NovelToon NovelToon
Diary Aluna

Diary Aluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Phatel

Aluna adalah gadis yang tumbuh di keluarga sederhana. Kesehariannya kerap kali diwarnai dengan cemoohan dan makian dari keluarganya sendiri.

Bagaimana ia menghabiskan hari-harinya yang penuh air mata?

Semuanya ia luapkan dalam Diary yang ia simpan baik-baik dalam lemari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phatel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecemburuan Amel

Happy reading guys...

...----------------...

Tiga minggu kemudian, Pak Aris akhirnya pulang ke rumah. Tidak seperti perkiraan nek Siti, bukannya dua minggu, tapi butuh waktu tiga minggu baru pak Aris bisa kembali ke rumah. Wajahnya yang dipenuhi kumis dan brewok tampak lusuh. Sepertinya pria itu begitu kelelahan. Ditambah lagi ketika tiba di rumah, dia harus melihat anak kesayangannya tergeletak lemah dengan tubuh yang kurus kerempeng.

Aris menghampiri Aluna yang tengah tidur siang. Gadis itu belum menyadari bahwa ayahnya sudah kembali. "Aluna." sapa Aris.

Aluna membuka matanya. Begitu melihat wajah sang ayah, mata Aluna berbinar bahagia. "Wah... Ayah udah pulang." pekiknya girang. Gadis itu bangkit dari pembaringan dan mendudukkan tubuh kurusnya bersandar di kepala ranjang.

"Iya sayang. Nih, ayah bawa makanan kesukaan kamu." Aris menyodorkan sekantung plastik berisi roti bakar coklat kesukaan Aluna.

"Makasih ayah." Aluna menerima bungkusan itu dan memeluk ayahnya manja. Aris mengusap sayang kepala anaknya. Sesekali ia ciumi puncak kepala Aluna meluapkan rasa rindu pada putri bungsunya itu.

Ayah dan anak itu saling melepas rindu cukup lama. Aluna berceloteh banyak hal pada sang ayah, mulai dari tingkah konyol Anto yang sering mengejarnya sampai sekarang, sampai cerita bahwa ia memiliki sahabat baru yang merupakan murid pindahan dan ternyata murid pindahan itu menyukai Anto sekalipun dia ceritakan pada ayahnya.

Aris menanggapi semua cerita Aluna dengan tertawa. Dirinya sama sekali tidak mengenal semua teman yang diceritakan Aluna, jadi demi menghargai sang putri, dirinya hanya bisa tertawa dan meng-iyakan saja semua yang terlontar dari bibir pucat gadis itu.

"Assalamualaikum." Amel yang baru pulang bekerja memasuki rumah dan mendengar suara ayah dan adiknya dari kamar segera menghampiri.

"Ayah?" sapanya menyalami Aris.

"Eh, baru pulang Mel?" tanya sang ayah.

"Iya, yah. Ayah kapan sampai?" Amel duduk di samping ayahnya. Gadis itu memijat lengan kiri ayahnya yang berurat. Beberapa saat kemudian, nek Siti datang dengan secangkir kopi di tangannya. Nek Siti meletakkan cangkir berisi kopi itu di hadapan Aris. Kemudian turut duduk menghadap Aris dan Amel.

"Terimakasih bu." ucap Aris meneguk kopi yang masih mengepulkan asap putih itu dengan pelan.

"Sama-sama."

"Ayaaaah. Kok Amel nanya gak dijawab?" kesal Amel pada sang ayah kemudian. Hatinya merasa dongkol karena sang ayah seolah tidak ingin menanggapi pertanyaannya.

"Oh iya. Emang tadi nanya apa? Ayah lupa." kilah Aris membuat Amel mendecak kesal. Gadis itu kemudian bangkit dan memasuki kamarnya. Tak lupa membanting pintu dengan keras membuat semua orang terhenyak.

"Ayah jahat. Ayah gak pernah sayang sama aku. Anaknya cuma Aluna sama Alia." Amel membenamkan wajahnya di bantal kemudian menangis. Hatinya sedih karena ayahnya tak pernah menunjukkan kepada dirinya seperti yang dilakukan ayahnya pada Amel.

Sejak ayahnya menikah lagi, Amel merasa kasih sayang sang ayah tidak pernah lagi tercurah untuknya. Seolah ayahnya tidak menyayangi atau bahkan membenci dirinya. Bahkan untuk mengambil raport sekolahnya saja, ayahnya tidak pernah mau. Selalu saja ada alasan yang pada akhirnya raport Amel diambil oleh nek Siti.

Sedangkan jika untuk Aluna, ayahnya selalu bisa meluangkan waktu mengambil raport dan ikut rapat wali murid di sekolahnya. Rasanya Amel semakin membenci Aluna jika teringat akan hal itu. Tidak pernah ada waktu untuknya, tapi selalu ada waktu untuk Aluna. Dan Amel benar-benar benci hal itu. Gadis itu menangis sejadinya melepaskan kekesalan di kamarnya.

***

"Assalamualaikum." terdengar ucapan salam di luar. Aluna, Ayahnya, dan nek Siti yang tengah berbincang saling pandang. Kemudian nek Siti berinisiatif untuk melihat tamu yang datang.

"Waalaikumsalam." ucapnya tergopoh menghampiri pintu yang terbuka lebar itu.

"Eh, ada Alia datang." ujar nek Siti semringah. Ternyata yang datang adalah besan dan cucunya. Nek Siti lalu mempersilahkan mereka masuk, "Ayo masuk masuk." ajaknya ramah.

