The Lost Emir

The Lost Emir

Eren

"Lari Eren ! Jangan melihat ke belakang ! Just RUN !"

Eren terbangun dari tidurnya. Mimpi yang sama selama hampir 20 tahun. Mimpi soal ibunya. Eren merasakan kepalanya pusing dan bangun lalu mengambil sebotol air mineral, sebutir aspirin lalu menenggaknya. Setelahnya dia memakan roti yang ada di tendanya.

Eren merasakan tubuhnya bergetar jika mengingat mimpi itu. Bayangan ibunya melawan perampok dan meminta dirinya lari... Dan Eren tahu ibunya sudah tiada... Tapi hanya itu yang dia ingat saat itu. Eren tidak mengingat siapa dirinya, anak siapa tapi saat dia ditemukan oleh segerombolan orang, lama-lama Eren tahu. Dirinya dimanfaatkan oleh pamannya yang dibuang dari Oman.

Eren kecil hanya tahu dia harus menuruti perintah pamannya dan itu termasuk tinggal berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain menggunakan unta. Eren kecil tidak mengenyam pendidikan formal dan dia belajar bahasa asing selain bahasa Arab secara otodidak. Hingga akhirnya di usia sepuluh tahun, Eren ditinggal pamannya di sebuah dusun negara Saudi Arabia.

Disana Eren mengenal sekolah dan bocah itu belajar dengan giat. Eren tidak malu bertanya jika tidak paham hingga pamannya mengijinkan Eren sekolah di Istanbul. Eren tetap menggunakan namanya tapi nama belakang diganti oleh pamannya. Lagipula nama Eren di Turki pasaran.

Terbiasa hidup berpindah-pindah dari berbagai negara di Timur Tengah dan membuatnya sekolah online hingga akhirnya menetap di Istanbul, Eren kemudian mengambil kuliah jurusan politik dan hubungan internasional di Boğaziçi University. Eren pun lulus dengan nilai terbaik lalu oleh sang paman ditarik kembali ke Riyadh.

Eren sudah terbiasa memainkan peran agar bisa mendapatkan banyak informasi sepak terjang pamannya yang hendak menyerang dan mengkudeta sebuah negara di middle east. Hanya saja dia tidak tahu negara yang mana karena dia selalu dikirim pamannya keluar masuk negara-negara disana sebagai turis. Eren memegang paspor Arab Saudi dan kemungkinan besar juga asli tapi palsu. Entah pamannya mendapatkan dari mana.

Eren pun keluar dari rumah milik pamannya di pinggiran kota Riyadh dan memutuskan untuk berkuda. Pria itu sudah bersiap dengan simagh atau penutup kepala, termasuk juga bisht putih. Musim panas di Riyadh sangatlah terik dan Eren tidak mau kepalanya terbakar matahari.

"Anda akan berkuda tuan?" tanya pengawalnya yang bernama Imron.

"Ya. Aku sendiri saja, Imron" ucap Eren sambil menyampirkan jambia atau pedang khas Arab di pinggangnya. Pria itu juga menyimpan dua Glock di balik punggungnya. Entah mengapa dirinya ingin membawa dua senjata itu.

"Baik tuanku ..." Imron lalu mempersiapkan kuda Arab milik Eren yang diberi nama Barq yang berarti petir.

Eren pun mulai berkuda menuju Padang pasir yang dekat dengan jalan raya penghubung jalan Riyadh ke kota lainnya.

***

"Bagus Sher ... Gamis yang kamu pakai pasti akan jadi best seller !" ucap Mika, sang MUA Shaera Blair.

Gadis cantik berambut pirang kecoklatan itu tampak memasang pose yang memperlihatkan gaun gamis bewarna hitam dengan benang emas yang indah.

"Pasti laris manis ... Kan mau idul Adha..." jawab Shaera.

"Yak, aku sudah mendapatkan semuanya. Bagus, Sher ! Sebaiknya kita segera pulang karena sudah sore ..." ucap Jacques, fotografernya yang langsung menyimpan semua foto-foto Shaera.

"Aku ganti baju dulu..." ucap Shaera sambil menuju mobil Range Rover nya. Karena mereka semua ada di Padang pasir, tentu saja dengan kondisi yang ada, Shaera harus berpikir kreatif.

"Kita sudah siap semuanya kan?" tanya Mika.

"Sudah. Yuk !" Jacques pun menyimpan semua peralatan memotretnya bertepatan dengan Shaera yang sudah berganti dengan baju santai. Kaus hitam, hobo mantel, celana jeans dan sepatu boot. Tak lupa tas selempang Louis Vuitton nya.

