NovelToon NovelToon
Kontroversial Transmigrasi

Kontroversial Transmigrasi

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Tinta Selasa

Yang satunya adalah Nona muda kaya raya, sementara yang satunya hanyalah seorang Pelayan toko. Tapi sebuah insiden kecelakaan telah menghancurkan jurang ini dan membuat mereka setara.

Bukannya mati dalam kecelakaan itu, jiwa mereka malah terlempar masuk ke sebuah Novel kuno roman picisan. Tempat dimana segalanya siap dikorbankan demi pemeran utama wanita.

Dan yang paling sial, keduanya malah masuk menjadi Ibu tiri sang pemeran utama wanita. Sama-sama menjadi Istri dari seorang Marques, yang gemuk, jelek dan berperut hitam. Dua karakter, yang akan dihabisi oleh para pemuja Pemeran utama wanita.

Untuk menyelematkan nyawa mereka, keduanya berencana untuk kabur. Tapi tentu saja, tidak ramai tanpa mencuri dan kegagalan. Baca kisah keduanya, dengan kejutan karakter lainnya. ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tinta Selasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

Sementara di tempat lain, Leroy dan Calix benar-benar terkejut mendapati berita yang ada. "Mereka melompat?" tanya Leroy memastikan.

"Ya, Duke. Kemungkinan mereka selamat hampir tidak mungkin." Lapor salah seorang pengawal. Laporan ini bukan tanpa alasan, karena pada zaman itu hampir semua perempuan tidak tahu berenang, oleh karena aturan dalam bermasyarakat.

Mendengar ini, Calix menatap Leroy. Mengira sang guru akan memerintahkan pencarian, tapi ternyata tidak.

"Haruskah kami melakukan pencarian?"

"Tidak perlu."

Leroy mengangkat tangannya dengan dingin. Suatu perintah, agar pengawal itu kembali saja. Jadi dengan patuh, pengawal itu juga berbalik, ketika dikejutkan lagi dengan pintu yang dibuka tanpa pemberitahuan.

Refleks mereka semua menunduk. "Salam kepada Yang Mulia Ratu."

Wanita paruh baya, dengan keindahan ruby menghias dari atas kepala sampai pada kaki. Yang saat ini memegang kekuasaan tertinggi di kerajaan, dan absolute. Tidak berbasa-basi saat berbicara.

"Aku sudah mendengar rumor mengenai para wanita dari kediaman Marques. Suka membuat masalah, liar dan tidak tahu malu. Jadi adalah keputusan yang tepat darimu Duke, dengan membiarkan mereka. Lagipula, mereka juga berasal dari luar, yang artinya tidak ada hubungannya dengan kita."

Mendengar dua orang yang dipikirnya akan bertindak itu, malah diam setuju, Calix merasa itu semua tidak benar. Memang dia juga terganggu dengan sikap ketiganya, namun dalam hal ini dia tidak buta. Dia melihat sendiri bagaimana ketiganya bertaruh nyawa untuk Carnia, yang masih merupakan anggota keluarga kerajaan. Tapi bahkan Kerajaan ingin berpura-pura mereka tidak ada?

"Maaf menyela Ibunda Ratu Guevia, ... tidakkah menurut Ibunda ini adalah tindakan yang tidak benar? Maksudku, rakyat melihat kejadian ini di depan mata, jadi jika kita membiarkan mereka tanpa sedikitpun usaha, entah apa yang akan dikatakan diluar sana."

Mendengar bantahan Calix sangatlah terukur, wanita yang disebut Guevia itu menukik alisnya tajam. Dengan langkah yang hampir tak terdengar, dia melangkah mendekati sang calon Putra mahkota.

Putra mahkota yang bukan putranya.

"Bagus, ... calon putra mahkota kita sudah mencoba melatih kepemimpinannya. Itu bagus, bagus sekali. Tapi lakukan nanti, saat kau sudah sah untuk itu. Saat ini, semua ada dalam pengetahuan Ibunda. Dan hanya Ibundalah yang tahu, apa yang paling baik saat ini. Mengerti?"

"Tapi Ibunda---"

"Pangeran." Satu panggilan dengan tekanan dari Leroy, berhasil menghentikan perkataan Calix, dan bahkan membuatnya menunduk.

Melihat ini, Ratu Guevia menarik sudut bibirnya. Bukan karena merasa menang, tapi karena semakin jengkel.

"Baiklah Pangeran, jangan lupakan untuk melihat keberadaan saudarimu itu." Ujar sang Ratu, yang kemudian berbalik pergi.

Pesan itu ditinggalkan bukan tanpa alasan, karena akan mencolok bagi keluarga kerajaan jika tidak ditempat perawatan Carnia, saat anggota keluarga yang tersisa saat ini hanyalah mereka bertiga. Hal sederhana yang tidak mungkin dilakukan Guevia. Karena dia adalah Ratu, tapi bukan Ibu.

•••

Saat hari semakin malam, Carnia yang pingsan masih belum sadar juga. Sesuai perintah Guevia, Calix ditemani Leroy ada disana untuk menjaga sang Putri dalam kegelisahan di antara ketenangan mereka.

Hingga saatnya malam semakin larut, dan orang-orang mulai beristirahat, Calix akhirnya tidak tahan lagi. Apalagi kalau bukan bayangan Tiara yang sangat heroik menyelamatkan Carnia.

