The Lost Emir

Seperti saran Nefa, Shaera pun berusaha mengalihkan kegalauannya dengan banyak kegiatan. Gadis itu mulai terjun ke kegiatan istana Al Azzam Blair dengan mendampingi Izzy di setiap kegiatan amal serta berada di toko bunga milik ibunya.

Shaera yang dikenal sebagai model pun, mulai kembali aktif melakukan kegiatan yang disukainya hingga Charlotte McGregor Blair pun mulai menggunakan wajah dan tubuh Shaera di rumah mode Morr.

Melihat putrinya sudah kembali mau beraktivitas, membuat Damian lega karena wajah keruh Shaera sudah berkurang apalagi Eren setiap hari menelpon istrinya itu membuatnya semakin semangat. Shaera pun sudah kembali menjadi Shaera yang banyak tersenyum seperti dulu, membuat Direndra dan Raana merasa lega karena cucunya sudah ceria lagi.

***

Seminggu Sebelum Acara Pernikahan Diana dan Rauf

"Kamu dimana itu sayang?" tanya Eren saat melakukan panggilan video pada jam makan siang. Eren biasa menghubungi Shaera di jam-jam dia santai atau saat tidak ada kesibukan signifikan sebagai Emir Al Sharif yang pekerjaannya semakin banyak setelah negaranya mendapatkan sorotan dari dunia tentang kasus penculikan dan pemberontakan.

"Di toko bunga Mommy ... Hari ini aku mau jualan Bunga..." senyum Shaera. "Mommy ada acara dengan Daddy dan aku memilih disini lah..."

Eren menatap sayang wajah cantik Shaera. "Kamu cantik sekali Sher ..."

"Kamu juga tampan Eren ..." senyum Shaera. "Kok kamu santai banget ..."

Eren Al Sharif

Shaera Blair

"Santai Sher .. Malas pakai thawb."

Shaera tersenyum. "Ternyata paling nyaman pakai jeans ya?"

Eren mengangguk. "Aku sudah melihat wajahmu di koleksi terbaru Morr. Kamu cantik sekali ..."

"Di koleksi yang mana ?" tanya Shaera.

"Yang memakai blazer ... Aku sampai harus meyakinkan mataku kalau itu kamu ..."

Shaera tertawa. "Ya ampun ... Istri sendiri tidak tahu ..."

"Wajahmu berbeda sayang ..."

"Eren, jika nanti kita sudah menikah lagi, apakah kamu akan melarang aku menjadi model?" Shaera menatap wajah Eren serius.

"Kamu sangat menyukai dunia model kan ?" balas Eren.

Shaera mengangguk.

"Aku tidak akan melarang kamu menjadi model, Sher tapi harus diingat, kamu sudah menjadi istri dan kemungkinan menjadi ibu suatu saat nanti ... Jika kamu menjadi model, yang sopan dan jangan lenggak lenggok di catwalk ya kecuali baju tertutup ..." ucap Eren pada akhirnya.

"Aku juga tahu Eren tapi setidaknya ... Kamu tidak mengekang apa yang aku sukai ..."

"Aku belajar dari Abun ku dan ayahmu, Sher. Abun dulu cerita tidak pernah mengekang Umi dalam beraktivitas... Ayahmu juga kan? Membuatkan toko bunga untuk ibumu... Karena kami para pria tahu, jika kami mengekang ... Akan membuat mereka sedih ..."

Shaera merasa tenang saat tahu Eren tidak melarang dirinya menjadi model dan Shaera juga tahu batasannya. Jika sudah menikah pun Shaera akan membatasi pekerjaannya sebagai model karena dia ingin menikmati kehidupannya bersama suaminya dan mungkin anak-anaknya kelak ...

"Terima kasih..." senyum Shaera.

"Kapan kamu berangkat ke Doha?"

"Dua hari sebelum hari H mungkin karena sudah pasti akan ada acara kacau di keluarga kami dan keluarga Khalid..." jawab Shaera.

"Apakah semua akan datang?" tanya Eren.

"Katanya sih begitu ..."

"Alamat akan kacau kan?"

Shaera tertawa. "Kamu pusing ya?"

"Very !"

