sekuel dari SELEPAS TALAK TIGA
Dirga Wijaya, seorang pebisnis sukses.Memiliki keluarga yang bahagia dari pernikahannya yang kedua. hingga sebuah kecelakaan menewaskan istri dan kedua mertuanya.
Hanya sang putri yang selamat, tetapi mengalami trauma yang sangat hebat sehingga memaksa Dirga untuk melakukan hipnoterapi agar putrinya tetap bisa hidup dengan normal.
setelah kecelakaan Dirga yang mengetahui bahwa ternyata Sang Putri berada dalam bahaya akibat incaran dari musuh, terpaksa menyembunyikan putrinya dan membuat sang putri hidup dalam penyamaran.
Tiga tahun kemudian, Dirga bertemu kembali dengan mantan istrinya yang juga sudah menjadi seorang janda. benih-benih Cinta dalam hati Dirga kembali berbunga.
tetapi sayangnya, bunga yang semakin berkembang harus dicabut paksa, saat Dirga mengetahui bahwa sang putri dan putra dari mantan istrinya saling mencintai.
lalu jalan apa yang akan ditempuh Dirga? apakah dia akan dengan egois meraih kembali cintanya, atau mundur demi Putrinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
"Ayah.. Ibu Yah..!" Air mata putri kembali jatuh berderai. kilasan kilasan tentang peristiwa kecelakaan yang lalu, di mana Ibu Kakek dan neneknya serta pak Adi bersimbah darah terlihat begitu jelas di depan mata.
"Kamu masih punya ayah sayang, ayah yang akan menjadi ayah sekaligus ibu untukmu. jangan khawatirkan apapun lagi, oke?!" Dirga mengusap air matanya, lalu kembali menenggelamkan sang putri kedalam pelukan hangatnya. mencoba menghapus semua rasa sedih yang menggoda sang Putri.
Putri mengangguk, dia percaya Ayahnya sanggup melakukan apapun untuknya. bahkan selama hidup dalam persembunyian, tak pernah sedikitpun sang ayah benar benar melepaskannya. dulu di kampung pun Bintang tahu, sang ayah menempatkan orang orangnya untuk tetap melindungi dirinya
Ega dan Jameela bahkan sampai ikut menitikkan air mata melihat adegan tersebut.
"Apakah ini artinya kamu sudah ingat semuanya sayang?" tanya Dirga sambil mengangkat wajah Putrinya.
"Iya, Yah. putri ingat semua!" jawab putri sambil mengangguk.
"Alhamdulillah, maafkan ayah ya sayang. tapi percayalah, walau ibu sudah tidak bersama kita, Ayah janji Bintang tak akan kekurangan kasih sayang!" ucap Dirga tanpa melepas pelukannya.
"Bintang percaya pada Ayah. Bintang juga minta maaf kalau selama ini Bintang menyusahkan Ayah!" Bintang pun mempererat pelukan pada ayahnya.
"Hush.. ngomong apa itu. tidak ada yang namanya anak menyusahkan orang tua. yang ada mungkin justru ayah yang tak tahu apa ayah masih bisa menjalani hidup dengan baik, jika saat itu kamu juga meninggalkan ayah. kamu adalah satu satunya alasan kenapa Ayah tetap bisa berjuang!"
"Maaf Om, jadi apakah selama ini Putri hilang ingatan?" Ega tak lagi bisa menahan rasa penasaran. "Auw, sakit ma! kok Ega dipukul sih!" Ega meringis menerima gerakan refleks dari tangan mamanya.
"Habis kamu ngomongnya ngawur!" omel Jameela.
"Ya kan Ega penasaran ma, Kenapa Bintang sama sekali gak ngenalin Ega?!" Ega menampilkan wajah cemberutnya
Akhirnya Dirga pun menceritakan tentang Bintang yang mengalami trauma parah paska kecelakaan. hingga harus melewati proses hipnoterapi. agar Bintang tidak hanya terkurung oleh memori peristiwa yang mengguncang hatinya. juga bagaimana Bintang sampai harus tinggal dalam persembunyian.
