NovelToon NovelToon
We Are RPL 1 ...

We Are RPL 1 ...

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: bubun ntib

Diajeng, Gadis remaja yang mulai memasuki dunia Sekolah menengah Kejuruan.
Merasakan pengalaman yang baru dan jauh dari saat ia masih SD, dan SMP.
Pengalaman sehari - hari yang menceritakan tentang kehidupan sekolah menengah kejuruan yang di penuhi dengan intrik persahabatan, persaingan, permusuhan dan CINTA

WARNING: berisi sedikit cerita bubun dulu yang dibumbui dengan khayalan.
bijaklah dalam membaca, kesamaan nama dan kota sedikit - sedikit nyerempet, mohon di maklumi.
tidak untuk menyinggung oknum - oknum terkait, HAPPYREADING🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pssssstttt... nomor 3 apa???

Hari yang ditunggu sekaligus momok bagi para siswa akhirnya tiba. Yaitu hari ujian atau lebih ke hari yang merupakan pembuktian hasil belajar mereka selama mereka sekolah.

Excited dan gugup bisa dilihat dari wajah – wajah para siswa hari ini. Tidak terkecuali di wajah para teman – teman Ajeng bahkan Ajeng sendiripun tengah demam panggung.

“ Kalian kenapa?” tanya seorang kakak Osis yang menegur Ajeng dan beberapa temannya.

( Fyi : sistem pembagian tempat duduk ujian pas Buntib SMK tuh cukup unik sih menurut Buntib. Alih – alih mencampur hanya dengan para kelas X, para Panitia ujian a.ka para guru membuat sistem tempat duduk yang acak secara keseluruhan.

Bingung ya? Gini, jadi tuh siswa kelas X tuh teman sebangkunya bukan dengan teman kelas X dari jurusan lain. Tapi malah sama para senior dengan jurusan yang acak pula.

Jadi bayangin, pelajaran bahasa indonesia, nggak mungkin kan kelas XI bakal nanya ke juniornya. Sementara kelas X masih mungkin untuk bertanya tetapi nggak yakin buat kelas XI bakal mau jawab.

Tapi, tetap ada teman sekelas di depan dan belakang. Tapi tetap aja kan, jaraknya lumayan jauh dan nggak semudah itu buat nanya ke belakang. Belum lagi para guru pengawas yang cukup galak. Uhhh pokonya rasanya nano – nano banget pas ujian tuh.. kalian bagaimana ?)

“ Eh, he he, nggak apa kak,” jawab Ajeng sambil tersipu malu.

Kakak Osis ii menggelengkan kepalanya maklum, mereka juga pernah mengalami hal ini. Pasti mereka shock dengan sistem tempat duduk.

Di ruang 4 ini, ada siswa X RPL 1 berjumlah 8 orang, XII TKR 2 5 orang dan kelas XI RPL 2 berjumlah 9 orang. Cukup random sekali bukan.

Panik, gugup dan sedikit malu menghinggapi Ajeng dan tema – teman sekelasnya. Sisa temannya terpencar menjadi 2 ruangan 5 dan 6 dengan pembagian yang sama.

“ Kalian akan terbiasa dengan ini kok,” timpal seorang kakak kelas XII dengan tersenyum ramah. Membuat Ajeng dan yang lainnya sedikit merasakan sedikit ketenangan di hati mereka.

X RPL 1, dalam hati mereka diam – diam tertanam persaingan ketat. Mereka semua tentunya membawa rasa ego dalam hati masing – masing. Perasaan ingin membuktikan diri menjadi yang terbaik tentu saja sudah menjadi tujuan masing – masing.

Sahabat tetap, tetapi persaingan dalam hal belajar tetap jalan! Kendati bagaimanapun hasilnya nanti, yang penting mereka menjaga perasaan persahabatan mereka. Meski pasti akan ada perasaan iri dan kebencian.

Sebenarnya ini adalah tantangan tersendiri dalam tingkatan bersahabat sih menurut Buntib, bagaimana kalian harus menjaga hati kalian tetap waras pas teman/sahabat kalian memiliki prestasi yang lebih dari diri kita sendiri. Mau benci, tetapi kemampuan kalian emang nggak mengizinkan, bukan? Lalu jika kalian tetap memelihara iri hati, justru akan merusak persahabatan kalian.

Masih mending jika masih di jenjang SMP, dimana tiap kenaikan kelas, pasti akan diacak dan tidak selalu menjadi teman sekelas, tetapi jika SMK, menurut pengalaman Buntib dari kelas X – XII tuh ya itu itu aja teman sekelasnya. Jadi Buntib bisa ngerasain kalau teman sekelas di SMK benar – benar udah kayak keluarga sendiri.

Jam ujian dimulai tepat di 07.30, alarm berbunyi kencang. Para siswa dengan tertib masuk ke ruang ujian hanya dengan berbekal kartu peserta dan alat tulis yang diijinkan.

Ujian pertama adalah pelajaran Pkn, lembar soal dan lembar soal jawaban sudah terbagi rata dalam 10 menit.

Suasana khusuk sangat terlihat di semua ruangan,setiap ruangan ada 2 orang guru yang bertugas untuk mengawasi. 1 di depan sedang menunduk entah melihat buku apa, dan satu lagi berkeliaran bak tengah mencari mangsa.

Guru – guru yang di hari kerja biasanya tersenyum ramah, kini pas ujian mereka semua cosplay menjadi seram dan killer! Ck ck ck,  

Ajeng membaca soalnya dengan tenang dan teliti, semalam ia belajar hingga jam 8 sementara jam setengah 5 pagi ia kembali bangun untuk mengulang pelajaran ini setelah menjalankan ibadah terlebih dahulu.

