Sebelum baca cerita ini, ada baiknya baca sekuel Penyesalan Ayah Dari Anak-anak Ku, lanjut ke cerita MY First Love Is A Mafia, lalu Satu Malam di tahun Baru, terlebih dahulu. Supaya alurnya nyambung.
Daniella Katherina tidak pernah menyangka kalau dia hanyalah anak kandung seorang pembantu yang bekerja di kediaman orang tua angkatnya. Orang tua angkat yang selama ini Daniella anggap sebagai orang tua kandungnya.
Daniella merasa tidak pantas menikah dengan sang kekasih yang notabenenya adalah salah satu pewaris Gultom group. Daniella memutuskan pertunangan mereka dan pergi keluar negeri meninggalkan sejuta luka di hati Prince Ocean Arnold. Putra pertama Karina Fransiska Arnold.
Bertahun-tahun berpisah membuat api dendam tumbuh membara di hati Sean. Hingga pertemuan pertama mereka di acara reunian kampus membuat Sean tanpa berperasaan mempermalukan Daniella hingga menjadi bahan olok-olokan banyak orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Lima tahun lalu
Ocean termenung memikirkan keadaan putra pertamanya di balkon kamarnya. Hingga terbesit sebuah pemikiran di kepalanya.
Ocean mengeluarkan ponselnya dan menghubungi ayah angkat Daniella.
"Tuan Lee. Apa Anda memiliki waktu besok pagi. Saya ingin berbicara dengan Anda."
[Temui saya di perusahaan besok pagi.] balas Tuan Lee dengan suara ramah.
Ocean kemudian mengakhiri panggilannya setelah mendengar jawaban dari tekan bisnisnya.
Keesokan harinya
Beberapa karyawan terkejut melihat kedatangan Ocean. Setahu mereka Ocean merupakan calon besan tuan Lee. Selalu atasan dan pemilik perusahaan tempat mereka bekerja. Namun, berita mengenai pembatalan pernikahan Daniella dan Sean menghebohkan semua karyawan. Apa lagi setelah Tuan Lee dan Nyonya Catherine mengeluarkan Daniella dari kartu keluarga mereka.
"Ada urusan apa kau menemui ku?" tanya Tuan Lee menatap wajah dingin Ocean.
"Mengapa putrimu membatalkan pernikahan mereka dan memutuskan pertunangannya dengan Sean secara sepihak? Apa putrimu tidak tahu masalah apa yang baru saja diperbuatnya? Selain mempermalukan keluarga Arnold dan Gultom. Putrimu juga menyakiti hati putraku!" ketus Ocean dengan wajah marah.
"Daniella bukan lagi putriku. Dia sudah kembali ke keluarga kandungnya dan meninggalkan identitasnya sebagai putriku." jawab Tuan Lee menghembuskan napas kasar.
"Aku tahu bagaimana tabiat Daniella. Dia pasti merasa malu terlahir dari keluarga biasa saja. Sementara putramu sejak kecil sudah hidup mewah dan terlahir di keluarga Sultan. Dia tidak mungkin seberani itu melanjutkan pernikahan mereka." lanjut Tuan Lee menatap wajah datar Ocean.
"Sepertinya Anda tidak tahu bagaimana kehidupan putraku sebelum bertemu denganku, Tuan Lee. Bahkan keluarga besar ku tidak pernah memandang siapapun dari statusnya. Miskin ataupun kaya semuanya sama di mata keluargaku!" balas Ocean dengan rahang mengeras.
"Masalah ini bukan lagi urusanku. Jika kau ingin menuntut balas atas perilaku putri angkat ku. Kau bisa mencarinya ke Beijing. Dia sudah terbang ke Beijing beberapa hari yang lalu bersama Xia Fei." kata Tuan Lee dengan wajah tenang.
Ocean langsung keluar dari ruangan Tuan Lee setelah mendengar perkataan pria paruh baya itu.
Keesokan harinya
Ocean meminta salah satu mata-mata Black Mamba terbang ke China untuk mencari keberadaan Daniella. Ia akan membuat wanita itu tidak betah tinggal di Beijing dan memilih kembali ke Italia. Namun, perkiraan Ocean salah. Takdir malah mempertemukan Daniella dengan Sean sebelum keberangkatan Austin.
