Kinza Anaira Pratama adalah seorang gadis yang masih sekolah, akan tetapi di di nikah kan oleh kedua orang tua nya
Raffa putra Airlangga adalah pemuda yang menikahi Anaira
Raffa seorang pemuda tampan yang terlihat kaku dan dingin
bagaimana kah kelanjutan dari kisah mereka berdua
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rindu ku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Anaira, Ririn dan yang lain nya kini sedang berada di kafe KA,
Kafe KA adalah milik nya Anaira, KA singkatan dari nama nya, Kinza Anaira, Namun tidak ada satu pun orang terdekat nya yang mengetahui kalau kafe KA adalah milik nya, bahkan termasuk kedua Abang nya dan Mommy beserta Daddy nya juga tidak mengetahui
Mereka langsung masuk ke dalam Kafe tersebut,
Para pelayan kafe yang mengenal Anaira sebagai pemilik kafe ingin menyapa nya, segera di larang oleh Anaira dengan isyarat nya, dia tidak ingin bisnis nya di ketahui oleh teman teman nya
" Interior nya sangat bagus, aku suka banget sama interior nya" Ucap Amel saat mereka sudah berada di dalam Kafe
" Iya, Dan Gue juga suka banget sama sama suana di kafe ini, suasana nya nyaman dan ada tempat santai juga, dan kalau mau nyantai bareng keluarga juga bisa, ada tempat khusus juga" Anaira membenar kan ucapan Amel, seolah olah kafe ini bukan lah milik nya
Mereka berlima pun langsung mencari tempat kosong untuk mereka duduki,
" Mbak" Ririn memanggil salah satu pelayan kafe saat mereka sudah duduk di tempat paling pojok
Mereka memilih duduk di pojok karena, di sana lebih nyaman dan juga pemandangan alam yang sangat indah
Pelayan tersebut pun menghampiri tempat duduk mereka, dan setelah mencatat semua pesanan mereka, pelayan tersebut pun langsung berjalan ke dapur
Mereka berbincang bincang santai sambil menunggu pesanan mereka datang,
di saat sedang asyik nya, tiba tiba ada yang mendekati meja mereka
" Yang" ternyata yang menghampiri Mereka adalah Raffa dan teman teman nya
"Fa, kok kamu juga ke sini?, tau gitu kenapa gak bareng aja tadi?" tanya Anaira,
kalau tau Raffa dan teman teman nya juga pergi ke kafe KA, maka Anaira akan lebih memilih untuk di bonceng oleh Raffa, terlebih lagi dari tadi dia sibuk memikirkan alasan saat dia di antar ke rumah baru nya dengan Raffa
" Tadi tiba tiba Ziyad ngajak ke sini, mumpung lagi ada diskon kata nya" jawab Raffa dengan lembut nya
suara lembut Raffa hanya khusus untuk Anaira, bahkan sama kedua orang tua nya dan juga Cyntia, Raffa tidak begitu lembut saat berbicara kepada mereka
Sepulang Ziyad tiba tiba mengajak mereka untuk nongkrong sebentar di Kafe KA, kafe cabang yang baru saja di buka, mumpung lagi ada banyak diskon nya
" gak terasa udah hampir jam enam, sebaik nya kita pulang sekarang" Ucap Anaira saat melihat jam di pergelangan tangan nya
" Nyaman banget di sini, gak terasa udah hampir malam" ucap Amel
" Iya nyaman banget di sini, kapan kapan kita nongkrong di aja lagi " ucap Ririn yang sangat betah berlama lama di kafe KA tersebut
Mereka semua pun langsung pulang dengan kendaraan mereka masing, dan Anaira yang di bonceng oleh Raffa dengan motor sport nya
" Kamu mandi dulu sana, aku akan menyimpan belanjaan kita dulu di kulkas" ucap Anaira saat kedua nya sudah masuk dalam rumah
" Iya" jawab Raffa sambil mengecup bibir Anaira, dan langsung menaiki tangga menuju kamar kedua nya
Sedang kan Anaira, dia sedang memasuk kan beberapa makanan yang tadi di beli nya di kafe KA untuk makan malam mereka.