***

Istana Khalid Doha Qatar

Keluarga Blair tiba di istana Khalid yang disambut oleh As'ad, Alexander dan Omar Zidane. Istana yang besar itu pun langsung heboh dengan kedatangan para anggota keluarga Sultan dari klan Pratomo. Baik para tetua maupun yang muda, mereka tidak perduli sekitarnya dan tetap heboh di manapun.

Diana sendiri ditempatkan terpisah di istana kecil bersebelahan dengan istana utama keluarga Khalid. Tentu saja semua sepupu perempuannya memilih berada di kamar pengacara muda itu, kecuali Shaera dan Nefa yang masih menunggu kedatangan pasangan masing-masing.

"Brinda juga berangkat sendiri-sendiri dengan Lee Yoo Joon-oppa. Kan Yoo Joon-oppa dari Seoul sedangkan Brinda bareng sama Junjuku ..." ucap Nefa yang memeriksa GPS Brinda di iPadnya. Keduanya sedang duduk di kursi teras samping istana yang ditempati Diana.

"Nefa, apa kamu sadar... Nama kekasih kamu dan Brinda hampir mirip?" goda Shaera.

Nefa terdiam. "Park Joon-seo dan Lee Yoo Joon... Aku panggilnya Junjun ... Brinda ... Harusnya ikut Nyunyun... Yuyu kangkang..."

Shaera tertawa melihat wajah cantik Nefa tampak berpikir. "Kamu tuh ..." Shaera terkejut saat ada seseorang memeluk dirinya dari belakang dan mencium pipinya. Shaera tersenyum sambil memegang tangan kekar yang memeluknya. "Halo sayang ..."

"Kok tahu itu aku ?" kekeh Eren.

"Harum parfum kamu, aku hapal dan lagipula mana ada yang berani melakukan itu padaku kalau bukan pasangannya sendiri?" Shaera menoleh ke arah suaminya. "Hai..."

"Hai..." balas Eren sambil mencium bibir Shaera lembut.

"Okeeee... Kalian itu memang pasangan tega ya ! Disaat vampir aku belum datang, bisa-bisanya kalian bermesraan di depan aku ! Seriously !" omel Nefa kesal karena dia macam obat nyamuk disana.

"Sebentar lagi Vampir kamu datang, kok Nefa. Aku dengar keluarga New York, Maryland dan Dallas sudah perjalanan ke istana ini..." ucap Eren sambil menatap usil ke Nefa.

"Iyakah... Duh, kangen vampirkuuuu..." ucap Nefa mendrama.

"Rupanya mendrama itu memang ciri khas keluarga Blair ya, princess..."

Nefa segera menoleh ke belakang dan tampak Park Joon-seo berdiri disana dengan gaya khasnya yang dingin macam vampir. Tanpa basa basi, Nefa langsung menghambur ke Agen FBI itu dan Park Joon-seo harus menahan keseimbangan badannya karena Nefa sontak minta gendong lalu mencium bibir pria berdarah Korea Selatan itu.

"Oh ya ampuuunnn..." ucap Brinda yang datang bersama dengan Rainer McCloud. "Adegan 17 tahun keatas Rain!" Brinda langsung menutup mata biru Rainer dengan tangannya membuat remaja tampan itu terbahak.

"Kangen Junjuku..." ucap Nefa tanpa malu.

"Aku juga kangen princess ku tapi turun dulu... Berat !" ucap Park Joon-seo yang merasa tidak enak dengan sikap putri Radhi Blair dan Charlotte McGregor itu.

"Apa? Aku berat ?" seru Nefa tidak terima.

Shaera dan Eren hanya tertawa melihat keributan antara Nefa dan Park Joon-seo. Brinda dan Rainer mengacuhkan pasangan beda aliran itu lalu menghampiri Shaera dan Eren.

"Bagaimana perjalanannya?" Tanya Eren sambil menyalami Brinda dan Rainer.

"Alhamdulillah lancar... Hanya saja tadi sempat mengalami turbulensi tapi Alhamdulillah aman ... " jawab Brinda.

"Semoga besok tidak ada Gegeran aneh-aneh ya saat penggagalan unboxing... Soalnya sudah pasti kalau mas Arsya datang, bakalan cari sekutu ..." gumam Rainer.

"Alamat rusuh Rainer. Macam kamu tidak hapal aja ..." kekeh Shaera. ( Settingnya ini sebelum Rainer kecelakaan di My Son's Mother ).

***

Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

***

Bonus Shaera menjadi model Morr