NovelToon NovelToon
Pengorbanan Anak Pertama

Pengorbanan Anak Pertama

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Yatim Piatu / Keluarga
Popularitas:34.2k
Nilai: 5
Nama Author: Muliana95

Firnika, ataupun biasa di panggil Nika, dia dipaksakan harus menerima kenyataan, jika orang tuanya meninggal tepat, sehari sebelum lamarannya. Dan dihari itu juga, orang tua pasangannya membatalkan rencana tersebut.
Yuk ikuti kisah Firnika, dan ke tiga saudara-saudaranya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecelakaan

"Ini udah keterlaluan kak, aku harus memberitahu Bang Hardi." seru Safa.

"Sudah-sudah, jangan buat keributan. Lebih baik, emang kami pulang aja." balas Nika.

Setelah semuanya siap, Nika membawa Amar untuk menaiki sepeda motornya. Sedangkan Kanaya, dia pulang bersama Arka, yang kebetulan sudah di beritahu sebelumnya.

Di luar, Arka menyerahkan kunci mini market pada Hardi. Dan Nisa, menatap tidak suka pada lelaki yang sebelumnya sempat meneriakinya untuk membayar barang yang diambilnya.

"Makasih ya Arka, ini bonus untukmu. Karena kerja sendiri seharian ini." ujar Hardi menyerahkan dua lembar uang merah.

"Eh ini kebanyakan, bisa-bisa kamu bangkrut." ujar Nisa hampir menarik tangan Hardi. Namun, di tepis oleh adiknya itu.

"Udah lah kak, ini hak dia." balas Hardi bersamaan dengan Nika keluar dari kamar.

"Udah siap kak? Kita pulang ya Bang ..." pamit Arka pada Hardi.

"Oo, jadi dia juga keluarga dari istrimu? Enak banget ya mereka. Langsung naik derajat setelah kamu nikahi salah satu keluarganya." cibir Nisa.

"Kakak ..." Hardi geram. Namun, terhenti karena di genggam tangannya oleh Safa.

"Bu, urus lah anakmu." perintah Hardi menarik tangan Safa agar menjauh.

Reni menghela napas kala melihat sikap anak perempuannya. Dia tidak menyangka jika Nisa berubah sedemikian rupa.

Sebelum Reni membuka mulut, Nisa pun melenggang pergi.

Di kamar, Safa pun menceritakan tentang dimana Amar mendapatkan luka akibat ulah dari Nisa. Dia sangat kecewa dengan sikap iparnya itu. Akan tetapi, Safa juga melarang suaminya untuk bertindak. Karena bagaimanapun, dia gak mau memperburuk hubungan kakak, adik yang mulai merenggang.

Walaupun geram, Hardi pun berjanji untuk tidak memperingati kakaknya. Tugasnya sekarang, adalah membuat istrinya nyaman, dan aman.

Hari-hari terus berlalu, Nisa masih saja berada disana. Bedanya, dia tinggal bersama Reni, dan untuk anaknya, suami Nisa sudah menjemput mereka. Karena mereka harus sekolah.

Baru aja Reni selesai menjemur pakaiannya, terlihat mobil Hardi berhenti di depan rumahnya. Dan keluarlah, Hardi dengan muka panik, serta keringat memenuhi wajahnya.

"Bu, aku udah menghubungi Ibu beberapa kali, Ibu kemana aja? Safa mau melahirkan, dan dia mengeluarkan kencing tanpa henti." ujar Hardi dengan tengang.

"Sebentar, tunggu Ibu ... Ibu ambil jilbab dulu." ujar Reni tak kalah panik. Dia berlari ke kamarnya hanya untuk mengambil jilbab instan dan tas jinjingnya. Bahkan, Reni tidak sempat menggantikan pakaiannya.

"Ada apa sih Bu? Heboh bener?" tanya Nisa tanpa menoleh. Dia sibuk menghabiskan sarapannya.

"Safa mau melahirkan, ayo kita pergi." ajak Reni.

"Cih ,,, menyusahkan ... Ibu aja, aku di rumah aja." balas Nisa cuek.

Tanpa memperdulikan Nisa, Reni berlari agar segera bisa melihat mantunya.

Di dalam mobil, terlihat Safa sedang mengerang kesakitan. Dia hanya bisa menggenggam erat pergelangan tangan Hardi.

"Ayo, kita ke rumah sakit aja." ujar Reni setelah duduk dengan aman.

Karena panik dan tenggang, mobil terasa sangat lambat. Padahal, Hardi sudah berusaha untuk mempercepat kecepatan laju mobilnya. Namun, tetap sama, masih terasa lambat, dan rumah sakit pun, terasa lebih jauh dari biasanya.

Safa kembali merasa kontraksi, dia menjerit kesakitan. Sedangkan Reni membacakan doa-doa serta beberapa ayat suci yang dihafalnya.

Karena teriakan Safa, Hardi kurang fokus pada salah satu pengguna jalan kaki. Dan karena, untuk menghindari tabrakan dengan pejalan kaki, Hardi malah membuang setir dan menabrak pohon yang berada disisi jalan.

Orang-orang mulai berkerumunan melihat kecelakaan itu. Bahkan mobilnya hancur begitu parah. Saat salah satu dari mereka mengintip lewat kaca jendela.

