Seorang gadis bernama Vaya yang dilema cinta dan persahabatan. Yang dimana sahabatnya mengkhianatinya karna kesalahpahaman. Dijebak dalam situasi yang rumit, yang membuatnya putus asa.
Apa yang harus dilakukan Vaya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wondervilz`, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Hanya ada kekhawatiran
Sementara itu, team Dava melanjutkan langkahnya pelan-pelan menuju ke tempat Vaya di sekap. Tiba-tiba, Shella tidak sengaja menjatuhkan kardus sehingga membuat mereka terkejut. Jan dan anak buah lainnya mendengar suaranya.
"Kalian dengarkan ada suara barang jatuh?. Sepertinya ada orang, tapi gak mungkin. Tempat ini gak di ketahui oleh siapa pun kecuali kita. Kalau begitu kalian cek diluar." Ujar Jan menyuruh rekan penjahatnya mengecek di luar.
"Baik, Jan," sahut salah satu rekannya.
"Apa jangan-jangan mereka datang untuk menyelamatkan ku?. Semoga mereka gak ketahuan," ujar Vaya dalam hati merasa khawatir.
Dengan begitu, Shella langsung bersembunyi. Di saat Dava dan Rashel ingin bersembunyi. Tiba-tiba Mereka jatuh bersamaan karna ke halang kardus yang ada didepan mereka. Dava dan Rashel pun langsung memandang satu sama lain.
Dava dan Rashel pun tersadar. Lalu, disamping Dava, Rashel dan Shella ada penjahat sedang mencari keberadaan mereka. Tak tinggal diam, Shella langsung mengambil kayu dan memukul penjahat itu.
Tetapi, penjahat itu menyadarinya, dan langsung memegang kayu yang dipegang Shella. Shella pun terjatuh, penjahat itu nyaris memukul kepala Shella. Dengan cepat, Dava menahan kayu yang dipegang penjahat itu dari belakang.
Lalu, Rashel segera menolong Shella yang terjatuh akibat dorongan penjahat itu. Lantas, Dava pun menghajar penjahat itu hingga pingsan.
Sementara itu, ditengah Hasbhan dan keluarganya mengobrol, ponselnya berdering. Hasbhan langsung mengecek hp nya dan melihat kalau komandannya bernama Letnan Surana menelponnya. Hasbhan pun mengangkat telponnya.
"Halo komandan letnan!, ada apa?." Ujar Hasbhan.
"Maaf pak Hasbhan, mengganggu ketenanganmu. Ada yang harus saya sampaikan sekarang. Jadi aku berharap kau datang." Ujar Letnan selaku komandannya Hasbhan.
"Hmm. Baik komandan, aku akan segera kesana." Ujar Hasbhan, lalu pamit pada Riana, dan keluarnya untuk pergi ke kantor kepolisian.
Disisi lain, terlihat team Mimi berjalan pelan-pelan keluar dari ruangan yang mereka masuki untuk segera menemukan Vaya.
"Aduh, kakakmu disembunyikan dimana sih. Dan penjahat ada dimana-mana. Agak susah dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyelamatkan kakakmu, Vaya." Ujar Monty sembari melangkah pelan-pelan.
"Iya, lama-lama kita harus terpaksa menghubungi polisi. Lagi pula, mereka membawa pistol. Sedangkan kita cuman mengandalkan pikiran kita, dan terus membokongi mereka.
"Astaga kalian berisik amat sih!. Bukan hanya kalian yang ingin menghubungi polisi, tapi aku juga. Jangan terburu-buru untuk menghubungi polisi, kita hanya harus mengulurkan waktu dan kondisi yang tepat." Ujar Mimi merasa kesal pada mereka karna tidak berfikir sebelum bertindak.
Sementara itu, team Dava melanjutkan rencana yang dibuat barusan. Dava menyuruh Shella memperlihatkan dirinya sebagai pengalihan untuk membebaskan Vaya secara diam-diam.
Terlihat Shella memperlihatkan dirinya dan mulai membuat drama untuk mengalihkan Jan dan penjahat lainnya terhadap Vaya.
"Hei kalian!. Tolong bebaskan dia." Ujar Shella memulai dramanya.
"Wah!. Ada pahlawan kesiangan nih, berani juga kamu menampakkan diri dihadapan kami. Bukannya menyelamatkan temanmu, kamu hanya ikut tertangkap." Ujar Jan dengan senyum sinisnya.
"Dengar ya, ini sudah sore bukan siang. Kalian kenapa culik teman ku, ada masalah apa kau dengannya." Tanya Shella sembari mengancamnya dengan pistol.
Terlihat Mimi, Ryukan, dan Monty kaget melihat Shella yang sedang berada dihadapan penjahat itu. Bukan hanya Shella, mereka juga melihat Rashel berada dibelakang Vaya untuk membebaskannya. Dengan cepat Mimi ikut dengan Shella untuk mengalihkan perhatian.
"Iya kak, Dia kakakku. Kamu gak kasihan sama aku yang sedang mengkhawatirkan kakaknya." Ujar Mimi yang baru saja datang.
"Dengar, kenapa kalian bisa tahu lokasi kami. Pasti teman kalian datang untuk menyelamatkannya.
Disisi lain, Hasbhan sudah berada di kantor polisi. Hasbhan langsung menemui komandan Letnan untuk membahas sesuatu.
"Halo komandan, apa yang komandan akan bicarakan secara pribadi." Tanya Hasbhan setelah hormat karna kedatangannya.
"To the point. Kau akan menggantikan posisi ku sebagai komandan. Karna saya akan pensiun beberapa hari lagi. Saya harap kau menerimanya, tidak ada yang bisa menggantikanku selain kau Hasbhan.
yu gabung jg d Bcm di sana ada ka Rere jg kalau kamu ikut kelas kami.
caranya cukup follow me saja ya
Terima kasih