NovelToon NovelToon
Cinta Terlarang

Cinta Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan
Popularitas:93.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Clarissa icha

Sinta adalah seorang janda muda berusia 24 tahun yang ditinggal meninggal suaminya. Janda tanpa anak itu memutuskan tinggal bersama Kakak perempuannya yang sudah bersuami dan memiliki dua orang anak.

Sinta tidak pernah berfikir jika keputusannya tinggal bersama Kakaknya adalah sebuah keputusan yang salah. Niatnya baik, ingin membantu Kakaknya merawat kedua keponakannya karna Kakaknya wanita karir yang sibuk bekerja. Tapi siapa sangka malah menjadi petaka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Sinta membuka pintu apartemen setelah mendengar bunyi bel. Sinta sudah tau siapa datang karna sempat menghubunginya untuk menawarkan makanan. Senyum Sinta mengembang, dia memberi uang dan mempersilahkan Alan masuk.

"Mas Alan nggak salah bawa makanan sebanyak itu.?" Sinta membuntuti Alan sampai ke dapur. Kakak iparnya itu meletakkan makanan dan barang belanjaan di atas meja makan.

"Buat stok makan kamu selama beberapa hari ke depan." Jawabnya.

Sinta tak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum. Alan sangat perhatian dan peduli padanya. "Makasih Mas."

"Jangan cuma makasih dong,"

"Terus gimana.? Jangan bilang mau tidur bareng, Mas Alan kalau lagi sama Sinta pikirannya begitu mulu." Sinta memutar malas bola matanya. Dia mengambil gelas dan menyiapkan minum utuk Alan.

Alan terkekeh. "Itu sih pikiran kamu. Mas tuh dicium aja udah seneng." Jawab Alan.

"Halah, bohong banget." Bibir Sinta mencebik tak percaya. Dia tau betul Alan seperti apa. Bis di bilang Kakak iparnya itu maniak. Kalau menuruti keinginan Alan, Sinta rasa dia tidak sanggup.

"Mas serius." Alan menahan tawa karna gemas melihat Sinta kesal padanya.

"Yakin bisa tahan kalau cuma cium aja.?" Sesak Sinta seraya menyodorkan jus jeruk pada Alan.

"Tahan selama kamu lagi datang bulan." Alan terkekeh sendiri sete menjawab. Sinta berdecak, pria matang memang sedang panas-panasnya. Sudah pasti tidak akan tahan kalau beberapa hari tidak menyalurkan has rat.

...******...

Alan masih di apartemen Sinta hingga pukul 8 malam. Pria itu sudah berganti dengan pakaian santai yang sengaja dia bawa dari rumah ketika tadi pagi berangkat bekerja. Kini sepasang kekasih itu sedang menonton film komedi di kamar.

Keduanya berbaring di ranjang, Alan membiarkan lengannya digunakan sebagai bantal untuk Sinta. Sesekali kamar itu di penuhi tawa. Film yang mereka tonton cukup mengocok perut. Hingga dalam situasi yang intim itu, mereka tidak berfikir macam-macam.

"Figurannya mirip temen kamu Mas, yang waktu itu main ke rumah." Kata Sinta di sela-sela Film yang hampir selesai.

"Temen Mas yang mana.? Banyak yang pernah ke rumah."

"Itu loh yang humoris, waktu main ke rumah bawain martabak buat aku sama anak-anak. Aku lupa namanya." Sinta tampak antusias bercerita.

Alan tampak berusaha mengingatnya.

"Oh,, si Johan." Serunya setelah ingat.

"Iya Mas Johan. Dia lucu banget, nggak jaim juga orangnya. Seru yah kalau punya temen kayak dia, hidupnya nggak bakal sedih, liat mukanya aja bawaannya pengen ketawa." Sinta kemudian terkekeh membayangkan salah satu teman Alan yang memiliki bakat lawak.

"Kenapa tiba-tiba bahas dia, kamu suka sama dia.?" Tanya Alan dengan tatapan tidak suka. Sinta begitu bersemangat menceritakan Johan, hal itu tidak hanya membuat kuping Alan panas, tapi hatinya juga hampir terbakar.

Dahi Sinta dipenuhi kerutan. Padahal dia membahas Johan karna pemeran di film itu sangat mirip dengannya, tapi Alan seperti kepanasan dan menuduhnya menyukai Johan.

"Mas Alan nggak masuk akal. Aku bahas Mas Johan karna liat pemeran tadi mirip sama dia. Kok dibilang suka, ketemu aja baru sekali." Jelas Sinta.

"Jangan bahas pria lain, Mas nggak suka." Ungkapnya Jujur.

Sinta terkekeh. Alan benar-benar cemburu hanya karna hal sepele. "Cemburu ya.?" Ledeknya.

"Kamu sengaja bikin Mas cemburu.?" Alan langsung bangun dan mengungkung tubuh Sinta. Kedua tangan Sinta di tekan kuat pada ranjang.

