Mencairkan Hati Tuan Muda Gultom
Pria mana yang tidak bahagia bertunangan dengan gadis pujaan hatinya. Sean tak henti-hentinya menatap cincin putih yang melingkar di jari manisnya. Tinggal menunggu hari H. Dia dan kekasihnya akan resmi menikah dan menjadi sepasang suami-istri yang sah di mata hukum maupun agama. Daniella merupakan wanita pertama yang berhasil meluluhkan hati Sean. Pria dingin dan tak banyak bicara kepada banyak orang.
Sejak pacaran mereka sudah berjanji akan menikah saat usia mereka genap 25 tahun. Apa lagi mereka sudah bekerja di tempat yang sama hingga membuat pertemuan mereka semakin intens.
Prince Ocean Arnold baru saja menginjak usia 25 tahun. Ia merupakan salah satu ilmuwan kimia di salah satu perusahaan di Amerika. Meskipun keluarganya kaya. Sean malah memilih jalan hidupnya sendiri tanpa embel-embel kekayaan orang tuanya seperti apa yang dilakukan Nica.
Disisi lain
Daniella tiba-tiba terbangun dari tidurnya dan memutuskan turun ke lantai satu mengambil air putih. Namun setibanya di lantai satu Daniella mendengar suara pertengkaran diantara kedua orang tuanya. Daniella juga melihat salah satu pembantu mereka terlihat menangis terisak-isak di lantai sembari membekap mulutnya agar suara tangisannya tidak menganggu tidur yang lain.
"Saya hanya ingin Daniella tahu kalau saya adalah ibu kandungnya! Tidak lebih. Saya yang mengandung dan melahirkannya dengan penuh perjuangan. Namun identitas saya hanya seorang pembantu di ingatannya." tukas pembantu keluarga Daniella yang bernama Xia Fei. Dia adalah wanita keturunan Tionghoa yang sudah bekerja bersama keluarga Daniella selama bertahun-tahun.
"Lihatlah Dad! Lihat! Andaikan dulu Daddy tidak membawanya ke mansion kita. Wanita itu tidak akan ngelunjak seenaknya! Bukankah sekarang dia masih bisa melihat putri kita dari dekat! Lalu mengapa sekarang dia malah meminta pengakuan dari Daniella!" ketus ibu Daniella dengan wajah marah. Ia tidak ingin posisinya sebagai ibu satu-satunya untuk Daniella terganti.
"Catherine! Bagaimanapun dia adalah ibu kandung Daniella. Kita tidak bisa merubah kenyataan itu!" tegas Tuan Lee dengan rahang mengeras.
Chaterine tiba-tiba tertawa miris mendengar pembelaan suaminya. "Apa memang benar jika selama ini kau masih menyimpan rasa padanya, Dad? Dan Daniella adalah anak hasil hubungan gelap kalian dibelakang Mommy? Apa dia wanita gelap yang selama ini kamu sembunyikan dari aku! Apa karena aku tidak bisa melahirkan seorang anak hingga membuatmu berpaling?"
PLAK
Tuan Lee menampar pipi Catherine dengan sangat kuat hingga membuat sudut bibir Chaterine berdarah.
Dengan bibir bergetar dan air mata berlinang Chaterine menatap suaminya dengan tatapan terluka. Ia tidak menyangka kalau suaminya akan setega itu menamparnya hanya karena ingin membela wanita lain.
"Dad! Apa yang Daddy lakukan!" teriak Daniella dengan tergesa-gesa menghampiri ibunya.
"Semuanya tidak seperti yang kau pikirkan Catherine. Tak ada sedikitpun niatku berpaling darimu! Berhentilah bersikap keras kepala dan egois!" tegas Tuan Lee sebelum berlalu dari sana.
"Mom. Are you okey?" tanya Daniella dengan wajah panik.
Catherine dengan cepat menepis tangan Daniella dan melangkah menuju kamarnya.
"Xia Fei. Kau tidak perlu merendah dirimu seperti tadi." ujar Daniella sebelum berlalu dari sana. Meskipun terkejut dengan kenyataan yang baru saja Daniella dengar. Namun jauh di dalam lubuk hatinya. Daniella juga merasa cemas setelah mengetahui kenyataan itu. Ia takut sikap ibu yang selama ini membesarkannya akan berubah.
Beberapa hari setelah kejadian hari itu. Daniella mulai merasa tidak nyaman dengan pertengkaran kedua orang tuanya. Apa lagi melihat ibu kandungnya ditindas oleh ibu angkatnya. Hati Daniella terasa ngilu melihat ibunya harus memohon agar Daniella dikembalikan pada ibu kandungnya.
Daniella akhirnya memutuskan kembali ke China bersama ibunya. Daniella tidak keberatan hidup miskin asal Daniella tidak melihat wanita itu menderita.
