NovelToon NovelToon
SWEET LOVE

SWEET LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / CEO / Wanita Karir / Romansa / Office Romance
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mayraa Ibnurafa

🌹Update setiap hari min 1 episode🌹


Berlyan menyamar sebagai Hana sahabatnya untuk menghadiri sebuah kencan buta. Akan tetapi hal tak terduga malah terjadi. Ternyata pria yang akan dia temui di kencan buta tersebut adalah Presdir di tempat kerjanya, yaitu seorang Argantara Mahesa.

Mau tau gimana kisahnya? Yuk langsung disimak saja kisahnya! ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 3 Sweet Love

Gedung pencakar langit, ANTARA GROUP FOOD pukul 9 malam. Tepatnya didalam ruang tim peneliti. Semua anggota tim baru saja menyelesaikan pekerjaan mereka masing-masing. Bersamaan dengan Bu Dewi yang baru saja kembali dari ruang laboratorium dan berjalan kearah meja kerjanya.

“Semuanya, karena hari ini adalah ulang tahun Berlyan, saya sudah membuat reservasi di Kedai Bibi. Untuk acara makan malam tim kita. Kedai kesukaan Berlyan!” ucap Bu Dewi sembari menunjuk Berlyan yang tengah berada dimeja kerjanya.

“Horeee!” seru Rina girang.

“Baiklah, sudah lama kita tidak makan bersama,” sahut Pak Galang yang saking senangnya sampai mengangkat kedua tangannya.

“Hehehe, kalian tidak perlu melakukan halini untuk ulang tahunku, terima kasih!” ucap Berlyan tersenyum getir kepada anggota timnya.

“Hei, apa yang kamu bicarakan? Tim harus selalu kompak,” tutur Pak Galang.

“Tapi kamu yang traktirkan,” lanjutnya.

Berlyan melipat bibirnya dan tersenyum getir. Dia sudah paham betul ujung-ujungnya pasti akan seperti ini. Akan tetapi mau bagaimana lagi dia sebagai seorang junior tidak bisa menolak ajakan Bu Dewi dan Pak Galang.

Drrt drrt drrt.

Berlyan meraih ponselnya yang bergetar diatas meja kerjanya.

“Selamat ulang tahun!”

“Berlyan kalau bisa kamu mampir ke restoranku, ada yang mau aku berikan padamu.”

Begitulah isi pesan dari seorang teman pria Berlyan diponselnya. Berlyan termangu setelah membaca pesan tersebut. dia pun menggeser kursi kerjanya yang memiliki roda itu kedekat meja kerja Bu Dewi.

“Bu Dewi, maaf sebelumnya, tetapi sepertinya aku tidak bisa mengikuti acara makan malam hari ini,” ucapnya berbisik.

“Kenapa? Ada apa memangnya?” Bu Dewi menatapnya penuh menyelidik.

“Apakah karena seorang pria?” lanjutnya sembari tersenyum menyeringai.

“Bagaimana kamu bisa tahu?”

“Tentu saja aku tahu, karena matamu yang redup tiba-tiba bersinar,” jelas Bu Dewi membuat Berlyan tersenyum.

“Okay, tidak masalah pergilah,”ucap Bu Dewi santai sembari mengedipkan mata kirinya.

“Makasih, Kammu memang yang terbaik Bu Dewi!” Berlyan pun kembali menggeser kursinya ketempat semula.

“Tampaknya kita akan merayakan ulang tahun Berlyan tanpa dirinya,” jelas Bu Dewi kepada Pak Galang dan Rina.

“Eh kenapa begitu?” tanya Pak Galang kaget.

“Pelantikan tanpa Presdir, dan pesta ulang tahun tanpa orang yang berulang tahun? Ada apa dengan hari ini sebenarnya?” imbuh Rina sembari menatap Pak Galang.

“Iya Rina benar, ini seperti sedang merayakan acara Thanksgiving tanpa hidangan kalkun,” protes Pak Galang sambil menatap Berlyan dengan wajah kecewa.

“Maafkan aku, karena ini sangat mendesak. Aku janji akan mentraktir makan malam lain kali!” jawab Berlyan tersenyum canggung karena merasa tidak enak.

“Sekali lagi maafkan aku ya!” Berlyan pun segera membawa tasnya dan keluar dari ruangan itu.

Berlyan menggunakan kereta cepat untuk menuju restoran temannya tersebut. Tapi ponselnya tiba-tiba berdering, dia pun segera merogoh saku jaketnya dan mengangkat panggilan tersebut.

“Halo?” ucapnya dengan suara setengah berbisik karena sedang berada di keramaian.

“Hari ini aku sangat sibuk sekali, jadi tidak bisa menemuimu di hari ulang tahunmu. Jadi apa rencanamu hari ini sayangku?” sahut seorang wanita yang berada diseberang panggilannya.

“Dimas ingin bertemu, jadi, aku sedang di perjalanan untuk menemuinya,” jawab Berlyan.

“Sebentar, Dimas? Kenapa dia memanggilmu di hari ulang tahunmu, setelah membuatmu bekerja keras untuk menu baru direstorannya?”

