PEMBALASAN SANG MONSTER

Dian adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai PNS di Pemerintahan Provinsi. Sedangkan ibunya bekerja di Bank Indonesia.

Saudaranya semuanya adalah wanita. Kakaknya Dian bekerja di ibukota sebagai penyiar TV, sedangkan si bungsu sedang menempuh pendidikan di salah satu sekolah ikatan dinas.

Menjadi anak tengah membuat Dian bebas melakukan apapun. Mulai belajar karate sampai tinggal jauh dari ibu dan ayahnya.

Flashback On.

Empat tahun yang lalu ia mulai bekerja di Pemerintahan kabupaten setelah lulus SMA sebagai staf protokol. Sudah beberapa kali dia berganti bos dalam pelaksanaan sebagai ajudan.

Meskipun gajinya pas-pasan. Ada satu hal yang membuatnya bahagia bekerja disini. Karena Dian memiliki pria yang dia suka.

Meskipun dia belum bisa mengajak bicara hanya curi-curi pandang dari jauh saja membuatnya bahagia.

Pria yang disukainya itu adalah kepala bagian kehumas. Dia adalah orang yang tampan, pintar dan memiliki kharisma yang luar biasa. Dan yang penting lagi dia masih single.

Setiap melakukan kunjungan kerja bersama pimpinan, Dian selalu memperhatikannya yang merupakan andalan pimpinan mereka.

Pernah suatu hari 2 tahun yang lalu saat Dian melakukan kunjungan kerja keluar daerah dan pria itu ikut. Dian mengalami sebuah insiden yang memalukan. Celana dasar hitamnya robek cukup besar akibat terjatuh sehingga memperlihatkan celana dasarnya.

Ya, Mikey nama pria itu langsung sigap memberikan jaketnya untuk menutupi celananya yang robek. Lalu dia menarik tangannya untuk pergi dari keramaian.

"Apa kau malu??" Tanya Mikey sambil tersenyum. Dian malu dan hanya bisa mengangguk saja.

"Sekarang ikut aku.." Ucap Mikey menghentikan taksi. Dia mengajaknya pergi ke mall di daerah ini.

"Mau apa kita kesini??" Ujar Dian.

"Mengganti celanamu.." Ucap Mikey.

"Mengganti celanaku?? Tapi-" Sahut Dian padanya.

"Ini kesalahanku.. Aku tahu kau memperhatikanku.. Hingga kamu tidak melihat jalanmu sendiri.." Ucap Mikey langsung membuat Dian malu.

"Ini kesalahanku sendiri.." Ucap Dian.

"Jangan menundukkan kepala seperti itu.. Orang akan melihat aku sedang memarahi pacarnya.. Jujur aku juga ngantuk dengan kunjungan tadi.. Hehee.." Ucap Mikey sambil menarik tangan Dian untuk masuk ke mall.

Mereka berkeliling mall bersama. Ini seperti mimpi di siang bolong. Jika benar ini mimpi Dian tidak ingin cepat bangun dari mimpi ini. Mereka pun mulai masuk ke toko pakaian.

"Ibu ada celana dasar hitam??" Tanya Mikey bertanya pada ibu pemilik toko.

"Ada nak.. Banyak.." Ibu itu pun memperlihatkan macam-macam celana dasar hitam berbagai bahan mulai dari paling mahal hingga termurah.

"Pilihlah mana yang kau suka.." Ucap Mikey tersenyum.

Dian mulai mencari celana hitam yang menurutnya bagus tapi harganya murah. Dia malu kalau Mikey menganggapnya matre mencari kesempatan dengan memilih yang mahal.

Dian mengambil beberapa potong celana dasar hitam. Lalu membawanya keruang ganti. Dan mulai menunjukkan celana dasar yang dia coba pada Mikey.

"Apa kau tidak bisa memilih?? Itu tidak pas buat mu.." Ucap Mikey berdiri dari kursi tempat duduknya.

"Ibu ada yang bahan bagus??" Tanya Mikey pada pemilik toko.

"Ada yang ini modelnya.." Ucap pemilik toko.

"Ah.. Ini bagus.. Coba di pakai.." Ucap Mikey kepada Dian.

Lalu Dian menggunakan celana pilihan Mikey. Dirinya tahu ini bagus tapi harganya sangat mahal. Setelah selesai Dian pun keluar.

"Nah ini kau makin cantik.." Puji Mikey. Membuat pipi Dian memerah. Ibu pemilik toko tersenyum melihat wajahnya yang memerah.

"Aku ambil ini bu.." Ucap Mikey langsung membayar celana itu.

"Apa di pacarmu??" Bisik ibu pemilik toko pada Mikey.

