Hati Bella merasa terus tersiksa, pernikahannya tidak mendatangkan kebahagiaan dalam hidupnya, ia mencoba kabur tapi...
BRUK...
Tubuh Bella terbanting ke lantai hingga membuatnya jatuh pingsan.
Beberapa bulan kemudian ia kembali bertemu cinta pertamanya dan akhirnya menikah dan hidup bahagia namun, semua tidak berlangsung lama ketika Bella sepenuhnya telah kembali ke dunia gelap, ia dihadapkan ego besar setelah penghianatan suami keduanya.
Akankah pernikahan mereka akan baik baik saja? lalu bagaimana kisah selanjutnya Bella?
Dan rahasia mengerikan apa di balik sosok Bella?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oktavianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembalinya Rose Devils
Di Jepang, sosok Bella kemudian melakukan perjalanan untuk berkabung di rumah kediaman Nijima.
Sesampainya di sana, ia melihat suasana duka yang masih pekat, Bella kemudian menahan bibirnya yang mulai bergetar.
Ia melangkah masuk ke dalam rumah, seperti dalam tradisi jenazah akan di makamkan hari ini setalah dua hari.
Baru terlihat di depan pintu, sosok prempuan dengan mata sembab langsung menghampiri tubuh Bella.
PLAKK
Sebuah tamparan mendarat dengan keras di pipi Bella, dua pengawal langsung memberi perlindungan namun Bella memberi kode untuk tetap diam di tempat.
Anggota keluarga lain yang menyaksikan hanya bisa terpukul dengan kemarahan prempuan tersebut yang tidak lain adalah sang istri dari Nijima.
"Kenapa kamu datang, padahal kamu pembunuhnya." Ucap prempuan tersebut.
Prempuan itu juga melakukan tindakan lain dengan terus mengguncang guncangkan tubuh Bella, ia meminta agar suaminya di kembalikan hidup agar anak dalam kandungannya tidak yatim.
Bella kemudian mengigit bibirnya hingga berdarah, menahan semua rasa duka dan emosinya yang menjalar.
"Aku juga sama kehilangannya seperti dirimu." Kata Bella.
Pihak keluarganya juga berusaha menenangkan wanita tersebut, juga meminta maaf pada Bella.
Bella mundur satu langkah kemudian bersujud.
"Gomen nasaii, Gomen n.na.nasai." Bella memohon ampunan, ia juga sampai meneteskan air mata.
"Nona Kirihime sama, daijobu, semua ini bukan kesalahan anda." Kata Anoi sang Ibu dari Jenazah tersebut.
"Hwaaaa....... ."
Prempuan tersebut meratap membuat siapapun yang mendengar akan tersayat hatinya.
Ibu Anoi membantunya berdiri kembali, lalu anggota yang lainnya mulai menyiapkan upacara pemakaman.
Bella juga berjanji akan menjamin kehidupan mereka setelahnya, untuk menggantikan posisi Nijima. Kemudian ia pamit dengan melihat wajah prempuan tersebut penuh tatapan kebencian terhadapnya.
Bella akhirnya sampai di rumah kediaman Takahashi, anaknya sedang di halaman belakang bersama anak anak lokal sedang bermain, di damping Nenek Hima, Ibunya dan satu pelayan.
"Nona Kirihime-sama, jaga diri anda baik baik, kami akan berusaha membayar nyawa Nijima kun!." Kata salah satu pengawal.
Hari demi hari pun di lewati, Anak anak cukup betah berada di sana, meski terkendala bahasa jika bermain dengan anak anak lokal, tapi mereka tetap bisa akrab dan mengeksplor banyak hal.
Bella menarik napas panjang, kemudian pergi lagi berama beberapa pengawal. Kali ini ia berencana ke sebuah distrik hiburan untuk membekuk seseorang.
Bella turun dari mobil yang di kendarainya, ia masuk di sambut tatapan menantang dari orang orang yang berada di sana, ia tetap berjalan maju menuju sebuah ruangan. Tampak di dalamnya berisi seorang laki laki muda dengan dua gadis sedang bercumbu dan melakukan aktivitas seksual.
Bella tidak menghiraukan, ia tetap duduk di kursi yang tersedia, dengan dua pengawal yang setia.
Kehadiran Bella tidak di gubris, ketiganya masih tetap saling mencumbu.
"Ah... mmmm.... ."
Salah satu gadis merasa kenikmatan dan mulai mendesah ketika laki laki muda tersebut memilih dirinya pertama di manja, sedangkan gadis satunya terus mencium leher sang pemuda.
Belum sampai lima menit mereka mengerang laki laki muda jatuh lemas menandakan ia sudah sampai, sedangkan sang gadis langsung bergegas menepi.