Tawa Sinta semakin pecah, antar senang dan lucu karna dicemburui oleh Alan.

"Mas mau ngapain, sana minggir. Kita udah sepakat loh nggak bakal main sampai bulan depan." Seru Sinta mengingatkan.

"Salah sendiri bikin Mas cemburu." Alan tiba-tiba membungkam bibir Sinta dengan bibirnya. Dia memberikan ciuman lembut namun dalam, tidak peduli meski Sinta memberontak. Alan hanya fokus pada ciuman untuk meruntuhkan pertahanan Sinta. Dia sangat yakin pertahanan Sinta akan luluh jika dihujani ciuman lembut seperti itu.

Dugaan Alan tidak meleset, Sinta tidak lagi memberontak, tubuhnya justru tegang dan menggeliat seiring dengan ciuman Alan yang menuntut.

Saat merasakan gairah Sinta mulai menyala, Alan dengan sengaja mengakhiri ciuman mereka dan menyingkir dari atas tubuh Sinta. Pria itu melihat kekecewaan dimata Sinta karna menghentikan aktifitas yang mulai panas itu.

Alan menahan tawanya, gemas melihat wajah merah Sinta yang sedang on fire. Terlihat gairahnya sudah memuncak.

"Kenapa sayang.?" Tanya Alan dengan jahilnya. Di sudah membangkitkan gairah Sinta, tapi dengan muka polosnya pura-pura bertanya.

Sinta melengos sebal, dia turun dari ranjang dan mengambil minuman kaleng di atas meja. Alan hanya diam memperhatikan Sinta yang meneguk habis sisa minuman kalengnya.

"Bilang aja kalau pengen, Mas nggak bakal nolak." Goda Alan.

Sinta melotot sebal. "Diem nggak.!"

Bukannya diam, Alan malah semakin semangat menggoda Sinta. "Mas siap bikin kamu keluar." Ujarnya kemudian menghampiri Sinta yang sudah duduk di sofa.

"Mas Alan mending diem aja, berisik.!" Sinta membungkam mulut Alan dengan bantal sofa. Pria itu menepis pelas dan terkekeh.

"Cuma kamu yang mau dikasih enak tapi nolak." Kata Alan.

Sinta langsung memberikan tatapan intimidasi. "Oh,, jadi di luar sana banyak yang di kasih enak sama Mas Alan.? Siapa aja.? Temen kerja, LC, atau pesan di aplikasi.?" Cecarnya.

Alan menggaruk tengkuknya, raut wajahnya seketika tegang. Dia salah bicara sampai membuat Sinta curiga.

"Mana ada, Mas nggak sembarangan main sama cewe. Cuma sama kamu,,," Alan menghentikan ucapannya ketika ponselnya menyala. Mereka berdua kompak menatap ponsel Alan di atas meja. Ada panggilan dari Liana dengan anak kontak My wife.

Sinta berdehem dan membuang pandangan ke arah lain. Hatinya seakan tercubit, ada sensasi sakit di dalam sana. Nyatanya Sinta tidak bisa menutup mata tentang status Alan. Pria itu memiliki istri, yang tak lain kakak kandungnya sendiri. Tapi Sinta sering kali lupa diri ketika sedang bersama Alan.

"Aku angkat dulu sebentar."

Tanpa menunggu respon Sinta, Alan meraih ponsel dan mengangkat panggilan telfon Liana.

"Sayang, kamu dimana.? Kenapa belum pulang.?" Suara Liana di seberang sana terdengar cemas. Bagaimana tidak cemas, Liana sudah puluhan kali mengirim pesan dan menghubungi Alan, tapi tidak ada jawaban.

Alan sengaja mengaktifkan mode silent pada ponselnya dan meletakkannya di atas meja. Sedangkan sejak tadi dia ada di atas ranjang bersama Sinta.

"Ada tinjauan ke proyek di luar kota, aku nggak pulang malam ini." Alan menjawab dengan santai.

"Kenapa nggak kasih kabar.? Aku disini cemas menunggu kabar dari kamu." Keluh Liana.

"Mendadak harus ke luar kota, banyak yang harus aku urus sampai nggak sempat mengabari kamu." Ujarnya beralasan. Membuat kebohongan seolah mudah bagi Alan.

Sinta yang mendengarkan percakapan mereka hanya diam, dia pura-pura menulikan telinganya sambil bermain ponsel.

Alan meletakkan ponselnya di tempat semula setelah mengakhiri obrolan dengan Liana.

Sinta masih saja menyibukkan diri bermain ponsel. Alan tau Sinta tidak nyaman setelah mendengar obrolannya dengan Liana. Raut wajahnya tampak muram.

"Sayang,," Alan merengkuh pundak Sinta dan memberi usapan di sana.

