NovelToon NovelToon
Our Wedding Dream

Our Wedding Dream

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: ann

Hanya karena logam mulia dan wasiat yang di punya oleh kakek masing-masing membuat Nathan dan Tiffani berakhir di jodohkan. Tiffani tak menyangka bahwa dia harus menikah dengan laki-laki terpandang yang terkenal dari keluarga sendok emas. Sedangkan Nathan hanya bisa pasrah dengan masa depannya setelah dia mendapatkan garis keturunan sebagai calon penerus perusahaan Kakeknya, salah satunya dengan menikahi gadis yang tak pernah dia duga sebelumnya. Bahkan perjodohan ini membuat Nathan harus menyerah untuk menikahi sang pujaan hatinya yaitu Elea.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wedding Day (2)

Pemandu acara telah membuka upacara pernikahan, Nenek dan juga Pak Yusuf juga memberikan sambutan terlebih dahulu kepada para tamu. Selanjutnya Pemandu acara meminta kehadiran dari mempelai laki-laki.

Dari arah gedung di dekat tempat acara di adakan, Nathan datang bersama dengan Rey. Mereka berjalan beriringan ketampanan keduanya berhasil mengundang atensi para tamu. Rey mengantarkan saudaranya tersebut sampai di altar.

“Nat semangat.” Rey menepuk pundak Nathan begitu sampai di altar, selanjutnya dia kembali ke kursi.

Nathan yang berada di tengah-tengah altar menjadi perhatian dari tamu undangan membuat keringat dingin membasahi keningnya. Sekali-kali dia memandang wajah kedua orang tuanya dan Neneknya bergantian.

“Ibu senang melihat mereka akrab dan sudah tumbuh besar.” Bisik Nenek kepada menantu keduanya yaitu Mila begitu tadi menyaksikan cucu laki-lakinya berjalan bersama.

“Iya bu.” Jawab Mila.

“Lihat sepertinya dia sangat gugup.” Komentar Nenek saat dapat menangkap raut wajah gugup Nathan.

Mila mengulas senyum saat memandang sekali lagi putranya. “Persis sekali seperti mas Yusuf.” Pungkas Mila, di memorinya masih teringat jelas bagaimana saat dia menikah dengan suaminya dulu.

“Namanya juga anaknya.” Timpal Nenek.

***

Pak Dion dan juga Tiffani juga menunggu di balik dekor untuk menunggu giliran berjalan di altar. Setelah mempelai perempuan di panggil, Pak Dion yang menggandeng Tiffani berjalan menuju altar. Muka tegang terpampang pada raut wajah Pak Dion tak hanya itu dia juga tadi berkali-kali mengeluh bahwa kakinya rasanya tidak memiliki tenaga.

Bapak dan anak tersebut telah berjalan menuju ke altar dengan Tiffani menggandeng lengan Pak Dion. Tiffani yang gugup mencoba merilekskan dirinya dengan tersenyum menyapa para tamu yang hadir, rata-rata tamu tersebut adalah dari undangan keluarga Yudistira.

Nathan yang sudah menunggu di altar memandang bagaimana perempuan lain sedang melangkah ke arahnya. Sebentar lagi, dia akan mengucapkan janji suci yang tak seharusnya dia ikrarkan bersama seorang perempuan yang kini telah di dekatnya.

Sesampainya di altar, Pak Dion melepaskan tautan tangan putrinya di lengannya untuk dia serahkan kepada Nathan. Laki-laki tersebut menerima tangan perempuan dari ayahnya, tatapan keduanya bertemu penuh arti.

“Tolong jaga Tiffani untuk saya.” Pinta Pak Dion kepada Nathan sebelum dia meninggalkan altar.

Mereka menerima selebaran kertas dengan janji yang sudah mereka tulis sebelumnya. Keduanya saling berhadapan dan tangan kanan mereka saling bergandengan.

“Untuk Nathan Airlangga Yudistira suamiku, aku berjanji untuk selalu berada di sisi kamu dan menghormati kamu baik sehat maupun sakit.” Ucap Tiffani dengan tulus memandang ke arah Nathan.

“Untuk Tiffani Aretha Mahatma istriku, aku berjanji untuk berbagi hidupku baik susah, maupun senang. Aku akan menjadi suami yang bisa kamu banggakan.” Nathan pun mengucapkan janji pernikahan yang dia buat sendiri sambil menatap lurus ke arah manik mata Tiffani.

