Avery Edwards melampiaskan kemarahannya pada Lucas Aylmer. Tiba-tiba saja gadis itu mencium Lucas, hanya demi memperlihatkan jika bukan dia yang dicampakan oleh Alden, yang telah menjalin kisah cinta dengannya sedari masa sekolah menengah atas. Sementara Alden baru saja mulai bekerja, dan tertangkap basah berselingkuh. Tepat di hari kelulusan Avery. Sedang patah hati, malah dimintai pertanggung jawaban.
"Kau telah menciumku?" imbuh Lucas seraya berkata lagi, "Kau harus bertanggung jawab!"
Avery tidak habis pikir dengan pria yang sedang meminta pertanggungan jawaban darinya. Merasa dirinya masih terlalu muda, menikah bukanlah priorotas utamanya. Akankah Avery bisa lepas dari tuntutan Lucas, atau sebaliknya malah tunduk dan patuh akan ingin dan mau Lucas?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TEROR 7 HARI 7 MALAM
Avery pun tertawa santai sambil berkata, “Terserah kau saja jika tidak mau percaya!”
Harper pergi dengan raut wajah yang terlihat sangat jelek, dia pun pergi meninggalkan Avery. Sementara, Avery sedikit terkekeh senang sambil bersenandung, lalu melanjutkan pekerjaannya. Pada saat ini, Mary menugaskan dia untuk merangkai bunga.
Mary mengetahui jika Avery memiliki bakat seni dari Nyonya Edwards. Jadi jika hanya diminta merangkai bunga itu bukanlah sesuatu yang sulit bagi gadis itu. Pada saat ini Tuan Lynch tiba di Mansion. Langkahnya terhenti, dia merasa di pelupuk matanya baru saja melihat istrinya.
Perlahan dia mendekati Avery, karena gugup dia tidak sengaja menyenggol vas bunga. Avery langsung menyadari kehadiran Ayahnya itu. Merasa terkejut juga, Tuan Lynch langsung menunduk ingin merapikan pecahan vas dengan tangannya.
“Ouch…!” imbuh Tuan Lynch yang jari tangannya baru saja terluka karena ujung beling yang tajam.
Avery langsung mendekati Ayahnya itu. “Berdarah!” imbuhnnya sembari mengeluarkan tisu berwarna biru yang kemarin dia dapat.
Avery langsung mengambil tangan Ayahnya dan membalutnya dengan tisu yang berbahan seperti bahan sapu tangan. Melihat sepertinya Tuan Lynch pernah melihat apa yang ada di tangannya, Tuan Lynch langsung berkata, “Dari mana kau mendapatkan ini!”
Tuan Lynch memandang tegas kepada Avery yang raut wajahnya bertambah terkejut. “I-itu… aku mendapatkannya dari teman!”
Merasa tidak sabar, Tuan Lynch mendorong tubuh Avery ke dinding. “Katakan ini dari siapa?”
Merasa tidak terima selalu diperlakukan tidak adil, Avery pun mendorong Ayahnya itu sambil berkata. “Setelah sekian lama, baru mempedulikan tentang siapa teman-temanku?”
Tuan Lynch mundur selangkah, terdiam sesaat lalu dia berkata. “Apa kau dapat dari pria selingkuhan ibumu?”
“Ibu… Selingkuh?” guman pelan Avery.
“Tidak mungkin! Ibu tidak mungkin seperti itu!” sanggah Avery dengan nada emosi tidak percaya.
“Jika tidak mungkin, maka katakan siapa orang yang memberimu itu?” ujar Tuan Lynch sambil menahan marahnya yang kian membuncah.
Hati Avery begitu marah, karena Ayahnya telah dibutakan dengan kemarahan dan kebencian, sehingga dengan mudah menuduh dia dan ibunya dengan tuduhan keji. “Aku benar-benar tidak percaya kau ini adalah Ayahku!”
Avery pergi dengan membawa hati yang sudah berkeping hancur. Tapi, sekarang malah masih diinjak lagi sampai menjadi serpihan kecil. Gadis itu berlari kecil di koridor sambil sesekali menghapus air matanya. Pada saat ini, seekora burung gagak tengah bertengger di pintu pagar Mansion Edwards.
Bertengger sesaat, lalu terbang tinggi meninggalkan Mansion Edwards. Di koridor, Avery berjalan lurus tanpa memperhatikan jalan. Dia pun menabrak Mary, “Oh ya ampun, mengapa tidak memperhatikan jalan?”
Avery mendongak kepada Mary dengan mata yang memerah. “Kau kenapa?”
Merasa hatinya sudah terlalu lelah, Avery pun langsung memeluk ibu perinya itu. “Hei, kau kenapa?” tanya Mary lagi sambil menepuk-nepuk bahu gadis yang sedang menangis dipelukannya itu.
“Dia bilang Ibuku selingkuh?” ujar Avery dengan sesegukan menahan tangis.
Mary menghapus air mata gadis yang sudah dia rawat semenjak bayi itu. “Siapa yang mengatakan hal ini kepadamu?” tanya Mary dengan nada marah juga.
“Ayahku!” jawabnya dengan tangis yang mulai terdengar pecah.
