Lala, Si OB Lugu

Lala yang berada di bawah kungkungan Ethan terus saja berontak karena handphone suaminya yang terus berdering tanpa henti. Sedangkan Ethan sendiri mengabaikannya, keinginannya untuk segara menyatu dengan Lala harus terlaksana sekarang juga. Tidak boleh ada yang menganggunya lagi.

"Sssshhhh....lihat dulu siapa yang menelepon. Sssshhhh.....siapa tahu ada hal yang penting." Ucap Lala di sela-sela desah beratnya. Ethan benar-benar membuatnya terbang ke awan tanpa tahu lagi jalan untuk pulang.

Di saat genting seperti ini, pendengaran Ethan seolah tuli dan tidak ingin tahu dengan keadaan orang-orang sekitarnya. Yang jelas menurutnya itu disengaja untuk mengganggu malam indah mereka.

Ethan lebih memilih fokus pada pabrik susu yang sedang diolah secara liar. Pabrik susu itu harus menjadi pabrik yang berkualitas baik bermutu tinggi untuk anak-anak mereka nanti.

"Sssshhhh...Ethan berhenti dulu! Lala mau pipis lagi." Rengek Lala sambil berusaha merapatkan kedua pahanya yang dibuka lebar-lebar oleh suaminya.

Bukan berhenti, justru Ethan semakin liar bermain-main di sana hingga Lala mendapatkan pelepasannya dengan meneriakkan nama Ethan.

"Aaahhhh...Ethan."

Lala sangat menikmati momen terindahnya saat ini. Yang tidak dapat dilukiskan dengan apapun juga. Ethan pun segera mengarahkan adik kecilnya supaya masuk berladang pada lahan sempit itu. Rumput disekitarnya tumbuh halus-halus jadi seharusnya tidak akan mempersulit perjalanannya.

"Tolong angkat teleponnya dulu, Ethan. Siapa tahu penting." Rengek Lala sambil beringsut namun Ethan telah berhasil menindihnya lagi. Kemudian mengangkat panggilan telepon itu dengan nada yang sangat ketus sekali.

"Apa, Dad?."

"Ingat pesanku, jangan sentuh Lala!."

"Sudah lah, Dad. Kenapa Daddy harus mengaturku?. Lala istriku dan aku berhak melakukan apapun padanya." Geram Ethan sambil mencoba peruntungannya di bawah sana.

Lala dibuat gelisah tak menentu dengan aksi suaminya yang terbilang rada-rada. Masa bicara dengan Daddy nya dalam posisi seperti sekarang ini.

"Dia masih di bawah umur, Ethan. Ingat itu. Jangan kau buat hamil dulu!."

"Dad!!!!"

"Aaahhhh..." teriak Lala karena benar-benar sangat sakit padahal baru mau masuk.

Tut...tut...tut... Daddy Joshua tertawa sambil meletakkan handphonenya. Karena tiba-tiba saja Ethan memutus sambungan teleponnya dibarengi teriakan seseorang. Yang bisa dipastikan kalau itu adalah Lala yang sedang berjuang menghadapi keganasan Ethan.

Ethan melempar asal handphone miliknya, dia sudah tidak ingin peduli lagi pada apapun. Bagaimana pun caranya, adik kecilnya harus masuk malam ini juga.

"Sakit, Ethan" ucap Lala meringis sambil sedikit menahan perut Ethan yang akan merapat padanya. Namun Lala kalah tenaga hingga tetap merapat dan menimbulkan gesekan yang luar biasa maha dahsyat. Dan percobaan pun tetap dilakukannya.

"Hanya sebentar saja sayang sakitnya. Nanti juga enggak. Setelahnya kamu akan sangat menikmati. Dan malahan nanti kamu akan ketagihan." Bujuk rayu Ethan supaya membuat rileks pasangannya.

Ethan tidak bisa menunda keinginan dari adik kecilnya lagi. Dia sudah cukup bersabar dan sekarang kesabaran itu telah hilang. Karena pintu masuk Lala yang sangat sempit hingga harus sedikit memaksa supaya bisa masuk.

Lala memejamkan matanya kala mendapatkan ciuman lembut dari Ethan. Ciuman itu membuat Lala cukup rileks dan lebih membuka kedua kakinya untuk Ethan. Gesekan perlahan dilakukan Ethan dan percobaan pun kembali gagal dibarengi jeritan Lala.

