Terjebak Di Tubuh Gadis Lemah

Sekarang ryn mempertemukan lio dan mark untuk meminta mark mengizinkan lio menjadi pengawal pribadinya.

Awalnya mark tidak mengizinkan, namun ryn terus meyakinkannya dengan cara apapun agar lio bisa selalu di dekatnya.

Akhirnya dengan terpaksa mark mempekerjakan lio sebagai pengawal pribadi ryn, tapi tentu saja mark mengancam akan membunuh lio jika ternyata lio ketahuan hanya ingin berniat jahat pada ryn.

******

Suasana baru dengan cuaca yang mendukung. Ryn telah tiba di jerman dan sekarang dia dalam perjalanan menuju mansion yang sudah mark sediakan untuk ryn tinggal bersama lio dan jack serta para art yang ikut dari indonesia tinggali selama di jerman.

"Akhirnya aku kembali ke negera ini walaupun dengan tubuh dan penampilan yang berbeda" batin ryn menyunggingkan seringai tipis.

"Kalian berdua sudah berjanji tidak akan melaporkan apapun pada kakakku tentang semua yang akan aku lakukan di negara ini bukan?" ucap ryn tanpa menatap jack dan lio yang berada di kursi depan mobil.

Kedua pria itu menautkan kedua alis mereka secara bersamaan, perasaan mereka mulai curiga kalau sebentar lagi ryn pasti akan melakukan sesuatu yang tak terduga.

"Memangnya kenapa?" tanya lio penasaran.

"Aku ingin beli mobil untuk diriku sendiri, jadi sekarang antarkan aku ke showroom terdekat" jawab ryn dengan santainya.

"Tapi nona" Jack ingin membantah karna mark tidak mengizinkan ryn mengendarai kendaraan apapun.

"Biarkan saja dia membeli mobilnya sendiri, dari pada dia membelinya diam-diam tanpa sepengetahuan kita" ujar lio sangat tau alexa yang dulu memang sangat keras kepala dan tidak suka di atur.

Jack melotot ke arah lio, dia memberikan isyarat agar lio membantunya membujuk ryn. Tapi lio malah mengangkat kedua bahunya seakan tidak ingin ikut campur sehingga jack merasa kesal pada lio.

Lio yang mengendarai mobil langsung melajukan mobilnya menuju showroom terdekat.

Akhirnya ryn memilih ferrari seperti mobil yang dulu dia milik dengan warna hitam yang dia sukai. Setelah itu mereka kembali melaju ke mansion dan jack yang mengendarai mobil baru ryn.

Sedangkan di tempat lain, carla, rian dan willy telah tiba di depan pintu apartemen masing-masing yang akan menjadi tempat tinggal mereka selama di jerman.

Padahal orang tua mereka masing-masing memiliki mansion di jerman tapi mereka ingin mandiri dan hidup layaknya orang asing di negara ini.

*****

"Willy" gumam ryn memicingkan matanya saat melihat willy sedang duduk sendirian di taman yang baru saja dia kunjungi.

Dengan cepat ryn menghampiri willy, ternyata ryn tidak tau kalau carla dan lainnya akan kuliah di jerman karna ingin mengikutinya.

"Sejak kapan kamu disini?" Ryn kini berdiri tepat di hadapan willy yang sedang duduk santai membaca buku di taman itu.

Spontan willy mengangkat kepalanya karna mendengar suara yang sangat tidak asing baru saja memanggil namanya.

Pandangan mereka berdua saling bertautan dalam waktu yang cukup lama, sampai akhirnya willy kembali mengarahkan pandangannya pada bukunya lagi.

"Kenapa kamu bisa ada disini? Jangan bilang carla dan rian juga bersamamu?" tanya ryn penuh selidik.

"Berisik, jangan ganggu gue" ucap willy dengan wajah datarnya tanpa menatap ryn.

Bukannya pergi, ryn malah duduk disamping willy lalu melipat kedua tangannya di dada sembari menatap lurus kedepan.

Tidak ingin peduli dengan apa yang ryn lakukan, willy terus membaca bukunya.

"Ditaman ini darren mengajakku pacaran, bahkan aku masih ingat kalau tempat duduk ini yang kita duduki waktu itu" ternyata itu alasan ryn mengunjungi taman ini sendirian.

