NovelToon NovelToon
Teruji Dengan Nikmat

Teruji Dengan Nikmat

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eva Siboro

ikatan pernikahan yang pada umumnya dilakukan oleh manusia normal, adalah ikatan yang memiliki kekuatan dasar yakni tujuan dan perasaan yang sama, keterikatan seseorang dengan pernikahan tentunya sudah melalui proses yang matang dan melibatkan logika yang kuat, tidak hanya emosi semata. seseorang berani mengambil sikap untuk menikah tentunya sudah mempertimbangkan baik dan bahkan buruknya. maka aku melakukan hal yang berbeda. menikah bagiku adalah menikah. tidak ada perdebatan dan pertimbangan karena memang tidak ada yang bisa dipertimbangkan dan diperdebatkan semua seakan sudah harus dipaksa seperti itu, mengalir begitu saja. bahkan aku muallaf pun seakan berjalan begitu saja tanpa ada paksaan dan kesadaran dari diri. semua sudah seperti diskenariokan begitu, aku hanya mengikuti arahan sutradara kemana hidupku akan dibawa dan harus menerima ujian begitu saja, sampai aku harus benar - benar masuk dalam peran dan menjiwai dengan begitu nikmat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eva Siboro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sandiwara tak terduga

Dua hari kemudian,

Mama mertuaku menghubungi ponsel kakakku.

Kakakku menerima panggilan itu, sedikit basa - basi bertanya kabar kemudian mengarahkan ponselnya kepadaku, untuk berbicara dengan mama mertuaku.

"Hallo ma", sapaku

"Hallo kak, kapan pulang? mama mau ketemu cucu mama, mumpung pulang...mama rindu",

ujar mama mertuaku.

"Oh tergantung Aan ma...kami menunggu dijemput", jawabku.

"Loh...kok gitu? kenapa harus dijemput?",

tanya mama seakan - akan tidak mengetahui apa yang telah terjadi.

Aku memutar otak untuk memikirkan jawabanku yang paling tepat dan masuk akal.

"Oh, dua hari yang lalu Kak Ndut meminta Aan agar menjemput kami sekalian silaturahmi sama keluarga yang ada disini, kan semenjak nikah kami belun pernah datang bersama mengunjungi mereka?",

sahutku berpura - pura juga.

" Lagian kakak sih...entah ngapain berkunjungnya tiba - tiba, Aan tidak ada persiapan untuk kesana",

Pembelaan dari mama mertuaku.

"Persiapan apa ma? kan hanya disuruh menjemput saja...lagian Aan kapan siap ma? aku sudah lama tidak bertemu dengan kakak - kakakku", balasku lagi.

" Semua butuh persiapan lah ka...mana bisa segampang itu...Aan itu suamimu jadi tolong jangan terlalu mengumbar aib suami sendiri",

Kakakku terkejut mendengar jawaban mama mertuaku.

"Siapa yang mengumbar aib ma? dia sendiri yang heboh gak menentu sampai mengundang kecurigaan kakakku...aku tidak berniat sama sekali untuk menceritakan tentang masalah rumahtanggaku, tapi Aan membuat semuanya harus aku jelaskan...:", sahutku.

"Tapi Aan jadi tertekan? bagaimana mungkin Aan kesana jika sudah rumit begitu..",

celoteh mama mertuaku seakan tanpa salah juga.

" Ma...tidak ada yang menekan Aan, jika kakak meminta Aan menjemput kami, itu semata - mata hanya alasan agar bisa bertemu sekaligus sebagai bentuk wujud tanggung jawabnya terhadap kami, hanya itu saja ma!",

"Kok mama bilang Aan tertekan? jika iya pun Aan merasa tertekan, itu karena ulahnya sendiri. Bukan karena aku ataupun kakakku, lagian yang sebenarnya tertekan itu harusnya aku ma..bukan Aan,", cecarku.

"Tertekan gimana sih ka? semua sayang samamu kok...ayahmu apalagi? jangan begitulah ngomongnya kak, dengar keluargamu gak enak loh...", sahut mama mertuaku.

"Ma...apa menurut mama Aan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya?, tolong ma untuk memandang dari sisi seorang istri..."

Aku memohon mengharap kemurahan hatinya.

