Sang Ratu Antagonis S2

Merebut Hati Ceo Dingin

...****************...

Brak!

"Dasar bod*h! Mencari satu wanita saja kalian tidak bisa, untuk apa aku membayar mahal kalian selama ini?" teriak Ming pada para pengawalnya.

Saat ini saham di perusahaannya mulai turun, satu-satunya cara untuk mengembalikan harga saham adalah membawa wanita milik Lu Yan Cheng sebagai alat tukar. Karena saat ini perusahaan milik Lu Yan Cheng telah memasukan perusahaan miliknya dalam daftar hitam setelah video dirinya dan Yun Xiu Ying tersebar.

Hal itu tentu membuat perusahaannya juga tidak lagi diinginkan oleh perusahaan lainnya. Sebab siapapun yang telah masuk ke dalam daftar hitam perusahaan milik Lu Yan Cheng, maka perusahaan itu sudah bisa dipastikan tidak akan pernah berdiri lagi.

"Keluar, dan cari wanita itu sampai dapat!" seru Ming lagi dengan emosi.

Ming mengusap wajahnya dengan kasar, dia tidak menyangka jika video dirinya dengan Yun Xiu Ying yang dia simpan dengan baik akan tersebar. Ditambah lagi keluarga istrinya juga telah mengetahui video itu. Sehingga mereka angkat tangan saat perusahaannya mempunyai masalah.

"Pasti ada orang yang diam-diam masuk ke dalam ruang kerjaku! Tidak mungkin jika video itu tersebat dengan sendirinya," gumam Ming yang mengira-ngira.

Xin Xin yang terbang tidak jauh dari Ming menatapnya dengan tajam sambil memakan biji labu besarnya.

"Siapa suruh kau mempunyai niat jahat pada nonaku, itulah balasan dariku!" ucap Xin Xin dengan nada tidak suka.

Xin Xin menatap layar birunya yang memperlihatkan Tian An yang sedang duduk di dalam kamarnya.

"Nona pasti sudah melihat berita yang sangat besar hari ini! Lebih baik aku segera kembali," Xin Xin terbang meninggalkan Ming yang masih merasa kesal.

...----------------...

Di vila, Tian An tengah duduk di kamarnya, berita yang di suguhkan pagi itu membuat Tian An sedikit puas. Karena bagaimanapun dia masih ingin menyiksa Ming itu dengan tangannya, tetapi Lu Yan Cheng malah tidak membolehkannya keluar.

Ceklek

Lu Yan Cheng masuk ke dalam kamar sambil membawa nampan yang berisi beberapa makanan.

"Berhenti melihat itu," Lu Yan Cheng meletakan nampan itu di depan Tian An.

"Apa kau sudah beralih profesi menjadi seorang koki?"

"Bisa dikatakan seperti itu, ketika dengamu,"

Tian An memutar kedua matanya dengan malas, dia lebih memilih menikmati sarapan yang dibawa oleh Lu Yan Cheng untuknya.

"Nona, aku kembali. Apa kau sudah melihat berita pagi ini?" ucap Xin Xin yang baru saja kembali.

"Iya, aku baru saja melihatnya sebelum Coe dinginmu mematikan televisi itu,"

"Wanita bernama Yun Xiu Ying itu dikabarkan kabur, nona. Setelah semua bukti diperiksa oleh polisi, dan wanita itu dinyatakan bersalah, dia langsung meninggalkan rumahnya dengan cepat!"

"Itu tidak akan lama, wanita itu pergi dari rumah seorang diri. Wajahnya sudah dikenali oleh banyak orang, jadi tidak akan lama dia pasti akan tertangkap,"

"Kau benar, nona!"

"Aku akan memberimu kacang tambahan bulan ini, karena kau sudah melakukan tugasmu dengan baik,"

"Huaaa, terima kasih nona. Kau yang terbaik,"

Kedua mata Xin Xin bersinar dan bersorak bahagia, karena jatah kacangnya akan bertambah bulan ini.

Selesai makan, Tian An keluar dari kamarnya lalu berjalan menuju studio yang berada tidak jauh dari vila itu.

Semua tanaman yang ada di sana masih sama seperti dulu, "Sepertinya Lu Yan Cheng menjaga semua tanaman yang ada di sini dengan baik,"

"Kau benar nona, bahkan bunga berwarna kuning yang aku tidak suka itupun masih ada di sana!"

Tian An tertawa, dia ingat Xin Xin sangat tidak menyukai bunga lolipop. Karena menurutnya bunga itu seperti ulat bulu yang sangat menggelikan.

Lu Yan Cheng yang melihat Tian An masuk ke dalam studionya terlihat tersenyum, sudah sangat lama ruang studio itu ditinggalkan oleh pemiliknya. Dan baru hari ini sang pemilik kembali.

"Tuan, saat ini harga saham perusahaan tuan Ming dan tuan Yun sudah jauh berada di bawah harga pasar," ucap sekertaris Lu Yan Cheng.

"Biarkan saja dulu, aku akan mengakuisisi kedua perusahaan itu saat mereka sudah benar-benar tidak memiliki pilihan lain,"

"Baik, tuan!"

"Lalu dengan wanita yang berada di rumah sakit, atur dia dan keluarganya agar dirawat dan tinggal di sini,"

"Keluarga wanita itu juga, tuan?"

"Benar, Yun Xiu Ying dan Ming pasti akan melakukan banyak hal licik. Terutama Yun Xiu Ying yang melarikan diri itu. Perketat penjagaan keluarga Tian An!"

"Baik tuan, akan segera saya lakukan!"

Sekertaris Lu Yan Cheng segera pergi meninggalkan vila itu, untuk melakukan semua tugas yang Lu Yan Cheng perintahkan.

Lu Yan Cheng sendiri masih memperhatikan Tian An dari kamarnya lewat jendela kaca yang ada di studio itu, ada kerinduan saat dia melihat Tian An melatih para modelnya dan bercanda dengan mereka.

"Tian An, aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi seperti dulu. Jika memang kematian akan datang disaat kita bersama seperti dulu, maka aku pastikan kau tidak akan terlelap sendirian!" gumam Lu Yan Cheng.

Bagi Lu Yan Cheng sudah cukup sekali dia kehilangan sosok wanita yang dia cintai. Jadi dia pun bertekad dan bersumpah pada dirinua sendiri, jika dia akan ikut mati bersama Tian An nanti.