" Gak tidur sekarang Fa?" tanya Anaira saat melihat kalau suami nya masih sibuk di meja belajar nya
" Bentar lagi Yang, aku lagi belajar buat ulangan besok"
Raffa tidak melihat ke arah Anaira masih sibuk dengan buku nya
" Ulangan besok?, kok aku tidak ingat?" tanya Anaira
Diri nya memang ingat kalau besok ada ulangan, tapi tidak masalah tidak ingat, toh semua pelajaran tanpa ia belajar pun otak nya tetap encer
" Mungkin karena kamu terlalu sibuk sehingga tidak ingat ada ulangan besok yang" jawab Raffa
Anaira memang terlalu sibuk mengurus pekerjaan rumah, sehingga diri nya sering tidak ingat kalau ada ulangan
Sebenar nya udah beberapa kali Raffa ingin mengerjakan pembantu di rumah mereka, namun Anaira menolak nya, dia lebih suka melakukan semua nya sendirian. Inilah yang membuat Raffa semakin mencintai nya, walau pun diri nya seorang putri keluarga Pratama, namun dia tidak pernah sekali pun merasa sombong dan angkuh
" Benar juga" jawab Anaira sambil tersenyum
" Ya udah, kalau begitu aku tidur duluan ya " lanjut nya
" kamu tidak belajar yang?" tanya Raffa
" tidak ah, ngantuk aku" jawab Anaira
Diri nya memang mengantuk, terlebih lagi dia sangat malas belajar kalau di malam hari, bagi nya waktu malam lebih baik di gunakan untuk tidur, bahkan menonton Drakor di waktu malam saja dia tidak pernah seperti kebanyakan wanita pada umum nya
" Ya udah, aku juga tidur sekarang" Raffa langsung membereskan peralatan sekolah nya, kemudian menyusul Anaira naik ke atas ranjang
" Selamat malam sayang" ucap Anaira
" Selamat malam juga sayang" jawab Raffa, kemudian mencium kening Anaira, dan kedua Nya pun tidur sambil berpelukan
Semenjak kedua nya menikah, baik Anaira maupun Raffa, mereka tidak bisa tidur, kalau tidak saling berpelukan.
Di kediaman Pratama
" Dad, aku dan anak anak mau pindah sekolah ke SMA Garuda, biar satu sekolah dengan Anaira" ucap Alvian saat mereka semua berkumpul di ruang keluarga setelah selesai makan malam
" Kenapa kamu ingin pindah sekolah ke sana?" tanya Daddy penasaran
karena Alvian dari dulu kekeh ingin sekolah di SMA cakrawala
"Aku ingin satu sekolah sama Anaira dad, Daddy kan tau kalau aku tidak sanggup jauh dari Anaira,
tapi semenjak Anaira menikah, jangan kan untuk bertemu dengan nya, untuk menghubungi nya saja sangat sulit" Jawab Alvian dengan wajah sendu nya, pasal nya dia sangat merindukan adik nya
" Mereka semua juga ingin pindah sekolah ke SMA Garuda?" tanya Alvin tak habis pikir dengan sikap para teman teman adik nya
" Iya Bang, Abang kan tau sendiri kalau Kami selalu bersama kemana pun kami pergi" jawab Alvian
Persahabatan mereka tidak dapat di pisahkan, mereka saling menyayangi satu sama lain layak nya satu keluarga
" Nanti Daddy bilang sama Om Sam agar mengurus kepindahan mu "
Alvaro dan Alena sangat memanjakan putra putri mereka, mereka akan mengabul kan apapun permintaan anak anak mereka, karena bagi mereka, kebahagiaan anak anak adalah yang terpenting dalam hidup mereka
Wajah sendu Alvian berubah menjadi berbinar senang saat mendengar perkataan Daddy nya yang setuju dengan permintaan nya
" Terima kasih Dad" ucap Alvian dengan senang nya,
kemudian laki laki tersebut mencium pipi Daddy nya, walau pun diri nya seorang laki laki, namun Alvian sangat sering mencium pipi Daddy, begitu juga sang Daddy dia juga sering mencium kening kedua putra
amin