"Menurut ibu??" Balas Mikey dengan berbisik pula.

Ibu pemilik toko itu pun menunjukkan jempolnya. Membuat Mikey tertawa. Dian tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.

Akhirnya mereka pergi dari toko itu. Mikey memerintahkan langsung menggunakan celana baru itu dan menyimpan celana jeleknya.

"Sekarang cari pakaian untuk kita bersantai.." Ucap Mikey. Masuk ke dalam toko yang cukup besar.

Dian hanya mengikuti Mikey, dia memilih beberapa pakaian.

"Kenapa tidak pilih pakaianmu?? Kita mau jalan-jalan, kau mau jalan menggunakan baju safari seperti itu??" Tanya Mikey.

Dian hanya terdiam bingung apa yang dilakukannya.

"Aku tidak mau orang menyangka aku orang penting yang harus di kawal seorang ajudan.." Ucap Mikey.

"Aku sudah merepotkanmu pak.." Ucap Dian.

"Pak?? Apa aku sudah terlalu tua.. Aku belum menikah jangan panggil aku bapak ya.." Ucap Mikey pergi ke kamar ganti.

Cukup lama Mikey di dalam sana. Akhirnya dia keluar dengan tampilan santai. Baju kaos dan celana jeans. Dia tampan sekali ucap Dian dalam hati.

"Mbak pilihkan pakaian wanita saya ini yang paling cantik.." Ucap Mikey.

Mbak pelayan toko itu mengangguk dan mendekati Dian.

"Mbak suka baju seperti apa??" Tanya pelayan itu.

Dian pun mulai memilih-milih baju dan mengambil terusan berwarna cokelat serta celana pendek jeans seksi dari gantungan pakaian.

Saat Dian sudah mengganti pakaiannya dia mendekati Mikey yang duduk santai melihat hilir mudik orang di mall.

"Wow.. Fantastis.." Ucap Mikey tersenyum.

"Aku suka pakaianmu.." Bisik Mikey mendekati Dian dan pergi ke arah kasir.

Akhirnya mereka berdua keluar dari toko tersebut. Semua pakaian dinas mereka lipat dan dimasukan ke kantong plastik.

"Terima kasih untuk pakaiannya.." Ucap Dian.

"Aku kira terima kasih untuk jalan-jalannya.." Ucap Mikey.

Dian tertawa dan mencubit Mikey. Mereka mengelilingi mall kembali. Dian masih sedikit jaga jarak darinya meskipun dia bersamanya saat ini.

Tetapi ada jarak yang tidak terlihat menghalangi mereka. Status mereka yang timpal antara bos dan staf bawahan membuatnya menjaga jarak dengannya.

"Apa kau tidak menyukai jalan-jalan ini??" Tanya Mikey memegang tangan Dian.

Dian kaget saat melamun tentang status yang tidak sebanding dengan Mikey.

"Tidak pak.. Aku hanya malu jalan dengan anda.. Saya hanya staf bawahan dan-" Ucap Dian di potong dengan tarikan tangan oleh Kharis.

Dia menarik ke dalam toko yang cukup besar yang terdapat cermin besar di dalamnya.

"Kau lihat dimana perbedaan kita.." Ucap Mikey.

Dian hanya terdiam dan melihat Mikey yang sedikit kesal.

"Mbak.. Sini bentar.." Ucap Mikey memanggil salah satu staf toko.

"Ya pak.. Ada yang bisa saya bantu??" Tanya penjaga toko itu.

"Ini wanita ku.. Apa menurutmu dia kurang cantik??" Tanya Mikey.

"Dia cantik sekali menurutku.." Jawab wanita penjaga toko itu.

"Cantikan mana dengan bos pemilik toko ini??" Tanya Mikey lagi.

"Cantik pacar bapak lah.." Jawabnya cepat.

"Apa menurutmu aku dan wanita di sebelahku, jabatan kerja siapa yang paling tinggi??" Tanya Mikey.

Karyawan itu hanya terdiam dan berpikir sejenak.

"Aku tidak tahu pak.." Ucapnya

"Terima kasih.." Ucap Mikey memberikan uang sebagai tips sambil tersenyum.

"Kau puas?? Masih merasa kau tidak pantas jalan dengan ku? Harusnya aku yang tidak pantas jalan dengan wanita secantik kamu.." Jelas Mikey pada Dian.

"Maafkan aku pak.." Ucap Dian merasa bersalah.

"Bahkan kau lebih cantik dari pemilik toko ini.. Padahal aku yakin setiap minggu dia berada di salon kecantikan.. Tapi tetap kalah dengan orang yang tiap hari berjemur diterik matahari sepertimu.." Ucap Mikey sambil menahan tawa.