"Mama tau Aan tak memiliki penghasilan apalagi yang menetap, tetapi ayah dan mama kan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan, memang saat ini masih jauh dari kata cukup", jawab mama.

"Ma...Aan itu sehat jasmani dan rohani, trus sampai kapan mama akan berbuat hal itu, mengambil alih tanggung jawabnya sebagai suami dan ayah? sampai kapan ma?",

"Aku hanya ingin memberi pelajaran kecil loh ma...mungkin jika aku dan bayiku tidak disampingnya saat ini, akan membuat Aan sedikit banyaknya mengerti akan statusnya, jadi tolong ma jangan terlalu membuat Aan selalu merasa nyaman dengan situasi seperti ini", sahutku.

"Aku mengerti mama sayang anak tapi jangan juga jadi membuat anak tak punya tanggung jawab, maaf mama...aku tidak ada niat untuk menentang mama, tapi ini demi kebaikan kami kedepannya", tambahku

Aku berharap mama akan mengerti dan bisa menerima dengan usahaku ini.

*********

Aan datang menemuiku.

Entah bagaimana mama menjelaskan padanya hingga membuat Aan datang.

Kakakku tetap menyambut dengan baik kedatangannya, walaupun aku tau ada rasa tidak suka dihati mereka.

Aan tiba menjelang malam, waktunya makan malam. Setelah makan malam selesai, kami pun berkumpul dan cerita - cerita.

Kak ndut tiba di rumah Kak pin.

Kak ndut tetap ramah pada Aan dan berusaha sebaik mungkin memperlakukannya. Berbeda jauh dengan Kak pin yang terlihat biasa saja.

"Kak besok pagi kami akan langsung pulang ya...",

Aan memulai mengarahkan pembicaraan pada tujuan utamanya.

"Kok buru - buru? menginaplah beberapa hari di gubuk kami ini, lagian kamu juga belum bertemu dengan suami kakak, masa iya langsung pulang? besok suami kakak baru pulang dari ladang, jadi tunggulah..", ucap Kak Ndut.

" Kakak sudah bilang kalo kamu datang, suami kakak ingin sekali bertemu denganmu, makanya besok ia akan pulang", tambahnya lagi.

Aan terlihat berpikir dan mencari cara agar tetap pulang.

" Aku sudah janji sama ayah dan mama kak, kalo besok kami akan pulang", jawab Aan.

Jawaban yang membuat abang iparku gerah jadinya.

"An...kamu itu sudah jadi suami dan sudah jadi ayah lagi, jadi abang rasa tidak baik jika terlalu melibatkan orangtua dalam urusan rumah tangga, kamu mungkin nyaman karena itu keluargamu, bagaimana dengan istrimu?, jika keadaan dibalik gimana? kami terlalu mencampuri pasti kamu tidak nyaman kan?",

Abang iparku mulai terlihat akan mengeluarkan percikan api, tapi langsung ditahan sama Kak pin, tetapi tetap saja semakin membuat abang iparku menjadi panas.

" Masih hanya sekedar berkunjung saja istrimu datang ke kami, kamu sudah kebakaran jenggot. Semua harus terlibat dan pada akhirnya membuat aib yang harusnya tidak untuk dibicarakan menjadi pembicaraan, lalu bagaimana jika sampai kami urusi semua tentang rumahtangga kalian bisa - bisa kamu menggila....", sahut abang ipar lagi.

Aan hanya diam membisu.

Suasana terasa jadi sangat menegangkan.

"Kamu hubungi aja mamamu, bilang nginap dulu untuk beberapa hari, lagian kan gak ada pekerjaan yang mendesak kan?",

selidik Kak Ndut.

Namun Aan tetap diam tidak memberi respon yang membuat kakak - kakakku mulai kesal.

" An... pernikahan itu tidak harus membuat seseorang terjauhkan atau dijauhkan dari keluarga loh...itu tidak akan bahagia. Istrimu sudah berada pada tahap merasa sendirian, tidak nyaman dan tertekan, harusnya sebagai suami kamu harus lebih paham kondisi istrimu",

"Ketika seseorang itu telah menikah maka yang menjadi fokus utamanya adalah pernikahannya, jangan sampai mengabaikan. Yang kami lihat dan nilai dari kehidupan rumahtangga yang kalian jalani adalah kamu terlalu menganggap semua itu wajar padahal kamu jelas sudah mengabaikan banyak hal",

Ucap Kak Ndut pada akhirnya.