" tapi kalau sekarang kamu sudah bisa ingat aku kan Bin..?" Ega masih juga gusar.
putri menoleh kearah Ega dan tersenyum. "Iya kak, Bintang sudah ingat kak Ega sekarang, dan juga Tante Mila!" jawab Bintang.
"Alhamdulillah...!" ucap Mila dan Ega bersamaan.
*
sementara itu, berita tentang fakta bahwa Bintang adalah Putri dari Tuan Dirga Wijaya, telah menyebar luas seantero sekolah.
"Ya Tuhan aku tidak menyangka selama ini kita berteman dengan seorang putri konglomerat!" ucap Shinta dia adalah salah satu teman yang tidak pernah membully Putri di masa lalu.
" Iya ini sudah seperti novel dan sinetron saja. seorang putri konglomerat menyamar sebagai anak miskin. aku benar-benar salut pada Putri!" timpal teman yang lainnya. mereka begitu heboh. hari itu di setiap sudut dari sekolah, tidak ada yang berbicara tentang Bintang.
"Kamu ngerasa kita kayak nonton drakor nggak sih?!" satu teman yang lain pun ikut nimbrung.
sementara itu dibalik kehebohan teman-teman dari Putri yang begitu bersimpati. lain halnya dengan teman-teman satu geng Vania.
"Bagaimana ini bagaimana kalau setelah ini Putri membalas dendam kepada kita? atau Bagaimana jika setelah ini Tuan Dirga mengusut tuntas Semua yang pernah kita lakukan pada Putri?!" nada cemas keluar dari suara itu
"Jangan bicara yang macam-macam ya. Aku ini sudah takut jangan menambah aku lebih takut lagi!" sila bahkan bicara Sambil menggigiti kuku jarinya
"tapi aku tidak mengada-ada. yang aku katakan ini adalah fakta. ini adalah satu kemungkinan yang mungkin saja akan terjadi! kita harus bersiap menerima konsekuensi!"
"Apakah selama ini kita telah benar-benar keterlaluan pada Putri ya? Apakah Putri akan bisa memaafkan kita?!"
"Aku sungguh menyesal ikut-ikutan dengan Vania! Bagaimana kalau setelah ini kita mendapatkan sanksi dari sekolah?!"
"kalian semua Bisa diam gak sih!"
*
Di rumah sakit, dimana Rosa dirawat.
CT scan secara menyeluruh sudah dilakukan atas permintaan Dirga. dan tidak terjadi apapun selain pembekuan darah di kepala bagian belakang. dan mengharuskan pasien dioperasi. Operasi pun sudah dilakukan, dan semua biaya di tanggung oleh pihak Dirga. kini hanya tinggal menunggu pasien sadar.
"Kenapa tuan Dirga begitu lancang memberikan persetujuan operasi saat kami orang tuanya bahkan belum datang?!" tampak tuan Hadi Subroto melakukan protes tidak terima karena telah dilancangi.
"Jika pasien harus menunggu anda datang, apa anda yakin putri Anda masih bisa diselamatkan?! tuan Dirga sudah berbaik hati. bahkan anda harusnya senang karena anda tidak perlu repot kehilangan biaya sepeserpun. bukankah seharusnya Anda berterima kasih? tetapi Anda malah tidak terima. Apa Anda masih waras??!!" sekretaris Kevin yang di beri tanggung jawab menangani Rosa merasa geram dengan perkataan tuan Subroto.
"Tuan Dirga melakukan itu karena putrinya yang bersalah telah membuat Rosa seperti ini!" Tuan Subroto berpegang teguh pada aduan dari Vania. "Dan saya pasti akan menuntut ganti rugi. karena setelah ini pasti putri saya tidak akan seperti dulu lagi!" ancamnya.
