NovelToon NovelToon
DEMI KAMU,NAK

DEMI KAMU,NAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sunflowsun

Pemerkosaan yang terjadi di masa lalu menciptakan trauma yang hebat dalam diri Viela.
Namun, seiring berjalannya waktu, sekali lagi semesta mempertemukannya dengan seorang pria yang menyambut dia dan tak mempersalahkan masalalunya.

Desakan orang tua dan saudaranya memaksa Viela untuk segera mengiyakan maksud dari pria itu. Namun,Viela masih meragu dan memilih untuk menjalani hubungan sebatas pertemanan dulu. Hingga suatu hari keluarga dan pria itu sekongkol untuk membuat sang pria tidur dengan Viela. Dengan begitu kedepannya tak mungkin lagi Viela bisa menolak lamaran sang pria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunflowsun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kos

"Terimakasih... . "

"Hum! Sama-sama! " jawab Peter, "Sampai jumpa! "

Vei menatap kepergian Peter, sampai menghilang dari pandangannya.

"Wah! " Kagum Vei tak menyangka mendapat tempat untuk di tempati olehnya. "Apa ini namanya kamar kos? "

Vei memasuki kamar kos. Kamar yang minimalis, tapi dari tempat tidur, dispenser, dan juga ada kamar mandinya.

Vei takjub dengan desain kamarnya kini. Elegan dan minimalis.

Jelas dari segi kebersihan ruangan ini, Vei bisa menilai ruangan ini selalu di rawat.

Ketukan pintu terdengar.

Degup jantung Vei berdetak cepat. Tak berani membuka pintu. Bersuara pun, Vei tidak.

Lagi-lagi ketukan masih terdengar.

"Mbak? Ini saya, yang punya kosan! " Ucap Ibu kos kemudian.

"Oh sebentar, Bu! " seru Vei lalu membuka pintu.

"Ini, Sprei dan sarung bantal! Oh! Dan ini bantal lagi, mana tahu kamu kedatangan keluarga juga dan nginap, udah ngak repot nantinya. " ucap Ibu kos ramah.

"Hal biasa juganya itu, namanya anak muda juga ibu pahamlah, kadang namanya sesama wanita juga suka curhat lama-lama ya, kan? terus ngak tahu waktu, udah gelap aja, yah ujungnya nginap. " ibu kos menceritakan sambil melihat kamar kos lainnya, yang di mana terdengar gelak tawa dari kamar kos lain.

Vei tersenyum saja menanggapi, sesekali mengiyakan.

Tak lama, Ibu kos pun pergi berlalu.

"Fiuhh... . " Desah Vei, Menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya perlahan.

Entah mengapa jantungnya begitu mudah terkejut dengan hal-hal kecil sekalipun.

"Mandi! mandi! " Gumam Vei, lalu mengambil handuk dari dalam ransel.

Di bawah shower, Vei membersihkan tubuhnya dari bau keringat.

Mandi air hangat adalah yang terbaik untuk mengibaskan udara hujan malam ini.

Di depan cermin, Vei mengeringkan rambut dengan handuk.

Rasa gelisah tiba-tiba menyapa Vei.

Vei dengan buru-buru menyisir rambut. Tapi keadaan rambut Vei masih cukup basah. Tetesan air sempat jatuh dan di serap oleh pakaiannya.

Vei menyalakan musik dari handphonenya. Mengusir rasa gelisah 'itu'.

Di rasa cukup kering, Vei kembali menyisir rambut hitam panjangnya.

Rasa sedih dan amarah membungkus dengan sigap hati Vei. Menjatuhkan air mata tanpa pamit terlebih dahulu.

"Ngak! Ngak boleh sedih, Vei! Ngak! " Ucap Vei ke cermin, tapi air mata masih jatuh lolos , dan menggantung di dagunya.

Vei menggeleng. Mengusir perasaan 'itu'.

"Apa ini? " gumam Vei melihat pantulan wajahnya, "Sejak kapan aku punya tahi lalat disini? "

"EH! "

***

"Vei!" Peter mengetuk pintu kos Vei, "Vei...? ayo, buru! "

Peter mengetuk lagi, "Katanya, mau cepat belajar dulu, ini udah sengaja datang cepat loh, wey! "

Vei dengan langkah yang juga masih mengantuk, pun membuka pintu. "Siapa?" Tanya Vei dengan nada serak khas bangun dari tidur seribu tahun.

"lah? " heran Peter.

" 'lah? itu namamu? " tanya Vei. "Lah, urusan apa kesini? "

"Lah...? " Makin heran Peter. 'ini anak kenapa dah? amnesia apa gimana? '

" Lah, Iya tahu, namamu, 'Lah'! Vei menatap Peter.

Peter mengelus dada, menarik kesabaran dari para oksigen di pagi ini.

'Mungkin ini alasan para guru SD-ku bilang, kalau mandi pagi itu hal yang sangat penting! ' Peter mengangguk mengerti,

"Tepat pukul delapan , kita masuk kerja! cepat mandi sana! " Suruh Peter lalu menutup pintu.

Melangkah ke teras dan memantik sebatang rokok.

Kepulan asap putih begitu indah dan lembut mengelilingi Peter.

Mendengar kata 'Kerja! ' dari ucapan Peter tadi membuat jiwa Vei semakin mengejutkan jantung saja.

"Hayok! Aku siap! " Vei menggandeng tangan Peter.

Peter menepis tangan itu.

"Maaf! Maaf, aku ngak sengaja! saking senengnya! terimakasih" Ucap Vei lalu memberi sedikit jarak di antara mereka.

'Mungkin hanya perasaanku saja ini! ' batin Peter memandang langkah Vei.

1
Nurfiza Tarigan
ceritax sih seru tpi,,,,,,,,,,
Aegis Aetna
aku mampir kak, semangat.
anggita
trus berkarya tulis👏
anggita
👍👍..
anggita
like👍+ hadiah iklan☝.. utk author. smoga sukses novelnya👌.
Sunflowsun🌻
Terimakasih atas dukungan positifnya🌻
lyaa
Ini baru novel keren, author kudu bangga!!
Ryner
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!