Mary semakin memeluk tubuh Avery yang terasa mulai gemetar, “Jangan dengarkan omong kosong itu!”
“Sebaiknya pergi beristirahat saja, serahkan semua pekerjaanmu kepadaku!” imbuh mary lagi.
Pada saat ini di karaken enterprise, seekor gagak hitam mendarat di meja Lucas. Ini adalah Gagak hitam Naratetama. Gagak hitam yang sangat-sangat penting, karena ia diberi tugas penting oleh Tuannya.
Lucas menjulurkan satu ibu jarinya, lalu gagak itu bertengger naik keatas jari itu. Lucas memandang ke dua mata si gagak. Seperti sedang melihat, sebelum datang kepadanya apa saja yang telah dia lihat.
Lucas menaikan satu alisnya, mengernyitkan keningnya. “Kerja bagus,” puji Lucas sembari mengusap kepala gagak itu. Dia pun berkata lagi, “Sabagai hadiahnya, aku memberikanmu sebuah tugas lagi. Seekor Naga sepertinya akan membutuhkan bantuan Kalian."
Gagak itu bersuara seperti sedang melemparkan pertanyaan kepada Tuannya. “Ya, akhirnya setelah ribuan tahuan. ia akan bangkit.”
Berabad-abad yang lalu Lucas kecil, menemukan sebuah telur yang mengambang di permukaan laut. Lucas memahami jika telur itu baru saja muncul dari dasar laut.
Dia juga tahu di dalamnya sedang ada hewan yang menunggu untuk bertemu dengan sang pemiliknya. Lucas menebak jika telur itu adalah telur naga Tiongkok karena ketika itu dia mendapatkan penglihatan, bahwa hewan yang ada di dalam cangkang itu, memiliki karakteristik berbagai Binatang, yakni memiliki kaki dan cakar, tanduk dan sisik, sungut dan kumis.
Pada saat itu, Lucas memerintahkan agar telur itu dibawa oleh para Gagak untuk dibawa ke tempat yang lebih aman, menunggu sampai saat sang pemilik memanggilnya.
Lucas berkata lagi, “Jika ada terlihat tanda pada saat hujan turun rintik-rintik pada hari yang panas dan muncullah Pelangi, Maka orang pertama yang memasuki Lembah itu adalah kunci bagi sang naga itu untuk menemukan Tuan, pemiliknya. “Tuntun manusia itu, jika waktunya tiba!” perintah Lucas lagi.
Telah mengerti perintah Tuannya. Gagak itu pun langsung melesat terbang. Pada saat itu, dia berjanji akan membantu mempertemukan sang Naga dan pemiliknya. Setelah si Gagak pergi terbang, Xander masuk ke ruangan Lucas, dia berdiri di depan meja kerja Lucas.
“Ada yang diinginkan oleh Nona Avery!” imbuh Xander kepada Tuannya.
“Katakan?” tanya Lucas.
“ Teror 7 hari 7 malam untuk Nona Harper!” imbuh Xander.
Lucas terdiam, ketika dia tidak lagi mencium aroma Avery melalui Tiara Bunga Berlian, dia pun tahu jika Tiara itu sudah tidak ada di tangan Avery. “Jika bukan dia yang memakai Tiaranya, maka berikan teror itu!”
Xander pun mengangguk, lalu melangkah pergi sambil menyerapahi Harper dalam hati. “"Bumi ini cukup untuk semua orang tapi tak bisa memuaskan 1 orang serakah."
Asisten Lucas itu juga sama geramnya. Bargaul lama dengan para manusia, dia pun mau tak mau jadi memahami perangai umat manusia. Ada sifat yang dia kagumi dan aja juga yang dia benci. Sungguh kebetulan Nona Avery memiliki salah satu sifat yang paling dia kagumi. Dia melihat ada kepolosan dan ketidak munafikan dalam diri Avery Edwards.
Di mansion Edwards, suasana tegang masih terasa. Ketika Nyonya Stela masuk ke kamar utama, dia sedikit merasakan aura yang tidak enak. “Sudah kembali?” sapanya kepada Tuan Lynch yang sedang berdiri di depan jendela.
Nyonya Stela mengulurkan perlahan tangannya untuk memeluk suaminya itu dari belakang. “Apa lelah? Mau aku pijit tidak!”
Tidak mendengar jawaban, Nyonya Stela pun melepaskan pelukannya dan berkata, “Pesta pertunangan akan dilakukan segera, dan Lusa kita akan ada makan malam bersama dengan keluarga Anselm.
“Eum…!” jawab singkat Tuan Lynch.
“Apa ada permintaan khusus… maksud aku tentang menunya, dekorasinya?” tanya Nyonya Stela.
Pada saat ini, Pikiran Tuan Lynch melayang pada kenangan masa lalu ketika dia melakukan dansa pertamanya dengan Clara, di hari pernikahannya. “Apa kau mendengarkan aku?” tanya Nyonya Stela.
********
Jangan Lupa ya :
Vote
Like
Komen
Subscribe [tekan tanda love, untuk berlangganan buku]
Nilai Bintang 5
Tonton iklannya
Beri poin