Alia dan nek Menik memasuki rumah dan duduk di ruang tamu sekaligus ruang TV itu. Nek Menik meletakkan tas bawaannya di sampingnya. Dari besarnya tas yang ia bawa, nek Siti yakin sepertinya besannya itu akan menginap beberapa hari di sana.

"Kebetulan banget loh, ayah kamu juga baru pulang." beritahu nek Siti pada Alia yang terlihat meringis menahan sakit duduk di samping neneknya. Nek Siti melihat bibir atas dan bawah gadis itu yang dipenuhi sariawan yang seolah mengeluarkan nanah. Namun nek Siti enggan bertanya apa yang terjadi pada gadis itu, ia takut salah bicara. Jadi ia memutuskan untuk memberitahu Aris akan kedatangan anaknya itu.

"Sebentar ya, nenek panggilin ayah sama adik kamu dulu." kata nek Siti kemudian berlalu pergi tanpa menunggu jawaban dari Alia lebih dulu.

Tak lama tampak Aris yang memapah Aluna berjalan ke ruang tamu. Aris tampak terkejut melihat Alia yang sepertinya sedang tidak sehat. Setelah mendudukkan Aluna, Aris mendekati Alia guna untuk menanyakan keadaan gadis itu.

"Loh, ini Alia kenapa bu?" tanya Aris pada mertuanya.

Nek Menik menghela nafas berat, "Hhhh... Ibu juga tidak tau Ris, ini anak kamu sudah berapa hari ini begini. Tapi kemarin masih belum separah ini. Hari ini tau-tau sudah penuh begini sariawannya." terang nek Menik lirih.

Nek Siti, Aris dan Aluna meringis memperhatikan luka di bibir Alia. Mereka yakin pasti gadis itu begitu kesakitan ketika makan.

"Sudah dibawa ke dokter bu?" tanya Aris lagi. Tangannya terulur meraih dagu Alia dan mengamati bibir anaknya dengan lebih seksama.

"Belum. Makanya ini kami datang kemari. Rencananya besok ibu mau bawa Alia ke rumah sakit, kami bolehkan nginap di sini malam ini?" nek Menik menyampaikan maksud kedatangannya dan Alia hari ini.

"Ya tentu saja boleh, bu." jawab Aris bersemangat. Tadinya ia tidak berniat untuk menginap di rumah. Tapi karena Alia datang dan akan menginap dirumah malam ini, maka ia memutuskan akan menginap juga. Aris ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan Alia. Karena mereka sudah tidak bertemu dalam jangka waktu yang lama. Tentu saja ia begitu merindukan putrinya yang satu itu.

"Sini nak, sama ayah. Ayah kangen sekali." pinta Aris pada Alia. Gadis itu bangkit dan duduk di sebelah ayahnya. Kini Aris telah diapit oleh kedua putrinya. Di sebelah kanan ada Aluna, sedangkan di sebelah kirinya ada Alia. Melihat hal itu, nek Siti dan nek Menik tersenyum haru. Sungguh pemandangan langka bisa melihat Aris bersama dengan kedua putrinya seperti ini.

Amel yang sudah puas meluapkan kesedihannya keluar kamar dengan pakaian yang lebih santai. Gadis itu hanya mengenakan kaos tanpa lengan dengan celana pendek berbahan katun diatas lutut.

Ketika keluar dari kamarnya, pemandangan yang pertama ia lihat adalah sesuatu yang membuat hatinya kian memanas. Air mata yang tadi mulai mengering kini menganak sungai lagi di pipinya. Dadanya begitu sesak melihat ayahnya yang begitu akrab dengan kedua adiknya. Amel ingin diperlakukan seperti mereka. Amel juga ingin bisa bergelayut manja dengan ayahnya seperti kedua gadis itu. Sungguh, hati Amel rasanya begitu cemburu melihat mereka.

'Kenapa sih ayah selalu lebih sayang sama dua orang penyakitan itu dibandingkan aku?'

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Mutiara 123
kok papa amel gak hadir harusnya kn jdi wali , lebih di bikin seru papa aluna marah gitu liat anaknya di gituin,,,
Mutiara 123
hla sdh 2 thn kemudian kok si aluna masih ttp kls 5 sd ya thoor,,
DiPhatel: iya kah? Waduhh, makasih ya kak. nnti coba saya revisi lgi
total 1 replies
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
baju baru alhamdulillah.. tuk dipakai di hari raya.. 🎶🎶
DiPhatel: fufufufu. Jarang" ini Aluna dpat baju baru loh
total 1 replies
🌸𝗢𝗹𝗶𝘃𝗶𝗮 🍾⃝ ͩSᷞʜͧᴇᷡᴀ🌸
𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐥𝐨𝐡 😭 𝐦𝐚𝐬𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐠𝐢𝐧𝐢
DiPhatel: makasih ka udh mampir
total 1 replies
☠️⃝⃟𝑽𝑨𝙊𝙚૨αɳ𝙜𝕻𝖓𝖉𝓐𝔂⃝❥
aku mampir
DiPhatel: makasih kaaa
total 1 replies
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
hallo aris
DiPhatel: Hai kak
total 1 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 Ig@Fanie_liem09
pocipan mampir ..
yu slg follow
nanti aku akan masukan kalian ke gc Cmb ya...
yu slg belajar mksh
DiPhatel: makasih kakak
total 1 replies
Shame
tetap semangat thor /Heart/
DiPhatel: Makasih kakaaa
total 1 replies
Shame
tetap semangat thor /Heart/
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
rapi.. not bad lah
DiPhatel: Makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!