"Sekarang kakak tanya, kamu sudah menjalankan tugasmu belum sebagai suami saja dulu, apakah kamu sudah berusaha sebaik mungkin untuk istrimu? seperti hal - hal yang lumrah saja, kamu berusaha kerja untuk menafkahinya, gitu?",

Hening.

" Yang kami dengar dari istrimu, yang menafkahinya adalah ayahmu, yang memberi ia makan adalah ayahmu, yang membayar persalinan ayahmu, lalu kamu ngapain?", kamu berhak untuk membantah ya...karena ini kan cerita sepihak dari istrimu, jadi jika tidak benar maka kamu bisa membantahnya, karena kami pun tidak bisa menerima cerita istrimu begitu saja sekalipun itu adik kami, jadi bantah saja apa yang tidak benar",

Kak Ndut dan yang lain diam dan menunggu reaksi dari suamiku Aan.

"Bukan tidak mau kerja kak, susah dapat kerja..",

Jawab Aan.

"Oh gitu ternyata...mungkin karena dikota ya..jadi banyak persaingan..",

celoteh kakakku terkesan memaklumi tapi ada hal yang terselubung dari mimik wajahnya.

" Iya kak...kakak pasti sudah mengalaminya kan?namun Mili tidak sabaran kak, ia ingin semua seperti maunya...",

Aan mulai memojokkan aku.

"Gak sabar bagaimana lagi? dari mulai nikah sampai aku melahirkan tetap tidak mendapatkan pekerjaan, bilang saja kamu memang gak niat kerja karena selalu ada mama yang membantumu",

celetukku karena tidak terima dipojokkan seperti itu.

" Istrimu itu adik kami, sedikit banyaknya kami memang tau wataknya, kamu benar ia adalah orang yang tidak sabaran lalu keras kepala",

Ucap Kak ndut seakan membela Aan, tentu saja membuat aku makin panas mendengarnya. Namun ada kode keras dari kakakku agar aku tidak mencoba membantah, melihat kode itu aku hanya bisa diam menahan marah.

"makanya kakak jadi terpikir, sebaiknya kami juga harus membantu kamu untuk menyikapi sikap adik kami ini, agar tidak terbawa - bawa sifatnya yang dari keluarga kami ke keluarga kalian, mungkin karena istrimu anak bungsu sudah terbiasa selalu diturutin oleh saudara terutama abang - abangnya, itu mungkin yang membuat dia banyak tuntutan juga",

sahut Kak ndut lagi yang membuat aku makin kesal mendengarnya.

"Tapi bagaimana caranya ya kita buat?",

tanya Kak ndut seakan meminta pendapat dari Kak pin dan suaminya.

" Sebaiknya kalian sementara tinggal disini saja bersama kami, agar kami bisa memantau dan mengawasi langsung istrimu, An",

Bingo!

Aku mulai menyadari sepertinya sudah ada rencana yang tidak kuketahui di antara kakak dan abang iparku, setelah mendengar usulan abang iparku.

Sandiwara pun mereka lanjutkan dengan berpura -pura berdebat.

Perdebatan yang mereka lakukan terkesan sangat sempurna. Mereka mulai memperdebatkan tempat tinggal dan pekerjaan kami.

1
Asyamora Sanjaya
semangat lanjutin ceritanya...
Vie Desta
kayaknya emng gitu kalo kluarga suami ya ampe cucupun di bedakan lucu tp bner ini ceritanya sering dialamin hahah..
Eva Siboro
mohon dukungan like dan komen ya...
Endang Yusiani
alurnya bagussss
Eva Siboro: terimakasih bu
total 1 replies
Eva Siboro
mohon bantuan dukungannya...supaya lebih semangat belajar nulisnya...
Eva Siboro
mohon bantu like dan komennya guys...biar semangat!
Ishi
Keren abis! Thor pasti punya imajinasi yg luar biasa!
Yue Sid
Kyaah, ga sabar buat lanjut!
Eva Siboro: terimakssih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!