NovelToon NovelToon
Dinikahi Dosen Galak

Dinikahi Dosen Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:16.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Handayani

Menikah dengan dosen sendiri?
Cinta Aida tidak pernah menyangka lelaki yang dijodohkan kedua orang tuanya adalah lelaki yang selamat setahun lebih dia benci. Bagaimana tidak, setiap kali dia melakukan kesalahan di kampus, hukuman yang diterima sangat tidak masuk akal. Namun ternyata pak dosen yang dia benci adalah calon suaminya sendiri.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya, akankah cinta tumbuh di hati keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Raditya kembali ke rumahnya dengan wajah lesu. Langkah kaki yang biasanya gagah memasuki rumah hasil kerja kerasnya itu, kini menjadi konten seperti tak lagi memiliki tenaga.

"Ah!"Raditya membuang nafas kasar, merebahkan tubuhnya di atas sofa panjang.

Kedua tangan dilebarkan, memegang sandaran sofa sambil menatap kosong ke depan. "Aida, di mana kamu sekarang? Apa yang kamu lakukan dengan lelaki itu? Kenapa kamu lupa dengan statusmu? Kamu sudah menjadi istri orang, istri Raditya," gumam Raditya.

"Sial! Kenapa rasanya sesak dan sakit? Kenapa juga aku harus menjatuhkan pilihan pada anak kecil seperti dia. Masih labil,cengeng, cerewet,tapi....ah, Aida," gumam Raditya lalu melepas kacamata yang bertengger di hidung mancung.

Suasana rumah kembali sepi, hening seperti sebelum dia menikah dengan Aida. "Aku tidak akan menyerah. Siapapun yang sudah masuk ke rumah ini, dia akan tetap tinggal di sini!"

Ting!

Bunyi notifikasi dari ponselnya terdengar. Ia melihat satu pesan dari Sari, yang langsung dihapus tanpa dibaca lebih dulu.

Dringg!

Suara deringan dari ponsel yang baru saja dilempar ke atas tempat tidur. Raditya melihat ke layar, samar-samar dia baca tulisan ibu mertua. Dengan cepat Raditya menerima telepon itu.

"Assalamualaikum,Mi."

"Waalaikumsalam,Nak. Kamu lagi di mana? Si kampus atau di rumah? Ada Aida nggak di dekat kamu? Mami udah berkali-kali menghubungi Aida tapi hp-nya masih nggak aktif."

Raditya membuang nafas panjang. "Aku ada di rumah, Mi. Tadi Aida keluar sama temannya, mungkin sedang makan siang."

"Sama temannya? Siapa? Cantika atau...."

"Aku memaklumi kalau memang Aida belum bisa memutuskan hubungannya dengan lelaki itu, aku akan berjuang untuk mendapatkan hatinya. Aku harap Mami juga bisa memaklumi Aida, agar dia tidak merasa tertekan. Biar bagaimanapun, dari awal Aida memang tidak mau menerima perjodohan ini,"tutor Raditya.

"Ya Allah Aida, Mami jadi nggak enak sama kamu gara-gara kelakuan anak Mami. Maafin Aida ya, Nak. Nanti Mami tegur dia, agar dia sadar kalau dia sudah menjadi istri."

"Jangan keras-keras sama Aida, Mi. Aku tidak ingin dia semakin memberontak. Mami cukup menasehati dia saja, agar dia tidak melakukan sesuatu melewati batas, karena dia sudah menjadi istriku."

"Iya, kami akan mengatakan itu pada Aida. kamu tenang aja, ya,"ucap Lesti. "Sebelumnya terima kasih banyak karena kamu mau memaafkan Aida dan menerima Aida. Bahkan kamu mau bersabar menunggu Aida mencintaimu. Mami benar-benar merasa malu,Nak."

Terdengar suara isak tangis Lesti. "Sekali lagi maafin anak mami ya, Nak Radit. Semoga saja waktu bisa membuat Aida membalas cintamu. Kamu lelaki baik dan tulus. Kamu berhak mendapatkan kebahagiaan."

"Kebahagiaan aku, hanya ada pada Aida, Mi,"balas Raditya tulus.

...****************...

Aida menelan saliva berkali-kali setelah memberi pertanyaan pada Edo. Dia ingin mendengar jawaban dari kekasihnya, meskipun dia tahu pertanyaan itu sangat menyakitkan dan jawaban yang akan didengar bisa saja membuat hatinya juga hancur.

Dia menatap lelaki di depannya lekat, masih menunggu jawaban dari Edo.

"Ehem."Aida sudah tak bisa menahan diri untuk secepatnya mendengar jawaban dari Edo.

Edo menatap Aida lekat. "Aku yakin kamu adalah jodohku dan aku yakin kamu tidak akan mau menikah dengan lelaki lain selain aku. Kita sudah berpacaran sejak SMA dan aku sudah mengenalmu, bahkan aku jauh lebih mengenal siapa dirimu dibandingkan sahabat dekatmu sendiri. Aku yakin hanya aku yang ada di hatimu sekarang, bahkan sampai tua nanti."

Mendengar jawaban itu, tak membuat Aida merasa lega. Ia justru merasa bersalah karena apa yang dipikirkan Edo tidak seperti kenyataannya.

Aida menghela nafas panjang. "Sebenarnya, gue...gue mau jujur sama Lo, Do. Tentang....."ucapan Aida terhenti saat mendengar suara ponsel Edo berdering.

