NovelToon NovelToon
The Crazy Kultivator

The Crazy Kultivator

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / spiritual
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ancilarry

Saat umur ku sangat muda, aku dikurung di tempat yang sangat gelap oleh seorang wanita jahat. Setiap hari wanita jahat datang untuk melampiaskan amarahnya padaku. Dia membawa algojo yang siap untuk menghukumku yang bahkan tidak melakukan kesalahan apapun.

Makanan sehari hariku adalah makanan basi dan tikus yang menyelinap masuk. Dan makanan paling mewah bagiku adalah makanan sisa.

Suatu hari wanita jahat itu menawarkan kebebasan untukku. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Itu tidak gratis. Aku tahu itu karena dia juga gila. Dia meminta sesuatu yang tidak masuk akal… tubuhku.

Tapi kau tahu? aku adalah seseorang yang lebih gila darinya.

'The Crazy Kultivator'

Ini hanya perubahan dari novel pertama 'Return to being the mad antagonis'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ancilarry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Serangan Kultus 4

"Pendapatku?" Shin tiba tiba tersenyum miring didepan Wei Wutang, "Tentu saja, membunuhmu!?" jawabnya.

"Haih, sayang sekali. Sepertinya mau dilihat bagaimanapun, sampah tetaplah sampah!?" ujar Wei Wutang menatap Shin dengan rendah.

"Ha ha ha ha, setidaknya aku adalah sampah kering. Sedangkan kau adalah sampah celana kena cepirit yang dibasuh baunya tidak akan pernah hilang!?" ujarnya dengan perumpamaan yang buruk.

Wei Wutang tampak datar. Namun beberapa detik kemudian wajah marahnya terlihat kentara, "Akan kubunuh kau, ke**rat!?" wajahnya memerah marah dengan urat urat yang menonjol keluar.

Dia melesat menyerang Shin dengan dengan pedangnya. Begitu pula dengan Shin yang langsung menangkis serangat Wei Wutang. Tapi begitu pedang itu di tangkis pedangnya berubah menjadi seperti cambuk dengan potongan potongan pedang di sepanjang tali cambuk.

"Ha ha ha ha ha!?" Wei Wutang mengarahkan cambuknya ke arah Shin. Untungnya berhasil di hindari.

Setelah menjaga jarak, pedang Wei Wutang kembali seperti semula. 'Pantas saja ada beberapa celah di bilahnya. Ternyata itu adalah cambuk pedang. Senjata yang merepotkan.' pikirnya setelah menganalisa pedang aneh Wei Wutang.

"Kau tenang saja Wei Shin, aku akan membawa kepalamu dengan lembut~" ujar Wei Wutang sembari menjilat pedangnya.

Melihat kebiasaan Wei Wutang, Shin sedikit mengernyit aneh. "Bisa bisanya kau menjilati senjatamu. Itu menjijikan!?" ujarnya dengan ekspresi jijik.

Penghinaan dari Shin membuat wajah Wei Wutang semakin memerah marah. "Akan kubunuh kau!?" serunya. Dia kembali mengayunkan pedangnya yang seketika itu juga berubah menjadi cambuk dengan jangkauan serangan yang luas.

Shin terus menghindari cambuknya sembari berlari menuju Wei Wutang. Tapi tiba tiba pola serangan cambuk tersebut berubah. Wei Wutang mengayun cambuknya menjadi memutar ke depan.

"He he he he, aku tidak sabar untuk mencicipi darahmu!?" ujar Wei Wutang dengan senyum jahatnya.

"Haah, meskipun sudah diberi kelonggaran kau tetap tidak bisa membunuhku?" ujar Shin dengan senyum tipis.

"Apa?" perkataan Shin tadi membuatnya bingung. Apa selama ini dia belum serius?

Shin mengeluarkan pedang dinginnya. Tanpa peringatan ia mengendalikan pedang dingin menusuk lurus ke depan.

Mata Wei Wutang terbelalak. Dia segera menghalau serangan Shin dengan cambuk. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil. Karena satu persatu petongan pedang hancur dengan bekuan es.

Prang prang prang

Sampai didepan Wei Wutang…

Jleb

Pedang itu menembus tubuhnya.

"Keuk, uhuk uhuk!?" Wei Wutang memegangi luka yang disebabkan pedang dingin. Memang pantas disebut artefak tingkat suci. Sangat kuat hingga bisa menghancurkan cambuknya. Tapi, "Kenapa kau tidak menusuk titik vital'ku?" tanyanya. Ya, Shin hanya menyerang titik yang tidak ada bagian vitalnya.

Greb

Shin memegang erat dagu pria itu,

"Apa…apa yang akan kau lakukan?!" tanya Wei Wutang sembari memberontak.

Tapi percuma Shin sudah menotok titik butanya. "Karena aku ingin menguji ini!?" ujarnya mengeluarkan botol kecil berisi darah. Tanpa basa basi Shin memaksa Wei Wutang meminum botol itu hanya setetes. "Kau tenang saja. Ini hanya darah temanku." ujar Shin tersenyum datar.