"Aaaaa.... Ethan!!! Sakit!!!!."

Ethan sangat frustrasi dibuatnya, adik kecilnya pun berontak minta segera dituntaskan. Ethan bangkit namun masih menguasai tubuh Lala. Kemudian dia mengusap kasar wajahnya yang dipenuhi keringat. Betapa dia harus bekerja keras untuk bisa merobohkan pertahanan sang istri.

Ethan memberikan kembali rangsangan pada area bawah Lala, sepuasnya bermain di sana hingga jalan itu sedikit terbuka. Dan kesempatan itu digunakan Ethan untuk segera memasuki sang istri.

Dan setelah bersusah payah akhirnya Ethan dan Lala sama-sama teriak kencang karena ternyata rasanya sangat sakit bagi Lala dan Ethan cukup merasakan sakit pada ujung kepala sang adik.

"Aaahhhh..."

Sangat sakit sekali, Lala merasa tubuhnya terbelah menjadi dua. Suhu tubuhnya panas seketika, semua urat syarafnya seperti terputus semua. Bukan hanya air mata saja namun suara tangis Lala terdengar. Mau dikatakan lebay atau over acting, namun Lala benar-benar merasakan sakit yang luar biasa pada inti tubuhnya.

"Hiks...hiks...hiks..."

Pun Ethan, ujung kepalanya seperti lecet sehingga Ethan harus diam guna menetralkan keadaan mereka. Membiasakan kedua benda itu untuk saling mengenal lebih lama. Ada perasaan bangga dan bahagia bercampur menjadi satu. Bukannya mau egois tapi ini harus dilakukannya. Kini Lala telah menjadi miliknya seutuhnya.

"Maaf" ucap Ethan sambil mengecup bibir Lala yang masih terisak namun tetap berusaha di redam Lala.

Lala mengangguk karena itu kewajibannya dan dia telah membuktikan rasa sakit yang ada pada video tersebut. Persiapan seperti apapun yang telah dilakukan mereka, nyatanya rasa sakit itu tidak bisa dihindarinya begitu saja.

Cukup lama Ethan mendiamkan adik kecilnya. Kini saatnya sang adik kecil beraksi. Menggantikan rasa sakit itu menjadi sebuah kenikmatan tiada tara.

"Aku akan membawamu terbang ke awan." Bisik Ethan di telinga Lala lalu mengecup cuping Lala. Wanita itu mengangguk dan bersiap terbang bersama sang suami.

Gerakan-gerakan Ethan nyatanya mampu membuat Lala sampai pada pelepasannya dengan begitu dahsyat. Rasa sakit itu memang masih ada namun lebih didominasi dengan kenikmatannya.

"Aaahhhh...Ethan."

Pria itu tersenyum lebar kala kepuasan telah Lala dapatkan darinya. Ethan terus saja bergerak liar di atas tubuh Lala. Memimpin penuh atas kendali Lala. Kini giliran Ethan yang hendak mencapai nirwana. Dia akan membuang benihnya pada rahim Lala yang sedang subur-suburnya.

"Sssshhhh...aaahhhh...Lala sayang."

Tubuh Ethan ambruk di atas tubuh mungil Lala namun hanya sebentar saja. Selebihnya Ethan bangun dan merebahkan tubuhnya di samping sang istri. Mengecup keningnya berulang kali atas rasa terima kasih atas malam indah penuh makna bagi mereka berdua sebagai pasangan suami istri.

Lala begitu nyaman berada dalam pelukan sang suami. Rasa sakit itu mulai berangsur membaik dan Lala pun bisa memejamkan matanya.

"Ethan Lala ngantuk." Rasa kantuknya sudah menyerang dan seketika Lala terlelap di dalam dekapan Ethan.

"Tidur lah, sayang. Besok kita lanjut lagi."

Ethan memperhatikan wajah pucat sang istri. Ethan tidak menyangka cintanya bisa terpaut pada gadis biasa yang ternyata memiliki sejuta pesona.

"Kita akan selalu bahagia dan aku akan selalu menjaga kamu, Lala ku." Penuh haru Ethan mengecup bibir Lala yang terbuka sedikit. Walau Ethan sangat ingin lagi, namun dia sadar diri dan tidak ingin egois terhadap Lala. Kedua mata Ethan pun perlahan tertutup rapat karena mengantuk.

Bersambung

Terima kasih banyak atas dukungannya 🙏🙏😘😘