Nathan memajukan tubuhnya dan mencium kening Tiffani. Hal itu berhasil menarik atensi para tamu undangan membuat mereka berteriak. Namun, dalam janji pernikahan yang mereka ikrarkan tidak ada sama sekali kata cinta ataupun sayang karena bagi keduanya janji adalah sesuatu yang suci mereka tidak ingin berbohong kembali lagi pernikahan ini terjadi tidak di dasari atas dasar cinta namun terjadi hanya karena terpaksa.

Detik berikutnya staff yang membantu pernikahan kembali datang membawakan sepasang cincin pernikahan yang telah di pilihkan oleh Nenek. Tiffani terlebih dahulu mengambil cincin lantas dia pasangkan untuk Nathan, begitupun sebaliknya.

Nenek yang menyaksikan acara pernikahan di hadapannya menangis terharu dan bahagia karena berhasil menyelesaikan wasiat yang diberikan suaminya. Sama halnya dengan Bu Mila dan Pak Yusuf mereka tersenyum berbahagia.

Berbeda dengan Pak Dion dan Bu Sarah yang sudah tak dapat membendung air mata mereka, keduanya kompak sama-sama menangis. Bara yang merupakan adik Tiffani yang menyaksikan pernikahan Kakaknya tersenyum senang.

***

Setelah upacara pernikahan selesai, para tamu di lanjutkan menikmati hidangan yang telah di sediakan sementara Nathan dan Tiffani kembali ke dalam ruangan sebentar, sebelum kembali menyapa para tamu. Nathan terduduk di kursi dia mengeluarkan ponselnya dan melihat update di sosial media bahwa hari ini Elea akan menjalani perlombaan piano di tingkat internasional.

“Maafkan aku El.” Gumam Nathan.

Dia merasa bersalah, seharusnya Nathan menemani Elea untuk kontes piano tapi dia malah mengkhianati Elea dengan menggelar pernikahan dengan perempuan lain. Dulu Tiffani adalah pengganggu di dalam hubungannya dengan Elea, namun mengingat kini mereka telah menikah malah Elea lah yang menjadi orang ketiga di dalam kehidupan pernikahannya bersama Tiffani.

Nathan yang tengah melihat postingan Elea menekan tombol like. Laki-laki tersebut yang akan menyimpan kembali ke ponselnya namun mendapatkan telepon dari kakak perempuannya yang tidak bisa datang dan masih berada di luar negeri, segera Nathan menggeser ikon hijau dan menerima telepon dari kakak perempuannya.

‘Adikku selamat menempuh hidup baru’ Cetus Kakaknya dengan semangat.

“Kapan kakak akan kembali?” Nathan malah bertanya tentang hal lain.

‘Maaf adikku, tapi semoga bisa secepatnya Kakak akan kembali ke Indonesia. Oh iya mana adik perempuanku?’

Tiffani yang juga kini satu ruangan dengan Nathan tengah menunduk menatap cincin pernikahan yang melingkar di jari manisnya. Mendengar Kakak perempuan dari Nathan tengah mencari diirnya, Tiffani mengangkat wajahnya menatap Nathan.

“Dia? Dia lagi tidak di ruangan ini bersamaku.”

‘Eiy... bohong kamu, jangan begitulah’

“Sudah ya aku tutup teleponnya.”

Nathan langsung mengakhiri panggilan secara sepihak. Dia bangkit berdiri hendak pergi meninggalkan ruangan.

“Kamu mau kemana?” cegah Tiffani.

“Keluar sebentar aku merasa pusing disini.” Jawab Nathan langsung pergi meninggalkan Tiffani sendirian di ruang tunggu pengantin.

Bibir Tiffani cemberut, dia merasa sedih karena tak dianggap oleh Nathan. Belum beberapa hari dia menjalani pernikahan dengan Nathan tapi dia sudah merasakan hatinya seperti di tusuk oleh jarum.

Masih teringat wajah Nathan di altar tadi, laki-laki tersebut sama sekali tak menunjukkan raut bahagia. Namun Tiffani mungkin harus berterima kasih kepada laki-laki tersebut setidaknya dia tidak berpura-pura bahagia menikah bersamanya.

1
☘☘☘yudingtis2me🍂🍋
Imajinasiku meledak membayangkan adegan-adegannya. 😲
Ryoma Echizen
Jangan berhenti menulis, thor. Karya mu luar biasa!
Aran
Aku suka banget sama karakter di dalam cerita ini, author jangan berhenti yaa!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!