Sinta menatap Alan setelah meletakkan ponsel di meja. "Sebaiknya Mas Alan jangan terlalu sering menginap, nanti Mba Liana curiga." Ucapnya mengingatkan.

"Kamu sudah seminggu tinggal disini dan baru kali ini Mas mau menginap, tapi sudah dapat peringatan." Protes Alan.

Seharusnya Sinta paham tujuan Alan memintanya pindah ke apartemen, tentu saja agar sesekali bisa menginap dan datang sesuka hati.

"Mas, bukan tanpa alasan aku melarang Mas Alan menginap disini. Kalau Mba Sinta sudah curiga, semuanya akan terbongkar."

Alan mengangguk tanpa mendebat lagi, karna kekhawatiran Sinta benar adanya.

1
Vanni Sr
hadeeh tmbh riweeuhh liana psti hamil ank dave, tp knp kurng stuju aj sinta sm alan krg srek d dunia nyata pun klo bner terjdi psti bkal malu seumur idup wlupun istri sah selingkuh jg.
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 💪🏻😍😍 makasih
Zainab Ddi
Alhamdulillah Liana hamil semoga mereka bisa bersatu lagi dan hidup bahagia dan Sinta jg harus melupakan Alan dan menerima rehyan
🍃 𝓙𝓾𝓶𝓲 🍃
klo baca novel ini jd keinget film IPAR ADALAH MAUT yg lg viral 🤭 adik kandung istri ada affair sm kaka iparnya 😌
Aprisya
kayaknya sih anak alan,, karna setelah kecelakaan kan liana gak pakai obat konstraspsi
Faradi Llaresmana
itu pasti ana km dave
Uthie
Lagian.... 2-2 nya Kaka adik masih diembat juga si Alan 😤
Yofa Meisya
kita lihat sama2 ya umur kehamilan Liana......tapi g mungkin kan ini anak Dave, karena Liana habis kecelakaan tidak ingat dengan Dave dan mereka tidak pernah berhubungan lagi
*Septi*
Syok terapi buat Alan dan Sinta, kira-kira berapa bulan tuh usia kandungan nya
Eka Bundanedinar
gmn yg supris bukan mama heni tp sinta dan alan
pikirkan sinta itu artinya alan jg sentuh liana yg sah istri
kamu cuma jd budak nafsu alan tp mau mngakiri jg alan g mau
ayfa
wah surprise neh..usia kehamilan sama trakhir melakukan akan beda... terbongkar dah perselingkuhan lianaaaa..🤣🤣 ah hanya coba jadi cenayang thor😌😌😌
Fittar
tuh kan, bener kan liana jadinya hamil. gimana sakitnya tuh hati sinta. walaupun gak ada hak tapi alan yang membuat dia terjerat. sekarang alan mau gimana klo udah gitu
Ais
lah hamil anak siapa kamu liana bukannya hbs kamu kecelakaan kamu ngak berhubungan sm alan ya trus trus oh my god jng bilang itu benih mantan kekasih gelap kamu sekaligus mantan bos kamu si buaya buntung dave wah suprise banget kko emang bnr mungkin disinilah nanti baru terbongkar sqtu"kebusukan yg liana simpan dan berharap amnesia kamu segera sembuh li biar kamu alan dan sinfa bs menlanjutkan hidup masing"kedepannya
Ruwi Yah
kok liana hamil sih kak aduh aq nggk setuju banget sebenarnya
Lela
noh loh gimana itu alan kamu di kasih rizki laki sama allah,,,,mending kamu hentikan perselingkuhan mu dengan shinta
Listyowati Khoiroh
waduh waduh...pingin nangis aku author, kok malah Liana yg hamil
kasian sekali nasib Sinta dan Alan, Liana yg salah, malah Liana yg ending nya bahagia, dimana letak keadilanmu kak Icha,
maaf ya, aku terlalu emosi
Dian Rahmawati
wah surprise
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
hayoo hamil.... pas diitung beda dah... ujung ujungy tes dna.....
Ummi Yatusholiha
semoga saja kehamilan liana bisa buat alan sadar dan melepaskan sinta,walaupun kelakuan liana dan dave blm ketahuan sih,tapi setidaknya kasian anak2 klo sampe pisah. sinta yg sabar yaaaa,smoga kehidupan yg lebih baik akan datang kepadamu 🥰🥰
Widi
Wah Liana hamil, kira2 hamil anak Alan atau anak Dave ya? aku berharap Liana hamil anak Dave, tp mereka udah putus lama kan ya? hmmm makin rumit aja, ini kalau Sinta ikutan hamil makin amburadul deh 🤧🤧🤧🤧
Novita Lilis: kan waktu Liana abis kecelakaan hilang ingatan... 🤔
liat dulu usia kehamilan Liana..
Widi: Aku baca loh thor, balik lagi deh takut nya lupa 😆✌️🙏
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!