Dia langsung berteriak, dan mengatakan jika ada Ibu hamil yang masih bergerak.

"Bang, bangun ..." lirih Safa dengan air mata. Bahkan dia abai pada darah yang mengalir di sela paha dan juga kepalanya.

"Bangun ,,," lagi Safa berkata sebelum akhirnya dia hilang kesadaran.

Kabar tentang kecelakaan Safa sampai juga di telinga Nika. Semalam Safa memang sempat menelponnya dan berkata jika dia sangat rindu pada ke dua orang tuanya. Bahkan, dia sempat bermimpi jika Ibunya datang sembari mengelus perut besarnya.

Flashback.

"Kak ,,, kapan kita pulang ke kampung? Aku rindu Ibu." ujar Safa menghubungi Nika.

"Kita harus menunggu Amar dan Kanaya libur." balas Nika.

"Kakak tahu? Semalam aku mimpi bertemu Ibu, beliau mengelus sayang perutku. Dan dia sempat mengatakan sesuatu, namun aku lupa." kekeh Safa.

"Iya, kamu beruntung, aku bahkan sangat jarang mimpiin mereka." balas Nika.

"Sejak mimpi itu terjadi, rasa rinduku semakin menggebu. Ingin rasanya aku memeluk mereka berdua. Dan mengatakan jika aku bahagia disini, mendapatkan suami dan mertua yang baik." lanjut Safa.

"Kak, andai jika lahiran nanti, aku tidak bisa di selamatkan, tolong jaga anakku ya, dan maaf, jika aku kembali merepotkan mu." isak Safa tiba-tiba.

"Eh, kenapa ngomong gitu? Kamu pasti selamat, karena selama ini kamu udah minum vitamin dan juga kamu tidak memiliki kendala apapun. Yakin lah, jika kamu akan selamat, dan membesarkan anakmu dengan baik." nasihat Nika.

"Kak Nika benar." lirih Safa. "Aku akan lahiran satu minggu lagi, dan nanti aku mau kak Nika juga ada disana. Walaupun tidak masuk ke ruang bersalin, tapi aku mau kak Nika yang pengang anakku." pinta Safa.

"Baiklah, baiklah, tentu saja aku akan disana, aku akan menyambut bahagia keponakan pertamaku." seru Nika.

Flashback off.

Nika terus saja mondar mandir di ruang operasi. Ya, Safa harus di lakukan tindakan operasi, karena dia belum juga sadar, sampai sekarang.

Sedangkan Hardi dan Reni, mereka berada di ruang icu. Karena terjadinya benturan sangat keras di kepala mereka.

Nika ditemani Ismi dan Samsul. Mereka terus melantunkan doa-doa, dengan harapan jika semua kembali sehat seperti sedia kala.

Belum juga dokter keluar dari kamar operasi, Nika dikejutkan dengan tamparan yang keras dari Nisa.

Samsul dan Ismi langsung berdiri dari duduknya.

"Kalian keluarga pembawa sial, gara-gara adikmu, Ibu dan adikku meninggal dunia. Kalian kejam." teriak Nisa, membuat beberapa orang melihat kearahnya.

Nika menutup mulut tak percaya, jika Hardi meninggal dunia, bahkan sebelum melihat anaknya. Begitu juga dengan Reni.

"Gak mungkin ..." lirih Nika setelah mengucapkan kalimat istirja.

...''''...

1
kaylla salsabella
semoga anak " author cepat sembuh thor 🥰🥰
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º
semoga nika abrar n klrga nya selalu bahagia
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰
Muliana
Sepertinya tidak bisa up tiap hari. Karena selain si kecil sakit, aku juga /Sob/
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º: semoga lekas pulih sehat kembali thor, sehat n semangat selalu 🤗
total 1 replies
Shadiqa Azkia
/Heart//Heart//Good//Good//Heart//Good/
Shadiqa Azkia
/Heart//Heart//Heart//Good//Good//Good/
Sulfia Nuriawati
nisa d pengaruhi suami yg g bener, cb tinggalkan suami kyk gt, pasti hdupnya tenang, yg kasian anaknya
Arieee
😁😁😁😁😁😁👍👍👍👍👍👍👍
kaylla salsabella
semoga lekas baik thor anak nya .....dan tetep semangat berkarya thor 🥰🥰🥰
👏Ꮢнιєz~bhawel🖤²²¹º
senoga anak mu lekas pulih sehat kembali, thor
Fitria Arifianto
cepet sehat thor anak nya
Arieee
si Nisa 😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤kalo udah gak punya warisan miskin gembel lu
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰❤️❤️
Fitria Arifianto
tp emg nika lemah c beda sm alm adik nya tegas,,hrs ny kl ud begini qm bs jd tegas nika bkn diam & ngalah aj
Shadiqa Azkia: Mungkin karena dia anak pertama, didikan dari orang tuanya, yang sering menyuruhnya untuk mengalah pada adik-adiknya sehingga, terbawa sampai dia dewasa
total 1 replies
Teteh Lia
🌹🌹🌹 perempuan baik hati yang udah baik sama Nika bahkan di saat orang lain merendahkan Nika.
Teteh Lia
perempuan yang baik hati. dia berniat menolong dengan ikhlas. untung Nika peka
Teteh Lia
Suudzon Mulu si ibu.
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!