Viona adalah seorang gadis yang terjebak di sebuah pekerjaan hiburan malam, sebelumnya dia di ajak Tasya teman yang baru ia kenal di kota untuk bekerja di sebuah club sebagai seorang pramusaji.
Viona tidak mengira setelah dirinya bekerja selama dua minggu Tante Siska selaku pemilik club itu menyuruhnya untuk melayani seorang laki-laki hidung belang tamu di club itu.
Terjebaknya Viona di club itu malah membawa dirinya bertemu dengan seorang CEO tengil yang bernama Yuda.
Yuda kerap sekali mendatangi club itu hanya untuk bersenang-senang tapi dia tidak pernah sedikitpun tergiur dengan wanita penghibur, tapi entah mengapa semenjak dirinya bertemu dengan Viona dia malah mulai jatuh cinta.
Tasya yang sudah lama menyukai Yuda menjadi sangat benci pada Viona karena menurutnya Vionalah yang sudah merebut hati Yuda darinya.
Bagaimanakah kisah seru mereka selanjutnya? yuk langsung baca...
Happy reading!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dicerita ini ya readers..Terimakasih🙏😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Yuda Kembali Bekerja
"Tapi aku tidak mau menerima uangmu dengan cuma-cuma." Yuda melirik kearah Viona, dia baru menyadari selain Viona cantik dia juga tidak mata duitan seperti perempuan yang sering ia temui, kalau Viona bukan perempuan baik-baik dia tidak akan mengembalikkan uangnya.
"Simpan saja untukmu, gunakan untuk membahagiakan keluargamu, bukankah kamu bilang ibu serta adikmu baru saja di usur dari kontrakannya, gunakanlah uang itu untuk membeli rumah, aku rasa harga tanah dikampung tidaklah semahal dikota." Viona langsung tersentuh mendengar perkataan Yuda, baru kali ini dia menemukan laki-laki baik seperti Yuda.
Padahal sejak sekolah, Viona sering sekali dibuli oleh teman-temannya karena keluarganya tidak mampu, Viona bercita-cita ingin sekali melanjutkan sekolahnya, tapi karena kendala biaya dia tidak bisa mewujudkan keinginannya itu, padahal dia termasuk siswa berprestasi di sekolahannya.
"Kenapa kamu diam? apa ada sesuatu yang kamu pikirkan?"
"Kenapa kamu baik sekali sama aku, Yuda? sedang dari dulu banyak orang yang sering memperlakukan keluargaku dengan tidak baik, mereka selalu menghina keluargaku karena keluargaku miskin." tak terasa mata Viona langsung mulai berkaca-kaca.
Dengan cepat tangan kiri Yuda segera mengelus lembut rambut kepala Viona, dia tidak tega melihat Viona bersedih, pasti dulu beban hidupnya sangatlah berat, tidak seperti dirinya yang sejak kecil sudah dipenuhi dengan kemewahan oleh kedua orang tuannya.
"Apa kamu ingin melanjutkan sekolahmu?" Viona nampak terkejut mendengar perkataan Yuda, kenapa dia bisa tahu kalau dirinya ingin sekali melanjutkan sekolahnya.
"Kenapa kamu bisa tahu?" Yuda nampak tersenyum.
"Kemarin aku sengaja meminta biodatamu dari tante Siska, aku lihat kamu baru saja lulus sekolah dan langsung bekerja dengan tante Siska, dan disana aku juga melihat kalau kamu adalah siswa berprestasi disekolahanmu, kamu harus lanjutkan sekolahmu. Kejarlah cita-citamu, kalau perlu aku yang akan membiayai sekolahmu nanti."
"Ti-tidak perlu, aku akan bekerja dan membiayai sekolahku sendiri." dengan cepat Viona langsung menolak tawaran Yuda, disana Yuda malah semakin mengagumi Viona.
"Bagaimana kamu mengatur waktumu dengan bekerja dan kuliah? bagaimana kalau kamu bekerja saja ditempatku?" Yuda menawarkan pekerjaan kembali pada Viona, dia berharap kali ini Viona mau menerima tawarannya.
"Apa ditempatmu bekerja, atasanmu mau menerima karyawan sepertiku yang hanya mengandalkan ijazah SMA?"
"Tentu saja bisa!" Viona langsung tersenyum.
"Itu kalau bos nya kamu sendiri, aku yakin aku bisa bekerja ditempatmu." Yuda langsung terdiam, Viona memang belum tahu kalau dia adalah seorang CEO di perusahaannya.