"Cantika," ucap Edo menunjukkan layer ponsel pada Aida. Edo lantas menerima telepon dari Cantika. "Iya kenapa, Can?"

"Lo ada di mana sekarang? Aida dicariin sama nyokapnya, dia kan nggak bawa HP jadi nyokap Aida nelpon gue. Dia nanya Aida lagi di mana, dia minta gue kasih tau ke Aida kalau Papinya pengen ketemu,"jelas Cantika.

"Oh, soal itu. Oke, gue sampein ke Aida. Gue sama Aida lagi di cafe. Dda lagi yang mau Lo tanyain?"

"Nggak ada, cuma itu aja. Pesan gue, Lo hati-hati bawa anak orang. Kalau bisa Lo bawa aja Aida jauh dari Jakarta biar nggak ada gangguan lagi. Bye, jagain Aida ya,"ucap Cantika.

"Iya."Edo mengakhiri panggilan dari Cantika, lalu kembali memasukkan ponsel ke saku celananya.

Aida masih menunggu sambil meminum jus alpukat hingga kandas untuk mengurangi gugupnya.

Aida menatap kekasihnya lekat, ingin menangis saat itu juga. 'Gue nggak sanggup kehilangan Lo,Do,'gumamnya dalam hati, mengungkapkan perasaan terdalam.

Edo kembali menatap Aida.

"Cantika bilang, kami kamu minta kamu datang ke rumah sakit,"ucap Edo menyampaikan pesan dari Cantika.

"Nyokap gue minta gue ke rumah sakit? Kenapa sama bokap gue?"panik Aida yang langsung menyandang tas ransel mininya dan membawa buku yang tergeletak di atas meja.

Aida berdiri. "Antar gue ke sana ya."

"Iya, kamu jangan khawatir, aku yakin tapi kamu baik-baik aja,"ucap Edo memegang bau Aida.

Aida berjalan lebih dulu ke parkiran. 'Kenapa Mami nyuruh gue ke rumah sakit? Apa terjadi sesuatu sama Papi?'gumam Aida dalam hati.

Edo naik ke atas motor sport hijaunya, disusul oleh Aida yang lain di jok belakang.

Aida masih memikirkan keadaan sang ayah, belum lagi pikiran tentang pengakuannya pada Edo juga masih memenuhi isi kepala.

Aida menyandarkan kepalanya di bahu Edo, semakin merapatkan pelukannya di tubuh yang membuatnya nyaman.

'Seandainya pernikahan itu nggak pernah terjadi, mungkin saat ini gue bakal ngerasa jadi cewek paling bahagia, karena dicintai sama lelaki setia dan baik kayak Lo,Do,'gumam Aida dalam hati.

"Lain kali kita pergi ke puncak, ya?"tanya Edo sedikit meninggikan suaranya yang terbawa angin kencang.

Namun, Aida tak menjawab pertanyaan itu, dia memilih seolah tak mendengar.

Edo mengusap punggung tangan kekasihnya. "Kalau diam berarti jawabannya, iya," kekehnya. "Malam minggu aku jemput kamu di rumah. Paginya aku antar kamu ke Jakarta."

Aida mengusap hidung mancungnya di jaket Edo, bulir bening mengalir dengan sendirinya dari sudut mata. Semakin ditahan, air matanya justru semakin deras.

...****************...

Motor berhenti tepat di depan parkiran rumah sakit. Edo membantu Aida melepas helm full face di kepala.

"Aku ikut masuk ya, aku ingin melihat keadaan Papi,"kata Edo pada Aida yang menatap ke bagian dalam rumah sakit.

Kalau Edo masuk, sudah pasti ibunya akan menceritakan tentang pernikahan itu dan artinya Edo mengetahui semua dari orang lain, bukan darinya. Pikiran itu mengganggu konsentrasi Aida.

"Sayang."Telapak tangan lebar Edo mengusap lembut sebelah pipi Aida, yang seketika membuyarkan lamunan wanita cantik itu.

"Maaf,Do. Tapi..."Aida menggantung ucapannya saat melihat sang Ibu berdiri di depan apotek yang berada di luar lobi rumah sakit.

"Itu Mami kamu,"tunjuk Edo lalu turun dari motor.

"Kita temui Mami dan Papi kamu, aku ingin mengatakan niatku melamar anak mereka yang cantik ini,"senyum Edo lalu merangkul pinggang Aida.

Aida terdiam, Aida serba salah dengan semua keadaan ini. 'Mungkin udah waktunya Edo tahu tentang pernikahan gue, dari orang tua gue sendiri,'lirihnya dalam hati.

"Aida!"panggil Lesti yang melihat anaknya berdiri di parkiran bersama lelaki lain.

1
Elen Gunarti
kok lama up-nya
Raisa Nafisa
kapan up nya kakak
Raisa Nafisa
sangat nagus
Elen Gunarti
double up thor 👍,aidanya dibuat bucin dong ma pak dosen
Reni Anjarwani
doubel up thor
Elen Gunarti
certnya lebih seru klu double up thor 👍
Pichaacha
aaaahhhh..... sesak thor huhuhu
Pichaacha
pen ngakak tpi kasian 😭, semangat pak! wkwkwk
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Isti Nasa
Luar biasa
Isti Nasa
astaga.... seru sekali 😆😆❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Syafrudin Manggapa
ceritanya ngegantung bikin penasaran
Nina Herlina
lanjutkan thor
Rita Riau
dosen galak bertemu siswi tengil,, cocok dah 🤭😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!