"Benarkah? apa anda yakin? bahkan anda tidak berada di sana saat kejadian. jangan hanya mendengar pembelaan sepihak. atau anda akan menyesal. Nona kami tidak mungkin menyerang orang tanpa alasan! tuan Dirga pasti akan mendapatkan bukti jika Nona kami tidak bersalah. jika anda tetap bersikeras, ingat satu hal. kemarahan Tuan Dirga akan sangat mengerikan!!" tekan Kevin
Kevin sangat geram . manusia dihadapannya bukan hanya sangat tidak tahu terima kasih, tapi juga serakah. Kevin seakan bisa membaca apa yang ada dalam otak Tuan Subroto. biar saja dia kalau mau coba coba. Satu hal yang Kevin tahu, Tuan Dirga tidak akan membiarkan Putri yang dicintainya disenggol.
*
siang itu di aula sekolah.
Tuan Subroto yang masih saja tidak terima, melakukan demo dengan meminta diadakannya pertemuan orang tua murid. Rosa yang belum sadar sehari pasca operasi dia jadikan alasan.
Tuan Subroto tersenyum dalam hati. hari ini dia akan pasti mendapatkan uang berlimpah dari tuan Dirga sebagai ganti rugi atas kondisi putrinya.
"Jadi bagaimana menurut anda semua? putri dari Tuan Dirga yang terhormat ini telah menganiaya putri saya, hingga harus mendapatkan operasi dikepalanya. bukankah seharusnya tuan Dirga memberikan ganti rugi yang sangat besar atas kondisi putri saya!"
Tuan Subroto yang berdiri di depan berbicara dengan berapi api.
Suasana hening. tidak ada yang berani menjawab. walaupun mungkin saja apa yang dituduhkan oleh Tuan Subroto adalah benar. terlebih bagi para orang tua yang merasa anak anak mereka tidak terlibat, mereka memilih bungkam daripada menanggung resiko jika bersinggungan dengan Tuan Dirga.
"Kenapa kalian semua diam? oh.. apa karena Tuan Dirga adalah orang yang sangat berkuasa jadi dia tidak boleh dilawan? dimana yang namanya keadilan. jadi ternyata benar jika ada yang mengatakan bahwa keadilan itu tumpul ke bawah. keadilan hanya berlaku bagi mereka yang berkuasa!" Tuan Subroto berbicara dengan menampilkan wajah sedih guna menarik simpati.
akan tetapi tetap saja semua diam tidak ada yang berani bereaksi. terlebih pada orang tua yang anak-anaknya terlibat, dan mereka telah mendengar kejujuran dari Putri mereka. para orang tua itu bahkan berniat akan membawa putri-putri mereka untuk meminta maaf secara langsung kepada Tuan Dirga dan putrinya.
" anda sudah selesai berbicara Tuan Subroto? boleh sekarang giliran saya yang berbicara?" Dirga yang dari tadi duduk tenang bersedekap bertopang kaki bangkit lalu berjalan menuju tempat di mana seorang karyawan sekolah sudah duduk menunggu dengan laptopnya.
sebelum datang memenuhi undangan dari pihak sekolah, Dirga memang meminta menyiapkan sebuah laptop dan layar proyektor.
"tolong di putar!" ucap Dirga pada seorang petugas tersebut Seraya menyerahkan sebuah flash disk.
"Baik, Tuan!" si petugas menerima flashdisk dan segera menyambungnya.
"Anda semua akan melihat kebenaran yang terjadi dan bisa mengambil kesimpulan serta keputusan!" ucap Dirga.
Tuan Subroto yang semula bersikap angkuh dan sangar tiba tiba merasa akan ada sesuatu yang buruk terjadi.
"kenapa bisa ada rekaman, bukankah Vania bila di lorong itu tidak ada CCTV? dan juga tidak ada saksi. apa mungkin ada siswa atau siswi yang datang lalu merekam secara sembunyi?"
*
𝚝𝚢𝚙𝚘 𝚔𝚊𝚑?