Seminggu kemudian
"Jika kau berani menginjakkan kakimu keluar dari mansion ini maka mulai sekarang kau bukan lagi bagian dari keluarga Lee!" tegas Catherine dengan wajah datar.
"Mom. Sorry." jawab Daniella sebelum pergi dari mansion keluarga Lee. Ia tidak bisa memilih antara keduanya. Karena bagaimanapun Xia Fei adalah ibu kandung Daniella. Wanita yang mati-matian berjuang mengandungnya selama 9 bulan lamanya.
Catherine terduduk di lantai saat melihat kepergian Daniella. Gadis kecil yang selama 24 tahun ini Catherine besarkan penuh kasih sayang.
Hiks
Hiks
Hiks
"Dad! Daniella pergi meninggalkan kita."
Tuan Lee tidak kuat mendengar Isak tangis istrinya. Hingga Ia langsung memeluk tubuh rapuh istrinya dengan perasaan sedih.
"Sayang. Jangan menangis. Sudah waktunya Daniella kembali kepada keluarga kandungnya."
"Tapi Mommy menyayangi Daniella, Dad!" lirih Catherine dengan suara parau.
Sementara Daniella dan Xia Fei telah tiba di bandara. Pesawat yang mereka tumpangi akan berangkat ke China sejam lagi.
Daniella berulang kali menatap ponselnya. Ia menatap wallpaper ponselnya dengan wajah sendu. Xia Fei tentu saja menyadari raut wajah sedih putrinya.
"Jika kamu ingin menetap di sini. Mama mengijinkan mu kembali. Jangan khawatir dengan keadaan Mama. Karena Mama masih sehat dan kuat." ujar Xia Fei ikut sedih melihat wajah sedih putrinya.
"Tidak apa-apa. Lagian aku sudah meninggalkan sebuah pesan untuknya. Mungkin hubungan kami hanya sampai disini. Jika Tuhan berkehendak. Ku harap takdir akan mempertemukan kami suatu hari nanti." jawab Daniella dengan suara serak. Ia juga masih belum terbiasa memanggil Xia Fei sebagai Mama.
"Apa kamu tidak takut pria itu membencimu?" tanya Xia Fei memperhatikan raut wajah putrinya.
"Aku tidak takut dia membenciku. Yang aku takutkan adalah saat rasanya habis untukku." jawab Daniella dengan perasaan campur aduk.
Tak beberapa lama terdengar suara panggilan keberangkatan menuju negara tujuan mereka. Mereka kemudian beranjak dan menarik koper mereka menuju arah keberangkatan.
Sean terlihat masih sibuk dengan pekerjaannya sebelum mengambil jatah libur selama beberapa hari ke depan. Sean juga belum menyadari kepergian Daniella. Hingga hari semakin gelap. Sean memutuskan menyudahi pekerjaannya dan mengecek pesan dan panggilan masuk ke nomornya.
Sean tersenyum tipis saat mendapatkan dua buah pesan dari tunangannya. Pikiran Sean tiba-tiba blank saat mulai membaca pesan tersebut. Ia tidak menyangka kalau Daniella akan mengakhiri pertunangan mereka.
Ting
[Dear Sean. Maafkan aku pergi tanpa berpamitan secara langsung padamu. Setelah merenung selama seminggu. Aku memutuskan mengakhiri pertunangan kita. Kuharap kau tidak membenciku karena keputusan sepihak ini.]
Ting
[Sean. Sejam lagi pesawat yang kami tumpangi akan take off. Maafkan aku sudah mengambil keputusan sebelah pihak tanpa memikirkan perasaan mu. Namun satu yang harus kamu tahu. Jauh di dalam lubuk hatiku. Aku sangat mencintaimu.]
Sean tertawa terbahak-bahak membaca dua pesan terakhir dari Daniella. Ia merasa kalimat itu hanya sebuah lelucon sampah yang sedang dirangkai oleh wanita itu.
"Jika kau mencintaiku, kau tidak akan mengambil keputusan sepihak seperti ini, Sayang!" lirih Sean meringkuk diatas lantai.
"Disaat aku mati-matian mempercayai mu dan menyerahkan hatiku padamu. Kau malah mempermainkan hatiku tanpa perasaan. Lalu wanita seperti apa lagi yang harus ku percaya selain Mama dan saudariku! Kau memang wanita sialan yang tak tahu diri!" geram Sean dengan suara yang terdengar sangat lirih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Salma Suku
Aq mampir lagi thor
2024-08-23
0
Uthie
Waoww... seruuuuuu 👍👍👍👍😍
2024-07-03
0
Siti Nadiyah
aku mampir💜
2024-06-25
1