NovelToon NovelToon
Muslimah Dan Anak Genius

Muslimah Dan Anak Genius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Genius / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Menikah Karena Anak
Popularitas:44.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: Alif Irma

Muslimah, seorang perempuan Sholehah yang memiliki ujian hidup bertubi-tubi. Ketika baru saja lulus SMA, diam-diam pamannya menjualnya di sebuah situs online perdagangan perempuan untuk dilacurkan di negara xxx.

Tak ada yang bisa diperbuat Muslimah, selain menerima takdir yang begitu kejam terhadapnya. Dia pun dijual beberapa kali oleh orang tak dikenal di negara xxx hingga dibeli oleh seorang mafia yang begitu berkuasa di negara xxx dengan dali sebagai budak pencetak anak.

Muslimah hanya dijadikan sebagai perempuan yang akan melahirkan penerus dari pria penguasa tersebut. Setelah berhasil melahirkan bayinya, Muslimah kembali dipulangkan ke negara asalnya. Namun Muslimah berhasil kabur dan memilih menetap di negara xxx demi misi dan tujuannya untuk merebut kembali anaknya.

"Ya Allah, keinginanku cuma satu, tolong pertemukanlah aku dengan anakku, sebelum engkau mencabut nyawaku"--- Muslimah.

"Ibu guru cantik, maukah kau menjadi ibuku?"--- Rayan Malik Zimraan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Dia harus ditemukan

Suara tembakan terus menggema pada bangunan tua yang terletak di pinggiran kota negara xxx. Sekelompok pria berwajah garang dan bertato tampak berbaris di tengah-tengah ruangan yang gelap, hanya pencahayaan dari lampu sorot dua unit mobil yang mampu menerangi bangunan tua tersebut.

Dimana sekelompok pria berwajah garang itu menjadi objek tembakan dari sosok pria berambut gondrong yang tengah berdiri di pertengahan anak tangga. Sorot mata pria itu bagaikan elang yang siap menerkam mangsanya setiap kali melepaskan tembakan.

Dor

Peluru melesat sempurna langsung mengenai jantung pria dari barisan ketiga hingga membuatnya tewas seketika. Semua orang yang berada di dalam ruangan itu bergidik ngeri jika ketua nya kembali turun tangan mendisiplinkan seluruh anggota kelompoknya. Bahkan sudah lima orang tewas dalam bangunan tersebut.

“Hanya begini kemampuan The Viesio!” ucap pria gondrong itu marah kepada anggota kelompok nya. Karena rupanya pria gondrong itu merupakan ketua Mafia dari kelompok The Viesio yang sangat misterius dan begitu cerdik.

Kebanyakan musuhnya menganggapnya sudah tiada dan tergantikan dengan ketua baru dari kelompok The Viesio sendiri, termasuk ketua Kelompok The Black Night yang beberapa bulan lalu berhasil menghabisi ketua Kelompok The Viesio yang palsu dan sudah pasti menganggapnya tiada.

Ketua Mafia The Viesio bernama Jarvis Van Hoorn, seorang pria gondrong nan berwajah tampan yang berusia 29 tahun dan terkenal kejam bak psikopat. Selain menjadi ketua mafia, Jarvis juga seorang pengusaha Anggur dan memiliki restoran cepat saji yang memiliki banyak cabang di negaranya.

Keseharian Jarvis hanya memantau perkembangan bisnisnya, sehingga tak ada seorangpun yang mencurigainya sebagai ketua mafia berdarah dingin.

“Ampuni kami, Master!” seluruh anggota kelompoknya menyuarakan pengampunan darinya.

“Pergi dari hadapanku, sebelum aku menghabisi kalian semua!” teriaknya dengan amarah menggebu-gebu, membuat seluruh anggota kelompoknya tampak ketakutan akan ucapan ketua nya.

“Terima kasih, Master” ucap seluruh anggota The Viesio dengan kompaknya, lalu mereka semua segera bubar dari hadapan ketua nya.

Kemudian Jarvis menuruni anak tangga dan disambut hormat oleh orang kepercayaannya bernama Lim.

“Bagaimana dengan kecurigaanku? Apa kau sudah menemukan buktinya?” tanya Jarvis sembari mengambil sebatang rokok dari tangan Lim, lalu dengan sopan Lim menyalakan pemantik api untuk membakar rokok ketua nya.

Dengan santainya Jarvis menghisap rokoknya lalu menyuruh Lim untuk merokok juga. Dia suka merokok bersama dengan orang kepercayaannya.

“Masih dalam pemantauan ku, Master. Kurasa kecurigaan anda benar adanya. Kita hanya perlu menggiring keluar sosok kelemahan dari ketua The Black Night” jawab Lim lalu mulai merokok bersama dengan ketuanya.

“Hemm, aku sudah tidak sabar memainkan permainannya” ucap Jarvis dengan seringai licik diwajahnya. Satu kelemahan Emir sudah dalam pemantauannya. Dia hanya perlu menunggu waktu untuk memainkan rencananya.

*

*

*

Villa Green....

Pak Bagas dan Andi berkunjung ke Villa Green dengan tujuan membawa bahan-bahan makanan beserta buah-buahan untuk nona muda nya.

Hal itu atas perintah langsung dari tuan muda. Sementara itu, Muslimah sempat berpapasan dengan pak Bagas saat akan ke dapur untuk mengambil air minum.

“Nona Muslimah” ucap Pak Bagas yang mampu mengenali gadis yang pernah di tolongnya.

“Pak Bagas, bagaimana kabar bapak? Terus sedang apa bapak disini?” tanya Muslimah heran dengan kening berkerut. Bagaimana mungkin bapak yang pernah menolongnya ada disini, pikirnya. Dia sama sekali tidak tahu jika kedua pria itu adalah anak buah si tuan muda.