"Duke, aku akan berjaga disini. Kau kembali saja."

Leroy mengangguk, karena memang harus seperti itu. Tapi baru juga beberapa langkah, dia ditahan dengan perkataan Calix.

"Duke, tidakkah kau ingin mencari para wanita itu?"

DEG. Leroy sedikit terdiam lama tanpa berbalik. Tapi semua jelas bagi Leroy, bahwa tidak perlu baginya untuk mencari mereka. Jadi dia menggeleng.

Calix membuang nafas panjang, "Ah, ya sudahlah."

Leroy kemudian pergi, dengan langkah yang setiap gerakannya semakin berat. Dia juga memiliki perjuangannya sendiri di dalam dada. Dia mencoba untuk tidak peduli, namun nyatanya dia tahu itu salah. Tapi bagaimana mungkin baginya melawan sang Ratu saat ini? "Tidak. Kenapa aku memikirkan hal itu." Tolak Leroy, mencoba untuk tetap fokus.

Namun baru sampai di pagar Istana, langkahnya malah berputar tanpa persetujuan otaknya. Sangat terburu-buru dan sedikit gugup.

BRAK.

Calix sedikit terperanjat melihat Leroy yang kembali, dan bahkan membuka pintu dengan kasar. Belum sempat dia bertanya, Leroy sudah berkata.

"Ayo kita cari! Ayo cari mereka."

Berdua saat itu juga, mereka menyusuri lembah terjal mencari ketiganya. Pencarian ini dilakukan diam-diam, tanpa melibatkan pihak kerajaan.

Sementara di bawah sana, ketiga orang yang sedang dicari, juga mencari jalan untuk hidup. Dengan berbekal pengetahuan akan pembelajaran di sekolah, serta restu Tuhan, mereka mendapatkan gua dipinggir sungai untuk ditempati. Mereka juga berhasil membuat api, tapi tidak berhasil mendapatkan ikan untuk di makan.

Kesulitan ditambah perut kosong, membuat mereka tidak bisa tidur di malam hari. Hingga tiba-tiba mereka mendengar suara kuda yang tak jauh. Lalu diikuti sebuah suara samar-samar memanggil.

"Sial, rupanya mereka tidak mau berhenti mencari kita. Kalau begini, kita tak punya pilihan." Ucap Ana, yang sudah mengambil kayu besar, yang didapatnya tadi.

Dia sekarang memiliki tekad seorang tentara hutan. Jika terpaksa, maka habisi saja, pikirnya.

~~

Sementara dengan bantuan obor, Calix berhasil melihat gua itu. Ada sedikit harapan, meski juga sedikit ragu-ragu jangan sampai itu tempat binatang buas.

"Kau masuklah dengan perlahan, aku akan mengikuti dari belakang." Ujar Leroy. Dengan rencana ini, siapa sangka Calix akan mendapatkan trauma pertamanya sebagai Putra Mahkota.

**BUGH**.

Dia bahkan masih dipinggir sungai, belum memasuki gua itu, ketika sebuah kayu besar dengan kencang memukulnya. Sayangnya itu tidak datang dari belakang, seperti di film-film. Itu datang dari depan, dan mematahkan hidung Sang Putra Mahkota.

Leroy yang melihat itu refleks menyerang. Dalam cahaya yang temaram, dia tidak bisa melihat bahwa itu Ana hingga dia menendang wanita itu dengan kuat. Tapi instingnya segera tidak membaik, setelah merasa apa yang di tendangnya terlalu ringan.

Tiara dan Meira yang sedang bersembunyi, refleks berteriak saat mereka melihat bayang tubuh Ana seolah-olah diterbangkan angin begitu saja.

"ANAAAAAA"

"Ana?"

**BYUR**.

Leroy sempat terdiam karena syok. Namun menyadari hal itu, dia langsung melompat masuk ke air. Dibawah rembulan malam dan rasa takut, Ana menemukan tempat untuk berpegang. Sebagai orang yang tidak tahu berenang, dia refleks akan mencoba naik ke permukaan apapun yang terjadi. Hal ini membuatnya hampir membunuh Leroy, yang di bawahnya.

"Aku hidup, a-aku ..., aku hidup! hi-hidup ho-hore ...."

Berkali-kali dia berteriak, saat tubuhnya naik lalu turun lagi, begitu beberapa kali. Ini jelas membuat Leroy begitu kesulitan, karena Ana terus menekan kepala Leroy kebawah untuk naik keatas, dan membuat yang ditekan kepalanya gantian seolah akan mati tenggelam.

1
Marianti Lim
thor, di awal cerita g merasa lucu n unik tapi makin lama kok makin terasa bosan. tiara yg mantan pelayan, ana yg mantan anak kaya n banyak dgn cobaan hidup n meira anak lulusan hukum...knp makin lama menjadi pribadi yg urak2an n terkesan bodoh. lucunya jadi hilang thor. maaf y ini hanya pendapat saya.
Nanang Kukun
cerita yg sangat menarik dan menghibur,.../Heart//Heart/
Fa🍁
seru nih ceritanya gak serius amat, bikin ngakak juga... terhibur
Fa🍁
bener ih, aku suka karakter Tiara, dia cerdas... suka buku....
Fa🍁
seandainya aku bisa aku juga ingin seperti Tiara dan Ana, hehe...
Fa🍁
cerita yang menarik, semangat!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!