"Austin! Persiapan dirimu! Aku akan mengirim mu ke Beijing untuk urusan pribadi. Selidiki apa yang dilakukan wanita itu di Beijing." kata Ocean menatap tajam wajah tampan Austin.
"Baik, Tuan." jawab Austin dengan patuh.
Selang 3 hari Austin akhirnya berangkat ke Beijing dengan identitas lain. Setibanya di Beijing. Austin menggali semua informasi tentang Daniella dan juga keluarganya.
Di Italia
"Halo, bagaimana? Apa kau sudah mendapatkan informasi yang ku butuhkan?" tanya Ocean menghubungi Austin.
[Sudah, Tuan. Nona Daniella memiliki seorang adik laki-laki yang masih remaja. Ayahnya seorang pemabuk dan juga penjudi. Sementara ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di kediaman atasan Tuan Sean. Dia adalah mantan pembantu Tuan Lee dan Nyonya Catherine.]
"Hancurkan wanita itu melalui keluarganya!" kata Ocean sebelum mengakhiri panggilannya.
#
#
Beijing, China.
Austin mengikuti Kang Danil masuk ke salah satu bar yang ada di kota Beijing. Pria itu memesan alkohol dan duduk di depan meja bartender dengan santai.
"Mengapa nona Daniella harus memiliki ayah kandung sepertinya." gumam Austin mengawasi Danil dari kejauhan.
Tiba-tiba seorang wanita penghibur duduk di pangkuan Austin dan menghalangi pandangan pria itu. Austin dengan cepat mendorong wanita itu dan terjatuh ke lantai.
"Aw! Kau menyakitiku!" ketus wanita itu meringis kesakitan.
"Salah siapa kau mengganggu pekerjaan ku!" ketus Austin sebelum berlalu dari sana.
Setelah mabuk berat. Danil keluar dari bar dengan tubuh sempoyongan. Austin mengawasi pria itu dari belakang.
Entah bagaimana ceritanya tiba-tiba seorang pria tua menghampiri Danil dan mengajaknya ke suatu tempat yang cukup tertutup di sebuah gang yang tak jauh dari jalan raya.
"Sudah seminggu kau tidak datang kesini, Danil. Apa istrimu tidak menghasilkan banyak uang selama berada di Italia?" tanya pria itu dengan wajah angkuh.
"Wanita murahan itu hanyalah seorang pembantu! Gajinya sangat kecil dan pas-pasan." celetuk Danil menuangkan segelas alkohol yang disediakan pria itu di atas meja.
"Bukankah kalian sudah lama tidak bertemu? Apa kau tidak rindu dengan pelukan hangat istrimu?" balas pria itu tersenyum menyeringai menatap wajah mabuk Danil.
"Cih! Aku merasa jijik setiap kali bersentuhan dengannya!"
Entah sadar atau tidak. perkataan pria itu membuat Austin geleng-geleng kepala.
"Brengsek!" hanya kata itu yang terselip di hati Austin.
"Minggu lalu aku bertemu dengan istrimu. Ternyata semakin tua wajahnya semakin cantik saja. Aku akan memberikan mu pinjaman 100ribu Yuan untuk bermain judi. Asalkan kau memberikan istrimu padaku. Aku hanya akan meminjamnya selama 1 malam." ujar pria itu membuat tangan Danil mengepal.
"Bagaimana? Apa kau menerima tawaran ku?"
Danil tersenyum menyeringai mendengar perkataan pria itu. Tiba-tiba Danil memukul kepala pria itu dengan botol alkohol.
"Aku tidak akan menjual tubuh istriku kepada pria brengsek seperti mu!" umpat Danil dengan wajah penuh emosi.
Danil menghentikan tindakannya setelah melihat pria itu pingsan tidak sadarkan diri. Danil buru-buru kabur dari sana.
Beberapa anggota pria tua itu menyaksikan kejadian itu dari kejauhan. Mereka dengan cepat menolong atasan mereka dan membawanya ke rumah sakit.