“Kabar bapak, Alhamdulillah baik. Kebetulan bapak ada kerjaan mengantar bahan-bahan makanan di Villa ini setiap sebulan sekali. Lalu bagaimana dengan kabar nona sendiri?” ujar Pak Bagas tersenyum dengan ramahnya.

"Alhamdulillah baik, pak. Kalau begitu, tunggu sebentar ya pak, aku mau buatkan bapak kopi dulu" ucap Muslimah dengan sopan santun.

"Tidak usah repot-repot, nona. Anne baru saja buatkan kami kopi" tolak Pak Bagas dengan sopan.

"Benar nona, kopinya sudah ada di atas meja" timpal Bu Anne tersenyum sambil membawa nampan berisi buah pir, strawberry dan segelas susu ibu hamil untuk nona muda nya.

"Kalau begitu, jangan lupa diminum ya pak" ucap Muslimah.

"Baik nona. Saya pamit keluar untuk mengecek kembali bahan pokok persediaan di villa" ucap Pak Bagas.

"Silahkan pak" ucap Muslimah lalu berjalan menuju kamarnya. Bu Anne mengekor di belakangnya, padahal Muslimah ingin mengambil alih nampan yang dibawa oleh Bu Anne, namun Bu Anne tak membiarkannya, mengingat nona muda nya sedang mengandung.

Kini Muslimah sudah berada di dalam kamar, sedangkan Bu Anne meletakkan nampan yang dibawanya di atas meja, lalu pamit keluar, namun Muslimah menghentikan langkahnya.

"Bibi, kapan kita bisa jalan-jalan keluar. Aku ingin sekali melihat sirkus lumba-lumba" ucap Muslimah yang ingin kembali menikmati udara bebas.

"Eeemm.. itu....mohon maaf nona" Bu Anne tidak tahu harus menjawab apa. Pasalnya tugasnya hanya menjaga dan melayani dengan baik nona muda nya selama berada di villa. Jika urusan keluar dia sudah tidak tahu lagi.

"Saya akan meminta izin kepada tuan Martin. Semoga dia mau mengizinkan ku keluar" ucap Muslimah lalu segera menghubungi Martin. Namun apa yang didengarkannya hanya membuat wajahnya terlihat murung.

"Aku baru tahu sekarang, mereka hanya ingin mengurungkan selama-lamanya di Villa ini. Bukankah itu tidak adil. Mereka sungguh jahat merenggut kebebasanku dan segalanya dalam diriku" ucap Muslimah dengan mata berkaca-kaca. Pasalnya dia tak diizinkan untuk keluar dari villa.

Bu Anne tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti aturan dari pemilik villa tersebut. Namun wanita paruh baya itu menjadi kasihan melihat kondisi nona muda nya yang selalu saja murung.

Tenang saja nona, semoga saya bisa membantu anda. Batin Bu Anne.

***

Sementara di tempat lain.....

Kondisi Nyonya Belinda semakin membaik pasca menjalani terapi demi memulihkan kembali ingatannya. Alhasil perlahan Nyonya Belinda sedikit demi sedikit mulai mengingat tentang keluarga terdekatnya.

Nyonya Belinda sudah tahu bahwa sosok pria yang dia anggap sebagai pacar putrinya alias Caroline ternyata adalah putra semata wayangnya.

Sementara Caroline tidak ikut bersamanya keluar negeri, karena wanita itu sedang sibuk melakukan pemotretan di berbagai kota di negaranya.

Sore ini, Emir pulang lebih awal dari biasanya. Dia ingin makan malam bersama dengan ibu tercintanya. Setelah selesai membersihkan diri, Emir berganti pakaian lalu menemui ibunya di ruang makan.

"Sudah lama ya, kau tidak pernah berburu" ucap Ibunya yang hanya mengingat kenangan masa kecilnya saat berburu di dalam hutan bersama mendiang sang kakek.

"Kapan-kapan aku akan mengajak ibu berburu" ucap Emir tersenyum hangat kepada ibunya.

Saat akan menduduki kursi di meja makan, tiba-tiba saja Martin menyelonong masuk menemuinya.

"Tuan muda, nona menghilang!" ucap Martin dengan raut wajah serius memberitahu tuan muda nya.

Deg!

"Apa! Bagaimana bisa wanita itu menghilang. Cepat cari sampai dapat. Pokoknya aku tidak mau tahu, dia harus ditemukan!" ucap Emir dengan tegasnya.

Bersambung.....

1
Layly Inayah
Yeay.... akhirnya nikah juga.... tinggal nunggu bucin 🤣🤣🤣🤣🤣
Merica Bubuk
Hebat tuh anak
Merica Bubuk
Anak jenius 😘😘
Merica Bubuk
Sat set ya Muslimah, biar kalian cepat brsama
Merica Bubuk
Cerdas bgt Muslimah ❤️❤️❤️
Merica Bubuk
Itu anakmu Muslimah, smoga kalian dpersatukan sm Othor
Merica Bubuk
🤭🤭🤭 jd inget anak bontotqu klo kesiangan "Mah, tunggu 5 menit ya ✌️✌️
Ade
hhaahha nikah di rumah sakit niee🙈
lala
bijak banget ibu Belinda
lala
hadehhh ucapan rayan selalu benar
lala
good 👍👍👍
lala
betul banget mommy muslimah
lala
bagus rayan
lala
wah
Merica Bubuk
Jarvis & nenek Wira malaikat penolong Muslimah
Merica Bubuk
Suruhan si Carboline paling
tzyii
up thor
Kak olaa
ditunggu kelanjutannya thor
Milla
next
Ita sweet
lanjut kk author, buat Emir bucin akut sama muslimah🤩 ditunggu up-nya kak 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!