NovelToon NovelToon
One Day With You

One Day With You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / One Night Stand / Playboy / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: IamLovelyvi

Baron adalah mimpi buruk di mata Evelyn sejak pertama kali mereka bertemu. Berharap tidak bertemu lagi dengan Baron, namun takdir berkata tidak. Bagaimana mungkin Evelyn tidak trauma, dengan mata kepalanya sendiri ia melihat Baron bercinta dengan pacarnya. Lalu bagaimana jadinya Evelyn malah terikat dengan Baron seumur hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IamLovelyvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22

Evelyn tidak sadar bahwa dirinya sudah berada dalam genggaman Baron. Sejak ia membuka dirinya dan memberi kesempatan pada pria itu, maka ia tidak akan bisa melarikan diri lagi. Jika ia telah memutuskan Baron masuk dalam hidupnya, maka ia telah kehilangan kebebasannya. Apa pun yang dilakukannya tidak lepas dari kontrol Baron.

Baron menginjak rem mobil secara tiba-tiba, membuat mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi berhenti secara tiba-tiba. Evelyn yang tidak memiliki persiapan terhuyung ke depan membuat keningnya terbentur ke dasbor mobil. Baron menoleh Evelyn yang sedang kesakitan tanpa belas kasihan. Emosinya masih meledak-ledak.

Evelyn melihat sekelilingnya, Baron membawanya ke pinggir danau. "Kakak sudah gila!" sentak Evelyn dengan mata berkaca-kaca. Ia tidak pernah melihat Baron semarah ini hanya karena masalah sepele.

"Aku memang sudah gila Nona Lawrence. Jadi aku ingatkan agar kau tidak memancing kemarahanku." sorot matanya tajam.

Baron menatap lurus ke arah danau, emosinya di tahan sekuat tenaga. Baron takut karena emosi yang tidak terkendali ia malah menyakiti Evelyn.

"Evelyn, aku mengingatkanmu untuk yang pertama kali. Kali ini aku memaafkan kesalahanmu, tapi kalau kau mengulangi kesalahan yang sama, aku tidak bisa memastikan kau akan baik-baik saja." ucap pria itu.

Ia kemudian menoleh pada Evelyn yang menyerap dan memahami makna ucapan itu. Apakah Baron sedang menawan dirinya? Apakah Baron sedang membatasi pergaulannya sama seperti Ellen? Tapi Ellen berbeda dengan Baron. Ellen melarangnya bergaul denga laki-laki demi kebaikannya. Tapi apa yang Baron lakukan murni karena keegoisannya.

Gadis itu tidak mau. Ia tidak mau dikekang dengan cara seperti ini. Baron terlalu menggebu-gebu dan tidak terkendali. Pria itu mengancam kebebasannya.

"Kak Baron, aku bukan kekasihmu sehingga kau bisa sesuka hati melarangku bertemu dengan laki-laki asing. Dari awal aku hanya memberimu kesempatan mendekatiku bukan mengontrol setiap aktivitas. Benar aku tinggal di rumahmu, tapi bukankah aku mengikuti aturan di rumahmu?"

Evelyn menghela nafas, "Hanya sekali aku membuat kesalahan kau bereaksi berlebihan. Padahal sudah jelas kami sedang belajar..."

Evelyn tiba-tiba menghentikan ucapannya karena tubuhnya ditarik kuat hingga membentur dada Baron. Pria itu menenggelamkan wajah Evelyn di dalam pelukannya. Rambutnya diusap dengan lembut. Terdengar suara deru nafas Baron yang perlahan menjadi tenang. Pria itu memejamkan matanya, ia menjadi tenang setelah mencium aroma tubuh khas dari Evelyn. Gadis itu bagaikan obat penenang yang paling manjur untuk meredakan tempramentalnya.

Evelyn hendak melepas pelukan itu, akan tetapi Baron menahannya dengan kuat. "Jangan bergerak. Biarkan seperti ini sebentar." jemari pria itu menelusuri rambut Evelyn yang menjuntai sampai punggungnya. "Mulai sekarang kau sudah menjadi kekasihku Nona Lawrence. Aku harap kau mengingat hal itu saat kau bertemu dengan pria lain di luar sana." Baron tidak meminta persetujuan gadis itu, dia yang memutuskan sendiri tanpa memikirkan perasaan Evelyn.

Evelyn mendorong Baron dengan paksa. Matanya menyala karena tidak terima keputusan sepihak dari Baron. "Aku tidak mau!"

Baron mengangkat alisnya, kini wajahnya melembut setelah ditenangkan oleh pelukan itu. "Kenapa? Bukankah tujuan kita dari awal adalah menjadi pasangan?"