"Perkataan dan isi hatinya tidak sejalan." gumam Austin keluar dari tempat persembunyiannya.
Di kediaman Daniella
Xia Fei menghela napas panjang mendapati suaminya pulang dalam keadaan mabuk.
"Lagi-lagi kamu pulang dalam keadaan mabuk." gumam Xia memapah tubuh suaminya masuk ke dalam kamar.
"Xia! Aku begitu mencintaimu! Aku meninggalkan semuanya agar bisa bersamamu! Namun, apa yang aku dapatkan! Setelah kita menikah kau malah hamil dengan pria lain!"
"Disini!" Danil menunjukkan dadanya.
"Rasanya dadaku sesak setiap kali mengingat masa lalu kita. Tapi, aku masih kekeuh mempertahankan rumah tangga kita dan tidak ingin meninggalkan mu!"
Air mata Xia Fei luruh membasahi pipinya. "Danil, maafkan aku." ujar Xia Fei mengelus pipi Danil dengan lembut. Ia begitu mencintai suaminya begitu juga sebaliknya.
Setelah Danil tertidur. Xia mengelap tubuh suaminya dengan air hangat dan mengganti pakaian suaminya dengan baju tidur.
"Sudah 26 tahun berlalu. Kau tetap bertahan hidup serba kekurangan bersama ku." gumam Xia mengecup kening suaminya.
Xia keluar dari kamar dan tersenyum tipis saat melihat kedatangan putrinya.
"Bagaimana dengan pekerjaan barumu? Apa kamu menyukainya?" tanya Xia menatap wajah lelah putrinya.
Alih-alih menjawab pertanyaan ibunya. Daniella malah ikut bertanya kepada ibunya.
"Apa Papa pulang dalam keadaan mabuk lagi?" tanya Daniella menatap mata sembab ibunya dengan tatapan penuh selidik.
"Mengapa kalian tidak bercerai saja? Bukankah sangat melelahkan harus hidup seatap dengan pria pemabuk dan pemalas seperti Papa?" kata Daniella mulai jengah melihat tingkah laku ayahnya setelah seatap selama seminggu lamanya.
Xia Fei tersenyum lembut mendengar perkataan putrinya.
"Tidak apa-apa. Mama sudah terbiasa hidup seperti ini. Lebih baik kamu mandi dan istirahat. Mama tahu kamu pasti capek setelah seharian bekerja." kata Xia mengelus bahu putrinya.
Daniella menuruti perkataan ibunya melangkah menuju kamarnya.
Di luar rumah. Austin mengawasi kediaman orang tua Daniella dari luar sembari berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon.
"Tuan, sepertinya Anda harus mengurungkan niat awal Anda melakukan balas dendam kepada keluarga Nona Daniella. Karena kehidupan keluarga Nona Daniella tidak baik-baik saja. Di Beijing, mereka hidup serba pas-pasan." ujar Austin dengan wajah ragu.
[Apa maksud mu?] tanya Ocean dari seberapa sana.
"Saya merasa iba melihat kehidupan Nona Daniella. Ayahnya seorang pemabuk dan ibunya hanyalah seorang pembantu. Ayah Nona Daniella hampir saja menjual ibunya kepada seorang rentenir demi 100 ribu Yuan."cicit Austin dengan suara terbata-bata. Ia sudah mempertimbangkan semuanya selama beberapa jam setelah menyaksikan sendiri bagaimana karakter Danil.
"Barusan saya mengirim sebuah informasi penting mengenai indentitas kedua orang tua Daniella. Anda akan terkejut setelah membaca informasi tersebut." lanjut Austin membuat Ocean mengakhiri panggilannya.
Tak berselang lama Ocean kembali menghubungi Austin melalui sebuah pesan teks.
[Tidak perlu balas dendam melalui keluarganya lagi. Cukup awasi aktivitas putraku selama melakukan perjalanan dinas di China. Jangan sampai mereka bertemu disana.]
andreas kapan tobat?
sukses dan sehat selalu Thor
semoga aja itu bukan mayatnya Sean...
bahwa si kembar anaknya Sean...