"Siapa tahu nanti bos nya adalah aku."Yuda sempat bercanda, Viona mengira Yuda hanya karyawan biasa dan Yuda juga memang anak orang kaya, buktinya dia bisa mengeluarkan uang 500 juta untuk membayarnya, walaupun Viona hanya menerima 200 juta dari Siska, yang jelas Viona yakin Yuda anak orang kaya.
Yuda akhirnya sampai didepan jalan menuju kontrakan Viona, disana Viona langsung turun dari mobilnya. Setelah berbincang sebentar Yuda akhirnya segera meneruskan perjalanannya menuju kekantornya.
**
Sesampainya diperusahaannya Yuda langsung masuk keruangannya, susana kantor masih sepi, disana Yuda sudah melihat Bastian sudah datang, Bastian tidak tahu kalau hari ini Yuda sudah mulai bekerja, dia sengaja berangkat pagi sekali karena pekerjaan bosnya sangatlah banyak.
Melihat bosnya masuk keruangannya, Bastian segera berlari untuk menemuinya, disana ada rasa bahagia melihat bosnya sudah masuk kembali, pekerjaan Yuda benar-benar sudah menyita banyak waktunya.
"Pak Yuda, anda sudah masuk? syukurlah pak."
"Kenapa? apa kamu keberatan menggantikan pekerjaan saya?"
"Ti-tidak pak, hanya sedikit." Bastian segera menundukkan kepalanya. Disana Yuda langsung tersenyum.
"Terimakasih, saya hargai kinerjamu, sekarang bawakan semua pekerjaan itu ke meja saya!"
"Baik pak!" dengan cepat Bastian segera keluar untuk mengambil berkas-berkas yang ada diruangan nya untuk segera ia berikan kepada Yuda.
"Syukurlah, pak Yuda sudah masuk, kalau tidak aku akan lebih stres lagi memikirkan pekerjaannya." gerutu Bastian.
**
Ditempat lain...
"Tolong kamu selidiki Baskoro, sebenarnya dia sakit apa?" perintah Ferdian pada anak buahnya.
"Baik bos, apa ada perintah yang lain?" Ferdian nampak berfikir.
"Pantau terus perkembangan perusahaan Yuda, aku yakin perusahaan Baskoro bisa sebesar ini karena Pratiwi sudah diberikan warisan oleh ayahku, bisa-bisanya aku yang anak kandungnya sendiri tidak mendapatkan apa-apa."
Ferdian benar-benar kesal dengan kakak tirinya Pratiwi, dia merasa orang tua kandungnya pilih kasih dengan anak tirinya, buktinya semua harta yang ayahnya punya tiba-tiba saja menghilang tanpa jejak, sedang yang ia tahu perusahaan dan investasi yang ayahnya punya sangatlah banyak.
"Dimana sebenarnya harta warisan ayah? aku yakin kalau kakak sebenarnya tahu semua, dia benar-benar licik!" Ferdian semakin membenci Pratiwi.
Ferdian curiga kenapa bisa Baskoro yang hanya karyawan biasa, tiba-tiba saja bisa membangun perusahaan dengan sangat mudah, itu semua diluar nalar Ferdian.
Kekuatan perusahaan yang dipimpin Baskoro benar-benar kuat, dia mampu melebarkan sayapnya kembali dengan membuatkan perusahaan untuk Yuda ponakannya.
Sedang duduk menyendiri tiba-tiba saja Elisabet istri Ferdian masuk keruang kerjanya, dengan gaya nya yang glamor membuat Ferdian sebenarnya tidak suka dengan penampilan istrinya.
"Sayang, kenapa kamu belum juga mengirim uang ke rekeningku? ini sudah akhir bulan, kebutuhan kita banyak, belum scin careku sudah pada habis, dan arisanku banyak sekali!" Ferdian nampak kesal mendengar keluhan istrinya, kalau bukan perusahaannya yang sekarang adalah milik orang tua Elisabet dia mungkin sudah menceraikan istrinya itu.
"Sabar sayang, sebentar lagi aku akan menyuruh asistenku untuk segera mengirimkan uang ke rekeningmu!"
"Gitu dong sayang, kalau begini kan aku tambah cinta sama kamu." rasanya Ferdian ingin sekali muntah mendengar ucapan istrinya, selama ini dia merasa sudah seperti sapi perah untuk istrinya.
"Lihat saja kalau nanti aku sudah menemukan harta warisan ayahku, aku akan segera menceraikanmu Elisabet, aku sudah tidak mau dijadikan sapi perahmu, sedang kamu sebagai istri juga tidak mau melayani aku suami mu sendiri, jangan salahkan aku kalau aku tiap malam mencari kesenanganku sendiri di luar sana!"
Bersambung....
