Nayla lemas dan melorot turun di atas lantai dingin.
...Nayla menangis sejadi-jadinya, isaknya memilukan, saat memori penyiksaan di dalam ruangan gudang kosong dan gelap itu kembali menghantuinya. Ia bisa merasakan rasa sakit di setiap inci tubuhnya yang seolah memar kembali, saat Alex dengan tega memukul tubuh kecilnya memakai tongkat baseball. Bayangan hitam dan bau darah seolah muncul kembali di benaknya....
"Aaarrgggg! Aku membencimu Alex!" Teriakan Nayla sekali lagi menggemakan kesedihan dan kemarahan, bercampur tangisan pilu yang mengguncang jiwanya.
...Beberapa menit kemudian, Nayla kecapean menangis. Tubuhnya terasa remuk, ia tertidur pulas di atas lantai yang dingin....
Ceklek.
...Suara engsel pintu yang berderit pelan memecah keheningan. Pintu kamar Nayla terbuka. Terdengar suara langkah sepatu berat melangkah mendekati Nayla. Lalu, sepatu itu berhenti di samping Nayla yang sudah tertidur pulas dengan wajah sembab....
"Sangat ceroboh," gumam suara berat dari seorang pria bertubuh tinggi dan kekar. Dia adalah Alex, suami Nayla.
...Alex menatap Nayla, mendengus kesal. Lalu membungkuk dan menggendong Nayla masuk ke dalam pelukannya. Tubuh Nayla terasa ringan dan rapuh di lengannya. Ia berjalan menuju kasur, lalu merebahkan Nayla di atas kasur dengan hati-hati....
...Tak lupa Alex menyelimuti tubuh Nayla. Kain selimut terasa lembut di kulitnya. Lalu, ia menutup jendela balkon. Alex menghembuskan napas kasar dan melangkah pergi meninggalkan kamar Nayla, lalu menutup pintu kamar. Tak lama, kedua mata Nayla perlahan terbuka. Pupil matanya memancarkan kebencian yang amat dalam, menatap lurus ke arah pintu kamar yang kini tertutup rapat....
(Bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
™C L A R A ★
waduh..... /Shy//Doubt/
bagus.. bengetttt /Sob/
2025-03-03
1
Siti Kholimah
👍👍👍
2025-06-22
0
公主Aelicya van Orbey
aku penasaran apa emng iya alex itu benci banget sama naila?
2025-05-01
2