“Hei, itu bukan hal yang sulit, aku menikmatinya dan banyak belajar saat membantunya,” Berlyan tersenyum menatap bayangan dirinya dari kaca jendela kereta cepat.

“Astaga, kamu benar-benar sudah tergila-gila kepada Dimas.”

“Apa-apaan sih kamu Hana? Bukankah kamu yang menyuruhku untuk membuka hati kepada Dimas?” Berlyan berusaha membela dirinya sendiri.

“Yayaya, terserahmu saja! Namun, Dimas bukan tipe pria yang mengingat ulang tahun. Kenapa dia...,” kata-kata wanita bernama Hana itu mengambang.

“...astaga, tidak mungkin!” cetusnya kemudian.

Berlyan tersipu wajahnya memerah. “Tidak mungkin apa?”

“Jangan-jangan apa kalung saat itu adalah hadiah ulang tahunmu?” Suara Hana menjadi sedikit antusias.

“Kalung?”

Berlyan pun teringat akan hari itu. Saat dia sedang berada di restorannya Dimas, untuk mencoba beberapa menu baru disana. Hana tiba-tiba datang dari arah dapur sambil membawa sekotak perhiasan kecil berwarna hijau.

“Woah, kenapa ada kalung disini?” katanya sambil memamerkan isi kotak tersebut yang ternyata adalah sebuah kalung yang indah.

“Mungkin seorang tamu yang meninggalkannya,” jawab Berlyan yang tengah mengunyah makanannya.

“Lihatlah, bahkan ada sertifikat keasliannya!” decak Hana yang semakin mengorek isi didalam kotak tersebut, sembari duduk di bangku yang ada dihadapan Berlyan.

“Woah, luar biasa! Ini batu merah delima!”

“Merah delima? Bukankah itu batu kelahiranku?” Berlyan masih sibuk menyantap makanannya dan tidak menghiraukan Hana.

“Apa pacarnya lahir di bukan Januari? Kau ingat model asing itu?”

“Dia pulang ke negaranya setelah Dimas menolaknya.”

“Kalau begitu, apa reporter yang menulis artikel tentang restorannya?”

“Dia menggoda Dimas, tetapi berhenti karena hanya dianggap teman saja.”

“Pembuat konten YouTube!” teriak Hana.

“Dia menyatakan cinta di siaran langsung...,” sahut Berlyan dengan santai.

“Oh iya aku ingat, lalu dia ditolak secara langsung oleh Dimas, benar kan!” lanjut Hana.

“Jadi mungkin itu adalah hadiah ulang tahunmu.” Hana menyerah untuk menebak siapa pacar Dimas.

“Benarkah? Coba lihat?” Berlyan jadi tertarik saat mendengar perkataan Hana.

“Tidak! Ini terlalu mahal untuk seorang teman.” Hana langsung menutup kotak perhiasan tersebut saat Berlyan hendak meraihnya.

“Benarkah?” Berlyan berwajah masam menatap Hana.

“Iya...”

Berlyan pun menoleh kearah kanannya pada saat yang sama ada Dimas yang sedang melayani pelanggan sambil tersenyum ramah. Membuat Berlyan sedikit termangu, hingga terlintas di dalam benaknya, “Apakah aku harus membuka hati kembali untuk seseorang?”

Kembali kedalam kereta cepat.

“Tidak salah, pasti benar!” seru Hana di seberang panggilannya.

“Kalung itu memang untukmu!” lanjutnya dengan sangat antusias.

Membuat senyum dibibir Berlyan merekah saat itu juga. Wajahnya juga merona merah muda. Sudah lama rasanya dia tidak merasakan jantungnya yang berdebar lagi setelah patah hati.

“Tidak mungkin, katamu kan itu terlalu mahal untuk diberikan kepada seorang teman,” ucap Berlyan dengan sedikit merendah dan tidak mau terlalu berharap.

“Bayangkan jika dia ingin berpindah dari stasiun persahabatan ke kereta pacar?” goda Hana.

Berlyan tersenyum mendengarnya.

“Bagi yang akan berpindah ke kereta nomor 6, silahkan turun distasiun berikutnya. Pintu keluar ada disebelah kanan gerbong.” Suara pemberitahuan dari kereta terdengar.

Berlyan pun menutup panggilannya dan segera turun dari kereta tersebut.

.

.

Disisi lain, di area parkiran B1 gedung pencakar langit ANTARA GROUP FOOD. Arga memarkirkan mobilnya dilobi parkiran itu, yang nampak sudah terlihat Rey yang menunggunya.

“Apa acara pelantikannya sudah diurus?” tanya Arga pada Rey selagi berjala menuju lift.

“Ya, sudah dibereskan dengan baik,” jawab Rey.

Kini mereka sedang berdiri didepan lift menunggu pintu lift tersebut terbuka.

“Bagaimana dengan Ketua Pimpinan?” tanya Rey yang sedikit khawatir, tapi Arga hanya tersenyum menanggapinya.

Saat pintu lift terbuka. Suasana menjadi menyeramkan bulu kuduk Arga dan Rey berdiri seketika itu juga. Saat melihat Kakek Yaris sudah berdiri menunggu mereka didalam lift tersebut dengan senyuman yang menyeringai.