"Kita pulang. Ayo ..." ajak Shaera ke Mika dan Jacques serta dua pengawalnya.

***

Mobil Range Rover itu berjalan dengan kecepatan sedang dan Mika yang mungil duduk di tengah antara Shaera dan Jacques sementara dua pengawal dari istana Blair itu di depan sebagai sopir dan pendampingnya.

"Habis dari Riyadh, kita pergi ke Milan... Oh, aku sudah rindu Italia... Sudah seminggu kita di Riyadh dan bertemu dengan Padang pasir... Aku butuh peradaban ! Wine, pizza, pria Italia tampan seperti sepupumu yang sayangnya sudah sold out semua ... Padahal Sher, aku berharap Asher masih jomblo... Eh jatuh cinta dengan putri raja Arab juga ... Naseeebbbb..." keluh Mika yang memang sudah tiga tahun ini menjadi MUA Shaera.

Mika adalah gadis yang gampang jatuh cinta apalagi sepupu Shaera yang laki-laki semuanya tampan-tampan hingga membuatnya heboh sendiri.

"Asher tentu saja tidak mau sama kamu yang mudah berpaling gara-gara fisik ..." kekeh Shaera.

"Tidak ada salahnya mencoba kan?" kerling gadis berambut ikal itu.

Shaera menggelengkan kepalanya.

"Miss Blair... Ada yang mengikuti kita ..." ucap pengawalnya dari kaca spion.

"Siapa?" sontak tiga orang yang duduk di kursi tengah menoleh ke belakang.

"Tampaknya penyamun...."

Shaera melotot. "Are you sure ?"

"Injak gasnya ! kita harus segera pergi dari sini !" teriak Jacques.

Mobil Range Rover itu pun berjalan kencang namun tiba-tiba entah dari mana, muncul sebuah mobil pickup menghadang mereka. Reflek pengawal itu bermanuver menghindari mobil yang menghalangi mereka dan tanpa diduga, salah seorang diatas pickup itu menembakkan senjatanya dan mengenai bahu Jacques.

Sontak Mika dan Shaera menjerit ketakutan karena melihat Jacques ambruk bersimbah darah.

"Lebih kencang lagi, Ashraf !" pinta Shaera.

Pengawal yang dipanggil Ashraf itu semakin dalam menginjak gas namun tiba-tiba mobil mereka oleng akibat ban belakang kena tembak. Mobil mewah itu selip dan berguling.

***

Eren melihat dari atas bukit pasir sebuah mobil Range Rover ditembak oleh penyamun hingga terguling, langsung memacu kudanya untuk menghampiri mobil yang mengalami kecelakaan itu.

Pria itu langsung mengeluarkan Glocknya dan mulai mengkokangnya. Latihan dari kecil untuk bisa survive, membuat pria itu bisa menembak dan memanah dari atas kuda secara persisi. Eren melihat seorang gadis berambut pirang merangkak keluar dari mobil yang terbalik itu.

Eren menembak para penyamun itu dan mengenai tiga orang yang berada di mobil pick up lalu bergegas turun dari kudanya untuk membantu gadis yang berusaha lari dari mobilnya.

"Naik !" teriak Eren sambil terus menembak para penyamun itu.

Shaera menoleh dan wajahnya tampak panik dan terkejut melihat seorang pria Arab diatas kuda.

"Naik !" Eren mengulurkan tangannya dan Shaera pun meraihnya lalu naik ke atas pelana kuda dan duduk di belakang pria itu.

"Berikan pistolmu !" ucap Shaera dengan bahasa Arab.

"Apa?"

"Berikan pistolmu dan bawa pergi dari sini !" bentak Shaera. Adrenalin dan rasa shock membuat gadis itu melupakan manner.

Eren pun memberikan Glock nya dan gadis itu segera menembak para penyamun itu. Pria itu lalu memacu Barq sementara Shaera memeluk pinggang Eren sambil terus menembak hingga pelurunya habis.

Tak lama mereka pun menjauhi lokasi kejadian dan Shaera hanya memeluk pinggang Eren sambil meletakkan kepalanya di punggung lebar itu.

***

Yuhuuuu Up Sore Yaaaaaaaa

The Second Instalment of Timur Tengah

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

susi lowati

susi lowati

baru mulai baca selalu menarik klan Pratomo 👍👍👍💖

2024-06-08

1

Sulastri

Sulastri

kok seru ya🤭🤭

2024-06-03

1

🥰Siti Hindun

🥰Siti Hindun

Assalamu'alaikum... mampir sini aku kak☺️

2024-04-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!