Terlihat gemuk dan berjerawat bukan pilihanku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 22
Sudah satu Minggu aku dan mas Satrio perang dingin tidak ada yang mengalah membuka pembicaraan semua acara batal harus nya 7 bulanan seminggu yang lalu tapi itu semua hanya tinggal harapan belaka.
Mas Satrio selalu pulang malam aku juga tidak tau kegiatan apa saja yang dia kerjakan diluar sana sampai sebegitu repot nya. Orang Tua kami sama sama tidak tau kami lagi saling tidak tegur soal acara 7 bulanan aku hanya bilang mas Satrio lagi sibuk.
Hari ini aku dan Luna sedang di salah satu mall ternama di kota ini rencananya mau belanja perlengkapan baby karena aku tidak tau gender baby ku aku ambil semua warna yang netral saja.
Sementara aku juga tidak pamit sama mas Satrio pergi belanja perlengkapan baby biarkan saja toh sama saja izin dan tidak izin.
" Lun kita lunch di situ yok tempatnya rame tuh sepertinya enak ".
" Sepertinya yasudah ayok".
Hari ini Kenzo tidak ikut luna khusus hanya temani aku belanja perlengkapan baby.
Sementara pesanan kami datang aku men stalk Instagram mas Satrio yang isinya hanya seputar tentang dunia kesehatan.
Tidak heran sih fotoku saja tidak ada.
" Gimana lun makanya enak?".
"Lumayan".
Sambil menikmati hidangan aku melihat sekitar mataku memang sangat jelly melihat yang tidak pengen ku lihat apa mungkin ini insting seorang istri ya. Ternyata mas Satrio juga di tempat ini dan tentunya bersama si dia lagi sebegitu pentingnya wanita itu bagi mas Satrio sehingga melupakanku jangankan aku baby nya saja dia lupakan buktinya dia sudah tidak lagi mengelus perutku saat tidur bahkan memunggungi ku.
Dua kali mas oke, kamu memang mungkin tidak pantas ku perjuangkan kamu sendiri yang menunjukkan bagaimana sikap aslimu mas sampai tega banget ya aku yang hamil anakmu kamu sedang asik berdua dengan jalang itu ini yang disebut ramai ya? kamu tidak takut mas aku kenapa Napa memikirkan kelakuanmu bisa buat aku stres berdampak buruk ke kehamilanku mungkin memang hanya aku yang menginginkan anak ini kamu tidak semua yang kamu lakukan dan sifat mu hanya sandiwara semata.
Ternyata selama ini aku yang terlalu banyak berharap samamu mas. Karena tidak tahan lagi aku pergi dari sama padahal makananku belum habis walaupun hanya separuh.
Silahkan terserah kamu saja tidak mungkin meeting kan, masa mau meeting? Biasanya kalau perlu ada hall RS.
Apalagi mereka satu tempat kerja tidak mungkin sekali kalau meeting pasti urusan pribadi. Kalau tidak sengaja memang mau ke mall ini.makin membuat pikiran ku makin liar.
"Sesakit ini ternyata mencintai mu mas" Air mataku kian makin deras tidak bisa ku kontrol.
Saat tadi mataku tidak sengaja melihat ke arahnya yang ternyata mas Satrio lagi melihatku dengan tatapan terkejut tapi dia tetap melanjutkan makanya walaupun kami sudah pergi dari tempat itu dia tidak berusaha mengejar atau memberikan pembelaan.
Ini yang katanya tidak ada apa apa.
"Bajingan kamu mas ".umpatku
Luna yang memanggilku dari belakang ku abaikan tidak peduli dengan perut buncit belanjaan yang di tanganku aku tetap berjalan cepat.
" Itu tadi suamimu makan sama wanita yang kamu bilang dokter itu ya?".
Aku tarik nafas setelah di mobil Luna memberiku sebotol air mineral setelah aku merasa tenang aku mengajak Luna ke salon.aku mau permak diriku mana tau mas Satrio berpaling karena aku sudah tidak menarik lagi aku mau balas dendam dengan berpenampilan lebih bagus.
" Biarkan saja kita ke salon saja daripada pusing mikirin bajingan sama jalang ".
Sebelum pulang aku dan Luna ke salon dulu memanjakan diri.
Persetan dengan mas Satrio silahkan kalau dia mau sama jalangnya apa boleh buat. Rencananya nanti setelah aku lahiran aku akan berusaha diet ketat mengecilkan badanku kembali seperti semula lihat kamu mas akan aku balas.
" Key kamu harus tetap berpikiran jernih kamu sekarang bukan lagi wanita lajang yang sendiri lihat" Luna menunjukkan perut buncitku.
" Kamu harus pikirkan ini jangan sampai stres berlebihan membahayakan janinmu kalau ada apa-apa jangan disimpan sendiri ada aku yang siap mendengarkan curhatan mu" Luna bicara sambil menjalankan mobilnya.
pak Satrio belajar dari pengalaman gak bisa nolak kare gak enakan itu akan jadi bumerang buat diri sendiri,,
gak muluk-muluk gak labay dibuat buat, keren 👍🤗
konflik ringan aja ini bacaan buat hiburan bukan malah baca novel tapi bikin naik darah 🤭
harusnya dia berusaha juga untuk bisa selalu menuruti hasrat sang suami, daripada dia melirik pada wanita lainnya 💪🤨
biar para suami juga belajar bisa bersikap demikian 👍👍👍👍🤨
hehe 🙏