'Benar, tapi tidak begini caranya. Kau mengatakan ingin mendekatiku sampai aku bisa menerimamu. Tapi kau malah bersikap semena-mena hanya karena satu kesalahan kecil. Sebelumnya aku tersentuh dengan sikapmu yang lembut padaku. Aku mengakui perlakuanmu sangat menyenangkan, tapi malam ini kau telah menunjukkan siapa dirimu yang sebenarnya. Aku kecewa padamu Kak Baron."

Nafas gadis itu menggebu-gebu. Baron malah tersenyum licik mendengar penolakan gadis itu. Terdengar tawa kecil yang membuat Evelyn merasa ngeri. Baron terlihat menyeramkan kali ini membuat gadis itu tidak nyaman.

"Dasar gila."

Evelyn benar-benar tidak mau berlama-lama dengan pria itu saat ini. Evelyn takut Baron yang belum dia kenal sepenuhnya berbuat sesuatu yang buruk padanya. Rasa takut yang sudah lama hilang kini muncul kembali. Evelyn hendak membuka pintu mobil dan melarikan diri, akan tetapi dia kalah cepat. Baron telah mengunci pintu otomatis sehingga membuatnya terjebak di dalam mobil itu.

"Kau tidak akan kemana-mana Nona Lawrence." Baron menutup semua akses bagi Evelyn untuk melarikan diri.

"Aku sudah meperingatkanmu dengan cara lembut. Tapi sepertinya otak kecilmu itu masih tidak mengerti." Baron menyalakan mobilnya.

"Sejak kau memutuskan masuk ke dalam hidupku, sejak itu kau tidak punya celah sedikit pun untuk melarikan diri. Mulai saat itu kau sudah berada dalam genggamanku. Kau hanya bergantung kepadaku."

"Bukan aku yang masuk dalam hidupmu, tapi kau yang masuk ke dalam hidupku!" Evelyn tak lagi memanggilnya dengan sopan.

Di detik itu juga Evelyn menyesali keputusannya menerima Baron dam hidupnya. Ia begitu mudah terperangkap jeratan pria itu.

"Sama saja. Sejak kau muncul di hadapanku, sejak saat itu pula kau menyerahkan hidupmu padaku. Jadi terima saja kenyataan bahwa kau adalah milikku. Menjadi milikku artinya kau tidak punya kebebasan dalam hal apapun selain karena izin dariku. Apapun yang ingin kau lakukan semuanya di bawah kendaliku." Baron mengingatkan sekali lagi.

Baron menginjak pedal gas sehingga terdengar suara mobil yang memekakkan telinga. "Malam ini aku akan menunjukkan siapa diriku yang sebenarnya padamu Nona Lawrence, agar kau tidak bermain-main denganku."

Sekali lagi Baron menginjak gas sambil menatap Evelyn dengan seringaian menyeramkan.

Evelyn yang paham maksud Baron seketika menjadi panik. Di depan mereka adalah danau yang cukup dalam, pria itu seperti psikopat gila yang hendak melompat ke danau itu.

Evelyn menggeleng, "Tidak Kak Baron. Jangan lakukan itu!" Gadis itu berusaha menarik Baron agar tidak melancarkan aksi gilanya.

"Sudah terlambat. Aku sudah mengingatkan dirimu, tapi kau mengabaikanku."

Baron masih menatap Evelyn dengan wajah puas, pria itu bagai psikopat gila, melepas pedal rem dan menginjak pedal gas mobil dalam bersamaan. Mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi menyosor danau. Mobil mereka melayang di atas air dan tiba-tiba tenggelam ke dalam danau.

Evelyn yang tidak sempat menyelamatkan diri berteriak di dalam mobil yang perlahan mulai dipenuhi oleh air yang merembes dari celah mobil.

"Kak Baron, kau gila!"

"Cepat panggil bantuan, aku tidak mau mati." Evelyn semakin panik karena air sudah hampir memenuhi mobil Baron.

Baron malah terkekeh, sambil menyandarkan tubuhnya di kursinya. "Aku sudah mengingatkanmu sebelumnya. Jadi nikmati saja."

Tidak peduli Evelyn menangis yang berusaha keras membuka pintu mobil yang dikunci otomatis oleh Baron.

"Tolong Baron, ayo keluar dari sini." Gadis itu mulai sesak karena oksigen sudah mulai habis akibat tekanan air yang hampir memenuhi mobil.

1
Km Manik
kak belum ada lanjutanya y
Km Manik
kak kok belum ada lanjutanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!