Arkan, seorang pria kaya dan berkuasa dengan kepribadian yang dingin dan suka mengontrol orang lain, terjebak dalam permainan cinta dengan Aisyah, seorang wanita muda yang cantik dan berani. Aisyah memiliki tujuan tertentu untuk Arkan, dan ia akan melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya.
Arkan memiliki rencana untuk Aisyah, tetapi seiring berjalannya waktu, ia mulai merasakan sesuatu yang berbeda terhadap Aisyah. Ia mulai mempertanyakan perasaan dirinya sendiri dan mencoba untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di dalam hatinya.
Aisyah sendiri juga memiliki rahasia yang tidak diketahui oleh Arkan. Ia memiliki tujuan untuk membalas dendam kepada orang yang telah menyakiti keluarganya, dan Arkan menjadi bagian dari rencananya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhamad Wirdan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
Arkan, Nadya, Rachel, dan Dr. Lee duduk di sekitar meja, mendengarkan rencana yang diajukan oleh Marcus. "Kita harus mendapatkan data yang ada di dalam markas organisasi," kata Marcus. "Data itu berisi informasi tentang proyek dan rencana mereka untuk masa depan."
Nadya memandang Marcus dengan mata yang skeptis. "Bagaimana kita bisa mendapatkan data itu?" dia bertanya.
Marcus tersenyum. "Saya memiliki kontak di dalam organisasi yang bisa membantu kita," kata dia. "Tapi, kita harus berhati-hati. Victor pasti memiliki penjagaan yang ketat di sekitar markasnya."
Arkan memandang Marcus dengan mata yang serius. "Apa yang kita ketahui tentang markas organisasi?" dia bertanya.
Marcus memandang Arkan dengan mata yang tenang. "Markas organisasi terletak di sebuah gedung tinggi di pusat kota," kata dia. "Gedung itu dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih dan penjagaan yang ketat."
Rachel memandang Marcus dengan mata yang penasaran. "Bagaimana kita bisa masuk ke dalam gedung itu?" dia bertanya.
Marcus tersenyum. "Saya memiliki rencana," kata dia. "Kita akan menggunakan kontak saya di dalam organisasi untuk memasukkan kita ke dalam gedung itu. Setelah kita berada di dalam, kita harus mencari data yang kita butuhkan dan keluar secepat mungkin."
Dr. Lee memandang Marcus dengan mata yang khawatir. "Apa
Mereka semua mulai mempersiapkan diri untuk misi mereka, mempelajari rencana dan strategi yang akan mereka gunakan untuk mendapatkan data dari markas organisasi. Marcus memberikan mereka informasi tentang sistem keamanan gedung dan penjagaan yang ketat.
"Kita harus berhati-hati," kata Marcus. "Victor pasti memiliki penjagaan yang ketat di sekitar markasnya. Kita harus siap untuk menghadapi apa saja."
Arkan mengangguk, memandang timnya dengan mata yang percaya diri. "Kita siap," kata dia. "Kita akan mendapatkan data itu dan menghentikan Victor."
Mereka semua mengangguk, siap untuk memulai misi mereka. Marcus memimpin mereka ke lokasi yang telah ditentukan, di mana mereka akan memulai operasi mereka.
Ketika mereka tiba di lokasi, Marcus menghubungi kontaknya di dalam organisasi. "Siap untuk memulai," kata Marcus.
Kontaknya di dalam organisasi memberikan mereka kode akses yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam gedung. Marcus memasukkan kode itu ke dalam perangkat yang dia pegang, dan pintu gedung terbuka.
Mereka semua masuk ke dalam gedung, berusaha untuk tidak menarik perhatian. Mereka menuju ke lift dan menekan tombol untuk lantai yang diinginkan.
Ketika lift berhenti, mereka keluar dan menuju ke ruangan yang berisi data yang mereka cari. Marcus membuka pintu dengan kunci yang dia miliki, dan mereka semua masuk ke dalam ruangan.
Di dalam ruangan, mereka melihat banyak file dan dokumen yang berisi informasi tentang proyek dan rencana organisasi. Arkan dan timnya mulai mencari data yang mereka butuhkan, sementara Marcus mengawasi keamanan.
Tapi, tiba-tiba mereka mendengar suara langkah kaki di luar ruangan. "Seseorang datang," kata Marcus, dengan suara yang rendah.
Mereka semua membeku, siap untuk menghadapi apa saja yang akan terjadi. Pintu ruangan terbuka, dan seorang penjaga masuk ke dalam ruangan. "Apa yang kalian lakukan di sini?" dia bertanya, dengan mata yang curiga.
Arkan dan timnya siap untuk menghadapi penjaga itu, tapi Marcus memberikan isyarat untuk menunggu. "Saya yang akan menangani ini," kata dia.
Marcus memandang penjaga itu dengan mata yang tenang. "Saya di sini untuk memeriksa sistem keamanan," kata dia. "Saya bagian dari tim keamanan internal."
Penjaga itu memandang Marcus dengan mata yang skeptis. "Saya tidak tahu tentang pemeriksaan keamanan hari ini," kata dia.
Marcus tersenyum. "Itu karena ini adalah pemeriksaan tidak terjadwal," kata dia. "Saya memiliki otorisasi yang diperlukan."
Penjaga itu memandang Marcus dengan mata yang masih skeptis, tapi dia tidak melakukan apa-apa. "Baiklah, saya akan memeriksa otorisasi Anda," kata dia.
Marcus mengangguk, dan memberikan penjaga itu sebuah kartu identitas yang terlihat resmi. Penjaga itu memeriksa kartu itu, dan kemudian mengembalikannya kepada Marcus.
"Baiklah, Anda boleh melanjutkan," kata penjaga itu.
Marcus mengangguk, dan penjaga itu meninggalkan ruangan. Ketika pintu tertutup, Marcus memandang Arkan dan timnya. "Kita harus berhati-hati," kata dia. "Penjaga itu curiga."
Arkan mengangguk. "Kita harus mendapatkan data itu secepat mungkin," kata dia.
Mereka semua mulai mencari data yang mereka butuhkan, dan setelah beberapa menit, Rachel menemukan sebuah file yang berisi informasi tentang proyek itu.
"Ini dia," kata Rachel, dengan suara yang rendah. "Ini adalah data yang kita cari."
Arkan memandang file itu dengan mata yang serius. "Kita harus keluar dari sini sekarang juga," kata dia.
Mereka semua mengangguk, dan mulai meninggalkan ruangan. Tapi, ketika mereka sampai di lift, mereka mendengar suara alarm yang keras.
"Kita telah ditemukan," kata Marcus, dengan suara yang serius.
Lift tidak berfungsi, dan mereka harus menggunakan tangga darurat untuk turun ke bawah. Mereka berlari menuruni tangga, dengan suara alarm yang semakin keras.
Ketika mereka sampai di lantai dasar, mereka melihat penjaga yang berlari ke arah mereka. "Kita harus keluar dari sini sekarang juga!" Arkan berteriak.
Mereka semua berlari ke arah pintu keluar, dengan penjaga yang mengejar di belakang mereka. Mereka berhasil keluar dari gedung, tapi mereka tahu bahwa mereka tidak aman sampai mereka berhasil menghentikan Victor dan organisasi.