Tapi tak berselang lama, dia mengepalkan tangannya ketika mengingat pengkhianatan yang darren lakukan padanya.

"Ayo, gue antar lo pulang" ucap willy berdiri dan tiba-tiba saja mengajak ryn pulang bareng.

Ryn langsung tersadar dari lamunannya, dia menatap willy tapi willy tidak sedang menatapnya.

Melihat wajah willy sangat mirip dengan darren, membuat ryn semakin kesal.

"Aku bawa mobil sendiri, Aku juga ingin singgah sebentar di restoran dekat sini, Kamu gk perlu anterin aku" tolak ryn.

Tanpa terduga willy langsung menarik tangan ryn hingga ryn terseret mengikuti willy dengan wajah terkejutnya.

Willy menyuruh ryn masuk ke dalam mobilnya, pikiran ryn langsung blank dan tanpa sadar dia malah masuk ke dalam mobil sesuai yang willy katakan.

Akhirnya mobil berjalan dengan kecepatan sedang. Ryn menatap lurus kedepan, tidak mempedulikan willy.

"Dimana restorannya?" tanya willy tiba-tiba, namun berhasil menyadarkan ryn.

"Apa?" Ryn tidak mendengarkan pertanyaan willy, sampai willy menatapnya sebentar kemudian kembali fokus mengendarai mobilnya.

"Sebentar aku hubungi seseorang untuk mengambil mobilku" ucap ryn.

Dengan cepat ryn mengambil ponselnya kemudian menghubungi jack, dia meminta jack mengambil mobilnya di taman tadi dan juga sudah memberitahu jack bahwa dia sedang bersama willy.

"Tadi kamu tanya apa?" tanya ryn setelah panggilan dengan jack berakhir.

"Dimana restorannya?" tanya willy sekali lagi dengan wajah datarnya.

Tanpa menunggu lama, ryn langsung mengarahkan willy mengendarai mobilnya sesuai arahan jalan darinya.

Setelah tiba direstoran yang ingin ryn kunjungi, mereka berdua masuk ke dalam sana, ternyata ryn datang ke sini karna dia sedang tidak ingin makan di mansion.

Mereka berdua duduk di meja kosong yang berada pojokan, entah kenapa ryn merasa aneh melihat sikap willy yang tiba-tiba berubah dan sekarang malah menemaninya makan malam.

"Apa perlu gue ajak rian dan carla kesini?" tanya willy menatap ryn.

"Gk perlu"

"Aku cuma makan doang trus balik pulang" jawab ryn.

Mendengarkan jawaban ryn, tidak ada lagi pertanyaan dari willy. Mereka berdua kembali diam dengan pikiran mereka masing-masing.

Tak berselang lama makanan pesanan mereka diantar pelayan restoran. Dalam diam mereka mulai menyantap makanan mereka.

Tapi beberapa saat kemudian ryn tak sengaja mengarahkan pandangannya ke arah lain.

Disaat itu juga tubuhnya tidak bergerak dengan tatapan yang sulit diartikan, ternyata dia baru saja melihat seseorang yang sangat dia ingin dia bunuh yang ternyata makan direstoran yang sama.

"Darren" gumam ryn dan itu di dengar sama willy.

Willy menatap ryn, dia bingung kenapa ryn terlihat aneh. Pandangannya mengikuti arah kemana ryn melihat saat ini dan dia melihat sepasang suami istri beserta seorang wanita yang sepertinya seorang baby sitter yang sedang menggendong bayi kecil.

"Makanlah" ucap willy kembali fokus dengan makanannya.

Tatapan ryn tiba-tiba kosong, perlahan dia mengarahkan pandangannya ke arah willy sehingga willy menghentikan makannya dan melepaskan sendok dari tangannya ikut menatap ryn.

"Lo suka sama suami orang?"

Mendengarkan pertanyaan tersebut, saat itu juga ryn menatap tajam willy.

"Dia sangat mirip denganmu" tiba-tiba ryn mengucapkan kata yang tidak terduga oleh willy.

Walaupun cukup terkejut mendengarkan hal itu, willy berusaha menenangkan dirinya, akhirnya dia berdiri dan langsung mengajak ryn pergi dari restoran itu setelah membayar tagihan makanan mereka.