“Oh dasar berandal gila!” sungut Kakek Yaris sembari menunjuk Arga memakai tongkatnya.

“Kakek suruh kamu datang ke acara pelantikan, tapi kamu malah tidak datang,” omel Kakek Yaris kemudian.

“Kakek minta kamu menemui Kakek dirumah, tetapi malah di kantor!” Kakek Yaris sudah tidak bisa menahan diri lagi, akhirnya ujung tongkatnya menyundul bokong Arga.

Tapi pria itu malah hanya tersenyum.

“Kamu bertekad untuk menjadi cucu yang pembangkang ya kan!” lanjut Kakek Yaris.

“Tentu saja tidak. Aku hanya terlalu sibuk hari ini,” jawab Arga dengan santai.

“Kamu itu baru saja kembali ke Indonesia hari ini! apakah tidak bisa istirahat walau sehari saja?” Khawatir Kakek Yaris pada kesehatan cucunya.

“Iya tidak bisa! Karena banyak yang harus aku bereskan,” teguh Arga.

Drrt drrt drrt.

Ponsel Kakek Yaris pun bergetar.

“Astaga apa lagi ini?” Kakek Yaris merogoh sakunya mengecek tanda getaran tadi.

“Ah kenapa Pak Sammy terus menelponku?” keluh Kakek Yaris.

Arga melirik kebelakangnya ke arah Rey. Rey berjalan tegak sambil menarik nafasnya.

“Jadi apa yang harus kamu bereskan? Bukankah perusahaan ini bergerak dengan lancar. Kamu hanya mencari-cari kesalahan saja kan! Kamu pikir hanya kamu yang pintar di dunia ini?” gerutunya.

“Apa Kakek baru sadar sekarang? Bukankah Kakek Tahu aku tidak pernah gagal dalam sebuah proyek?” sahut Arga dengan pecaya diri, “Proyek kimciku juga sukses di luar negeri.”

“Ya, Kakek sudah sadar. Karena itulah kutugaskan kamu menangani proyek yang sangat besar,” tutur Kakek Yaris.

Arga mengerutkan dahinya dan mendekat kearah Kakek Yaris dengan wajah penasaran.

“Proyek macam apa itu?” tanya Arga.

“Eehh...,” gumam Kakek Yaris yang canggung untuk menjawab sembari menatap Rey dan Arga secara bergantian.

Dia pun mengangkat tongkatnya dan mengarahkannya didepan wajah Arga.

“Proyek....”

“...PERNIKAHAN!” tuturnya kemudian.

“Pak Pimpinan? Apa anda akan menikah?” tanya Rey mendekat.

“Bukan aku!” pekik Kakek Yaris.

“Tidak mau, terima kasih. Aku masih terlalu muda untuk menikah!” tolak Arga mentah-mentah.

.

.

.

BERSAMBUNG.

1
Whyro Sablenk
author.....
Felicia amira
kappan up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu ya author banyak kerjaan
total 1 replies
Felicia amira
up dong kak
Felicia amira
lanjutan y kapan thor
Whyro Sablenk
kok dah 2hr g up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu ya
total 1 replies
Whyro Sablenk
kok lom up thor/Smile/
Whyro Sablenk
2 jempol for your triple up thor...
tetap semangat selalu ya...
Whyro Sablenk
udah di kode tuh ma si Rey,... pak presdir/Smile/
Whyro Sablenk
aq di hange jetsu thor... kok Arga curiga ya ma berlian...
c4 selidiki donk Rey..
mampus lho dimas,yaqin deh, sbnrnya dimas jg udh suka ma berlyan.
cm g nyadar aja...
mkch double upnya thor...
lanjut....
Hange Jutsu
mkch bgt triple upnya thor ..tetep semangat selalu ..n lanjut...
Hange Jutsu
Sahara...kpn kamu ketahuan.../Smile/
Hange Jutsu
lanjut thorr
Hange Jutsu
crtnya bagus
Hange Jutsu
semakin mendekati...siapa Sahara sbnrnya...
mkch double upnya thor/Pray//Pray//Pray/
Hange Jutsu
hampir saja ...
tetep semangat n lanjut Thor ...
Felicia amira
luar biasa seru crita y, apakah Arga akan tetap memilih hana palsu
Mayraa_Tafa: makasih penilaiannya/Smile/
total 1 replies
Hange Jutsu
harusnya Arga sudah tau siapa Sahara sbnrny thor,secara dia Presdir kan...
tp tak apalah...AQ suka crtnya...
lanjut..thank 's bgt double upnya thor/Pray//Pray//Pray/
Mayraa_Tafa: makasih masukannya, ditunggu ya upnya
total 1 replies
Nendah Siti
cerita nya bagus, aku suka
sama bgt sma film korea cerita nya . apa gitu judul nya lupa lg hehe
smgat thor
Hange Jutsu
double up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu, makasih sudah mampir/Smile/
total 1 replies
Anita Jenius
3 like mendarat buatmu thor. semangat ya.
Mayraa_Tafa: makasih/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!