"Teman baruku bilang aku harus menggunakannya pada seorang ba**ngan!? Dia juga bilang aku hanya perlu satu tetes. Bukannya dia sangat baik? Katanya dalam dua detik kau akan mulai kejang kejang, Seluruh organmu akan terasa tercabik cabik, kemudian mulutmu akan keluar darah, tidak hanya mulut tapi juga hidung mata dan telinga. Lalu… kau mati." ujarnya tepat sekali karena ia melihat Wei Wutang tergeletak dengan darah keluar dari setiap lubangnya. "Ternyata darahnya benar benar beracun." ujar Shin dengan senyum yang kikuk.

...***...

Jiang Jimi berjalan mencari dua orang gila yang berteman dengannya. Awalnya ia bersama dengan Shin, tapi Shin mengatakan kalau mereka harus mencari Zhen dan lebih baik berpencar. Masalahnya kenapa harus berpencar? Bagaimana jika ada beast kuat yang muncul dan menyerangnya?

"Ugh, aku ingin pulang." ujarnya ketakutan. Tapi mengingat omongan Zhen, ''Masalahmu itu kau pengecut!? Kau takut mati. Sama sekali tidak berani menantang bahaya. Kalau terus mempertahankan sikap seperti itu kau tidak akan pernah mencapai Spirit king. Tapi tidak apa apa~ Aku akan dengan senang hati membunuhmu!?" kata kata Zhen benar benar menamparnya. Karena dia mengatakan semua kenyataannya.

Meskipun ini pukulan telak Jimi tidak boleh mundur. "Si*lan, aku tidak suka karena dia benar." gerutunya.

Tidak lama muncul dari dalam tanah beast kaki seribu berwarna hitam.

"Beast!?" Jimi menjaga jarak ke belakang. Beast itu berada di tingkat mistik. "Ba bagaimana ini, aku harus…" Jimi berhenti melangkah mundur. "Kalau yang berada di posisi ini orang itu, pasti akan kesenangan. Dan kalau yang berada di posisi ini Shin, dia pasti akan menyelesaikannya dengan cepat. Tapi aku pasti akan lari dan mencari bantuan. Ini menyedihkan." ujarnya dengan beast yang semakin mendekat padanya.

Jimi menggenggam erat pedangnya. Ia berlari menghindari serangan beast kaki seribu. Teknik yang ia pelajari adalah dasar dasar pedang cepat. Dan itupun teknik tingkat rendah yang bisa ia dapatkan di perpustakaan Sekte. Ia memilihnya karena ia pikir akan cocok dengan atribut anginnya. Tapi setelah bertahun tahun memperlajarinya ia tidak kunjung naik ke murid dalam. Terjebak menjadi murid luar selamanya. Pada akhirnya ia harus mengembangkan sendiri tekniknya.

Karena sekarang ia telah menerobos, pasti bisa melakukan teknik itu. Jimi memasang kuda kudanya bersiap melakukan serangan. Dengan sangat cepat ia melakukan tebasan vertikal berkali kali.

Krak krak

Kulit luarnya terlihat retak dan pecah. Jimi terlihat senang dengan pecahnya kulit beast tersebut. "Berha_eh? Tidak mungkin…" tapi hanya sesaat wajahnya langsung terlihat putus asa.

Kulit yang pecah dengan cepat digantikan dengan yang baru.

Duar duar duar

"Keuk!?" tubuh beast tersebut berhasil membanting Jiang Jimi merobohkan beberapa pohon.

Beast kaki seribu kembali merayap ke arahnya. Jimi tidak tahu harus melakukan apa. 'Cepat berpikir!? Cepat berpikir!?' ya, ia tidak ingin mati jadi harus cepat memikirkan solusinya. Ditengah berpikirnya ia teringat kalau ada inti merah di bawah kepala beast kaki seribu. Jimi menengok ke arah beast. Mungkin ini hanya prasangka tidak pastinya saja. Tapi apapun perlu dicoba agar ia tahu apakah prasangkanya ini benar atau tidak.

Jimi berlari menuju beast, dan menebas bagian bawah kepalanya. Tebasan pertama tidak begitu berefek. Kalau begitu ia tinggal tebas berkali kali agar bagian itu terbuka. Akhirnya kerja kerasnya membuahkan hasil, bagian bawah leher terbuka memperlihatkan intinya yang berwarna merah. Ia langsung melempar pedangnya untuk mengenai inti tersebut.

Jleb

Selesai. Beast terkalahkan dan ini adalah kemenangan pertama tanpa bantuan orang lain. "Aku… aku berhasil!?" ujar Jimi langsung berbaring di tanah. Tidak bisa dipercaya kalah ia baru saja membunuh beast tingkat mistik. "Aku menang."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Firman Hidayat
up 50 bab dong
Yohan_Ge: gak papa kak gak 50 yang penting authornya selasu up
Happy alone: Maaf, author kagak kuat kalau sampe 50 bab 😵 entar yang ada jalan ceritanya jadi berantakan lagi.
total 2 replies
Yohan_Ge
dari semua novel yang ku baca ini yang paling seru
Yohan_Ge
zhen ini lucu banget😂😂

lanjut kak ceritanya seru

semangat
Firman Hidayat
up lagi Thor yang banyak
Firman Hidayat
knp GK diper**sa dulu itu, sayang banget
Firman Hidayat
ceritanya bagus,
mc op
Firman Hidayat
Lanjutkan thor...Thor...Thor....
Firman Hidayat
bagus
Happy alone: Makasih ya, gak nyangka langsung dapet tanggapan padahal baru update 😶😶😶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!