Bella tetap diam, menunggu lawan bicaranya selesai dan duduk di hadapannya dengan bir di tangan.
"Nani?, anda datang jauh jauh kemari, ohh perut yang lucu, rupanya Shikigami bisa hamil, itu artinya kau melakukan banyak adegan, apa gaya favoritmu, doggy-style?." Oceh pemuda itu.
"Sepertinya ini terakhir kalinya kau bicara hal seksual, dan ini mungkin ejakulasi terakhirmu sebelum racun itu bereaksi" Balas Bella, tatapan dingin.
Ternyata Bir itu telah di racun dengan obat yang mampu membuatnya lumpuh dalam waktu kurang dari 5 menit. Hal itu tidak di sadari lawan bicaranya, yang membuatnya seketika mimisan, lidahnya juga kaku tidak bisa mengatai wanita di depannya.
"Salah satu anak buahmu berkhianat, itu artinya sebagai pemimpin kau lemah, jadiii sayonara." Kata Bella.
Tidak butuh waktu lama untuk membekukan satu orang, beserta kerajaan yang ia miliki. Satu buah distrik megah berhasil ia rampas, begitu juga para pelacur tingkat atas yang langsung takluk pada Bella.
Beginilah pada akhirnya Bella pulang pada dunianya yang dulu, gelap, penuh darah dan menjengkelkan.
Dahulu ia berpikir untuk melanjutkan sekolah ke luar negri, namun tidak berhasil pada akhirnya ia tinggal di Indonesia dan berpikir untuk hidup normal dan di masa sekolahnya ia bertemu dengan sosok Shaka sebagai cinta pertama baginya, lalu kandas setelah tiba tiba ia menghilang, hal itu mematahkan hatinya dan membuatnya ingin kembali ke Jepang.
Tak di sangka sosok sederhana dan humoris datang membawa tawa baginya dan meminangnya sebagai istri dan tetap tidak membuat takdir bahagia ada pada pihaknya, ia terus menerus menderita dan hidup miskin karena dirinya menolak bekerja. Membawanya harus kehilangan anak dan akhirnya kembali terluka karena perceraian.
Tidak ada hal penting bagi seorang wanita sepertinya kecuali cinta yang tulus dari orang orang yang menganggapnya berarti.
Entah sampai kapan dunia gelap ini berakhir, namun kematian Nijima adalah sumbu yang di patik lahar. Dirinya akan merebut segalanya dari orang orang yang mencari masalah dengan dirinya.
Terlihat lemah dan manis, inilah Rose Devils yang telah bangun.
Kurang dalam waktu seminggu ia dengan bawahannya berhasil merebut banyak wilayah, membuatnya jarang bersama anak anak, Tuan Hijita juga tidak bisa melakukan apa apa, ia tau Sang putri telah kehilangannya kesabarannya.
Anak anak mulai menyadari sikap sang Ibu yang berbeda, mereka mundur ketika Bella hendak memeluk, seperti merasakan kengerian ketika ia pulang. Dengan lembut Ibunya langsung mengalihkan topik dan membawa si kembar untuk menonton serial favorit mereka.
"Kirihime chan, sebaiknya kamu tidak berlebihan." Kata sang Ibu.
Kata kata itu hanya membuatnya muak, ia lalu kembali ke kamar untuk beristirahat, ponselnya juga penuh dengan panggilan dari sang suami.
Kemudian ia berinisiatif untuk menelfon balik sang suami.
Keduanya berbincang, dan seolah merasakan hal yang sama dengan anak anaknya Shaka juga merasakan hawa berbeda saat mendengar suara Bella yang tampak datar.
Berasumsi jika sang istri lelah, Mas Shaka kemudian menyuruhnya untuk istirahat dan memberikan ponselnya pada kedua anaknya agar bisa berbincang.
Tidak lama kemudian pelayan masuk, ia memberikan makanan lengkap dengan vitamin yang harus Bella makan, ketikan hendak keluar sang pelayanan langsung di hentikan.
"Namae wa?." Tanya Bella.
"W.wwatas.shi namae wa ino desu."
Langsung tangan Bella menarik rambut pelayan tersebut, memasukan wajahnya kedalam sup panas di mangkok.
"Gomen nasai... Gomenn nasaii."
Tuan Hijita yang baru pulang mendengar kegaduhan di kamar sang putri, ia langsung ke sana untuk menghampiri.
"Kirihime, apa yang kamu lakukan?!." Ucap Tuan Hijita.
Setelah pelayan itu dipaksa di cekoki kuah sup tersebut tidak lama ia kejang kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya, seketika tidak bergerak.
Dari sini Tuan Hijita paham, ia langsung memberi printah pada bawahannya.