Tentunya Ajeng mandi dululah, jangan ada yang komen. Ehmmm emang jam setengah 5 udah masuk waktu sholat. Pleaseee!!

Kebiasaan ini memang sudah menjadi rutinitas Ajeng bahkan di setiap harinya tanpa adanya ulangan. Mamaknya yang selalu menerapkan disiplin waktu kepadanya sedari masih SD.

Ajeng bahkan memiliki sebuah jadwal rutin yakni ia harus tidur siang meski hanya 1 jam! Kecuali jika kepepet banget sedang memiliki kegiatan di karang taruna rumah dan saat extra Pramuka di sekolah.

Ujian sudah memasuki 60 menit, artinya masih ada 1 jam lagi. Ajeng sedang mengerjakan soal uraian nomor 5 ketika ia mendengar bisikan dari depan.

“ Pssstt,, psstt Jeng,”

Ajeng sedikit mendongakkan kepalanya, mencari guru yang bertugas untuk mengawasi sekeliling. Ternyata nihil! Rupanya ia terlalu terhanyut dengan soal – soal yang berada d depannya sehingga ia sama sekali tidak tahu keadaan sekitarnya yang sudah bak pasar sayur yang hening.

Ada banyak yang sedang berdiskusi, menanyakan bahkan mencocokkan jawaban mereka. Bukan hanya teman sekelasnya bahkan para senior pun juga memiliki skill mencontek dan meniru hasil temannya masing – masing.

Ck ck, sungguh lucu sekali suasana ini. Ajeng terkekeh pelan dan menggelengkan kepalanya sebelum ia melihat kedepan, dimana Budi dan Dewa sedang menatap penuh harap kepadanya.

“ Opo?” tanya Ajeng dengan tersenyum kecil. Budi dan Dewa terkikik karena senang Ajeng paham dengan maksud panggilan mereka.

“ Pilihan ganda No 3 sama 9 apa?” tanya Budi terlebih dahulu. Ajeng melirik ke kertas jawabannya an segera mengacungkan 1 jari, setelah beberapa saat kemudian ia mengacungkan 3 jari.

Hayooooooo.... kode apakah ini? Hi hi hi 1 jari : A, 2 jari : B, 3 jari : C, 4 jari : D... wk wk wk, ada uga yang pakai kancing baju sebagai kode jawaban. Terus ada lagi yang langsung menggunakan gerakan bibir. Ada banyak lohhh,, apa saja kalian?

Budi mengangguk paham kemudian ia berbalik menghadap ke kertas jawabannya lagi. Sementara Dewa yang pundung masih menatap ke arah Ajeng, diam – diam ia merekam jawaban dari pertanyaan Budi dan akan menggunakan pada jawabannya sendiri sementara ia bertanya jawaban di nomor berbeda kepada Ajeng.

Ck ck, Dewa pintar sekali kan memanfaatkan keadaan dan kesempatan.. Ha ha ha

Masih ada beberapa yang harus diisi oleh Ajeng. Setelah menjawab pertanyaan Dewa, ia kembali menundukkan kepala dan asyik mengisi soal uraian miliknya.

Sebisa mungkin, Ajeng tidak ingin bertanya kepada temannya dengan jawabannya. Tidak sombong atau bermaksud apapun, ia hanya ingin mengukur kemampuannya sendiri. Membuat penilaian apa yang kurang pada dirinya dan berusaha untuk memperbaikinya.

Setelah selesai semua, Ajeng kembali membaca dan mengoreksi jawabannya sebelum akhirnya ia benar – benar melepaskan penat karena kumpulan soal – soal ini.

Saat ia mendongakkan kepala, ia tercengang karena mendapati teman – temannya sedang menatap irinya dengan senyuman yang sedikit ... menakutkan, bahkan Adipun ikut melihat ke arahnya.

Haaahhh... mulailah aksi kode – kodean lagi ,,,

.

.

1
ig@Siskamarcelina048
widiihh jauh nian say...
ig@Siskamarcelina048
naaahh bener yg ini permainannya,, ada juga dg gambar kek orang yg make rok,, tapi tetep dg pola petak2 gitu..
ig@Siskamarcelina048
oohh itu,, kalo waktu aku dulu nama estafet..
bukan estafet olahraga yaa say...
ig@Siskamarcelina048
eeehhh tapi dulu waktu sekolah pasti kita mikirnya kalo para guru itu pasti berkata buruk d dalam hatinya... truss ga ada tuhh guru yg baik.. hanya ada 1 dari 20 guru yg jasi favorit,, itupun karena guru nya gampang d tindas murid...
evi
diraih oleh Ajeng 🤣🤣🤣
bubun ntib: yaaaahhh... gk jd kejutan lah🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
bersaing tentang apa ni.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
sudah terjawab sudah gara2
cowok, tapi Ng tau flashback nya.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
ada masalah apa Novi sama
Monika, masalah cowok,gadun
apa maknya novi pelakor.
dah lah pusing gua,mana pensnya
Fuji sama pensnya keluarga gledek
sedang panas.padahal barusan
selesai mikirin Toriq haji dua bulan.
thanks mbak 💪💪
bubun ntib: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
pasti seru banget.penisirin gua.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
Alhamdulillah, dobel update
thanks mbak 💪💪
evi
kok dobel kak
Baek chanhun
kayaknya tentram, damai,lihat
padi di sawah apalagi hembusan angin sepoi-sepoi.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
penisirin gua
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!